Khutbah jumat kedua panduan tajwid
Jika kalbunya baik maka akan baik seluruh jasadnya dan jika kalbunya rusak maka rusak pula semua jasadnya.
Show Oleh: KH. Ahmad Husni Ismail, M.Ag Jakarta, www.istiqlal.or.id - Jama’ah Jumat rahimakumullah. Unsur ruh ilahi dalam diri manusia menghantar dan membimbingnya menjadi makhluk termulia. Perangkat ruhani yang menentukan arah dan langkah hidup manusia adalah hati atau kalbu. Jika kalbunya baik maka akan baik seluruh jasadnya dan jika kalbunya rusak maka rusak pula semua jasadnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
Secara fisik jasmani, hati atau kalbu merupakan daging yakni organ tubuh manusia yang tersimpan dan terlindungi oleh tulang belulang. Hati dipahami sebagai jantung oleh para ahli di bidang kedokteran, terletak di dada sebelah kiri. Pada daging hati terdapat lubang dan jaringan yang halus. Di dalam lubang atau rongga terdapat darah hitam yang menjadi sumber ruh. Ada juga kata lain yang diartikan dengan hati atau kalbu pula adalah kata al-kabad (gumpalan darah, liver). Pemaknaan kedua ini menggambarkan bahwa hati adalah bagian terpenting dalam tubuh dan mempengaruhi pola pikir manusia. Hati atau hepar merupakan kelenjar yang terbesar dan salah satu kelenjar terpenting dalam tubuh manusia. Hati ada yang berwarna merah tua dan ada juga yang berwarna merah kecoklatan. Pada orang dewasa beratnya sekitar 2 kg. Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan tepat dibawah diafragma atau sekat rongga dada. Dalam ungkapan bahasa Arab, maksud kata kalbu dalam hadis di atas adalah jantung. Hati atau kalbu secara spiritual merupakan bagian yang paling murni dan paling mulia dari anggota badan manusia, yang halus (lathifah), rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniah (kerohanian) dan mempunyai keterkaitan dengan hati yang jasmaniah. Kalbu halus itulah hakikat manusia yang dapat menangkap segala rasa, mengetahui dan mengenal segala sesuatu (al-Ghazali). Kalbu terambil dari kata qalaba-yaqlibu-qalban artinya memutar, berpaling, berbolak- balik, berputar, jungkir balik, Makna hati atau kalbu secara spiritual ini, menggambarkan watak atau kecenderungannya yang selalu berubah-ubah dan berbolak-balik, labil dan rawan terkena penyakit. Kalbu lebih bersifat labil dan suka bolak balik, kecuali yang mendapat bimbingan ilahi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
Kedurhakaan dan kemaksiatan mencederai hati yang akan merusak jasmani, menutup cahaya hati yang bersifat nurani dengan noda-noda hitam setiap kita melakukan dosa dan kemunkaran, yang artinya:
Tentu saja bertaubat dari dosa-dosa besar dan beristigfar atau mohon ampun terhadap dosa-dosa kecil akan membersihkan dan menyehatkan hati kembali qalbun salim. Jika hati sakit (qalbun maridh), hati dilanda oleh sakit hati, iri hati, dengki, sombong, takabbur, ujub, kikir, marah. Jika hati dibiarkan sakit maka amat bisa terjadi kematian hati atau hati yang mengeras laksana batu, dan enggan untuk menerima nilai-nilai kebenaran. Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al-‘Ash radhiallahu anhu ia berkata bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
Ada pula doa serupa berdasarkan hadits shahih dalam kitab Sunan At-Tirmidzi. Hadis ini diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiallahu anha beliau berkata, yang artinya:
Apabila kita melantunkan doa ini dan doa kita dikabulkan oleh Allah taala, maka manfaat-manfaat berikut bisa kita dapatkan: Allah akan berikan kekuatan iman, semakin istiqamah di atas agama Allah dan ketaatan kepada-Nya. Keyakinan kepada Allah semakin bertambah, dikaruniakan ketenangan dan ketentraman. Membaca doa ini akan membuat kita semakin yakin dan semakin taat kepada-Nya. Ini akan membuat kita semakin menginginkan taqarrub kepada Allah taala. Upaya Menguatkan Hati untuk Menyelamatkan Jasmani Upaya menguatkan hati untuk menyelamatkan jasmani adalah dengan hal-hal berikut ini: 1. Perbanyak Membaca Al-Quran كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Rasulullah SAW juga bersabda, yang artinya:
2. Menyelami Kisah Perjalanan Hidup Para Rasul Mereka semua hamba pilihan dan kekasih Tuhan dengan ujian-ujian berat yang dialaminya. Dengan membaca kisah mereka, insya Allah akan muncul kekuatan di hati kita dalam mengahadapi ujian kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 120, وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
3. Berdekatan dengan Orang Shalih Tinggal di lingkungan yang berisi orang-orang yang shalih, sering berinteraksi dengan mereka, akan terus meneguhkan dan melembutkan hati. Hati kita akan dituntun dan diteguhkan untuk sering mengingat Allah subhanahu wata'ala. Hal tersebut sesuai dengan sabda-Nya pada Al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 28, وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
4. Sering Tadabbur Alam Memperbanyak olah pikir dan dzikir (tafakkur dan tadzakkur). Amat dahsyat penciptaan alam raya, sungguh indah dan amat elok, serasi dan seimbang ciptaan Yang Maha Indah. Mempertajam perenungan, menyingkap keagungan ciptaan dengan lubuk hati terdalam/lub jamak albab. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 190, اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Ketentraman hati melalui upaya memperbanyak kegiatan berzikir juga Allah SWT maktubkan dalam Al-Qur'an surat al-Ra’ad ayat 28, الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
5. Perbanyak Mengingat Kematian Salah satu penyebab manusia cinta dengan dunia adalah karena mereka melupakan kematian. Mati adalah sesuatu yang pasti terjadi dan setelah kematian adalah hari pertanggungjawaban atas amal yang kita kerjakan semasa hidup. Dengan mengingat kematian, kita akan lebih berhati-hati dalam berbuat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Semoga Allah menyelamatkan kita dari hati yang sakit dan hati yang keras. Allah jadikan hati kita hati yang lembut, hati yang nurani bercahaya dan kita mohon perlindungan dari memiliki hati yang zhulmani yang gelap gulita dan tidak sanggup menangkap kebenaran. (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal) Apa bacaan khutbah kedua?Khutbah Kedua
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Apa saja syarat 2 khutbah Jumat?Syarat Khotbah Jumat. Khatib Harus Laki-Laki. ... . Khotbah Dapat Didengar Seluruh Jamaah. ... . Khotbah Berada di Tempat Pelaksanaan Sholat Jumat. ... . Khatib Harus Suci. ... . Khatib Suci Dari Najis. ... . 6. Menutup Aurat. ... . 7. Berdiri Bagi yang Mampu. ... . 8. Duduk Diantara Dua Khotbah.. Apakah khutbah Jumat 2 kali?Ritual khutbah dilakukan sebelum shalat Jumat dikerjakan. Khutbah Jumat dilakukan 2 kali, di antara khutbah pertama dan kedua dipisah dengan duduk. Khutbah Jumat memiliki 5 rukun yang harus dipenuhi.
Khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian yaitu pertama dan kedua dimana keduanya dipisahkan dengan?Yang paling pokok untuk diketahui bahwa khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian. Yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khurbah. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa khutbah Jumat itu dilakukan sebelum shalat Jumat.
|