Manakah diantara pilihan di bawah ini yang tidak termasuk active fire services installation

Manakah diantara pilihan di bawah ini yang tidak termasuk active fire services installation

Fire Fighting Equipment di Indonesia

Gedung-gedung besar maupun rumah banyak yang mengalami kebakaran. Bisa karena konsleting arus listrik, meledaknya gas, dan banyak hal lainnya. Setiap kebakaran sering mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang sangat besar. Untuk mencegah hal ini terjadi ada baiknya jika setiap bangunan memiliki fire fighting system yang diinstalasi oleh kontraktor fire fighting yang terpercaya.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sistem ini? Lalu apa kegunaannya? Anda bisa mendapatkan jawaban dan informasi mengenai salah satu alat untuk memadamkan api kebakaran di sini.

Pentingnya Fire Fighting System

Fire fighting system merupakan salah satu sistem pemadam kebakaran yang digunakan untuk bangunan supaya bencana kebakaran dapat ditanggulangi. Sistem ini lebih banyak diinstalasi oleh kontraktor fire fighting pada gedung-gedung bertingkat dan besar.

Fungsi utama dari sistem pemadam satu ini adalah untuk lebih bisa membantu tindakan pencegahan kebakaran yang lebih besar. Lalu menjadi alat yang bisa menyelamatkan nyawa lebih banyak. Oleh karena kebakaran dapat lebih diminimalisir. Ada beberapa fire fighting system yang bisa langsung bekerja ketika ada sedikit perubahan suhu atau perubahan lainnya di dalam sebuah ruangan.

Sistem pemadam kebakaran untuk gedung bertingkat terdiri atas 4 sistem utama, antara lain fire alarm system, fire sprinkler system, fire hydrant system, dan APAR.

Manakah diantara pilihan di bawah ini yang tidak termasuk active fire services installation

Keempat sistem tersebut memiliki perbedaan berikut ini arti dan kegunaannya masing-masing

Alat utama untuk memadamkan api dengan sistem ini adalah instalasi hydrant. Hydrant biasanya berbentuk kotak dan di dalamnya terdapat aksesoris yang digunakan untuk memadamkan api. Selain itu, ada juga siemense, dan pilar hydrantnya.

Aksesoris yang ada pada kotak fire hydrant antara lain, nozzle, dan selang. Aksesoris ini bisa digunakan apabila sistem fire extinguisher dan sistem sprinkler di dalam gedung tidak bisa mengatasi kebakaran secara penuh.

Lalu untuk siemese digunakan untuk mengisi air pada ground tank apabila air sedang habis atau kurang persediaannya maka akan dipakai. Biasanya alat ini akan disimpan pada dekat jalan utama supaya bisa diisi dengan lebih mudah.

Selanjutnya untuk pilar hydrant biasanya disimpan pada pinggir box hydrant. Untuk sistem hydrant terdiri atas 2 jenis, yaitu wet riser system, dan dry riser system. Untuk wet riser system pada bagian instalasi pipa hydrantnya akan diisi oleh air dengan tekanan yang tetap. Sementara untuk dry riser system tidak diisi oleh air tapi peralatan yang menyediakan air akan terbuka apabila selang kebakaran sudah dibuka lebih dulu.

Jenis fire fighting system ini akan bekerja ketika terjadi perubahan suhu di dalam sebuah ruangan. Kerjanya akan menggunakan head sprinkle dan pipa sprinkler dengan tekanan. Di antara keduanya, alat utama yang digunakan untuk membedakan api adalah head sprinkle.

Sistem sprinkle ini pun berdiri atas sistem yang sama, yaitu wet dan dry riser. Apabila tekanan dalam pompa yang berada pada sistem wet riser menurun maka untuk membuat tekanan air yang ada dalam pipa stabil jockey pump otomatis bekerja. Apabila belum berhasil juga maka yang akan menggantikannya adalah pompa elektrik kemudian pompa cadangan diesel.

Sistem ketiga dari fire fighting system ini adalah yang paling kompleks karena mencakup atau ada kaitannya dengan berbagai sistem penting dalam sebuah bangunan seperti elevator, keamanan gedung, exhaust fan, intake fan, detektor panas, detector asap, dan lain sebagainya. Ada juga yang langsung terhubung dengan damkar.

Meski tidak bisa digunakan untuk memadamkan api tapi fire alarm merupakan ujung tombak dari semua sistem pemadaman api. Apabila alarm ini berdering maka bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa karena suaranya terdengar ke seluruh ruangan sehingga para penghuni gedung bisa segera meninggalkan tempat.

Merupakan singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan yang biasanya disebut juga dengan fire fighting extinguisher. Jika semua sistem yang disebutkan di atas akan bekerja secara otomatis karena sudah diinstalasi dan terhubung dengan berbagai hal di dalam gedung, APAR digunakan secara manual lalu diarahkan langsung kepada api. Anda mungkin sering melihat alat ini, yaitu sebuah tabung dengan selang kecil yang berisi bahan kimia di dalamnya.

Ada empat jenis APAR yang digunakan. Untuk tipe A menggunakan multipurpose dry chemical powder 3,5 kg, tipe B adalah gas co2 seberat 6,8 kg, tipe C gas co2 seberat 10 kg, dan untuk tipe D menggunakan multipupuse dry chemical powder seberat 25 kg.

Supaya bisa langsung digunakan maka APAR biasanya disimpan pada tempat yang strategis, bisa juga disimpan di sebelah hydrant.

Jika anda ingin mengetahui info lebih lanjut mengenai kontraktor fire fighting dan FM 200 fire suppression dapat langsung menghubungi kami hari ini melalui nomor WA 0812 2954 5016 dan telepon 0811 823 279 atau ke alamat email: untuk mendapatkan layanan dan penawaran terbaik! Contact us now!

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Active Fire Protection (Alat pengendalian Api)


Pada kesempatan kali ini sanabila.com akan membahas tentang salah satu bagian dari Risk Assessment (Penilaian Resiko) yang biasa dilakukan oleh perusahaan asuransi umum dalam setiap penutupan asuransi kebakaran, yaitu Active Fire Protection (Alat pengendalian Api). 


Sebelum kita membahas lebih jauh terkait dengan Active Fire Protection (Alat pengendalian Api), kita harus memahami tentang Risk Assessment (Penilaian Resiko). Risk Assessment (Penilaian Resiko) adalah Pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkatan bahaya tertentu dan mengevaluasi apakah sumber bahaya tersebut dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan resiko tersebut.


Active Fire Protection (Alat pengendalian Api)
Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) merupakan salah satu cara atau metode pengendalian kebakaran yang terjadi pada sutu bangunan, pabrik, hotel, dll. Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) terdiri dari alat-alat yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kebakaran dan memadamkan api.


Di Indonesia Standar Nasional Indonesia (SNI) Tentang Proteksi Kebakaran terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan, peraturan menteri dll seperti dibawah ini :

  • SNI 03-1735-2000—Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 03-1736-2000—Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
  • SNI 03-1745-2000—Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
  • SNI 03-1746-2000—Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana Jalan Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 03-3985-2000—Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 03-3989-2000—Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 03-6570-2001—Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran.
  • SNI 03-6571-2001—Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 03-6574-2001—Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Bangunan Gedung.
  • SNI 09-7053-2004—Kendaraan Dan Peralatan Pemadam Kebakaran – Pompa

Undang-Undang

  • UU RI No 28 Tahun 2002—Bangunan Gedung

Keputusan Menteri PU Tentang Proteksi Kebakaran

  • Kepmen PU No.    : 441/KPTS/1998—Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
  • Kepmen PU No.: 11/KPTS/2000—Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di Perkotaan.
  • Kepmen PU No.: 10/KPTS/2000—Ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Proteksi Kebakaran
  • Permenaker No.: Per.04/Men/1980—Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
  • Permenaker No.: Per.02/MEN/1983—Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
  • Inst. Menaker No.: Ins.11/M/BW/1997—Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

Didalam peraturan diatas terdapat beberapa alat-alat pendeteksi kebakaran dan alat-alat pemadam kebakaran yang wajib ada dalam sebuah gedung, pabrik, hotel, kantor dll. Alat-alat pendeteksi kebakaran dan alat-alat pemadam kebakaran juga digunakan yang terdapat dalam sebuah bangunan tersebut juga digunakan sebagai salah satu unsur penilaian resiko (risk assestment).


Alat-alat pendeteksi kebakaran dan alat-alat pemadam kebakaran yang termasuk kedalam Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) adalah :


Manual fire alarm, automatic detector (Smoke, Heat, Flame and gas), Fire extinguisher, fire hydrant (Hose reels, internal hydrants, yard hydrant, external hydrant), sprinkle system, fire pumps, Siamese connection, fire truck, deluge system, foam extinguishing system, and CO2 extinguishing system.


Jika dalam sebuah bangunan gedung terdapat semua alat yang ada diatas maka otomatis penilaian resiko gedung tersebut yang dilakukan oleh surveyor perusahaan asuransi akan mendapatkan nilai bagus (Tingkat resiko rendah).

Semua Alat-alat pendeteksi kebakaran dan alat-alat pemadam kebakaran yang termasuk kedalam Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) tersebut akan kita bahas dalam artikel yang berbeda-beda :

Baca Juga :

  • Active Fire Protection (Alat pengendalian Api)
  • Manual Fire Alarm,
  • Automatic Detector (Smoke, Heat, Flame And Gas),
  • Fire Extinguisher,
  • Fire Hydrant (Hose Reels, Internal Hydrants, Yard Hydrant, External Hydrant), 
  • Sprinkle System,
  • Fire Pumps,
  • Siamese Connection,
  • Fire Truck,
  • Deluge System,
  • Foam Extinguishing System,
  • CO2 Extinguishing System.