Ketika remaja pubertas menjadi perkembangan manusia dalam

Ketika remaja pubertas menjadi perkembangan manusia dalam

Ketika remaja pubertas menjadi perkembangan manusia dalam
Lihat Foto

shutterstock.com

Masalah pubertas menjadi masalah orangtua. Mereka bertanggung jawab penuh terhadap persiapan anak menghadapi pubertas. Jangan sampai anak-anak tidak siap dan tidak memiliki pengetahuan pubertas yang jelas.

KOMPAS.com - Pubertas menjadi masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Terdapat perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual saat pubertas.

Tidak semua remaja mengerti dan siap terhadap perubahan tersebut ketika masa puber. Di samping itu banyak pula orangtua yang enggan menanyakan atau membicarakan hal tersebut, terutama pada anak perempuan.

Dilansir dari Kompas.com, masa puber harus sering dibahas atau dibicarakan antara orangtua dan anak, bahkan sebelum mereka memasuki masa puber.

Orangtua sebagai teman

Dokter kandungan dari Loyola University Health System di Maywood III, dr. Akua Afriyie mengatakan kebanyakan anak remaja di masa pubertas tanpa pengetahuan yang cukup.

Pubertas umumnya dimulai pada umur 8-9 tahun dengan tumbuhnya rambut halus disekitar ketiak dan organ intim.

Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya

Kemudian diikuti pertumbuhan payudara pada umur 9-10 tahun menstruasi rata-rata pada umur 12 tahun pada perempuan. Untuk laki-laki mengalami mimpi basah.

Anggap anak layaknya seorang teman. Orangtua bisa membuka obrolan atau diskusi dengan menanyakan apakah ada teman-temannya yang sudah berubah secara fisik.

Misalnya mulai terlihat jakun, berkumis, berjenggot untuk laki-laki dan untuk teman-teman perempuan yang sudah menggunakan bra atau menstruasi.

Bangun kedekatan dengan anak, sehingga orangtua bisa mendampingi selama masa puber. Sering mengajak diskusi atau ngobrol ringan bisa menghilangkan jarak antara orangtua dan anak.

Orangtua sebagai pendidik

Dilansir dari buku The Anger Habbit in Parenting (2005) karya Carl Semmelroth, orangtua harus lebih terbuka baik dalam memahami masa puber dalam anak dan setiap informasi mengenai pubertas pada anak remaja.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap    manusia    akan    mengalami perkembangan, sejak masa bayi, periode kanak-kanak, masa pubertas atau masa remaja yang kemudian berkembang menjadi manusia dewasa. Menurut John W. Santrock (2003:26) bahwa "remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional"

Menurut Djahwat Dahlan (2001:101) bahwa "remaja yang sedang mengalami proses transisi atau pubertas memiliki ciri-ciri dalam pertumbuhan fisik psikis dan sosialnya". Pada umumnya remaja mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pada masa pubertas.

Perubahan-perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya (Sarlito Wirawan Sarwono, 2001:52).

Mari, simak apa saja yang harus kamu lakukan saat memasuki usia pubertas!

Remaja akan mengalami perubahan tinggi badan dan berat badan yang pesat selama masa pubertas. Biasanya, perubahan ukuran tubuh kamu sadari saat baju dan celana yang sebelumnya longgar kemudian menjadi sempit. 

Namun, tahukah kamu? Perubahan ini dapat kamu manfaatkan loh! Misalnya dengan mengikuti ekstrakurikuler basket, renang, voli, bulu tangkis dan lainnya. Dengan begitu, kamu akan lebih semangat dan mampu menerima perubahan tubuhmu.

  • Merawat dan menjaga kebersihan diri

Penampilan adalah aspek yang penting dan diutamakan oleh remaja.  Namun, pada masa remaja kulit  menjadi  kasar,  warna  kulit  menjadi gelap, dan pori-pori bertambah besar, kelenjar minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan jerawat. 

Agar kamu lebih percaya diri dengan penampilan, kamu perlu merawat dan menjaga kebersihan diri, seperti menjaga kulit dan rambut agar bersih dan mencegah jerawat dengan cara rajin mencuci muka, tabir surya, dan obat jerawat.  Penyesuaian diri dapat dilakukan remaja dalam mengatasi perubahan ciri-ciri  seks  sekunder

  • Memilih pakaian dalam yang nyaman dan bersih

Selain perubahan tinggi dan berat badan, ciri-ciri kamu telah memasuki usia pubertas adalah perubahan pada organ seks. Saat memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi ditandai saat pertama kali anak laki-laki mengalami mimpi basah dan pada anak perempuan yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. 

Alat kelamin yang mulai berfungsi akan disertai dengan kematangan organ seksual selama masa pubertas. Kamu tak perlu malu saat mengalami hal tersebut, karena hal itu menandakan bahwa kamu mulai beranjak dewasa. 

Pilihlah, pakaian dalam yang tidak ketat dan menyerap keringat. Jangan lupa pula untuk menjaga kebersihan dengan mengganti pakaian dalam dengan yang baru setiap tahunnya, sebab walaupun terlihat bersih setelah dicuci, pakaian dalam mengandung lebih dari 10 ribu bakteri hidup.

Perubahan fisik adalah perubahan yang terjadi pada fisik manusia sebagai tandanya proses pertumbuhan. Foto: Pixabay

Manusia adalah makhluk hidup yang mengalami perkembangan dalam setiap proses pertumbuhannya. Pertumbuhan yang dialami oleh manusia mengakibatkan adanya perubahan, dari segi fisik, mental, maupun alat reproduksinya.

Mengutip dari buku IPA Terpadu VIII A karya Agung Wijaya, manusia berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sperma di dalam rahim. Sel telur tersebut akan mengalami pembelahan dan berkembang di dalam rahim sehingga membentuk janin.

Hasil perkembangan sel tersebut dapat membentuk struktur organ tubuh manusia, seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah. Ada juga yang menjadi sel darah merah, yang berperan untuk mengedarkan zat-zat makanan ke seluruh tubuh.

Sementara itu, sel lainnya berubah menjadi sel darah putih, yang melindungi tubuh terhadap infeksi penyakit. Kemudian beberapa sel sisanya berkembang menjadi otak dan selaput saraf.

Pertumbuhan manusia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Foto: Pixabay

Perkembangan manusia di dalam rahim umumnya berlangsung selama kurang lebih 9 bulan lamanya. Bayi tersebut akan lahir ke dunia dan mengalami pertumbuhan untuk dapat berubah menjadi seorang anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.

Pertumbuhan manusia dari bayi hingga lanjut usia akan dilihat dari perubahan fisiknya, yang mana perubahan fisik tersebut paling banyak terjadi pada masa-masa remaja, yang disebut dengan masa pubertas. Untuk mengetahui selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Pada masa peralihan ini, perubahan fisik terjadi dan cenderung berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Perubahan fisik adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik manusia, ditandai dengan perubahan primer dan sekunder manusia. Berikut adalah perubahan fisik pada masa pubertas, menurut buku Cara Cerdas Belajar IPA SD/MI Kelas 4, 6, 6 karya Petrus Tumijan

Perubahan fisik pada anak laki-laki terjadi pada usia 12-16 tahun. Foto: Pixabay

Perubahan Fisik pada Anak Laki-Laki

Anak laki-laki mengalami perubahan fisik di masa pubertasnya pada usia 12-16 tahun. Perubahan primer pada tubuh laki-laki dimulai dari diproduksinya sel sperma atau sel kalamin jantan.

Sel sperma dihasilkan oleh testis. Cairan tersebut akan keluar dengan sendirinya ketika laki-laki sedang mengalami mimpi basah. Selain perubahan primer, perubahan sekunder pada laki-laki ditandai dengan:

  • Jakun yang mulai bertumbuh

  • Perubahan suara yang memberat

  • Pertumbuhan pada organ kelamin diikuti kematangan organ reproduksi

  • Tumbuh rambut-rambut halus di beberapa bagian tubuh, seperti kumis, janggut, rambut ketiak, dan rambut di sekitar kelamin.

Perempuan mengalami perubahan fisik yang lebih cepat dari laki-laki. Foto: Pixabay

Perubahan Fisik pada Anak Perempuan

Anak perempuan cenderung mengalami perubahan fisik yang lebih cepat dari anak laki-laki, yaitu biasanya perubahan fisik di masa pubertas anak perempuan terjadi pada usia 11-15 tahun, bahkan ada yang mulai mengalami di usia 9 tahun.

Perubahan fisik primer anak perempuan diawali dengan mulai diproduksinya sel telur, yang dihasilkan oleh sel kelamin (indung telur/ovarium). Hal itu ditandai dengan adanya menstruasi (haid) yang dialami oleh perempuan.

Perubahan fisik primer pada perempuan diiringi dengan perubahan sekundernya, adapun beberapa ciri perubahan fisik sekunder pada perempuan, antara lain:

  • Payudara mulai tumbuh dan mengembang

  • Tumbuh rambut-rambut halus di area ketiak dan organ kemaluan.