Keuntungan dan kelebihan bercocok tanam secara hidroponik kecuali

Keuntungan dan kelebihan bercocok tanam secara hidroponik kecuali

Keuntungan dan kelebihan bercocok tanam secara hidroponik kecuali
Lihat Foto

pixabay

Tanaman hidroponik

KOMPAS.com - Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air, dan phonic yang berarti pengerjaan. Jika diartikan, hidroponik adalah cara menanam dengan menggunakan media air sebagai media tumbuh. Teknik ini menanam berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan tanpa menggunakan media tanah.

Cara menanam dengan teknik hidroponik cocok untuk menanam dalam lahan yang sempit. Bahkan, Anda bisa memulai bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik hanya dengan memanfaatkan lahan halaman depan rumah, atap rumah, atau lahan lainnya.

Menanam sayuran dengan teknik hidroponik menjadi pilihan untuk menanam sayur terutama di daerah perkotaan yang minim lahan pertanian. Selain itu, teknik ini juga menjadi pilihan untuk mengantisiapsi kondisi alam dan tanah Indonesia yang tidak menentu untuk perkebunan.

Menanam dengan teknik hidroponik tidak hanya bisa dinikmati oleh diri sendiri, namun juga bisa menjadi pilihan bisnis yang menarik untuk Anda tekuni.

Tanaman yang ditanam juga beragam dan tidak terbatas. Contoh sayur-sayuran yang bisa ditanam dengan metode ini ada selada, sawi, tomat, cabe, terong, bayam, dan pokcoy.

Buah-buahan juga bisa ditanam secara hidroponik, misalnya stroberi, tomat, dan timun. Anda juga bisa menanam bunga seperti anggrek dan gerberra.

Baca juga: Ini Tips Agar Anak Suka Makan Sayur Sejak Kecil

Kelebihan teknik hidroponik

Teknik hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan menanam secara konvensional di media tanah.

Pertama, banyaknya tanaman yang bisa ditanam dengan teknik ini bisa dilipatgandakan karena penggunaan lahan yang sedikit. Sehingga, dengan lahan yang terbatas, Anda masih bisa memanen banyak tanaman.

Kedua, mutu tanaman yang ditanam bisa dijamin dan lebih bersih karena semua faktor pertumbuhan bisa dikontrol, seperti kebutuhan nutrisi yang dipasok sesuai dengan ukuran masing-masing melalui air sebagai media tanamnya. Faktor lain seperti melindungi tanaman dari hujan dan hama juga dalam kendali.

Ketiga, kebutuhan tenaga untuk menanam dan merawatnya lebih sedikit, serta perawatannya yang mudah.

Sebutkan 3 (tiga) keuntungan dari teknik hidroponik!

Jawab :

1. Tanaman dapat dikembangbiakan pada segala tempat.

2. Tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas.

3. Pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat.

Penjelasan :

Hidroponik merupakan salah satu teknologi reproduksi tumbuhan yang sampai saat ini masih banyak diterapkan, khususnya pada sayur dan buah.

Kata Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydra, yang artinya air dan ponos, yang berarti daya.

Dengan demikian, ciri khas tanaman hidroponik adalah ditanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Teknik Hidroponik adalah budidaya menanam melalui pemanfaatan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, sehingga cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Teknologi reproduksi tumbuhan secara hidroponik sebenarnya sudah muncul sejak lama, sekitar tahun 1672.

Hal tersebut terbukti dengan adanya sebuah buku yang menuliskan tentang teknik penanaman hirdoponik oleh Francis Bacom.

Semenjak itulah, maka penelitian mengenai teknik hidroponik semakin dikembangkan sampai sekarang.

Hidroponik adalah teknik perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air, sehingga tidak menggunakan media tanah.

Media yang digunakan dalam teknik hidroponik dapat bermacam-macam, bisa pasir, arang sekam, batu apung, batu kali, dan air.

Beberapa jenis sayuran yang sudah berhasil dibudidayakan secara hidroponik adalah tomat, paprika, selada, mentimun, sawi, kangkung, dan bayam.

Sedangkan buah-buahan yang telah dikembangkan dengan hidroponik, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.

Keuntungan Teknik Hidroponik

Seiring semakin sempitnya lahan pertanian, maka teknik hidroponik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk bercocok tanam.

Melalui hidroponik, petani akan tetap dapat menanam bahan makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan, meskipun pada lahan yang tidak luas.

Berikut ini adalah keuntungan tanaman yang dibudidayakan dengan cara hidroponik.

1. Tanaman dapat dikembangbiakan pada segala tempat.

2. Meminimalkan resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, atau erosi.

3. Tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas.

4. Pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat.

5. Bebas dari hama dan penyakit.

6. Memiliki hasil tanaman yang berkualitas tinggi.

7. Hemat dalam biaya perawatan.

Walaupun hidroponik banyak disebut sebagai sistem bercocok tanam revolusioner, namun tentunya juga ada kelebihan dan kekurangannya karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Sebelum memulai metode bercocok tanam secara hidroponik, ada baiknya memperhatikan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan hidroponik. Hal ini terutama penting apabila kita baru akan memulai bercocok tanam secara hidroponik.

Istilah hidroponik sendiri diambil dari kata hydro yang artinya air. Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air.

Terdapat beberapa teknik khusus dalam bercocok tanam menggunakan hidroponik yang bisa kita sesuaikan dengan kemampuan dan juga biaya yang dimiliki. Guna memenuhi kebutuhan dari nutrisi tanaman yang biasa didapat dari tanah, maka dalam metode hidroponik ini digunakan media tanam yang beraneka macam, mulai dari kerikil, pasir, sekam, hingga cocopeat dan rockwool. Kita bisa mencari tahu terlebih dahulu masing-masing media tanam yang digunakan agar bisa memilih mana yang terbaik. Selanjutnya, mari kita simak apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode hidroponik ini.

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

Keuntungan dan kelebihan bercocok tanam secara hidroponik kecuali

Keunggulan / Kelebihan Hidroponik

Pertama kita bahas terlebih dahulu kelebihan dari metode hidroponik. Terutama sekarang ini metode hidroponik banyak dipandang sebelah mata, sehingga penting bagi kita untuk mencermati apa saja kelebihan yang bisa didapat dari metode hidroponik.

  1. Tidak membutuhkan tanah. Hal ini akan membuat area bercocok tanam menjadi semakin bersih karena tidak menggunakan tanah sama sekali.
  2. Pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Ini karena nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman akan terserap secara lebih baik mengingat media yang digunakan berbentuk cair.
  3. Tidak perlu melakukan penyiraman tanaman seperti bercocok tanam pada umumnya. Ini karena media yang digunakan sudah memakai air.
  4. Tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit. Kita tidak perlu melakukan pengolahan lahan, penanaman serta memanen. Metodenya lebih praktis dan juga efisien.
  5. Proses memanen tanaman nantinya akan menjadi lebih mudah apabila dibandingkan dengan metode bercocok tanam yang menggunakan tanah.
  6. Hasil panen dari metode hidroponik cenderung lebih banyak. Kelebihan hidroponik yang satu ini kurang begitu diketahui sehingga banyak orang-orang yang masih meragukannya.
  7. Menanam menggunakan metode hidroponik cenderung akan lebih menghemat tempat. Kita tidak memerlukan lahan hingga beberapa hektar untuk bercocok tanam. Justru metode hidroponik cocok untuk dilakukan di lahan sempit bahkan di daerah perkotaan.
  8. Buah serta sayur yang dihasilkan dari metode hidroponik akan menjadi lebih steril karena bebas dari pestisida ataupun herbisida berbahaya. Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan sayur dan buah yang ditanam di lahan perkebunan dan menggunakan pestisida.
  9. Resiko tanaman terserang hama serta penyakit akan lebih kecil.
  10. Metode bercocok tanam menggunakan hidroponik tidak akan tergantung cuaca. Kita bisa tetap bercocok tanam pada saat cuaca panas maupun dingin.
  11. Kelebihan dan kekurangan hidroponik yang terakhir yaitu penggunaan pupuk dalam metode ini akan dapat menjadi lebih hemat serta efisien.

Kelemahan / Kekurangan Hidroponik

Setelah memahami berbagai kelebihan dalam menggunakan metode hidroponik, saatnya mengetahui pula kelemahan dari metode hidroponik ini. Hal ini penting agar kita tidak hanya terlena dengan kelebihan yang disebutkan di atas namun juga bersiap menghadapi kekurangan-kekurangan di bawah ini.

  1. kekurangan hidroponik yang pertama adalah metode ini cenderung membutuhkan modal yang besar. Hidroponik terutama cocok apabila kita hendak melakukan budidaya tanaman dalam skala besar, sehingga modal besar yang dikeluarkan juga akan kembali dengan lebih cepat.
  2. Karena metode hidroponik masih terbilang jarang dilakukan, perangkat pemeliharaan metode hidroponik juga terbilang masih langka. Alat tertentu masih sulit untuk didapatkan, terutama juga karena masih sedikitnya ahli hidroponik yang ada di Indonesia. Hal ini akan membuat kita kesulitan pada saat membutuhkan perawatan peralatan tertentu.
  3. kekurangan hidroponik yang ketiga adalah metode ini membutuhkan ketelitian ekstra. Dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik, kita harus benar-benar memperhatikan serta mengontrol nutrisi yang diberikan pada tumbuhan, termasuk di antaranya adalah kadar keasaman pH. Apabila kita tidak memiliki latar belakang pertanian, akan terbilang sulit untuk bercocok tanam secara hidroponik.
  4. kekurangan hidroponik berikutnya, investasi yang dibutuhkan untuk bercocok tanam secara hidroponik juga terbilang tinggi. Hal ini terutama untuk membeli peralatan, perlengkapan serta biaya pemeliharaan.
  5. Hidroponik juga membutuhkan keterampilan khusus di bidangnya. Kita juga dituntut untuk memiliki kreativitas tinggi dalam membuat aneka peralatan hidroponik sendiri agar tidak perlu membeli yang harganya mahal.

Demikian kelebihan dan kekurangan hidroponik yang harus kita cermati bersama sebelum memutuskan hendak menggunakan metode bercocok tanam yang satu ini. Agar semakin mendapat gambaran mengenai seperti apa sebenarnya metode hidroponik, berikut akan disajikan cara menanam tomat secara hidroponik. Tomat ini akan ditanam di dalam media botol bekas. Kumpulkan beberapa botol plastik bekas ukuran 1.5 liter atau pilih yang sesuai dengan kebutuhan saja. Potong menjadi dua bagian. Setelah itu barulah kita pilih bibit tomat yang kualitasnya baik. Beli bibit tomat di pertanian yang menyediakan bibit unggul agar kita mendapat hasil yang memuaskan. Semai bibit tomat pada media cocopeat untuk media semainya. Rawat hingga berusia antara tiga hingga empat minggu lalu bibit akan siap dipindah ke media tanam.

Berhati-hatilah agar akarnya tidak rusak saat dipindah ke media tanam. Rendam bibit lalu goyangkan hingga cocopeat terlepas dalam air. Gunakan busa penjepit dan masukkan akar ke dalam botol plastik yang telah dipotong tersebut. Siapkan pula air nutrisi pada bagian bawah botol, lalu masukkan akar dari pohon tomat dengan posisi bagian akar jangan terendam sepenuhnya. Hal ini untuk menghindari adanya lumut dalam air nutrisi. Selang beberapa hari, tomat akan mulai tumbuh besar. Kita bisa memindahkan tomat di dalam wadah yang lebih besar agar tomat tidak kekurangan nutrisi. Inilah mengapa pengecekan nutrisi perlu untuk dilakukan secara berkala pada tanaman.

Taruh tanaman tomat di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jika mulai muncul bakal bunga, pasang tali supaya tanaman tomat dapat berdiri tegak. Beberapa hari kemudian bunga akan tumbuh menjadi buah dan membutuhkan nutrisi yang banyak. Perawatan dengan baik masih akan diperlukan pada tahap ini agar buah tomat dapat tumbuh dengan maksimal. Ganti nutrisi yang lama dengan yang masih baru serta fresh. Jika buah tomat telah siap panen, mulailah memanen dari yang berwarna merah terlebih dahulu. Demikian kelebihan dan kekurangan hidroponik yang bisa kita jadikan bahan pertimbangan sebelum mulai mempraktekkannya.

Lihat di sini berbagai jenis perlengkapan hidroponik kami.