Masjid peninggalan kerajaan islam berikut yang memiliki ciri-ciri atap tumpang kecuali

Pernak pernik Tiriq pada perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di halaman Masjid Kuno Syech Abdul Mannan di Salabose Majene Sulbar[nurhadi/tribun]

TRIBUN-TIMUR.COM - Masjid kuno masih bisa disaksikan dibeberapa daerah hingga saat ini.

Masjid kuno ini memiliki ciri-ciri khusus dibanding dengan masjid yang dibangun saat ini.

Masjid kuno merupakan salah satu bentuk peninggalan Kerajaan Islam yang pernah berjaya di Indonesia.

Salah satu contohnya ialah Masjid Agung Demak yang merupakan peninggalan Kerajaan Demak.

Masjid kuno di Indonesia muncul pada abad ke-16 dan terus mengalami perkembangan hingga abad ke-18.

Hingga saat ini, masjid kuno masih digunakan sebagai sarana peribadatan umat Islam di Indonesia.

Menurut Isman Pratama Nasution dalam jurnal yang berjudul Nama-Nama Masjid Kuno di Nusantara dan Aspek yang Melatarbelakangi: Tinjauan Toponimi dan Arkeologis, kehadiran masjid kuno tidak bisa terlepas dari proses penyebaran agama Islam di Indonesia.

Pada umumnya, bangunan masjid kuno di Indonesia bisa ditemui dengan mudah di daerah bekas ibu kota Kerajaan Islam, seperti Banda Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Banjarmasin, dan daerah lainnya. 

Salah satu ciri khas masjid kuno ialah corak bangunan atau gaya arsitekturnya yang khas.

Mayoritas bangunannya mengandung unsur budaya yang berkembang di masyarakat saat itu.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Kompas.com

Tags:

Brilio.net - Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, membawa pengaruh luar biasa. Kerajaan-kerajaan di Indonesia yang kala itu berbasis Hindu dan Buddha mulai mengalami akulturasi dengan budaya Islam. Pengaruh Islam dalam budaya Hindu dan Buddha meliputi perubahan tatanan masyarakat, cara pandang, bangunan pemerintahan, dan tempat peribadatan. Kerajaan-kerajaan yang menyakini ajaran Islam mulai membuat masjid sebagai tempat ibadah. Masjid-masjid tersebut mempunyai ornamen dan gayanya yang sangat unik. Kekuatan bangunan dari bangunan yang telah terpengaruh Islam dibangun dengan sangat kokoh hingga ratusan tahun. Hal ini terbukti dengan masih berdiri tegaknya masjiid-masjid peninggalan kerajaan di Indonesia hingga kini. Masjid-masjid paling legendaris ternyata terdapat di Pulau Jawa.

Kali ini brilio.net akan mengajak kamu menjelajahi masjid bersejarah di Indonesia yang berdiri sejak zaman kerajaan. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat [3/5], inilah tujuh masjid di Indonesia yang menjadi peninggalan zaman kerajaan.

1. Masjid Sunan Ampel.

BACA JUGA :
25 Desain musala minimalis dalam rumah, bikin makin rajin salat

foto: Instagram/@menaraampel

Masjid Ampel terletak di Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Masjid ini berdiri di atas 16 pilar kayu setinggi 17 meter. Kayu tersebut berdiameter 60 centimeter tanpa menggunakan satu penyambung. Hingga hari ini, banyak peziarah yang berdoa di masjid bersejarah. Di sana juga terdapat makam Sunan Ampel dan pahlawan nasional KH. Mas Mansyur.

2. Masjid Agung Demak.


BACA JUGA :
7 Masjid berlapis emas ini unik, ada Masjid Kubah Emas Depok

foto: Instagram/@rakh.99

Masjid ini berada di pesisir utara Jawa, yakni Kabupaten Demak, tepatnya di desa Bintoro. Masjid tersebut digagas pertama oleh pihak kesultanan Demak bersama Wali Songo. Masjid Agung Demak ini mempunyai empat tiang penyangga. Tiga di antaranya disebut saka guru dan satu tiang yang lain bernama saka latar. Dalam masjid terdapat berbagai benda bersejarah terkait ritual keagamaan seperti beduk dan kentongan Wali Songo. Masjid Agung Demak didirikan pada 1479.

3. Masjid Agung Cirebon.

foto: Instagram/@syeichuar

Masjid Agung Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Masjid ini diberi nama Masjid Agung Kasepuhan atau masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tak ada data yang cukup jelas, tapi masji ini selesai dikerjakan pada 1480. Keunikan masjid ini memiliki 9 pintu yang melambangkan jumlah Wali Songo.

4. Masjid Menara Kudus.

foto: Instagram/@masukmasjid

Seperti namanya, masjid ini berdiri atas inisiatif salah satu Wali Songo, Sunan Kudus. Pembangunan masjid ini sangat istimewa karena batu pertamanya didatangkan dari Masjid Al-Aqsha, Yerussalem. Masjid dibangun mulai 1549 Masehi dengan arsitektur yang unik. Seluruh badan masjid tidak menggunakan semen sebagai perekat bangunan, namun hanya dengan tanah liat.

5. Masjid Agung Banten.

foto: Instagram/@billyariez

Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada 1560 Masehi. Arsitek masjid Agung bernama Tjek Ban Tjut dari China. Penggarapan masjid dibangun oleh Hendrik Lucasz Cardeel, arsitek dari Belanda. Masjid ini berbentuk pagoda yang tak jauh dari bangunan China. Masjid ini memiliki payung besar raksasa seperti di Masjid Nabawi.

6. Masjid Katangka.

foto: Instagram/@auziamiruddinn

Masjid ini didirikan oleh pihak Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan. Masjid ini dinamai dengan unik yakni dari nama pohon, Katangka. Berbagai sumber mengatakan bahwa masjid ini berdiri pada 1603 Masehi. Masjid ini memiliki ciri khas kubah yang berbentuk mirip joglo. Bangunan masjid terdiri dari empat tiang penyangga. Masjid pernah beberapa kali mengalami renovasi yakni pada 1816, 1884. Dilanjutkan di masa setelah kemerdekaan pada 1963, 1971, 1980 dan terakhir tahun 2007.

7. Masjid Raya Baiturrahman Aceh.

foto: Instagram/@adityoharyobismoko

Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda memimpin pada 1612. Pada versi lain, masjid ini bahkan sudah ada dari masa sultan Alaidin Mahmusyah pada 1292. Pada bagian dinding masjid ini diklengkapi dengan dinding dan pilar dengan relief tangga marmer dari China. Masjid ini pertama kali didesain oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Mirip dengan Masjid Raya Banten, masjid ini juga memiliki payung raksasa.

tolong bantu jawab ya ​

Pada awal peradaban Indonesia, masyarakat telah mengenal sistem barter. Apa yang dimaksud dengan sistem barter?Mohon bantuannya ya​

sebutkan teknik teknik jaringan keilmuan di Nusantara?​

Mengapa pertanian menjadi sumber pokok ekonomi Kerajaan Mataram ?​

Apa yang kamu ketahui tentang jaringan keilmuan di Nusantara?​

Mengapa uni Soviet Runtuh?​

tolong plisssssssssss​

tolong plissssssssssssss​

apa peran PBB dalam Rusia vs Ukraina​

cara yang ditempuh tokoh"untuk mencapai tujuan organisasi peta?​

Jakarta -

Ciri-ciri masjid pada masa awal kehadiran Islam di Indonesia dapat diketahui melalui bukti fisik peninggalan kerajaan Islam terdahulu. Khususnya, ciri tersebut dapat terlihat pada masjid-masjid peninggalan abad ke-16 hingga abad ke-18.

Sejarawan Uka Tjandrasasmita dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Dr. H. Murodi menyebut, arsitektur masjid kuno Indonesia pada masa itu merupakan hasil akulturasi seni arsitektur Islam dan seni bangunan Jawa-Hindu. Seperti, candi-candi yang dianggap sebagai miniatur meru atau gunung dalam mitologi Hindu.

Ciri arsitektur dan ragam hias pada masjid kuno tersebut menjadi bukti, masyarakat muslim di Indonesia tetap melakukan pemilihan sesuai kebudayaannya meski secara tidak langsung meniru kebudayaan luar.

Berikut ciri lengkap dan contohnya seperti yang dikutip dari laman Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud dan buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA karya Dr. Abdurakhman dan Arif Pradono.

A. Ciri-ciri Masjid pada Masa Awal Kehadiran Islam di Indonesia

1. Terletak di tengah kota

Denah masjid kuno cenderung berbentuk bujur sangkar atau persegi-empat dan pejal atau masif. Kemudian, letak masjidnya biasanya berada di tengah kota atau dekat dengan istana seperti, di bagian sebelah barat alun-alun.

Di samping itu, masjid kuno pada awal masa kehadiran Islam juga cenderung didirikan di tempat-tempat keramat. Seperti misalnya, di atas bukit atau dekat dengan makam.

2. Atap masjid tumpang

Atapnya bertumpang atau bersusun makin ke atas makin kecil yang jumlahnya cenderung ganjil seperti dua, tiga, lima bahkan lebih. Tingkatan paling atasnya berbentuk limas.

Atap masjid-masjid kuno biasanya ditambah dengan kemuncak. Kemuncak ini tujuannya untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang kemudian disebut dengan Mustaka.

Masjid kuno dibangun seperti ini karena menyesuaikan dengan iklim di Indonesia sebagai musim penghujan. Atap yang bertingkat dapat memudahkan curah hujan turun dan menghindari kebocoran.

3. Tidak dilengkapi menara

Berbeda dengan masjid masa kini pada umumnya, masjid peninggalan kerajaan Islam di Indonesia justru tidak dilengkapi dengan menara. Namun, ada serambi di bagian depan atau sampingnya.

Selain itu, masjid kuno biasanya dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan azan untuk menyiarkan panggilan salat.

4. Ada kolam

Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau lebih pintu gerbang. Selain itu, beberapa masjid kuno umumnya juga memiliki kolam yang biasanya ditempatkan di depan atau sekitar bangunan masjid.

B. Contoh Masjid pada Masa Awal Kehadiran Islam di Indonesia

Adapun contoh-contoh masjid kuno peninggalan kerajaan Islam seperti ciri di atas yakni:

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak. [Foto: Wikha Setiawan/detikcom]

2. Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. [Foto: Agus Setyadi/detikTravel]

3. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Cirebon. [Foto: Sudirman Wamad/detikcom]

Masjid-masjid kuno pada masa awal kehadiran Islam di Indonesia dengan ciri khasnya memiliki kandungan makna tersendiri di dalamnya. Salah satunya, sebagai bentuk penyebaran Islam melalui seni bangunan.

"Melalui bentuk arsitektur maupun ornamen masjid-masjid kuno dengan perlambangan serta makna keagamaannya mungkin juga terkandung salah satu tujuannya, yaitu untuk daya tarik," tulis laman Kemendikbud tersebut.

Daya tarik ini dikhususkan untuk memperkenalkan agama Islam pada masyarakat Indonesia yang kala itu lebih mengenal agama Hindu dan Buddha. Dalam artian, masjid dijadikan sebagai salah satu jalur Islamisasi bagi masyarakat saat itu.

Simak Video "Masjid Agung Demak, Salah Satu Masjid Tertua yang Masih Berdiri Kokoh Hingga Kini, Demak"



[rah/lus]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề