Ketika di Mahsyar ada sebagian orang yang mendapat derajat dengan naik kendaraan Yaitu derajat bagi

Ilustrasi padang pasir [credit: setaswall.com]

Sedekah, atau mengeluarkan harta untuk mereka yang membutuhkan, merupakan amalan yang istimewa di mata Allah SWT. Sedekah menjadi salah satu tanda iman, sekaligus mempererat kemanusiaan.

Manfaatnya pun sangat banyak. Sedekah disebut sebagai amalan utama yang bisa membukakan rezeki dan memberikan perlindungan di hari akhir kelak, termasuk naungan ketika seluruh manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Seperti apa kisahnya? Begini ceritanya.

Sebagaimana kita tahu, salah satu fase perjalanan hidup manusia adalah melalui Padang Mahsyar setelah hari kiamat kelak. Di sanalah seluruh manusia sejak Nabi Adam hingga orang terakhir dikumpulkan oleh Allah SWT.

Pada momen tersebut, semua makhluk-Nya dibangkitkan dan diadili. Alquran menggambarkan bahwa di Padang Mahsyar nanti setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya [dahulu].

Mereka juga akan dikembalikan kepada Allah, yakni Tuhan pelindung mereka yang sebenar-benarnya, dan lenyaplah dari mereka apa [pelindung palsu] yang mereka ada-adakan. Gambaran ini seperti tertuliskan di QS. Yunus ayat 30.

Berikutnya, di Padang Mahsyar itu jarak antara manusia dan matahari sangat dekat. Karena saking teriknya, keringat akan bercucuran hingga merendam sebagian atau bahkan seluruh tubuh mereka.

Ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, "Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia." [HR Muslim].

Momentum ini akan sangat menyiksa bagi orang-orang kafir. Namun, tidak demikian bagi mereka yang dikehendaki-Nya. Salah satunya adalah orang-orang yang gemar bersedekah selama di dunia.

Sebab, mereka yang bersedekah akan mendapatkan naungan di Padang Mahsyar. Sehingga, mereka tak merasakan kepanasan seperti gambaran di atas.

Jakarta -

Hari kiamat pasti datang. Setelah itu, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar dan mempertanggungjawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut

Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

Latin: yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār

Artinya: [Yaitu] pada hari [ketika] bumi diganti dengan bumi yang lain dan [demikian pula] langit, dan mereka [manusia] berkumpul [di Padang Mahsyar] menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.

Berikut fakta-fakta Padang Mahsyar yang dirangkum detikcom:

1. Tanah Putih

Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.

Berdasarkan hadits riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda mengenai gambaran Padang Mahsyar:

Arab: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَقِيِّ لَيْسَ فِيْهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ رواه مسلم وفي رواية البخاري: قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ

Artinya: Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorangpun.


Simak Video "Viral! Ceramah Ustaz Das'ad soal 'Panitia Hari Kiamat'"

[pay/erd]

Senin, 28 Oktober 2019 - 08:30 WIB

3 Golongan Manusia pada Hari Kiamat

Pada hari kiamat manusia akan terbagi menjadi tiga golongan besar. Adapun tiga kelompok manusia ini diceritakan dalam Alqur'an Surah Al-Waqi'ah [hari kiamat].

Pengasuh dan pengajar Ponpes Al-Fachriyah Tangerang, Habib Ahmad bin Novel bin Jindan dalam ceramahnya di Majelis Rouhah Wakaf Sabtu sore, [26/10/2019] menjelaskan ketiga golongan manusia tersebut.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Waqi'ah: "Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan golongan orang-orang yang paling dahulu [beriman], merekalah yang paling dahulu [masuk surga]. Mereka itulah orang yang dekat [kepada Allah]. Berada dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata. Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan." [Surah Al-Waqiah: 4-16]Habib Ahmad bin Novel menerangkan, dalam ayat di atas, Allah menyebutkan tiga kelompok manusia. Yang pertama adalah Al-Maimanah [orang yang berada di sisi kanan]. Kedua adalah Al-Masy'amah, kelompok sisi kiri. Ketiga yaitu orang-orang yang lebih awal atau golongan istimewa [As-Sabiqun]. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Allah. Golongan As-Sabiqun ini hanya sedikit dari generasi terakhir. Mereka ini lebih banyak dari golongan awal yang beriman. Mereka merupakan hamba-hamba paling istimewa yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah. "Untuk mendapatkan kemuliaan di atas tentu tidak sembarangan. Seseorang butuh guru pembimbing [murobbi] untuk mencapainya. Untuk urusan dunia saja seseorang butuh guru terbaik, apalagi untuk urusan akhirat," kata Habib Ahmad. Sayyid Quthb dalam Fi Zhilal Alqur'an juga menjelaskan, golongan pertama berada di sebelah kanan 'Arsy adalah mereka yang keluar dari sebelah kanan Adam. Golongan ini diberi kitab catatan amal dengan tangan kanan mereka, kemudian digiring ke dalam golongan kanan. Mereka adalah mayoritas penduduk surga.

Golongan kedua berada di sebelah kiri 'Arsy, dan mereka inilah yang keluar dari sebelah kiri Adam. Mereka diberi catatan amal dengan tangan kiri, kemudian digiring ke dalam golongan kiri. Mereka inilah sebagian besar penduduk neraka.

Terdapat tiga fakta Padang Mahsyar yang dijelaskan Rasulullah SAW.

Kamis , 02 Jul 2020, 09:56 WIB

pulsk.com

Terdapat tiga fakta Padang Mahsyar yang dijelaskan Rasulullah SAW. Hari Kiamat [ilustrasi]

Rep: Hasanul Rizqa Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu fase peristiwa Hari Kiamat ialah Padang Mahsyar. Sesuai dengan namanya, di sanalah seluruh insan sejak Nabi Adam AS hingga orang terakhir dikumpulkan oleh Allah SWT. Alquran menggambarkan situasi ketika semua makhluk-Nya dibangkitkan dan diadili di tempat tersebut.

Baca Juga

Di tempat itu [Padang Mahsyar], setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya [dahulu] dan mereka dikembalikan kepada Allah, Pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa [pelindung palsu] yang mereka ada-adakan. 

“Di tempat itu [padang Mahsyar], tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.” [QS Yunus: 30].

Berikut ini sejumlah fakta kondisi umat manusia dan suasana Padang Mahsyar sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sejumlah haditsnya: 

Tak Berpakaian

Di Padang Mahsyar, manusia tidak berpakaian. Itu berdasarkan hadis berikut: 

عن عائشةَ، رضي اللَّه عنها، قَالَتْ: سمعتُ رَسُول اللَّه ﷺ، يقول: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُراةً غُرْلًا قُلْتُ: يَا رَسُول اللَّه الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ،؟ قَالَ: يَا عَائِشَةُ الأَمرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُم ذلكَ.

Aisyah berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan tanpa disunat.'

Lantas, aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa laki-laki dan perempuan memandang satu sama lain?' Rasulullah menjawab, 'Wahai Aisyah, masalah yang akan dihadapi lebih penting dari sekadar melihat satu dengan yang lain' [muttafaq 'alaih]. 

Artinya, amat besar intensitas kecemasan tiap orang menunggu keputusan Allah atas diri masingmasing. Tak tebersit keinginan untuk berbuat yang tak senonoh meski semua orang telanjang.

Matahari Didekatkan

Di Padang Mahsyar, jarak antara manusia dan matahari sangat dekat. Oleh karena teriknya mentari, keringat bercucuran dengan amat deras sehingga merendam sebagian atau bahkan seluruh tubuh mereka.

Nabi Muhammad SAW bersabda: 

تُدْنَى الشَّمْسُ يَومَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ حتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيل فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهمْ في العَرَقِ

“Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia.” [HR Muslim].

Masa tunggu ini akan sangat menyiksa bagi orang-orang kafir. Namun, tidak demikian bagi mereka yang dikehendaki-Nya.

Rasulullah bersabda, “ Allah SWT berfirman:  يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ “Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Tuhan Semesta Alam.” [QS Al Muthaffifin: 6]

مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ

“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin [Al Muthaffifin: 6], selama setengah hari [dari satu hari yang kadarnya] lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin [sehingga lamanya] seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” 

Naungan Allah

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ: إِمامٌ عادِلٌ، وشابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّه تَعالى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌفي المَسَاجِدِ، وَرَجُلانِ تَحَابَّا في اللَّه: اجتَمَعا عَلَيهِ، وتَفَرَّقَا عَلَيهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخافُ اللَّه، ورَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فأَخْفَاها، حتَّى لا تَعْلَمَ شِمالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينهُ، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Rasul SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dengan naungan 'Arsy-Nya pada hari di mana tak ada naungan kecuali naungan- Nya. [Yaitu] pemimpin yang adil; pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya; orang yang hatinya terpaut pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah sehingga berkumpul dan berpisah karena Allah; lelaki yang diajak [berzina] oleh seorang yang berkedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sungguh aku takut kepada Allah'; orang yang bersedekah lalu merahasiakannya hingga tangan kirinya tak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya; orang yang berzikir kepada Allah kala sunyi, lalu bercucuran air matanya [HR Bukhari]. 

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề