Kenapa perut bagian bawah tiba2 sakit

Sakit perut bagian bawah pada wanita seringkali muncul saat atau menjelang menstruasi. Namun tahukah Anda kalau kondisi ini juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain? 

Seringkali, sakit perut bagian bawah tidak memerlukan perawatan medis. Akan tetapi, ada beberapa kondisi penting yang harus mendapat perawatan medis segera.

Penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita

Sakit perut bagian bawah pada wanita banyak penyebabnya

Anda mungkin bertanya-tanya apa penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita? Berikut ini 10 kondisi yang dapat menjadi pemicunya:

1. Nyeri dan kram menstruasi

Nyeri dan kram menstruasi merupakan penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita yang paling umum terjadi. Lebih dari separuh wanita mengalami sakit perut bagian bawah sebelum atau selama menstruasi, dalam 1-2 hari.

Bahkan terkadang, kondisi ini dapat pula disertai dengan rasa mual, dan sakit kepala. Anda dapat mengompres perut bagian bawah yang terasa sakit dengan heat pad untuk meredakannya.

Selain itu, anda juga bisa mengonsumsi obat-obatan bebas resep, seperti ibuprofen dan naproxen, untuk menghilangkan sakit perut bagian bawah karena menstruasi.

2. Kehamilan di luar rahim

Kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi, menempel di luar rahim, seperti pada saluran tuba. Wanita yang mengalami kehamilan di luar rahim, akan merasakan sakit perut di bagian bawah yang hebat.

Bahkan, dapat muncul gejala lain seperti, kram, mual, diare, rasa sakit di bahu, pusing, keputihan, dan pendarahan vagina.

Jika mencurigai adanya kehamilan di luar rahim, sebaiknya segera periksakan diri anda ke dokter, karena ini merupakan suatu kondisi yang gawat.

3. Kista ovarium

Kista ovarium merupakan benjolan berisi cairan yang berkembang di ovarium. Kebanyakan kista ovarium memang tidak berbahaya. Namun jika ukurannya besar, kista ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah.

Sementara itu, gejala lain yang dapat muncul yaitu sakit saat berhubungan seks, sering atau sulit buang air kecil, kembung, dan menstruasi yang tidak normal.

Dalam banyak kasus, kista ovarium dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, agar mendapat penanganan yang tepat, sebaiknya periksakan diri anda ke dokter.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah jaringan yang biasanya melapisi rahim, tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau perut. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul kronis yang berlangsung lama pada beberapa wanita.

Tak hanya itu, endometriosis dapat menimbulkan gejala lain seperti mual, nyeri haid yang parah, sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil, dan periode menstruasi yang panjang. Endometriosis juga mungkin dapat mempersulit sebagian wanita untuk hamil.

5. Radang panggul

Radang panggul adalah infeksi di dalam rahim yang dapat merusak jaringan di sekitarnya. Radang panggul disebabkan oleh masuknya bakteri dari vagina atau leher rahim, ke dalam rahim.

Biasanya radang panggul merupakan komplikasi dari infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore. Radang panggul dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah.

Selain itu, gangguan kesehatan ini dapat menimbulkan gejala lain seperti mual, demam, keputihan abnormal, rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks, menstruasi yang berat atau menyakitkan, serta perdarahan setelah berhubungan seks, atau di antara periode menstruasi.

Radang panggul dapat meningkatkan risiko kemandulan. Perawatan radang panggul biasanya menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang terjadi. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat dibutuhkan.

6. Usus buntu

Sakit perut bagian bawah juga bisa jadi tanda usus buntu. Awalnya, rasa sakit timbul di sekitar pusar, lalu bergerak ke sisi kanan. Biasanya kondisi ini menjadi lebih parah dalam waktu 24 jam, dan memburuk jika Anda bergerak. Selain rasa sakit, usus buntu dapat menyebabkan mual dan demam.

7. Gangguan pencernaan

Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis dan tukak lambung dapat menimbulkan rasa sakit pada perut. Rasa sakitnya bahkan sering kali disertai sensasi terbakar. Anda juga mungkin mengalami mual, pencernaan bermasalah, dan sering bersendawa. Jika terjadi muntah darah atau feses berwarna hitam, segera periksakan diri ke dokter.

8. Nyeri kandung kemih

Sakit perut bagian bawah pada wanita dapat pula disebabkan oleh nyeri kandung kemih. Jika Anda merasakan sakit atau sensasi terbakar selama maupun setelah buang air kecil, kemungkinan Anda mengalami infeksi saluran kemih (ISK). ISK juga bisa menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil, mengeluarkan urine berdarah, dan merasa lelah.

9. Nyeri akibat ovulasi

Saat proses pelepasan sel telur dari ovarium, beberapa wantia bisa merasakan nyeri yang tajam. Proses ini disebut ovulasi dan biasanya terjadi dua minggu sebelum menstruasi datang. 

Sakit perut bagian bawah akibat ovulasi terjadi pada satu sisi, sebelah kanan atau kiri, tergantung dari ovarium mana yang mengeluarkan telur di periode tersebut. Kondisi ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya.

10. Nyeri otot perut 

Tertariknya otot perut bisa menyebabkan sakit perut di bagian bawah pada wanita. Rasa nyeri biasanya akan makin terasa saat Anda bergerak ke arah tertentu, mengikuti pergeseran otot yang terjadi. Nyeri otot perut bisa terjadi akibat salah gerakan saat berolahraga.

Baca Juga: Ragam Penyebab Kram Perut pada Wanita Selain Haid

Cara mengobati sakit perut bagian bawah pada wanita

Pengobatan sakit perut bagian bawah pada wanita tergantung dari penyebabnya. Sebagian bisa diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol, namun sebagian lain perlu dirawat lebih lanjut oleh dokter. 

Secara umum, berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan rumahan yang dapat membantu meringankan gejala sakit perut bagian bawah pada wanita:

  • Meningkatkan asupan cairan
  • Berolahraga untuk membantu meredakan gas dan kembung
  • Makan dengan porsi lebih kecil namun lebih sering
  • Lakukan relaksasi dengan meditasi atau yoga
  • Kompres hangat atau dingin di area perut yang sakit

Baca Juga

  • Ini Cara Mengobati Miom yang Direkomendasikan oleh Dokter
  • Ternyata, Antibiotik Radang Panggul Sangat Efektif Sebagai Pengobatan!
  • Kram Perut Sebelah Kiri dan 6 Penyebab yang Harus Diketahui

Kapan sakit perut bagian bawah pada wanita harus diperiksakan ke dokter?

Sakit perut bagian bawah memang tidak selalu menandakan penyakit yang parah. Meski begitu, Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila nyeri yang timbul disertai dengan gejala-gejala seperti di bawah ini:

  • Rasa sakit yang muncul semakin parah meski sudah diobati dengan pengobatan rumahan
  • Demam
  • Ada darah di tinja
  • Aroma tinja sangat menyengat, berbeda dari biasanya
  • Merasakan ada gejala awal kehamilan
  • Sedang hamil
  • Sulit berjalan karena nyeri
  • Muntah 
  • Kebiasaan buang air jadi berubah

Apabila Anda memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter, Anda dapat melakukan booking dokterdi aplikasi SehatQ untuk kunjungan yang lebih nyaman. Unduh aplikasinya gratis di App Store maupun Google Play.

Apa penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita?

Sakit Perut Bagian Bawah pada Wanita Abrupsio plasenta, yaitu gangguan lain pada plasenta saat hamil. Endometriosis, yaitu jaringan dalam dinding rahim yang tumbuh di luar rahim. Fibroid, yaitu pertumbuhan jaringan non kanker di dalam rahim. Gangguan pada serviks seperti infeksi, radang, atau kanker.

Kenapa di bawah perut sakit padahal tidak haid?

Ada kalanya perut terasa sakit sebelum haid, lebih tepatnya 10-14 hari sebelumnya. Hal ini wajar terjadi pada Anda yang masih memiliki ovarium dan belum menopause. Pada momen ini sel telur telah dilepaskan oleh ovarium dan siap untuk dibuahi, terkadang disertai dengan rasa sakit pada perut.

Bagaimana cara mengatasi sakit perut bagian bawah?

Cara mengatasi sakit perut bagian bawah Mengonsumsi obat dengan kandungan kalsium karbonat, yaitu obat golongan antasida yang dapat dibeli di toko obat, atau apotik tanpa harus menggunakan resep dokter. Menghindari makanan yang menyebabkan gas. Mengonsumsi probiotik.