Langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan menasehati pekerjaan sehari hari disebut

Islam adalah agama nasehat. Ada banyak dalil yang mengungkapkan bagaimana keutamaan memberi nasehat dan berbagi ilmu kepada orang lain. Namun, sering kali saat seseorang diberi nasehat, orang tersebut jadi merasa tersinggung. Lalu, apakah memberi nasehat itu buruk?

Pada dasarnya, setiap orang memang berhak mendapatkan nasehat. Akan tetapi, memberikan nasehat juga tidak bisa sembarangan. Ada etika – etika memberi nasehat yang perlu diperhatikan. Dengan begitu, nasehat yang disampaikan bisa sampai dan diterima dengan baik oleh orang lain. Berikut ini adalah beberapa etika memberi nasehat yang perlu diketahui oleh setiap orang.

1. Niat Memberi Nasehat Harus Ikhlas

Sebelum memberi nasehat, Anda harus meyakini dengan pasti bahwa niat memberi nasehat dilakukan dengan niat yang ikhlas. Sama seperti kebaikan lainnya, memberi nasehat juga merupakan sebagian dari ibadah. Karena itu, setiap ibadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas agar bisa mendapatkan pahala dari Allah.

2. Menasehati Dengan Cara yang Benar

Pemberian nasehat juga harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat dan kemampuan orang yang memberi nasehat. Dalam hadits riwayat Muslim disampaikan bahwa ada tiga tingkatan memberi nasehat. Yaitu dengan menggunakan tangan, menggunakan lisan, dan menggunakan hati.

Akan tetapi, memberi nasehat juga harus disesuaikan dengan kemampuan. Jika seseorang tidak mampu memberikan nasehat dengan menggunakan tangan, maka ia bisa dan bahkan harus menyampaikannya dengan lisan. Memberikan nasehat melampaui kemampuan yang dimiliki bisa mendatangkan mudharat dan kesulitan bagi pemberi nasehat.

3. Menggunakan Kata – Kata yang Baik

Nasehat juga harus disampaikan dengan kata – kata yang baik. Bahkan, dalam surat Thaha ayat 44, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun dengan perkataan yang lemah lembut. Sedangkan kita bukan seorang Nabi, dan orang yang kita beri nasehat bukanlah Firaun yang keras kepala, dzalim, dan merasa Tuhan. Karena itu, nasehat yang diberikan haruslah menggunakan kata – kata yang baik.

4. Tabayyun Sebelum Memberi Nasehat

Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum memberikan nasehat adalah memastikan kebenaran berita yang kita ketahui. Nasehat yang dilakukan dengan dasar berita yang simpang siur tidak akan memberikan manfaat. Bahkan bisa jadi malah membuat orang yang diberi nasehat menjadi sedih dan kecewa.

5. Jangan Berburuk Sangka Kepada Orang yang Dinasehati

Salah satu etika seorang muslim kepada muslim lainnya adalah berusaha berprasangka baik dan terus mencari kemungkinan – kemungkinan yang baik. Sedangkan menjadi salah satu ciri orang munafik adalah mencari – cari kesalahan orang lain.

6. Jangan Memaksakan Agar Nasehat Diterima

Orang yang menasehati orang dan memaksakan nasehatnya diterima bisa disebut sebagai orang yang zhalim. Karena niat memberi nasehatnya adalah untuk ditaatim bukan untuk menunaikan amanah persaudaraan antar sesame muslim.

Nasehat adalah sebuah ibadah. Dan meskipun orang yang diberi nasehat tidak menerima nasehat tersebut, maka orang yang mendapatkan nasehat akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.

7. Tidak Menasehati di Depan Umum

Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Karena itu, sudah sewajarnya umat Islam menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya. Memberi nasehat kepada seseorang di depan umum bukanlah sebuah nasehat.

Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah sebuah bentuk pelecehan kepada orang lain. Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah bentuk mempermalukan orang lain. Nasehat seharusnya dilakukan secara rahasia dan empat mata.

8. Jangan Melakukan Tahrisy

Tahrisy adalah sikap memancing pertengkaran atau provokasi. Tahrisy juga disebut sebagai bagian dari namimah atau adu domba. Dan adu domba termasuk ke dalam dosa besar. Karena itu, nasehat seharusnya dilakukan dengan cara – cara yang baik dan tidak berupa provokasi yang memancing permusuhan sesame muslim.

Nasehat seringkali disebut sebagai obat yang perih. Karena itu, memberi nasehat harus memperhatikan etika memberi nasehat yang baik. Sehingga, meskipun masih terasa perih bagi yang menerima, tapi rasa perihnya bisa diminimalisir sehingga nasehat bisa lebih mudah diterima dan tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan.

Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk – Perilaku atau tindakan yang biasanya dilakukan atau dikerjakan berulang-ulang seseorang, umumnya disebut dengan kebiasaan. Mengutip dari Kartini Kartono dalam buku “Psikologi Umum”, kebiasaan dijabarkan sebagai hal yang menjadi kanal-kanal yang akan dapat terus dilalui tindakan manusia, yang dianggap sebagai syarat yang kompleks dan bervariasi dari suatu reaksi atas hal yang terjadi.

Mengutip dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kebiasaan dapat diartikan sebagai suatu pola yang dilakukan terus-menerus atau berulang kali sebagai suatu bentuk tanggapan atau respons mengenai situasi tertentu yang dilakukan oleh manusia untuk hal yang selalu sama.

Di dalam ilmu psikologi, kebiasaan lebih populer disebut sebagai conditional response atau yang memiliki arti sebagai respons yang telah terkondisi. Yang mana hal itu memiliki pengertian sebagai suatu perilaku yang pada dasarnya diulang-ulang terus-menerus di dalam suatu setting situasi tertentu.

Para psikolog mengambil kesimpulan dari definisi kebiasaan yang dianggap sebagai suatu tindakan atau perilaku yang terjadi dengan sendirinya (otomatis), hal ini dikarenakan hubungan yang telah dianalisis antara suatu situasi dan respons yang kita berikan terhadapnya.

Kebiasaan ini biasanya akan terus berkembang ketika kita menanggapi suatu situasi, secara otomatis dan konsekuen akan dilakukan suatu tindakan yang merupakan respons yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Dalam berjalannya waktu, hubungan antara situasi dan respons ini semakin kuat, sehingga menimbulkan suatu hal yang disebut dengan reflek. Dalam hal ini diartikan dengan, apabila kita menghadapi suatu situasi maka secara otomatis, respons kita akan melakukan suatu tindakan, tanpa kita harus berpikir respons seperti apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.

[algolia_carousel]

Kebiasaan buruk umumnya diartikan sebagai kebiasaan yang memiliki dampak buruk atau negatif bagi pelaku kebiasaan tersebut. Biasanya dikenal juga sebagai kebiasaan negatif.

Dampak buruk yang dimaksud disini adalah hal yang akan berdampak dalam kemerosotan baik mental maupun fisik. Selain memiliki dampak ke pelaku, sebenarnya kebiasaan buruk juga memiliki dampak buruk terhadap orang di sekitar pelaku. Sehingga biasanya orang melakukan kebiasaan buruk akan cenderung dikucilkan dalam pergaulan di masyarakat.

Salah satu dampak kebiasaan buruk yang berdampak bagi diri sendiri, adalah dapat menghambat kesuksesan di masa depan. Menyadur dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa orang yang sukses, pada umumnya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang tidak sukses (baca: gagal).

Kalau mengutip kata-kata  dari Lucas Remmerswaal “Hal-hal yang tidak mau dilakukan oleh seorang pecundang merupakan kebiasaan yang dibuat oleh pemenang”. Dalam kehidupan, kebiasaan membentuk 40% dari seluruh kegiatan yang dilakukan. Selain membentuk dirinya sendiri, menurut penelitian, kebiasaan juga menentukan kesuksesannya. Nah, kalau kalian tidak mau gagal di masa depan, jangan sampai punya kebiasaan buruk ya!

Buat contoh nih, biar kalian bisa membayangkannya, biasanya kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang gagal adalah kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan yang ada, tidak menghargai waktu, tidak disiplin, dan tidak mau untuk mencoba sesuatu hal yang baru.

Kebiasaan ini jelas berbanding terbalik dengan kebiasaan orang sukses, yaitu kebiasaan untuk disiplin waktu, berani untuk mencoba, tidak pantang menyerah dan tidak suka menunda pekerjaan.

Jenis-Jenis Kebiasaan Buruk

Sudah dijabarkan di atas mengenai beberapa jenis kebiasaan buruk yang terkadang dilakukan oleh manusia. Selain itu, ada beberapa jenis kebiasaan buruk yang dilakukan oleh manusia, yaitu:

  • Pertama, pola makan yang buruk menjadi kebiasaan buruk yang umumnya terjadi saat ini. Pola makan yang buruk ini mengacu pada kebiasaan memakan junk food ataupun jajan sembarangan, dalam fakta di lapangannya akan membuat kita tidak mau makan selain makanan junk food ataupun jajan sembarangan tadi.Karena kita merasa jenis makanan itu sudah menjadi makanan sehari-harinya. Hal ini akan berakibat pada tubuh yang akan mengalami tekanan darah tinggi dan obesitas.
  • Kedua, makan makanan di depan televisi, penelitian mengungkapkan bahwa makan makanan di depan televisi akan mengakibatkan penambahan berat badan. Kita cenderung akan lebih terfokus otaknya pada acara televisi yang ditonton dan tidak menangkap sinyal bahwa dia sudah kenyang yang mengakibatkan makan secara berlebihan.
  • Ketiga, mengucapkan kata-kata kasar. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang buruk, hal ini dikarenakan kata-kata kasar yang dilontarkan pada seseorang akan mengakibatkan orang tersebut sakit hati. Kebiasaan ini akan mengakibatkan seseorang dikucilkan dari pergaulan.
  • Keempat, bermain komputer dan video game tanpa batas, kebiasaan ini akan menimbulkan kecanduan sehingga dapat merusak kesehatan, terutama kesehatan mata. Banyak dari orang-orang tidak ingin bermain atau berkegiatan di luar dikarenakan mereka sudah kecanduan dengan permainan komputer dan video game mereka. Hal ini juga akan mengakibatkan terganggunya kualitas tidur dan akan mempengaruhi ke dalam perkembangan sosial orang.
  • Kelima, tidur larut malam, manusia pada umumnya membutuhkan antara 8 sampai 10 jam tidur di setiap malamnya. Jika kekurangan maka akan mengakibatkan tidak cukup istirahat, umumnya akan lebih mudah tersinggung, menjadi tidak fokus, mengakibatkan kelelahan dan membuat lesu. Kurang tidur juga akan mengakibatkan pada ketidakseimbangan hormon.
  • Keenam, kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh sebagian kaum lelaki dan sebagian kaum perempuan, yaitu kebiasaan merokok. Termasuk dalam kebiasaan buruk dikarenakan akan menyebabkan masalah kesehatan apabila hal ini dilakukan dalam jangka yang panjang. Biasanya masalah kesehatan itu berupa penyakit jantung, stroke, keguguran, dan lain-lain.

Faktor dalam Mempengaruhi Kebiasaan

[algolia_carousel page=2]

Berdasarkan pembicaraan dari bintangtrainer, ada 3 faktor yang mempengaruhi kebiasaan, yaitu faktor lingkungan. Lingkungan atau tempat tinggal dapat mempengaruhi kebiasaan, ketika beraktivitas seperti apa lingkungan kita maka kebiasaan yang akan terbentuk sesuai dengan cerminan lingkungan yang kita tinggal.

Selanjutnya, faktor usia, faktor ini sebenarnya bukan faktor penentu dalam mempengaruhi kebiasaan kita. Namun, usia dapat berpengaruh dalam mempengaruhi kebiasaan yang terbentuk. Selain dua faktor itu, ada faktor pengalaman dalam sosialisasi.

Apabila seseorang memiliki kematangan emosional yang baik, maka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya, dia akan mampu membentuk diri menjadi pribadi yang baik dan dapat beradaptasi. Hal ini berdampak ketika menjalani hubungan atau bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya akan mempengaruhi perilaku kita dan hal ini berkembang menjadi kebiasaan.

Tahap-tahap dalam Pembentukan Kebiasaan

Kebiasaan merupakan sesuatu yang terlahir secara alamiah di diri manusia. Melainkan dalam kehadirannya melewati beberapa tahapan untuk membentuknya. Tahap dalam pembentukan kebiasaan, yaitu:

1. Memusatkan perhatian

Kebiasaan pada seseorang biasanya akan muncul dari pemusatan perhatian seseorang, dalam hal ini perhatian itu akan dipusatkan atau difokuskan, guna perilaku dan memiliki tujuan tertentu yang ke depannya perilaku tersebut akan dilakukan secara berulang-ulang.

2. Dipraktekkan secara berulang-ulang

Sesuai dengan tahapan yang pertama, kebiasaan pada dasarnya terbentuk dari suatu tindakan atau perilaku tertentu yang awalnya secara sengaja dilakukan dan dilakukan secara berulang-ulang, dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah tindakan berulang-ulang.

3. Melakukan hal tersebut tanpa berpikir terlebih dahulu

Otak telah merekam perilaku secara sengaja yang telah dilakukan secara berulang-ulang tersebut. Sehingga, menjadi suatu kebiasaan yang akan membuat pelaku akan melakukan hal tersebut untuk suatu situasi yang sama tanpa harus berpikir tindakan atau perilaku apa yang harus dilakukan, karena hal tersebut telah terbiasa dilakukan dan terekam jelas di otak sebagai suatu respons berulang terhadap suatu situasi yang sama.

Kebiasaan dianggap sebagai suatu hal yang menarik, oleh karena itu banyak peneliti yang tergugah untuk meneliti hal ini. Selama 150 tahun lebih, para peneliti mempelajari tentang kebiasaan belajar.

Kebiasaan memiliki dua jenis yang berbeda, menurut pengaruh yang diberikan. Ada kebiasaan buruk dan kebiasaan baik. Kebiasaan buruk umumnya memiliki dampak negatif ke diri manusia, sedangkan kebiasaan baik memiliki dampak positif bagi diri manusia. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai kebiasaan buruk, jenis kebiasaan buruk dan cara mengatasinya.

Kebiasaan Buruk Anak

Kebiasaan buruk pada anak biasanya terjadi ketika anak secara tidak sadar mengulangi perilakunya. Kebiasaan buruk yang terjadi ini sebenarnya tidak bisa disepelekan oleh orang tua. Hal ini akan berdampak menjadi masalah serius ketika anak tersebut mulai dewasa.

Anak-anak umumnya sebagai peniru yang aktif, dalam hal ini akan-anak akan meniru perilaku orang yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, apabila perilaku di sekitar anak tersebut baik, maka akan baik pula kebiasaan anak, dan apabila apabila perilaku di sekitar anak tersebut buruk, maka akan buruk pula kebiasaan anak.

Salah satu kebiasaan buruk anak ialah mereka menghisap ibu jari dan mengupil terlalu sering. Kadang-kadang anak kecil lebih suka menghisap ibu jarinya dari pada menggunakan dot. Hal ini merupakan kebiasaan buruk yang hadir sejak dini, tetapi biasanya hal itu dapat hilang dengan sendirinya.

Mengupil terlalu sering juga termasuk ke dalam kebiasaan yang buruk karena hal ini mengakibatkan mimisan pada hidung. Umumnya, anak kecil tanpa sadar melakukan hal ini.

Alangkah baiknya untuk mengatasi kebiasaan buruk yang terjadi pada anak-anak, para orang tua dan orang-orang di lingkungan sekitarnya harus memberikan contoh kebiasaan yang baik, bukan malah sebaliknya. Apabila sudah terlanjur memiliki kebiasaan buruk, yang harus dilakukan adalah adanya pembimbingan perilaku yang baik oleh orang tuanya.

Kebiasaan Buruk Orang Dewasa

Kebiasaan buruk bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, melainkan juga dilakukan oleh orang dewasa. Umumnya kebiasaan ini sudah menjadi pola hidup atau pola perilaku yang dilakukannya sejak kecil. Kebiasaan buruk ini dilakukan tanpa sadar, dan dilakukan secara berulang-ulang dan mengakibatkan terbentuknya rutinitas sehari-hari.

Menghilangkan kebiasaan buruk pada orang dewasa lebih sulit daripada menghilangkan kebiasaan buruk pada anak-anak, hal ini dikarenakan sudah terbentuknya pola pikir yang sedemikian rupa, sehingga perlu memakan banyak waktu bagi orang dewasa untuk merubah kebiasaan buruknya menjadi kebiasaan baik.

Ada beberapa kebiasaan buruk yang suka dilakukan orang dewasa, yaitu pertama, kebiasaan buruk dalam membaca sambil tidur, hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja mata, yang menjadi minus. Selanjutnya adalah kebiasaan untuk bangun siang, kebiasaan ini jelas dapat membuat seseorang  akan terlambat masuk sekolah ataupun masuk kerja.

Setelah memahami tentang kebiasaan buruk, pasti kalian ingin tahu gimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang melekat di diri kalian. dikutip dari bintangtrainer.com, berikut ini adalah tips atau cara mengatasi kebiasaan buruk.

  • Pertama, sebelum mengatasinya alangkah lebih baik kita mampu mencari tahu pemicu kebiasaan buruk tersebut dan mengetahui apa saja kebiasaan buruk yang kita lakukan. Kalau menurut istilah yang pernah penulis dengar, bunyinya gini nih, “ada sebab pasti ada akibat”.Nah, akibat yang dimaksud adalah adanya kebiasaan buruk, sedangkan sebab yang dimaksud adalah pemicu dari kebiasaan buruk tersebut. Karena tidak mungkin bagi kita untuk menghilangkan kebiasaan buruk pada diri tanpa tahu penyebab terjadinya. Apabila pemicunya sudah ditemukan, maka jalan selanjutnya pasti akan lebih dimudahkan. Aamiin.
  • Kedua, untuk mengatasi kebiasaan buruk, kalian harus menentukan tujuan dan motivasi kalian bertindak demikian, serta hal yang tidak kalah penting, yaitu memiliki niat dan tekad yang kuat.Tentukan tujuan dan motivasi yang baik, agar lebih memantapkan hati kalian ketika ingin mengatasi kebiasaan buruk tersebut. Niat itu merupakan kunci utama dalam melakukan segala sesuatu. Jadi, tahap kedua ini jangan sampai dilewatkan ya!.
  • Ketiga, jauhi hal-hal yang bisa memicu munculnya kebiasaan buruk tersebut. Setelah mengetahui pemicunya lebih baik kalian untuk menjauhinya. Hal-hal tersebut bisa diganti dengan menyibukkan diri dengan hal-hal positif.Hal-hal positif membuat kalian merasa lebih baik dan akan menjauhkan anda dari tindakan yang memicu munculnya kebiasaan buruk. Mengubah kebiasaan yang telah terbentuk bertahun-tahun lamanya akan sangat sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Dalam tahap ketiga yang terpenting kuncinya adalah konsisten, kesabaran, dan kemauan.
  • Tips yang terakhir atau yang keempat ini adalah berikan reward kepada diri kalian. Hadiah akan menjadi apresiasi bagi diri kalian sendiri apabila kalian merasa ada kemajuan diri.Apresiasi sangat penting bagi diri sendiri, hal ini akan membuat kita mampu menghargai diri sendiri atas proses yang telah terjadi. Dan hal ini akan memacu kalian untuk terus-menerus melakukan hal yang baik dan menghindarkan kalian dari kebiasaan yang buruk.

Itu tadi empat tips atau cara untuk mengatasi kebiasaan buruk. Setelah memahami tentang kebiasaan buruk, dapat ditarik kesimpulan bahwa, kebiasaan buruk merupakan kebiasaan yang harus kita hindari apabila memiliki keinginan untuk sukses kedepannya.

Selain berdampak buruk ke diri sendiri, kebiasaan buruk juga berdampak kepada orang lain, jadi kita wajib menghindari kebiasaan ini.

Pada dasarnya kebiasaan terbentuk sejak lama dalam diri kita, bahkan mungkin ketika kita masih anak-anak. Pentingnya memahami dampak buruk kebiasaan ini akan mampu menghindarkan kita pada kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada. Kebiasaan buruk sebenarnya lebih mudah menempel pada keseharian manusia, hal ini dikarenakan adanya rasa nyaman, perasaan takut untuk gagal dan adanya kekuatan dari kebiasaan buruk itu sendiri yang enggan pergi dan senantiasa menemani.

Kabar buruknya, hal ini akan terus ada seiring waktu. Karena pada dasarnya menurut penelitian yang telah dilakukan, semakin rutin kalian melakukan kebiasaan itu terus dilakukan, maka akan semakin sulit pula untuk kalian berubah.

Tenang saja, apabila kalian ingin merubah kebiasaan buruk, kalian tinggal menerapkan tips atau cara untuk mengatasi kebiasaan buruk yang telah penulis jabarkan diatas. Dalam perkembangannya manusia bisa dikatakan sebagai individu perubah dan mampu mengontrol kebiasaan mereka, yang mana mereka memiliki kemampuan untuk berubah.

Selain itu, mereka mampu dengan mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dan mampu mengubah kebiasaan pemikiran lama dengan kebiasaan pemikiran yang baru dan lebih rasional. Jadi, mari tetap semangat untuk mengatasi kebiasan buruk!

Buku Terkait Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk

30 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk

Kebiasaan baik sangat berguna untuk mencapai keberhasilan, baik dalam skala besar maupun kecil. Oleh karena itu, mengubah kebiasaan yang kurang baik tentu harus dilakukan. Persoalannya, kebanyakan orang (mungkin termasuk kamu) sering kali hanya bersemangat pada awalnya. Atau, mereka menganggap hal itu sangat sulit sehingga enggan berusaha.

Buku ini disusun untuk membantumu mengalahkan desakan kembali ke kebiasaan lama yang kurang baik. Pembahasan di dalam buku ini mengarahkan kamu agar berdisiplin melakukan kebiasaan baik. Mulai minggu pertama hingga keempat, kamu akan dibimbing untuk menerapkan tips-tips praktis mengenali pola kebiasaan diri sendiri, menerapkan metode “habit stacking”, menciptakan lingkungan yang mendukung, menerapkan gaya hidup sehat, mengatasi beragam tantangan, hingga mempertahankan komitmen.

Terapi Praktis Mengubah Kebiasaan Buruk: Berubahlah Sekarang

Apakah kita memiliki kebiasaan buruk? Tanpa kita sadari, kebiasaan buruk itu sebenarnya terjadi akibat respons kita terhadap stres dan kebosanan. Misalnya, kita suka menggigit kuku, menghambur-hamburkan uang, merokok, hingga menghabiskan waktu dengan main game.

Kebiasaan buruk jelas mengganggu kehidupan dan menghalangi kita meraih cita-cita. Itu sebabnya, banyak orang mulai menggembar-gemborkan gerakan memberantas kebiasaan buruk belakangan ini. Sayangnya, sering kali kita berpikir bahwa untuk menghentikan kebiasaan buruk, kita perlu menjadi orang yang sama sekali baru. Faktanya, mengubah total suatu kebiasaan yang telah lama melekat pada diri kita tidaklah semudah membalik telapak tangan. Bahwa kebiasaan buruk terjadi sebagai buah pembelokan kebiasaan baik yang mungkin pernah kita hidupi, itu benar. Maka untuk memberantasnya, kita hanya perlu “mengingat kembali” kebiasaan baik yang dulu pernah kita terapkan. Misalnya, kita tidak perlu berhenti merokok; kita hanya perlu kembali menjadi non-perokok. Kita tidak perlu berubah menjadi orang yang sehat; kita hanya perlu kembali menjadi sehat.

Apakah Anda siap kembali menjadi sosok baik yang pernah mendiami diri Anda? Buku ini menyajikan langkah paling mudah dan jitu mengikis kebiasaan buruk dan perlahan-lahan menggantikannya dengan kebiasaan baik. Ingat, tak perlu ngoyo. Konsisten adalah kuncinya!

101 Cara Mengobati Kebiasaan Buruk: Panduan Paling Lengkap

Jika Anda terima-terima saja, silakan duduk manis di tempat Anda sekarang dan jangan berbuat apa-apa. Namun jika Anda tidak terima, maka memberontaklah! Sekarang juga! Jangan mencari waktu yang tepat, karena waktu yang tepat tak akan pernah datang. Putuskan sekarang, berubah menjadi lebih baik, atau setia pada keburukan.

Ada 101 tips dalam buku ini 101 kebiasaan buruk yang dapat Anda tumpas. Lakukan 1 setiap harinya, dan di hari ke-102, Anda memenangkan pertempuran! Tapi ingat, buku ini hanya untuk Anda yang serius ingin berubah!

165 Kebiasaan Nabi

Dalam buku ini terdapat 165 kebiasaan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang mencakup hampir di segala sisi kehidupan beliau. Baik itu kebiasaan yang berkaitan dengan masalah ibadah dan syariat, ataupun kebiasaan beliau yang bersifat manusiawi. Baik itu ketika beliau sedang berada di Madinah, di dalam rumah, ataupun pada saat beliau sedang bepergian ke luar Madinah bersama para sahabat. Dengan begitu, kita bisa mengenal lebih dekat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meneladani segala kebiasaan beliau.

Artikel Lain Terkait Cara Menghentikan Kebiasaan Buruk

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien