Kenapa saat tidur tidak bisa bergerak

Apakah kamu pernah terbangun dari tidur namun tubuh sama sekali tidak bisa digerakkan? Tak hanya tubuh, ingin berteriak pun tidak bisa. Yang lebih menyeramkan lagi, jika tiba-tiba kamu melihat bayangan aneh atau mendengar suara menyeramkan! Pasti jadi pengalaman buruk banget nih, Sobat Shopee.

Ketika mengalami hal ini, banyak orang yang mengaitkannya dengan kejadian mistis, seperti “ketindihan” makhluk halus. Eits, tenang saja Sobat Shopee karena kejadian ini bukan gangguan makhluk halus dan bisa dijelaskan secara medis.

Dalam dunia medis, apa yang kamu alami ini disebut dengan sleep paralysis.

Sleep paralysis adalah suatu gangguan tidur ketika tubuh tidak bisa digerakkan meski telah terbangun. Kondisi ini biasanya terjadi di saat kamu mulai bermimpi (1-3 jam setelah terlelap) atau disebut juga REM (rapid eye movement). Saat tahap REM, otot tubuh kita memang akan melemah bahkan lumpuh.

Nah, ketika kamu tiba-tiba saja terbangun saat tahap REM, otak masih belum siap mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh, sementara tubuh sedang dalam kondisi lemah dan lumpuh sehingga kamu tidak bisa bergerak atau mengeluarkan suara.

Dengan kata lain, sleep paralysis terjadi karena adanya ketidaksinambungan antara otak dan otot tubuh.

SLEEP PARALYSIS DAN HALUSINASI

Yang membuat sleep paralysis menyeramkan tak hanya fakta bahwa kamu tidak bisa bergerak atau bersuara, namun munculnya bayangan atau suara menyeramkan yang membuatmu semakin panik.

Apa yang kamu lihat dan dengar itu sebenarnya bukanlah makhluk halus yang mengganggu, namun merupakan halusinasi dari pikiranmu sendiri.

Dikutip dari Medical News Today, halusinasi ini biasanya terbagi atas tiga kategori:

– Merasakan kehadiran sosok misterius. Kamu akan merasakan kehadiran sosok misterius—yang sering dianggap makhlus halus—mengancam dirimu yang tidak bisa bergerak dan bersuara.

– Incubus hallucinations. Kamu merasa ada seseorang atau sesuatu yang mencekik dan menekan tubuhmu. Kamu bahkan bisa seolah-olah merasa kesakitan.

– Vestibular-motor hallucinations. Kamu merasa tubuhmu seperti terbang, melayang, atau berpindah tempat. Terkadang kamu bahkan merasa seperti jiwamu keluar dari tubuh, dan kamu melihat tubuhmu dari atas (out of body experiences).

Dari ketiga kategori ini, halusinasi tipe pertama menjadi yang paling sering dirasakan ketika sleep paralysis.

CARA MENGATASI SLEEP PARALYSIS

Sleep paralysis sebenarnya tidak berbahaya, namun kondisi ini tentu membuatmu sangat tidak nyaman saat tidur. Nah, untuk mengatasinya kamu bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

– Pastikan tidak ada hal yang mungkin dapat mengganggu tidurmu, seperti lampu yang terlalu terang atau suara bising. Pokoknya ciptakan kondisi tidur senyaman mungkin, Sobat Shopee.

– Kurangi aktivitas yang membuat badan terlalu lelah. Kamu bisa memijat tubuh untuk membuat otot lebih rileks.

– Sleep paralysis juga bisa muncul karena kamu merasa stres. Istirahatkan pikiran sejenak dan lakukan hal-hal yang menyenangkan.

– Hindari merokok dan minuman beralkohol.

– Terapkan gaya hidup yang sehat (pola makan teratur dan rutin berolahraga).

Bobo.id - Teman-teman pernah mengalami ketindihan saat tidur?

Ketindihan ditandai dengan kondisi tubuh kaku dan tidak bisa digerakkan, padahal kita dalam kondisi sadar dan bangun tidur.

Saat mengalami ketindihan, kita tidak bisa berbicara dan bergerak.

Selain itu, selama ketindihan sering kali kita merasa sesak, merasa bising, sulit bernapas, dan berkeringat.

Tak salah, banyak yang menghubungkan ketindihan dengan hal-hal berbau horor, misalnya kita sedang diganggu hantu.

Tapi, sebenarnya ketindihan bisa dijelaskan secara ilmiah, kok.

Penyebab Ketindihan

Dalam bahasa medisnya, ketindihan ini disebut dengan sleep paralysis.

Untuk mengetahui penyebab ketindihan, kita perlu memahami empat fase tidur terlebih dulu, ya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Gejala Sleep Apnea, Mendengkur Bisa Sebabkan Bahaya Ini

Tidur pada dasarnya dapat dibagi dalam empat fase, yakni tahapan tidur paling ringan (setengah sadar), tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan rapid eye movement (REM).

Fase tidur inilah yang bisa menjadi dasar proses terjadinya ketindihan atau kelumpuhan tidur.

- Pertama, seseorang dari keadaan sadar (saat hendak tidur) akan beralih ke fase tidur paling ringan, tapi kemudian tiba-tiba langsung melompat ke fase REM (mimpi).

Dua tahap tidur pun terlewati, yakni tidur lebih dalam dan tidur paling dalam.

Gelombang otak alhasil tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya karena kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur.

- Kedua, otak mendadak terbangun dari tahap REM, sedangkan tubuh masih dalam keadaan tidur paling dalam.

Seseorang bisa merasa sangat sadar, tetapi tubuh tidak bisa bergerak atau digerakkan.

Otak yang tiba-tiba sadar pun dapat mengalami halusinasi, bisa jadi berupa bayangan menyeramkan di sekitar tempat tidur.

Bayangan itu bisa juga berupa tekanan pada dada dan sehingga sulit bernapas. Halusinasi inilah yang menyebabkan kita seolah-olah melihat bayangan menyeramkan.

Baca Juga: Pernah Merasa Tidak Nyaman dan Ingin Marah Setelah Bangun Tidur? Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

- Ketiga, seseorang akan merasa panik dan ketakutan adanya halusinasi tersebut. Akan tetapi, tubuh yang masih dalam keadaan tidur paling dalam hanya bisa mengalami kesadaran di bagian tubuh atas, yakni mata dan telinga.

Sementara, tubuh bagian bawah terasa sulit digerakan. Otak manusia masih terjaga, namun karena anggota tubuh sedang tidur, otak hanya dapat membuat indera tertentu terjaga, seperti mata yang masih dapat melirik dan telinga dapat mendengar.

- Keempat, setelah beberapa menit terjadi kombinasi proses halusinasi dan tubuh tidak bisa digerakkan, biasanya akan ada sedikit rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh.

Perlahan, ujung kaki atau tangan bisa digerakkan kembali dan halusinasi mengerikan menghilang.

Jadi, ketindihan secara sederhana dapat terjadi karena seseorang bangun di tengah fase REM dalam tidur.

Ketindihan adalah kelumpuhan tidur yang ditandai transisi tubuh ke atau dari tidur REM tidak selaras dengan otak.

Mengatasi Ketindihan

Ada beberapa faktor yang bisa memicu ketindihan, di antaranya posisi tidur, terlalu lelah, kurang tidur, jadwal tidur yang berubah-ubah, sedang tertekan, perasaan cemas, dan suhu ruangan yang tidak sesuai.

Nah, untuk mengatasi ketindihan ini kita harus menghindari faktor-faktor yang memicu ketindihan.

Baca Juga: Sering Marah dan Merasa Tidak Nyaman saat Bangun Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Sleep Inertia!

Berikut ini contoh-contoh cara mengatasi ketindihan:

- Gerakkan ujung jari kaki dan tangan perlahan-lahan sampai kita bisa menggerakkan bagian tubuh lainnya.

- Tetap tenang dan tidak panik.

- Tarik napas panjang dan dalam.

- Saat sudah tersadar, ubah posisi tidur dan buat badan serileks mungkin.

Teman-teman, itulah penyebab ketindihan dan cara mengatasi ketindihan.

Ketindihan atau sleep paralysis memiliki penjelasan medis, kok.

Saat mengalami ketindihan, jangan berpikiran yang buruk dulu, ya.

Usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik saat mengalami ketindihan.

----

Kuis!

Sebutkan 4 fase dalam tidur!

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kenapa saat tidur tidak bisa bergerak

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Kenapa saat tidur tiba tiba tidak bisa bergerak?

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sleep paralysis, antara lain: Kurang tidur. Sering begadang dan jadwal tidur yang berubah-ubah akibat jet-lag misalnya dapat memicu terjadinya sleep paralysis. Gangguan mental.

Apakah sleep paralysis itu berbahaya?

Definisi sleep paralysis dalam dunia medis Fenomena ketindihan saat tidur ini tidak berbahaya dan akan berakhir setelah beberapa detik ataupun menit. Setiap orang pun akan mengalami fenomena kelumpuhan setidaknya satu atau beberapa kali dalam hidupnya.

Apa yang harus dilakukan saat ketindihan?

Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur.
Memperbaiki pola tidur..
Selalu tidur dan bangun dengan jadwal yang sama..
Mengubah posisi tidur..
Membuat suasana ruang tidur yang nyaman..

Kenapa sleep paralysis menakutkan?

Sebab, sleep paralysis atau lumpuh tidur atau ketindihan disebabkan oleh fase tidur yang tak sempurna dan cukup sering terjadi, sehingga menyebabkan gejala yang menakutkan, termasuk halusinasi.