- menelusuri konsep dan fungsi masjid dalam membangun budaya islam

Dalam arti khusus adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah, terutama salat jema’ah. Pengertian ini juga menggerucut menjadi, masjid yang digunakan untuk salat jum’at disebut masjid jami’. Karna salat jum’at diikuti oleh orang banyak maka masjid jami’ biasanya besar. Sedangkan masjid yang hanya digunakan untuk salat lima waktu, bisa di perkampungan, bisa juga di kantor, dan biasnya tidak terlalau besar atau bahkan kecil sesuai dengan keperluan, disebut musholla, artinya tempat solat. Dibeberapa daerah, musholla diberi nama langgar atau surau. Jika menengok sejarah Nabi, ada tujuh langkah strategisbyang dilakukan oleh Rasul dalam membangun masyarakat madani dimadinah.

  1. Mendirikan masjid
  2. Mengikat persaudaraan antar komunitas muslim
  3. Mengikat perjanjian dengan nonmuslim
  4. Membangun sitem politik(syura)
  5. Meletakkan system dasar ekonomi
  6. Membangun keteladanan pada elit masyarakat
  7. Menjadikan ajaran Islam sebagai system nilai dalam masyarakat

Ketika Nabi memilih membangun masjid sebagai langkah pertama membangun masyarakat madani, konsep masjid bukan hanya sebagai tempat solat, atau tempat berkumpulnya kelompok masyarakat(kabilah) tertentu, tetapi masjid sebagai majlis untuk memotifisir atau

Beberapa peran masjid dalam kehidupan kita adalah:

Peran masjid yang paling utama adalah untuk menmemotivasi dan membangkitkan kekuatan ruhanyah dan imam, sebaliknya, jika kita merenungkan tentang peran tempat-tempat peribadatan agama lain, kita lihat bahwa tempat-tempat tersebut merupakan tempat dilakukannya perbuatan yang tercela. Karna masjid sangat berbeda, suasana yang berlaku dalam masjid karna mendorong untuk diamalkannya ibadah dan shalat,islam benar-benar membasmi perbuatan yang hina, seperti sebelum islam datang orang-orang arab biasanya bertwaf di ka’bah dalam keadaan telanjang bulat sebagai suatu ibadah, dan hal ini dilakukan secara bersama-sama oleh laki-laki dan perempuan.

Di dalam islam juga kita bisa beribadah dimana pun tempat asalkan tempat itu bersih dan suci, islam juga mengajar kan kita kita untuk bertutur yang sopan, dan menghindari perkataanyang keji.[1] Islam memerintahkan para pemeluknya untuk shalat lima kali sehari semalam di mesjid, sehingga aktifitas keduniaan mereka di sesuaikan dengan shalat lima waktu di mesjid.[2]

  1. Mesjid sebagai pusat kebudayaan

Peran mesjid yang terpenting dalam masyarakat juga untuk menghidupkan kebudayaan yang ada, kebudayaan islam meliputi setiap bidang kehidupan, dan ia mencerminkan cara kehidupan islam yang lengkap, dan memiliki hubungan yang khusus dan mendasar dengan pengetahuan yang muncul sejak lahirnya islam.[3] Budaya-budaya yang dimaksud di sini yakni seperti memiliki madrasah-madrasah unruk anak-anak menuntut ilmu seperti al-quran dan hadits. Jadi kita harus bisa memahami budaya yang ada dalam agama kita, jangan lah kita terlalu larut dalam budaya barat yang hanya akan membawa kita kedalam lembah kesesatan.

  1. Peran mesjid dalam bidang social

Dalam bidang social peran masjid tentu begitu penting, dengan adanya masjid didekat kita maka akan lebih memudahkan kita untuk melaksanakan shalat lima waktu, dan kita akan tau waktu shalat lebih cepat karna adanya orang yang azan, dan yang lebih penting dengan masjid dekat dengan lingkungan kita itu membuat kita rajin untuk shalat jema’ah, karna pahala shalat jema’ah 27 derjat lebih mulia dari pada shalat sendiri. Dalam buku Suprianto Abdullah peran mesjid dalam bidang social yakni semua urusan kemasyarakatan, baik yang menyangkut urusan pribadi maupun bersama akan dibicarakan di dalam mesjid, dan segala keputusan akan diselesaikan semua nya didalam mesjid.dengan keterangan diatas peran mesjid dapat membuktikan bahwa dalam islam urusan ruhani maupun dunia dan kebendaan saling terkait, dan adalah sebagai pusatnya.

  1. Peran mesjid dalam bidang politik

Dalam bidang politik yang dimainkan umat islam yang shalih dan taat boleh dikatakan bahwa politik adalah hal yang terlarang, karna bagaimana pun politik adalah alat untuk mencapai tujuan yang banyak mengandung arti keji, seperti kita lihat pada saat ini politik hanya lah sebuah kebohongan untuk mencapai sebuah kemakmuran, yang belum tentu lama untuk kita nikmati, apa gunanya kita bahagia dalam kebohongan. Saat politik seakan saama dengan korupsi, tipu daya, dan haus akan sebuah kekuasaan.

Sesungguhnnya politik yang diterapkan dalam islam adalah politik untuk menyeru manusia agar mereka dapat berserah diri secara mutlak kepada allah, dan menolak secara mutlak hal-hal yang bertentangan dengan kehendak allah dan agar saling menjaga hubungan yang selaras dengan sesama manusia.[4]

Fungsi mesjid bagi kehidupan manusia itu sangat lah penting sebagaimana di uraikan di bawah ini:

Fungsi mesjid pada masa kini                                                                                             Mesjid sebagai pusat kehidupanShalat fardhu yang kita lakukan hendaknya selalu dikerjakan secara berjamaah di masjid. Karna sebagaimana kita ketahui lebih mulia dari pada shalat sendiri.[5]

  1. Sebagai sentra peribadatan umat islam, terutama dalam shalat lima waktu
  2. Sebagai sekolah, tempat para ulama besar berkumpul dalam mengajarkan ilmu tentang syari’at-syari’at islam. Masjid nabawi di madinah telah menyebarkan fungsinya sehingga lahir peranan mesjid yang beraneka ragam, sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh peranan yang telah di emban oleh mesjid nabawi yaitu sebagai berikut:[6]
  3. Tempat ibadah.
  4. Tempat konsultasi dan komunikasi.
  5. Tempat pendidikan.
  6. Tempat santunan social.
  7. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
  8. Tempat pengobatan para korban perang.
  9. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
  10. Aula dan tempat menerima tamu.
  11. Tempat menawan tahanan.
  12. Pusat penerangan atau pembelaan agama.

Fungsi dan peranan mesjid besar seperti pada masa keemasan islam tentunya sulit untuk diwujudkan pada masa kini. Karena pada saat ini mesjid tidak begitu berarti dan tidak terlalu di pandang oleh umat sekarang ini, mesjid multi fungsi yang pernah tercipta pada masa Rasullullah sekarang mulai pudar.[7]

Fungsi masjid pada masa Rasullullah Masjid pada masa Rasullah SAW bukan hanya sekedar    tempat penyaluran emosi religious semata ia telah dijadikan pusat aktifitas umat. Hal-hal yang dapat direkam sejarah tentang fungsi masjid di antaranya:

  1. Tempat latihan perang. Rasullullah saw mengizinkan aisyah menyaksikan dari belakang beliau orang-oramg habsyah berlatih menggunakan tombak mereka dimasjid Rasullullah pada hari raya.
  2. Balai pengobatan tentara muslim yang terluka, Sa’ad bin Muadz terluka ketika perang khandaqn\maka Rasullullah mendirikan kemah masjid
  3. Tempat tinggal sahabat yang ditinggal.
  4. Tempat menerima tamu ketika urusan kaumTsafiq datang kepada NAbi saw beliau menyuruh sahabatnya untuk membuat kemah sebagai ttempat perjamuan mereka.
  5. Tempat penahanan tawanan perang.
  6. Rasullullah menggunakan masjid tempat penyelesaian perselisihan antara para sahabat.
  7. Selain hal-hal atas masjid juga merupakan tempat bernaungnya orang asing musafir atau tunawisma. Dimasjid mereka mendapatkan pakaian, makan, minum, dan kebutuhan lainnya.
  8. Masjid Rasullullah saw adalah masjid yang berasaskan taqwa. Maka jadilah masjid tersebut sebagai tempat menimbah Ilmu menyucikan jiwa dan raga.

Yang lebih strategis lagi, pada zaman Rasullullah, masjid adalah pusat pengembangan masyarakat dimana setiap hari masyarakat berjumpa dan mendengar arahan-arahan dari Rasul tentang berbagai hal, prinsip-prinsip keberagaman, tentang system masyarakat baru, juga ayat-ayat alqur’an yang baru turun. Didalam masjid pula terjadi interaksi antar pemikiran dan antar karakter manusia. Azan yang dikumandangkan lima kali sekali sehari sangat efektif mempertemukan masyarakat dalam membangun kebersamaan.[8]

Bersamaan dengan perkembangan zaman, terjadi akses-akses dimana bisnis dan urusan duniawi lebih dominan dalam pikran disbanding ibadah meski didalam masjid, dan hal ini memberikan inspirasi kepada Umar bin Khatab untuk membangun fasilitas di dekat masjid, dimana masjid lebih utama untuk hal-hal yang jelas makna ukhrawinya, sementara untuk berbicara tentang hal-hal yang lebih dimensi duniawi, umar membuat ruang khusus disamping masjid. Itulah asal usulnya sehinnga pada masa sejarah zaman klasik hingga sekarang, pasar dan sekolahan selalu ada masjidnya.

Menurut Suryo AB (Al-tasamuh-2003) mengatakan Diera kebangkitan umat saat ini. Fungsi dan peran masjid mulai diperhitungkan. Setidaknya ada empat fungsi dan peran masji dalam manjemen ppotensi umat

  1. Pusat pendidikan dan pelatihan. Saat sumber daya manusia menjadi salah satu ikon penting dari proses peletakan batu pertama pembangunan umat. Proses menuju kearah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan pemberian pelatihan-pelatihan.
  2. Pusat perekonomian rakyat. Koperasi dikenal sebagai guru perekonomian rakyat Indonesia. Namun dalam kenyataannya justru koperasi menjadi barang yang tidak laku. Tterlepas dari berbagai macam alas an mengenai koperasi, tak ada salahnya bila masjid mengambil alih sebagai koperasi yang positif bagi umat.
  3. Pusat penjaringan bagi umat. Masjid dengan jama’ah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang jumlahnya.
  4. Pusat kepustakaan, perintah pertama Allah kepada Nabi Muhammad adalah “membaca” . dan sudah sepatutnya kaum muslimin gemar membaca, dalam pengertian konseptual maupun kontekstual. Saat ini sedikit kali dijumpai dari kalangan yang dikategorisasikan sebagai golongan menengah pada tataran intelektual.

Secara umum pengelolaan masjid kita masih memprihatinkan, apa kiranya solusibyang bisa dicoba untuk ditawarkan dalam mengaktualkan fungsi dan peran masjid diera modern. Hal ini selayaknya perlu kita pikirkan bersama agar masjid dapat menjadi sebtra aktivitas kehidupan umat kembali sebagai mana telah ditauladankan oleh Rasullullah saw bersama para sahabatnya.

Pada masa sekarang masjid semakin perlu untuk difungsikan, diperluaskan jangkaun aktifitas dan pelayanan nya serta ditangani dengan organisasi dan manajemen yang baik, tegasnya, perlu tindakan-tindakan mengaktualkan fungsi dan peran masjid dengan member warna dan nafas modern. Pengertian masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan islam telah memberi warna tersendiri bagi umat Islam modern. Tidaklah mengherankan bila suatu saat, Insya Allah, kita jumpai masjid yang dikelola dengan baik, terawatt kebersihannya, kesehatan dan keindahannya. Terorganisir dengan manjemen yang baik serta memiliki tempat pelayanan social seperti: poliklinik, TPA, Sekolah, madrasah diniyah, majelis ta’lim, dan lain sebagainya.[9]

——- AVICENNA BATUTAH —

NB:

ISI POST INI BISA BERUBAH KAPANPUN, SESUAI TAMBAHAN REFERENSI YANG PENULIS PEROLEH. ADAPUN “ JANGAN “ MENELAN APA YANG TERTULIS DALAM TULISAN INI, KECUALI MANA YANG JELAS SUMBER YANG TELAH PENULIS CANTUMKAN. ADPUN JIKA NANTI DITEMUKAN SUMBER YANG SALAH DAN PENULISAN YANG SALAH, MAKA HAL YANG PALING BIJAK ADALAH MEMBERIKAN ARAHAN DEMI MENCAPAI KEBENARANNYA.

[1] Peran dan fungsi masjid, Suprianto Abdullah,cahaya hikmah:2003 hal: 5

[2] Ibid hal :6

[3] Ibid hal 8

[4] Ibid hal : 11

[5] Ibid hal: 17

[6] Manajemen masjid,Budiman Mustafa, ziyad : 2007 hal :27

[7] Ibid hal: 30

[8] Moh. E. Mukhsin Ayub. Mk dan Ramlan Majoned.2001, Manajemen masjid:petunjuk praktis bagi par pengurus.gema insane press. Hal : 75-78

[9] Ibid hal :80