Konjungsi kronologis dalam kutipan teks tersebut terdapat pada kalimat bernomor

Sebuah karya tulis memerlukan kaidah kebahasaan yang baik dengan memerhatikan berbagai aspek, termasuk konjungsi. Penggunaan konjungsi dalam penulisan berfungsi untuk menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat

Terdapat beberapa jenis konjungsi, salah satunya konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas adalah konjungsi atau kata hubung yang menyatakan sebab-akibat. Kata yang termasuk konjungsi kausalitas adalah “sebab”, “karena”, “oleh sebab itu”, “oleh karena itu”, “jika”, “akibatnya” dan “sehingga”.

Penggunaan konjungsi kausalitas dapat ditemui dalam teks editorial. Berdasarkan buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3, konjungsi kausalitas dalam teks editorial terkait dengan penyampaian argumen yang dikemukakan penulis atau redaktur tentang topik yang dibahas.

Baca Juga

Berikut contoh konjungsi kausalitas dan penggunaannya dalam sebuah paragraf.

Berolahraga membuat sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh menjadi lancar sehingga mengoptimalkan metabolisme tubuh. Akibatnya, tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat saraf akan bekerja dengan lebih baik. Oleh karena itu, ayo berolahraga paling sedikit tiga kali sepekan agar badan tetap sehat dan kuat.

Dalam paragraf tersebut terdapat tiga konjungsi kausalitas, yaitu “sehingga”, “akibatnya”, dan “oleh karena itu”.

Advertising

Advertising

Selengkapnya, berikut contoh konjungsi kausalitas dan penggunaannya dalam kalimat.

1. Jika

Dijelaskan dalam Ahlibahasa.kemdikbud.go.id, “jika” merupakan kata penghubung intrakalimat yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat. Kata penghubung “jika” digunakan untuk kalimat majemuk yang anak kalimatnya menyatakan syarat atau pengandaian terlaksananya apa yang dinyatakan dalam induk kalimat.

Contoh:

  • Momen lebaran akan menyenangkan jika mudik lancar, aman, dan nyaman.
  • Aku akan datang jika dia juga datang.
  • Rani akan pergi ke Bandung jika izin cutinya disetujui.
  • Jika dia mengundang, saya akan datang ke pesta itu.
  • Mereka harus dikenakan sanksi hukum jika kedua warga Hong Kong itu memang dinyatakan bersalah.
  • Jika kebutuhan likuiditas dipenuhi akhir tahun ini, tingkat suku bunga deposito tahun depan pasti turun lagi.
  • Sudomo lebih berminat jika pedagang asongan diorganisasikan oleh koperasi.
  • Kita tidak akan menemukan sesuatu jika tidak mencarinya.

Baca Juga

Konjungsi “karena” digunakan untuk menghubungkan dua unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara. Konjungsi “karena” menyatakan hubungan sebab.

Berdasarkan posisinya, konjungsi “karena” dapat berada di awal kalimat atau di tengah kalimat, yaitu di antara klausa induk dan klausa anak.

Contoh:

  • Sisi begitu mencintai ayah dan ibunya karena berkat jasa merekalah sekarang Sisi bisa menjadi seorang dokter gigi terkenal.
  • Karena rumah Farhan sangat jauh dari sekolah, teman-teman sekelas yang ingin menjenguknya harus dua kali berganti kendaraan.
  • Karena berhasil masuk final Piala Thomas, pemain bulu tangkis Malaysia mendapat mobil Proton Saga.
  • Mereka senang pergi ke rumah Doni karena diberi banyak makanan.
  • Seorang delegasi militer memrotes pencalonan Gorbachev karena ia telah memegang jabatan pemimpin partai selama 20 tahun.

Baca Juga

Konjungsi “sebab” menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Berdasarkan·posisinya, konjungsi “sebab” cenderung berada di tengah kalimat.

Contoh:

  • Sakitnya semakin berat sebab ia memikirkan hutang cukup banyak.
  • Lokasi itu tidak cocok untuk usaha sebab banyak orang yang telah mencobanya selalu gagal.
  • Petugas tidak mengizinkanku naik roller coaster sebab tinggiku kurang dari 150 cm.
  • Mereka menegur Wahyu sebab ia tidak ikut membantu menyelesaikan tugas.
  • Mara pergi ke pesta sendirian sebab tidak ada yang bisa menemaninya.

4. Sehingga

Konjungsi “sehingga” digunakan untuk menghubungkan dua unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara. Konjungsi “sehingga” menyatakan hubungan akibat. Berdasarkan posisinya, konjungsi “sehingga” selalu berada di tengah kalimat, yaitu di antara klausa induk dan klausa anak.

Contoh:

  • Bangunan rumah itu besar dan megah sehingga biaya perawatannya cukup banyak.
  • Para perampok tadi berusaha meloloskan diri sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan.
  • Jalan Sudirman sering macet sehingga banyak polisi yang mengatur setiap harinya.
  • Dia bangun kesiangan sehingga terlambat masuk sekolah.

Baca Juga

Berdasarkan posisinya, konjungsi “akibatnya” terletak di tengah kalimat atau di awal kalimat. Kalimat yang diawali konjungsi “akibatnya” merupakan kalimat kesimpulan dalam paragraf. Umumnya, kalimat tersebut ditulis pada akhir paragraf.

Contoh:

  • Banjir telah merendam seluruh gedung sekolah akibatnya semua siswa diliburkan.
  • Tanggul sungai yang membelah kota itu jebol akibatnya rumah-rumah penduduk terendam dua meter.
  • Ia terlalu malas di masa muda akibatnya ia sengsara dan terlunta-lunta di hari tua.

6. Oleh karena itu

Konjungsi “oleh karena itu” merupakan konjungsi kausalitas yang biasanya terletak di awal kalimat pada kalimat akhir sebagai kesimpulan sebuah paragraf.

Contoh:

  • Media sangat ramai memberitakan dirinya. Oleh karena itu, wajar kalau dia mengklarifikasi masalah itu.
  • Tahun ini, musim kemarau berlangsung lebih lama di Desa Makmur. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Baca Juga

Demikian pembahasan tentang konjungsi kausalitas serta contoh penggunaannya dalam kalimat.

Beberapa contoh konjungsi dalam bentuk kalimat sudah pernah ditampilkan di artikel-artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh kalimat konjungsi temporal, serta kalimat konjungsi subordinatif dan contohnya. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan beberapa contoh konjungsi dalam bentuk kalimat, di mana jenis konjungsi yang akan ditampilkan contohnya pada artikel kali ini adalah konjungsi kronologis.

Dilansir dari laman gudangpelajaran.com, Konjungsi kronologis merupakan salah satu diantara jenis-jenis konjungsi yang menghubungkan dua klausa dalam bahasa Indonesia, di mana kedua klausa tersebut merupakan klausa yang berisi suatu kejadian yang terjadi secara runtut atau kronologis. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain kemudian, lalu, sebelum, dan sesudah.

Agar pembaca lebih paham seperti apa konjungsi kronologis, berikut ditampilkan contoh kalimat konjungsi kronologis dalam bahasa Indonesia.

  1. Setelah sampai di pasar,  lalu Ibu membeli sayur-sayuran dan beberapa macam bumbu-bumbu dapur.
  2. Obat tersebut bisa diminum sebelum Anda makan terlebih dahulu.
  3. Aku akan pulang ke rumah sebelum matahari terbenam.
  4. Wortel dan kentang tersebut dipotong agak kecil, kemudian baru dimasukkan ke dalam kuah sayur sup,
  5. Para siswa berhamburan meninggalkan kelas sesudah bel istirahat berbunyi.
  6. Biasanya, Ayah selalu mengantar Maya terlebih dahulu ke sekolah, lalu langsung berangkat ke kantor.
  7. Biasanya, Ibu selalu pergi ke pasar sesudah salat subuh.
  8. Ayah selalu pulang ke kantor sebelum azan isya berkumandang.
  9. Daging ayam yang baru dibeli dari pasar tersebut dicuci terlebih dahulu, kemudian baru dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan.
  10. Ayam goreng yang telah matang tersebut ditiriskan dulu sejenak, sesudah itu baru disajikan dan disantap.
  11. Bantu dulu Ibu memasak di dapur, sesudah itu kau baru boleh bermain bersama teman-temanmu.
  12. Ketika aku berangkat ke sekolah, aku bertemu dengan seorang nenek-nenek yang kesulitan saat menyebrang, lalu nenek itu aku bantu agar bisa menyebrang.
  13. Anak-anak yang telah bermain seharian di tanah lapang akhirnya pulang ke rumah masing-masing sesudah waktu senja telah tiba.
  14. Andi baru diizinkan menaiki motor oleh Ayahnya sesudah dia lulus kuliah.
  15. Bilaslah terlebih dahulu pakaian sampai bersih, kemudian baru dijemur di bawah sinar matahari yang terik.
  16. Obat itu mesti diminum sesudah pasien makan terlebih dahulu.
  17. Akan aku selesaikan masalah ini sebelum makin rumit dan tidak terselesaikan.
  18. Perempuan itu menoleh kepadaku, kemudian dia pun memberikan senyumnya kepadaku.
  19. Kerjakanlah soal-soal tersebut dengan baik, lalu dikumpulkan kembali jika sudah selesai dikerjakan.
  20. Nasihatilah dirimu dahulu sebelum menasihati orang lain.
  21. Aku harus buru-buru berangkat ke sekolah sebelum terlambat dan dihukum oleh kepala sekolah.
  22. Jemurlah pakaian yang telah dicuci hingga kering, lalu setelah itu baru dijemur jika pakaian sudah kering.
  23. Rapat kali ini akan dilakukan sesudah jam makan siang kantor.
  24. Para murid akaun kembali ke ruang kelas masing-masing sesudah bel masuk dibunyikan.

Demikianlah beberapa contoh kalimat konjungsi kronologis dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi seputar konjungsi, pembaca bisa membuka artikel konjungsi antarkalimat, konjungsi intrakalimat, konjungsi korelatif, jenis-jenis konjungsi temporal, serta konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca sekalian, baik itu di dalam ranah konjungsi khususnya, maupun di dalam ranah bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề