Keragaman budaya yang ada pada Suku Jawa Sunda batak Asmat dan bugis

Suku di Indonesia merupakan suku yang sangat beragam, mulai dari cara berpakaiannya, bahasanya, hingga adat istiadatnya. Namun meski beragam, antara suku satu dengan suku lainnya tetap memiliki beberapa kesamaan loh.

Sebagai warga negara Indonesia, Sahabat pasti bangga dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya suku, Indonesia memiliki kekayaan bahasa dan budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa lainnya.

Berikut ini adalah beberapa suku di Indonesia yang banyak dijumpai. Sebenarnya masih banyak lagi dari 20 suku yang akan dibahas di bawah ini yah.

1. Suku Madura

Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Madura. Suku Madura ini ada di pulau Madura dan sekitarnya. Suku Madura sendiri memiliki beberapa jenis bahasa Madura yang dibedakan oleh lokasi. Suku Madura yang ada di bagian Barat memiliki bahasa yang sedikit berbeda dengan yang di Bagian Timur. Apalagi suku Madura yang ada di Pulau Jawa, tentu beberapa kosakatanya sudah tercampur dengan kosakata warga sekitar.

Suku Madura ini sangat terkenal dengan watak kerasnya. Bagi suku Madura, ada 3 hal yang bisa membuat carok [duel hingga meninggal], yaitu: istri, kehormatan, dan mata pencaharian [pekerjaan].

2. Suku Jawa

Suku selanjutnya adalah suku Jawa. Suku Jawa ini mendiami paling banyak di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ciri khas suku Jawa adalah jika bertutur kata lemah lembut. Namun, untuk Jawa Timur, suaranya lebih keras. Terutama untuk suku Jawa di daerah Surabaya, mereka dianggap paling keras dalam bertutur kata.

Dari segi bahasa, suku Jawa ini memiliki 3 hierarki, antara lain: bahasa Ngoko, Madyo, dan Kromo. Untuk penutur bahasa Jawa Kromo saat ini sudah sangat sedikit sekali. Sahabat akan sering menjumpai orang jawa yang berbahasa Jawa Ngoko.

3. Suku Sunda

Suku Sunda hidup di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Uniknya, meski tinggal di Pulau Jawa, suku Sunda ini tidak mau disebut orang Jawa. Bahasa Sunda memiliki beberapa kesamaan dengan Bahasa Jawa, namun memiliki arti yang jauh berbeda. Contohnya kata “gedhang”, di Bahasa Jawa artinya pisang, namun dalam Bahasa Sunda artinya pepaya.

Suku Sunda dan Suku Jawa zaman dulu sempat bersitegang saat tragedi Perang Bubat. Efek dari hal ini sampai terbawa hingga di zaman ini. Beberapa orang tua Sunda melarang anaknya menikah dengan orang Jawa.

4. Suku Betawi

Suku Betawi merupakan suku yang tinggal di daerah Batavia [sekarang Jakarta] sejak abad ke-17 lalu. Suku Betawi ini merupakan campuran banyak suku yang ada di Indonesia, antara lain: Jawa, Sunda, Makassar, Bali, Bugis, Tionghoa, Arab, dan India. Bahasa Betawi pun terpengaruh banyak bahasa. Dalam hitungan angka, mereka memakai gopek, cepek, goceng, yang itu merupakan Bahasa Tionghoa. Dalam memberi nama anak, mereka menggunakan Bahasa Arab, seperti: Fatimeh, Sarah, Doel, Ahmad, Bunyamin, dan sejenisnya.

5. Suku Batak

Suku Batak merupakan suku yang memiliki populasi terbesar ke-3 di Indonesia. Suku Batak hidup di daerah Sumatera Utara dan Riau. Namun, Sahabat bisa melihat di sekitar Sahabat, pasti Sahabat menjumpai teman Sahabat yang bersuku Batak, mulai dari jenjang sekolah SD hingga kuliah. Hal ini karena suku Batak sudah menyebar ke berbagai penjuru Indonesia.

6. Suku Dayak

Suku Dayak adalah suku terbanyak kedua di Kalimantan yang menempati daerah pedalaman. Beberapa linguis membagi suku Dayak ini menjadi 5 kelompok berdasarkan penuturan bahasanya, antara lain: Barito Raya, Dayak Barat, Borneo Utara, Sulawesi Selatan, dan Melayik.

7. Suku Bugis

Suku Bugis adalah suku yang terkenal dengan perantauan dan mengarungi samudera. Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan seperti halnya suku Makassar. Suku Bugis tersebar di nusantara akibat konflik dengan kerajaan Makassar dan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Saat ini, Suku Bugis banyak ditemui di Kalimantan Timur, Jambi, dan semenanjung Malaysia.

8. Suku Ambon

Suku Ambon ini berasal dari Kepulauan Maluku dan merupakan campuran suku Austronesia dengan Papua. Saat ini suku Ambon menyebar di daerah Papua, Jakarta, dan Jawa Barat. Beberapa orang Ambon juga ada yang menjadi warga negara Belanda akibat agresi militer Belanda di Indonesia dan pemberontakan RMS di masa lalu.

9. Suku Minang

Suku Minangkabau atau yang biasa disebut dengan Minang ini mendiami daerah Sumatera Barat. Beberapa ada yang mendiami Riau, Jambi, Sumatera Utara, Aceh, dan ada juga yang hidup di Negeri Sembilan Malaysia. Suku Minang ini terkadang disebut dengan orang Padang.

10. Suku Banjar

Suku Banjar merupakan perpaduan dari beberapa jenis suku yang datang di Kalimantan Selatan. Suku Banjar erat kaitannya dengan mereka yang masuk Islam. Untuk mereka yang masih menganut agama leluhur, mereka dikategorikan sebagai suku Dayak.

11. Suku Melayu

Suku Melayu merupakan suku yang cukup luas cakupannya. Orang Melayu di Indonesia biasanya tinggal di daerah Sumatera dan Kalimantan. Di luar Indonesia, suku Melayu mencakup orang Malaysia, Singapura, Brunei, beberapa orang Filipina, Myanmar, dan Thailand. Bahasa Melayu juga banyak diserap oleh Bahasa Indonesia.

12. Suku Bali

Suku Bali paling banyak hidup di Bali. Sebagian suku Bali berasal dari orang Majapahit yang memilih pindah ke Bali saat persebaran Islam di tanah Jawa pesat. Mereka pindah ke Bali demi melestarikan kebudayaan Hindu yang mereka anut.

13. Suku Sasak

Suku Sasak sangat terkenal dengan kerajinan kain tenunnya. Suku Sasak ini tinggal di Lombok dan kebanyakan menganut agama Islam. Kata Sasak sendiri berasal dari kata “sak sak” yang artinya “satu satu”.

14. Suku Buru

Suku Buru adalah suku di daerah Maluku yang hidup di Pulau Buru. Suku Buru ini sangat unik, meski jumlah mereka tidak banyak, namun mereka memiliki 5 dialek bahasa.

15. Suku Asmat

Suku Asmat adalah salah satu suku di Papua yang jago membuat ukiran kayu. Secara fisik, suku Asmat memiliki tinggi badan rata-rata 172 cm dan berkulit hitam.

16. Suku Kaili

Suku Kaili banyak hidup di Sulawesi Tengah. Suku ini sangat kaya bahasa. Tercatat ada sekitar 20 jenis bahasa yang ada di suku Kaili. Untuk daerah yang berjarak 2 km saja, bisa berbeda bahasanya.

17. Suku Makassar

Suku Makassar berasal dari Sulawesi Selatan. Beberapa orang menyamakan antara suku Makassar dan Bugis, namun sejatinya mereka berbeda. Suku Bugis dan Makassar memiliki bahasa yang berbeda. Suku Makassar dan Bugis juga sempat berseteru saat Belanda masih menduduki Indonesia.

18. Suku Flores

Suku Flores adalah sebutan untuk suku-suku yang hidup di Pulau Flores. Suku Manggarai merupakan salah satu suku yang termasuk dalam suku Flores.

19. Suku Sumba

Suku Sumba hidup di Pulau Sumba. Suku Sumba dalam strata sosialnya masih menganut seperti halnya kasta. Ada bangsawan [maramba], pemuka agama [kabihu], dan rakyat jelata [ata].

20. Suku Tengger

Bagi Sahabat yang pernah wisata ke Gunung Bromo pasti tidak asing dengan suku Tengger. Suku Tengger dipercaya keturunan langsung dari Kerajaan Majapahit. Dalam kehidupan sosial mereka tidak mengenal kasta, karena mereka berkeyakinan semua dari mereka adalah keturunan dari Roro Anteng dan Joko Seger.

Itulah 20 suku yang ada di Indonesia. Masih banyak lagi suku-suku lainnya yang ada di Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing.

Penulis: Iskael

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya. Hal ini terlihat dengan banyaknya bahasa daerah dan kesenian adat yang berbeda-beda dan memiliki keunikan di setiap daerah. Luas wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke inilah yang membuat Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa.

Secara umum, persebaran keragaman budaya tersebut dapat dibagi berdasarkan wilayahnya. Dimana, masing-masing wilayah memiliki keunikan dan karakteristik sendiri yang membedakan dengan wilayah lain. Ada beberapa suku dan kebudayaan yang besar di Indonesia, antara lain suku Jawa, suku Sunda, suku Bali, suku Batak, suku Minang, suku Nias, suku Bugis, maupun suku Papua.

Region budaya Jawa menempati seluruh Jawa bagian tengah dan timur. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa karma dan bahasa Jawa ngoko. Kepercayaan pada umumnya adalah memeluk agama Islam. Ada juga yang percaya pada suatu kekuatan yang disebut kesaktian, ini merupakan kepercayaan pada arwah nenek moyang [leluhur], benda keramat dan roh makhluk halus. Pakaian adatnya adalah pakaian adat Solo, Surakarta, dan Yogyakarta.

Rumah adatnya ada berbagai macam seperti rumah adat di Jawa Tengah adalah Joglo sedangkan Yogyakarta adalah bangsal kencana. Tarian yang terdapat pada kebudayaan Jawa adalah tari Merak, tari Kendalen, tari Bedhaya, tari Jejer, tari Serimpi dan lain sebagainya.

Region budaya sunda menempati daerah Pasundan Jawa Barat. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa sunda. Kepercayaan pada umumnya memeluk agama Islam, tetapi didaerah pedesaan masih banyak masyarakat yang percaya pada takhayul yang bersifat gaib.

Kesenian pertunjukan tradisional antara lain debus, wayang golek, gendang pencak. Tarian adatnya adalah tari merak, tari jaipong, patilaras.

Region wilayahnya menempati daerah pegunungan Sumatera Utara, sebelah utara berbatasan dengan Aceh dan di sebelat selatan berbatasa dengan provinsi Riau dan provinsi Sumatera Barat. Bahasa yang digunakan adalah bahasa batak dengan logat yang bervariasi, misalnya logat toba, logat karo, logat simalungun, dan logat pakpak.

[Baca juga: Melihat Pengaruh Kebudayaan Dongson di Indonesia]

Agama yang umum dipeluk adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Ada tiga konsep roh atau jiwa yang dikenal nenek moyang orang batak yaitu Tondi, Sahala, dan Begu. Selain itu, orang batang percaya pada tongkal yang merupakan jimat yang mempunyai kekuatan sakti. Kerajinan tenun yang terkenal adalah kain ulos.

Region budaya nias menempati pulau Nias dan beberapa pulau kecil yang ada disekitarnya. Pakaian adat laki-laki disebut baru oholu dan untuk perempuan disebut oroba si’oli. Rumah adat budaya nias disebut omo sebua. Tari tradisionalnya adalah tari perang atau tari foluaya. Tradisi adatnya adalah tradisi lompat batu.

Budaya Bali

Terdapat dua golongan masyarakat yaitu Bali-Aga yang tidak begitu dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Jawa dan kebudayaan Bali Majapahit yang dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Kepercayaan yang pada umumnya adalah hindu-bali, konsep kepercayaannya adalah satu konsep, satu tuhan dalam satu trimurti yaitu dewa pencipta [brahma], dewa penghancur [swiya], dan dewa pelindung [wisnu] yang mana ajarannya terdapat dalam kitab weda.

Sistem perkawinannya berdasarkan kasta. Seni bangunan terlihat dari bangunan candi yang seperti gapura. Tari tradisional bali adalah tari kecak, tari baris, tari barong, tari sanghyang. Upacara adat yang terkenal adalah upacara adat ngaben, merupakan upacara pembakaran mayat.

Region budaya dayak menempati wilayah pedalaman Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Mereka piawai dalam membuat kain tenun dari kapas dan kulit kayu, menganyam kulit rotan menjadi topi, keranjang, tikar dan lain sebagainya.

Kepercayaan religi mereka adalah kaharingan [air kehidupan]. Pakaian adat untuk laki-laki disebut cawat [ewah] sedangkan perempuan menggunakan baju dan sarung. Semua pakaian mereka tersebuat dari kulit kayu. Rumah suku dayak dinamakan rumah panjang. Tari khas suku Dayak yaitu tari bungai, tari tambun, tari balean dades.

Kebudayaan Minangkabau meliputi luas seluruh Sumatera Barat kecuali kepulauan Mentawai. Secara tradisional daerah terbagi dalam dua luhak yang besar atau bisa disebut sebagai daerah atau kabupaten yaitu Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Koto.

Minangkabau memiliki bahasa adat yang khas yaitu bahasa Minang atau dikenal bahasa Padang. Kata Minangkabau berarti menang kerbau. Suku-suku yang ada di Minangkabau yaitu Chaniago, Piliang, Melayu, Jambak, Koto, Kuntianyie, Sikumbang, dan Tanjung.

  • Kebudayaan Bugis-Makassar

Kebudayaan ini meliputi wilayah Sulawesi Selatan dibagi menjadi suku Mandar, Bugis, Toraja, dan Makassar. Bahasa suku Bugis yang digunakan adalah bahasa Ugi, sedangkan suku Makassar adalah bahasa Mangasara.

Dalam suku Bugis ada 2 kepercayaan yaitu agama Islam dan kepercayaan lotang yang artinya kepercayaan menyembang dewa sawwae yang dianggap sebagai tuhan. Kerajinan khas suku Bugis-Makassar adalah tenun kain sutra dari Wajo dan Mandar.

Region kebudayaan Papua meliputi seluruh wilayah Papua. Banyak sekali suku dan rumpunya sama dengan suku aborigin yang merupakan suku asli penduduk Australia. Suku yang populasinya paling besar antara lain suku Asmat, Dani, Arfak, Amungme, Ekari, Fayu, Kombay, Korowai, Koteka, Lani, Matbat, Meind, Mek, Wamesa, Yali, Wolani, Sawi, dan Bauzi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề