Menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan teknik membaca lambat b. kilat c. sekilas d cepat

Menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan teknik membaca lambat b. kilat c. sekilas d cepat

Apakah Anda ingin bisa membaca cepat dan menghabiskan lebih banyak buku dalam satu bulan? Tentunya keterampilan membaca cepat merupakan impian hampir semua orang yang suka membaca atau mereka pecinta buku. Akan tetapi membaca cepat tak selamanya baik lho. Loh kok bisa?

Seorang pembaca yang efektif adalah mereka yang bisa memutuskan kapan harus membaca cepat dan kapan harus melambatkan bacaannya. Dalam proses membaca, kecepatan harus bisa bervariasi. Kita harus terbiasa menentukan di bagian mana kita harus cepap dan di bagian mana kita harus melambat.

Dalam buku Keterampilan Membaca karya Dalman, diperoleh beberapa jenis membaca yang bisa menjadi panduan bagi kita kapan harus membaca cepat dan kapan harus memperlambat. Proses membaca terbagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.

1. MEMBACA EKSTENSIF

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Anda harus membaca sebanyakbanyaknya bacaan yang bertema sama (sejenis) dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kegiatan membaca ekstensif bertujuan untuk memahami pokok-pokok pikiran bacaan dengan cepat. Informasi adalah kabar atau berita tentang sesuatu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menemukan informasi seperti uraian berikut ini.

1. Siapa yang diberitakan? 2. Peristiwa apa yang diberitakan? 3. Di mana tempat peristiwa terjadi? 4. Kapan peristiwa terjadi? 5. Mengapa peristiwa terjadi? 6. Bagaimana peristiwa

terjadi?

Membaca ekstensif ini terdiri dari :

• Membaca Survei

Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.

• Membaca Sekilas

Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.

• Membaca Dangkal

Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.

2. MEMBACA INTENSIF

Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :

• Membaca Teliti

Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.

• Membaca Pemahaman

Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.

• Membaca Kritis

Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.

• Membaca Ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.

• Membaca Kreatif

Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.

Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.

Menurut Harras, pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang telah dibaca.

• Membaca Bahasa

Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.

• Membaca sastra

Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.

Nah, untuk lebih memudahkan Anda untuk menjadi pembaca efektif (tau kapan harus membaca cepat dan kapan harus memperlambat bacaan), berikut ini adalah jenis-jenis membaca jika dilihat dari variasi kecepatannya. Coba perhatikan apa yang ingin Anda baca dan teknik membaca mana yang kecepatannya sesuai dengan tujuan membaca Anda.

• Membaca Kilat (Skimming)

Membaca kilat (skimming) adalah membaca yang mengutamakan esensi (inti) materi bacaan tanpa membaca keseluruhan isi bacaan tersebut. Tujuan membaca ini adalah menangkap seperangkat ide pokok, mendapatkan informasi yang penting dalam waktu singkat dan terbatas atau menemukan pandangan dan sikap seorang penulis.

• Membaca Cepat (Speed Reading)

Membaca cepat (speed reading) adalah teknik membaca dengan keceptan tinggi, hanya membaca kalimat demi kalimat dan buka kata per kata. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat.

• Membaca Studi (Careful Reading)

Membaca studi (careful reading) adalah membaca yang dilakukan untuk memahami, mempelajari, dan meneliti suatu persoalan. Membacanya dengan kecepatan rendah sehingga dapat mengerti dan mengingat pokok-pokok isi bacaan.

• Membaca Reflektif (Replective Reading)

Membaca reflektif (reflective reading) adalah membaca untuk mendapatkan informasi yang terperinci lalu mengaplikasikannya. Bahan bacaannya mungkin tidak terlalu panjang/banyak, tetapi perlu dipahami secara detail untuk pengaplikasian. Contohnya, membaca menu masakan. Selain itu juga membaca untuk kesenaangan (hiburan) semata dan membaca dengan estetika.

Sampai sini, kita jadi tau ya kapan saja sih seharusnya kita memperlambat kecepatan membaca, dan kapan kita harus menambah kecepatannya.  Wah, semakin hari pengetahuan kita tentang membaca semakin bertambah ya…. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan beri komentar di bawah ya 🙂

Tentang Agus Setiawan

Agus Setiawan adalah Founder dari sistem Bacakilat. Bacakilat pertama kali diajarkan di tahun 2009. Dan terus berkembang melaui proses penelitian, pembelajaran dan uji coba ke dalam tim Bacakilat. Dari Bacakilat 1.0 berkembang sampai sekarang Bacakilat 3.0 yang merupakan pendekatan termudah untuk menguasai Bacakilat.

Menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan teknik membaca lambat b. kilat c. sekilas d cepat

Menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan teknik membaca lambat b. kilat c. sekilas d cepat
Lihat Foto

DragonImages

Ilustrasi membaca buku

KOMPAS.com - Untuk belajar atau mencari informasi, biasanya kita membaca buku. Namun bagaimana caranya agar kita memahami apa yang kita baca?

Terdapat teknik-teknik dalam membaca buku. Ada yang membaca dengan cepat dan ada yang lambat. Semuanya tergantung dari tujuan membaca.

Menurut Femi Olivia dalam Teknik Membaca Efektif (2008), membaca dengan cepat dengan teknik scanning (memindai) dan skimming (sekilas), membutuhkan konsentrasi dan usaha yang sama dengan membaca lambat.

Empat Teknik membaca

Berdasarkan kecepatannya, teknik membaca digolongkan ke dalam empat teknik. Berikut penjelasan singkatnya:

Teknik membaca biasa yang relatif lambat. Kita melakukan teknik ini ketika membaca bacaan ringan, seperti cerpen, puisi, atau novel. Teknik ini menuntut mata untuk membaca teks buku baris demi baris.

Baca juga: Apa Perbedaan antara Membaca Aktif dan Aktif Membaca? Jawaban Soal TVRI 27 Juli SMA

Teknik ini disebut juga teknik membaca cepat. Kita melakukan teknik ini ketika ingin mengetahui topik utama atau inti dari sebuah bahan bacaan, seperti membaca berita di koran atau media online.

Scanning disebut juga teknik membaca sekilas atau memindai. Ketika kita melakukan teknik scanning, tujuan dari membaca sudah jelas. Tujuannya berupa informasi spesifik yang ingin kita cari dalam bahan bacaan. Misalnya ketika kita ingin menemukan sebuah kata dalam kamus, melihat daftar isi, membaca indeks, atau mencari nomor kontak di buku telepon.

Teknik ini menggunakan kecepatan sangat tinggi dalam membaca. Teknik ini hanya bisa dilakukan ketika sudah memiliki pemahaman yang tinggi atas teks yang menjadi bahan bacaan.

Dilansir dari Membaca Cepat untuk Pelajar dan Remaja (2017) karya Muhammad Noer, dengan membaca cepat, kamu bisa mendapatkan informasi yang maksimal dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam menemukan isi pokok buku, kita dapat memadukan beberapa teknik membaca. Berikut tahap untuk menemukan isi pokok buku:

  1. Bacalah daftar isi buku dengan metode scanning. Pilih bab mana saja yang menjadi sorotan utama dalam buku tersebut.
  2. Perhatikan simbol-simbol visual dalam buku, seperti ilustrasi, foto, gambar, atau ikon. Visual buku biasanya berkaitan dengan isi pokok buku.
  3. Bacalah beberapa bab dengan metode skimming, untuk menemukan ide pokok pada suatu bab.
  4. Dari beberapa bab yang kita baca, maka isi pokok buku sudah dapat disimpulkan. Kita juga bisa mencatat kata-kata kunci yang ada dalam buku, sehingga dapat merumuskan isi pokok buku.

Pola gerakan mata

Dalam teknik membaca cepat, gerakan mata ketika membaca juga berpengaruh. Berikut pola gerakan mata yang biasa kita lakukan dalam melakukan teknik membaca cepat:

Gerakan mata dari atas ke bawah. Biasanya kita menggunakan dengan jari tangan untuk menandai baris yang sudah dilewatim, dan membuka halaman selanjutnya. Pola membaca bentuk vertikal ini yaitu untuk teks yang mudah, misalnya kamus ataupun surat kabar

Baca juga: Teknik Membaca Kamus

Gerakan mata dari samping kiri ke samping kanan. Meski membaca cepat seluruh halaman, namum kita tetap bisa menerapkan teknik membaca cepat menggunakan pola ini. Pola ini memiliki kelebihan dalam meminimlalisir poin yang terlewat dalam bahan bacaan.

Gerakan mata dari halaman sudut kiri atas ke sudut kanan bawah halaman. Pola ini digunakan untuk membaca teks yang ringan dan mudah dipahami.

Gerakan mata dari halaman atas bagian sudut kiri, sorong ke kanan, serong kiri, begitu terus bergantian sampai akhir halaman. Gerakan tersebut menyerupai gerakan zig-zag. Pola ini berguna untuk memahami teks yang sulit.

Gerakan mata dari halaman sebelah kiri atas, bergerak ke sebelah kanan pergerakan melingkar, seperti spiral. Pola ini dapat kita terapkan ketika mencari kata kunci pada suatu bahan bacaan.

Gerakan dengan membaca cepat paragraf per paragarf sampai akhir halaman. Pola ini membuat kita menemukan pokok per paragraf sehingga membaca menjadi lebih cepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.