Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Fimela.com, Jakarta Hari Kebangkitan Nasional jatuh setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Makna dari kebangkitan nasional itu sebenarnya adalah titik awal bangkitnya rasa persatuan dan kesatuan setelah tempaan 350 tahun masa penjajahan.

Pergerakan tersebut tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada pihak-pihak yang menjadi pelopor tergeraknya rasa persatuan dan kesatuan untuk bangkit. Tokoh-tokoh berikut adalah pelopornya.

1. Sutomo

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Tokoh yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo ini memang tokoh yang banyak berpengaruh pada perjuangan rakyat, khususnya rakyat Surabaya. Masih ingatkah kamu pidatonya yang begitu menggebu-gebu untuk membangkitkan semangat arek-arek Surabaya?

Saat itu di tahun 1945, Bung Tomo hendak membangkitkan rasa persatuan guna mengusir NICA, peristiwa inilah yang menjadi asal muasal peringatan hari Pahlawan pada 10 November.

2. Ir. Soekarno

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Salah satu Bapak Bangsa ini memang tidak perlu diragukan lagi peranannya. Tokoh yang juga dikenal sebagai orator handal yang bisa menggerakan emosi siapapun yang mendengarnya, ikut tergugah dan memiliki satu visi misi terhadap esensi pidato yang disampaikan.

Tokoh proklamator Indonesia, pencetus pancasila, dan membina hubungan internasional merupakan peranan Soekarno. Bahkan, Soekarno yang menerapkan gerakan non-block kala itu berhasil bekerja sama dengan Uni Soviet -sekarang Rusia- dan namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Rusia.

3. Dr. Cipto Mangunkusumo

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Salah satu tokoh "tiga serangkai", pendiri Indische Partij, salah satu organisasi politik pertama yang rajin melontarkan kritik terhadap pemerintahan. Sikap kiritsnya memang sudah tampak sejak bersekolah di STOVIA. Banyak tulisan-tulisan dirinya yang memuat kritik ketidakpuasan akan pemerintahan Belanda yang sedang berjalan saat itu.

Tulisan-tulisannya dimuat di De Locomotief, suratkabar harian kolonial yang berkembang saat itu. Fokus tulisan darinya berada di topik sistem pemerintahan, juga diskriminasi yang dilakukan terhadap pribumi. Karena tulisannya tersebut, Cipto sering mendapat teguran dari pemerintah. Bukan berhenti, beliau malah keluar dari dinas pemerintah dan diharuskan membayar uang ikatan dinasnya yang tidak sedikit jumlahnya.

4. Ki Hajar Dewantara

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Tokoh yang terkenal peranannya di dunia pendidikan. Bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, menjadi Ki Hajar Dewantara sejak tahun 1922. Tidak hanya berperan dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga seorang politisi dan kolumnis. Juga tokoh "tiga serangkai" pendiri Indische Partij.

Langkah terbesarnya dengan mendirikan Taman Siswa. Lembaga yang membuka kesempatan bagi rakyat jelata untuk memperoleh pendidikan yang layak. Seperti yang kita tahu, saat era kolonial tidak semua orang pribumi bisa mengenyam pendidikan. Hanya anak-anak dari bangsawan dan orang-orang berpengaruh yang diizinkan duduk di bangku sekolah.

5. dr. Douwes Dekker

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Pria kelahiran Pasuruan ini pelengkap tokoh "tiga serangkai" yang bersama mendirikan Indische Partij. Penulis kritik tentang pemerintah, wartawan, serta aktivis politik menjadi hal-hal yang mengidentikkan diri dengan tokoh yang memiliki nama lengkap dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker ini. Selain itu, beliaulah penggagas nama Nusantara sebagai tanah Hindia Belanda yang merdeka.

Dari kelima tokoh Hari Kebangkitan Nasional yang telah dijabarkan sebelumnya, kamu minimal bisa mengambil satu atau dua poin mengenai makna dari kebangkitan nasional itu sendiri. Mereka berpikir dengan begitu lugas saat situasi sulit, saat sudah mudah seperti sekarang seharusnya pemikiran yang tercetus dapat lebih mungkin untuk direalisasikan.

Jakarta, CNN Indonesia --

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1985 dan Keppres No. 18 Tahun 2002.

Menurut sejarahnya, Harkitnas didirikan berdasarkan terbentuknya organisasi pemuda Boedi Oetomo pada 1908.

Sejumlah tokoh Hari Kebangkitan Nasional ini terdiri atas para pemuda Indonesia di organisasi Boedi Oetomo.

Sementara tercetusnya Harkitnas dilatarbelakangi oleh kecemasan Soekarno yang menilai bahwa Republik Indonesia membutuhkan pemersatu bangsa untuk bangkit melawan penjajah.

Berikut adalah nama-nama tokoh Hari Kebangkitan Nasional dan profilnya yang berperan penting dalam membangkitkan perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah.

1. dr. Soetomo

Soebroto atau Soetomo merupakan salah satu tokoh pendiri organisasi Boedi Oetomo yang menempuh pendidikan di bidang kedokteran.

Latar belakang Soetomo untuk bergabung bersama organisasi Boedi Oetomo ini berangkat dari rasa nasionalisme perjuangan tinggi yang dimilikinya.

Ia aktif bertugas menjalani profesinya sebagai dokter hingga melanjutkan pendidikan kedokterannya di Belanda.

Sebelumnya, Soetomo pernah jadi pemimpin organisasi Boedi Oetomo di wilayah Jawa. Namun karena terkendala dana, akhirnya ia memimpin Boedi Oetomo untuk area Jakarta.

2. dr. Wahidin Soedirohoesodo

Wahidin Soedirohoesodo adalah pemuda Yogyakarta sekaligus anak pribumi pertama yang diterima masuk ke sekolah dasar anak-anak Eropa atau Europeesche Lagere School (ELS).

Sebelum bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, Wahidin menjalankan tugasnya sebagai dokter cerdas dan pandai bergaul. Seringkali ia mengobati pasien tanpa memungut biaya.

Sadar bahwa penjajahan membuat rakyat menderita, Wahidin berupaya membebaskan diri dengan mengajak rakyat supaya cerdas dengan mengikuti pendidikan sekolah.

Dua hal yang diperjuangkan Wahidin yaitu memperluas pendidikan dan pengajaran juga memupuk kesadaran kebangsaan, sehingga dirinya sangat antusias berada di Boedi Oetomo.

3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908
Foto: Dok. Kementrian Sosial Direktorat Kepahlawanan via pahlawancenter.com
Cipto Mangunkusumo

Tjipto Mangoenkoesoemo masih termasuk ke dalam jajaran pendiri Boedi Oetomo yang juga berprofesi sebagai dokter seperti Soetomo dan Wahidin.

Tjipto menaruh perhatian lebih untuk membantu menangani berbagai aspek tentang permasalahan kesehatan khususnya di Indonesia.

Sosok Tjipto dikenal sebagai pemikir tajam, jujur, terampil serta pemberontak garis keras terhadap penjajah.

Melalui organisasi Boedi Oetomo, dirinya sangat berperan aktif menyebarluaskan pemikiran cerdasnya untuk membangkitkan semangat perlawanan supaya rakyat tidak mudah ditindas.

4. RM. Soewardi Soerjaningrat

Salah satu tokoh Hari Kebangkitan Nasional berikutnya yaitu Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara.

Soewardi adalah aktivis penggerak kemerdekaan Indonesia, politisi kebudayaan, sekaligus pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dan pendiri Taman Siswa di Yogyakarta.

Sebelumnya, Soewardi pernah bekerja sebagai penulis dan wartawan surat kabar. Ia juga sempat pindah tugas ke Bandung bersama Douwes Dekker di De Express sebagai editor.

Sejak berdirinya Boedi Oetomo, Soewardi aktif menyosialisasikan membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan, kesatuan berbangsa dan bernegara.

5. Dr. Douwes Dekker

Danudirja Setiabudi atau nama lainnya Douwes Dekker adalah pejuang kemerdekaan yang lahir dan wafat di Indonesia dari keturunan asing.

Ia dikenal sebagai pionir dasar nasionalisme Indonesia sejak abad ke-20 sekaligus kelompok dari tokoh 'Tiga Serangkai' bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hajar Dewantara.

Pernah menempuh pendidikan di Eropa, Douwes mengambil konsentrasi politik modern. Setelah kembali ke Indonesia ia mengajarkan apa yang diketahuinya pada banyak golongan.

Douwes yang termasuk tokoh Hari Kebangkitan Nasional ini mendirikan Indische Partij (IP) yang mengajarkan tentang partai politik, jurnalistik anti-pemerintah, dan masih banyak lagi.

(avd/fef)

Menganalisis peran dari tiap tiap tokoh Perintis kebangkitan Nasional 1908

Freepik/YusufSangdes

Siapa saja tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional?

Bobo.id - Munculnya kebangkitan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan tak lepas dari peran tokoh yang ada di belakangnya.

Apakah teman-teman tahu siapa saja tokoh yang berperan penting dalam kebangkitan nasional? Kalau belum, kita mengenal para tokohnya di sini, yuk!

Baca Juga: Arti Kebangkitan Nasional bagi Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Berikut adalah penjelasan tentang peran tokoh kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan nasional.

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk ada enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional, yaitu:

1. Wahidin Soedirohoesodo

Beliau bersama teman-teman seperjuangan mendirikan surat kabar bernama Retno Dhoemilah.

Surat kabar ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Retno Dhoemilah terbit di Yogyakarta di tahun 1895.

Melalui surat kabar inilah Wahidin Soedirohoesodo menyampaikan pemikiran tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Setelah bertemu dengan Soetomo, akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908.

Salah satu hal penting yang dilakukan oleh beliau adalah menggunakan organisasi untuk memajukan pendidikan dan mengembalikan martabat bangsa.

Sebagai dokter, beliau bahkan juga memberikan layanan kesehatan gratis sebagai bentuk pengabdiannya pda masyarakat.

2. Soetomo

Bertemu dengan Wahidin Soedirohoesodo membuat semangat Soetomo untuk memperjuangkan hak bangsa Indonesia semakin kuat.

Bersama dengan rekannya itu, beliau mendirikan Budi Oetomo. Bahkan Soetomo ditunjuk sebagai ketua organisasi itu.

Tujuan dibentuknya Budi Oetomo adalah untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Sama seperti Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo juga mengabdikan dirinya sebagai dokter untuk masyarakat.

Tak hanya itu, beliau juga aktif di bidang jurnalisme dan sempat menjadi pemimpin di beberapa surat kabar.

Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) pada tahun 1924. Ini adalah sebuah perkumpulan orang terpelajar Indonesia.

ISC pernah berhasil mendirikan koperasi, bank kredit, dan juga sekolah tenun.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Peristiwa Apa yang Menjadi Latar Belakang Ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional?

3. H. O. S. Tjokroaminoto

H. O. S. Tjokroaminoto adalah salah satu tokoh yang dikenal akan keahliannya dalam menyampaikan pidato.

Ia juga merupakan tokoh yang rutin menyampaikan dan memacu semangat patriotisme untuk para pemuda Indonesia.

Beliau adalah salah satu tokoh dalam sebuah organisasi yang bernama Sarikat Islam.

Berawal ditunjuk sebagai komisaris, pada akhirnya beliau diangkat sebagai ketua dari Sarikat Islam.

Di sinilah Sarikat Islam mulai maju pesat dan berkembang menjadi organisasi yang besar.

Dalam perjalanannya beliau seringkali menyampaikan pidato yang mengkritik keras penjajah Belanda.

Sampai pada akhirnya H. O. S. Tjokroaminoto sempat ditangkap dan masuk dalam penjara.

4. E. F. E. Douwes Dekker

Tahukah kamu Ernest Francois Eugene Douwes Dekker sebenarnya adalah tokoh nasional yang memiliki darah campuran?

Meski begitu, beliau tetap tidak suka melihat keadaan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya banyak sekali ketimpangan di masa penjajahan.

Karena itu, beliau memutuskan untuk mendukung rakyat Indonesia.

Bersama dengan Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, beliau mendirikan Indische Partij.

Karena dianggap terlalu keras, pemerintah Belanda membubarkan Indische Partij dan tiga tokoh pendirinya ditangkap dan sempat diasingkan ke Belanda.

Baca Juga: Nilai-Nilai Juang yang Bisa Diambil dari Proses Perumusan Pancasila oleh Tokoh Bangsa

5. Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto Mangoenkoesoemo memulai karirnya sebagai dokter pemerintah Belanda di Demak.

Namun, karena melihat banyak ketidakadilan yang terjadi, beliau sering mengkritik keras Belanda melalui harian De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad.

Belanda yang kesal pun pada akhirnya memberhentikan Tjipto Mangoenkoesoemo dari tugasnya sebagai dokter pemerintah.

Di sinilah akhirnya beliau bertemu dengan Douwess Dekker dan Soewardi Soerjaningrat.

Perjuangan ketiga tokoh ini berhasil menumbuhkan rasa semangat juang rakyat Indonesia.

Namun, pihak Belanda tidak diam dan menangkap tiga tokoh ini dan mengasingkan mereka ke Belanda.

6. Soewardi Soerjaningrat

Soewardi Soerjaningrat merupakan tokoh yang dikenal aktif dalam dunia wartawan. 

Beliau pernah bekerja di berbagai surat kabar, seperti Sediotomo, Midden Java, De Express Oetoesan Hindia, dan masih banyak lagi.

Saat bertemu dengan Douwess Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, mereka bersama membangun Indische Partij.

Baca Juga: Pancasila Dirumuskan Melalui Sidang BPUPKI, Ketahui 3 Tokoh yang Berperan di Baliknya

Soewardi Soerjaningrat pernah membuat sebuah tulisan yang sangat terkenal, yaitu "Als Ik een Nederlander was" yang artinya "Seandainya saya seorang Belanda".

Selain itu ada juga tulisan lainnya yang berjudul "Een voor Allen maar Ook Aleen voor Een" yang artinya "Satu untuk semua, tapi semua untuk satu juga".

Setelah diasingkan ke Belanda, beliau kembali dan mendirikan sekolah bernama National Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Pada umur 40 tahun, Soewardi Soerjaningrat mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.

Nah, teman-teman itulah enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional. 

Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jilid 2 Kelas VIII SMP/MTs, Penulis: Yuyus Kardiman, dkk, Penerbit Erlangga, 2017.

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News