Larutan dari bahan diatas yang dapat menghantarkan listrik adalah

Lihat Foto

lumenlearning.com

Molekul air yang emnempel disekitar ion-ion larutan elektrolit, membuat ion dapat bergerak bebas dan menghantarkan listrik dalam larutan.

KOMPAS.com – Larutan elektrolit adalah salah satu jenis larutan yang bersifat sebagai konduktor karena dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terkandung di dalamnya.

Berikut adalah proses bagaimana larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik!

Disosiasi molekul menjadi ion

Dilansir dari Lumen Learning, elektrolit adalah setiap garam atau molekul yang ion-ionnya dapat terdisosiasi jika dilarutkan dalam air.

Garam atau molekul yang dapat terdisosiasi biasanya adalah senyawa dengan ikatan ion [senyawa ionik] dan senyawa kovalen. Misalnya, garam natrium klorida [NaCl] yang merupakan senyawa ionik.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ketika natrium klorida larut dalam air, atom natrium dan klor terpisah dan bergerak bebas di dalam air sebagai ion bermuatan listrik.

Baca juga: Ciri-ciri Senyawa Ionik

Disosiasi NaCl membuat atom natrium [Na] kekurangan satu elektron dan berubah menjadi ion positif atau kation Na+.

Adapun, atom klor [Cl] mengalami kelebihan satu elektron. Sehingga, berubah menjadi ion bermuatan negatif atau anion Cl-.

Ion-ion bergerak bebas membawa muatan listrik

Pembentukan ion-ion terjadi karena molekul air menyusup di antara senyawa elektrolit. Hidrogen yang lebih positif dalam molekul air menarik ion klorida [anion] yang negatif.

Sedangkan, oksigen yang lebih negatif dalam molekul air menarik ion natrium [kation] yang positif.

Baca juga: Ion: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Contoh Ikatannya

Hal tersebut membuat ikatan kuat ion berkurang. Sehingga, ion dapat bergerak bebas di dalam larutan elektrolit. Ion-ion yang bergerak bebas itulah yang menjadi kunci mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.

Ketika larutan elektrolit di aliri listrik, muatan listrik akan di bawa oleh ion. Ion-ion akan bergerak bebas sembari membawa muatan listrik, mengakibatkan arus listrik mengalir dan listrik dapat dihantarkan dalam larutan.

Sifat konduktif elektrolit ini bergantung pada jumlah ion di dalamnya. Makin banyak ion di dalam suatu larutan elektrolit, maka makin kuat sifat konduktivitasnya atau makin besar listrik yang dapat dihantarkan larutan elektrolit tersebut.

Baca juga: Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit

Larutan elektrolik dari senyawa kovalen menghantarkan lebih sedikit listrik

Tidak seperti larutan elektrolit senyawa ionik yang merupakan elektrolit kuat, larutan elektrolit senyawa kovalen cenderung lemah dalam menghantarkan listrik.

Dilansir dari Chemistry Libretexts, ketika dilarutkan dalam air sebagian besar senyawa kovalen tetap utuh dan hanya terdisosiasi sedikit.

Artinya, hanya terbentuk sedikit ion [kation dan anion]. Sisanya, senyawa kovalen tetap dalam bentuk molekul netral. Sedangkan, molekul netral tidak bisa membawa muatan listrik seperti ion.

Sehingga, lebih sedikit ion yang dapat membawa muatan. Membuat, lebih sedikit arus listrik yang dihantarkan dalam larutan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa?

Ilmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi.

Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti.

Oleh sebab itu, banyak sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar listrik yang terkandung pada larutan elektrolit.

Semakin banyak ion dalam larutan, maka daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan pada larutan non-elektrolit.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit di bawah ini ya!

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang sifatnya kuat dan lemah.

Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :

  1. Larutannya mampu menghantarkan arus listrik dengan baik dan kuat.
  2. Ditandai dengan lampu yang menyala, serta banyak mengandung gelembung gas ketika diuji dengan alat penguji elektrolit.
  3. Elektrolit kuat dalam air, akan terionisasi sempurna sehingga derajat ionisasi [𝛼] = 1. 𝛼 = jumlah mol yang terionisasi : jumlah mol zat mula-mula
  4. Larutan elektrolit kuat terdiri atas kelompok larutan-larutan basa kuat, asam kuat, dan garam [kecuali garam merkuri]. Pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam air akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak.

Contoh larutan elektrolit kuat:

Basa = KOH, NaOH, radium [Ra], dan basa dari golongan I A dan II A lainya [kecuali Be[OH]₂ dan Mg[OH]₂]Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄

Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

  1. Senyawa dalam air terionisasi yang sebagiannya akan menghasilkan ion-ion yang sedikit.
  2. Larutan elektrolit lemah terdiri atas larutan basa lemah dan asam lemah.
  3. Menghantarkan jumlah listrik sedikit atau lemah
  4. Derajat ionisasi [𝛼], 0 < [𝛼] < 1.

Contoh larutan elektrolit lemah:

Basa = Be[OH]₂, Mg[OH]₂, dan beberapa basa dari logam transisi.
Asam = HNO₂, H₃PO₃, H₃PO₄, H₂SO₃, HCN, H₂CO₃, HF

Larutan Non Elektrolit

Seperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik [electrode] tidak muncul gelembung-gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji.

Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:

  1. Pada larutan non elektrolit, senyawa dalam air tidak mengalami proses ionisasi.
  2. Larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi dalam air, maka 𝛼 = 0.
  3. Larutan non-elektrolit terdiri atas kelompok senyawa organik molekular yang larut.
  4. Tidak menghantarkan arus listrik

Contoh larutan non-elektrolit diantaranya:

Sukrosa [C₁₂H₂₂O₁₁]Glukosa [C₆H₁₂O₆]Urea [CO[NH2]2], Larutan etanol [C2H5OH]

Vitamin C.

Jenis Ikatan dalam Senyawa Elektrolit dan Non-elektrolit

Senyawa akan terbentuk apabila suatu unsur saling berikatan dengan satu sama lain. Cara unsur-unsur yang berikatan dalam membentuk suatu molekul berbeda-beda, yang akan dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.

Melansir modul Kimia Paket C Setara SMA/MA karya Mia Rahmi Fauziah, jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit yang terbentuk dari adanya ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa yang terbentuk dengan ikatan kovalen non-polar adalah termasuk dalam larutan non-elektrolit.

1. Senyawa ion

Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ion [meliputi basa dan garam], contohnya adalah NaCl. NaCi terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-. Ikatan ini terbentuk oleh atom logam dan atom non logam.

Senyawa ion yang dilarutkan atau dilekehkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna sehingga termasuk elektrolit kuat. Ion-ion NaCl dalam wujud padatnya tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Namun, apabila senyawa ion ini dilarutkan, maka ion-nya mampu bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan listrik.

2. Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, mengapa pada senyawa kovalen HCl mampu menghantarkan listrik? Senyawa kovalen bersifat polar yang terdapat gaya tarik menarik untuk memutuskan ikatan-ikatan tertentu antar molekul.

Sehingga, jika dilarutkan dalam air [pelarut polar] akan mengalami ionisasi yang bisa menghantarkan listrik. Hanya larutan senyawa kovalen polar saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen non-polar tidak.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Semoga detikers jadi lebih paham ya!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



[pal/pal]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề