Mengapa bayi 6 bulan belum bisa duduk

Dok, anak saudara saya sudah memasuki 6 bulan tapi belum bisa duduk dan saudara saya bingung untuk memberikan MPASInya. Menurut dokter, apa penyebab anak belum bisa duduk padahal sudah memasuki waktunya? lalu bagiamana cara memberi makan bayi yang belum bisa duduk? Apakah MPASI harus ditunda hingga anak bisa duduk dulu?

Bagi Bunda yang baru pertama kali memiliki anak, pasti muncul pertanyaan-pertanyaan, “Kapan bayiku bisa duduk? Kapan seharusnya ia merangkak?” Yuk kita simak apa saja tahapan perkembangan (milestone) yang akan dicapai si kecil dalam satu tahun pertamanya!

Tengkurap dan membalikkan badan

Sebelum mulai dapat tengkurap dan membalikkan badan, pertama-tama bayi akan berlatih untuk memperkuat otot lehernya. Latih si kecil untuk menggerakkan dan memperkuat otot lehernya dengan menaruh si kecil dalam posisi menelungkup di atas perut, ia akan mulai menegakkan kepala dan bahu, mengangkat tubuh dengan kedua lengannya seperti sedang berusaha untuk push-up. Gerakan-gerakan tersebut bisa mulai Bunda saksikan saat usianya menginjak 3 bulan.

Di usia 4-6 bulan, bayi mungkin sudah lebih mahir mengangkat kepala, menekuk punggungnya ke atas sehingga dadanya terangkat dari lantai dan akhirnya berhasil membalikkan badannya dari posisi telungkup ke posisi telentang. Jika di usia tersebut si kecil masih belum dapat membalikkan badannya dari posisi telungkup ke telentang atau sebaliknya, jangan khawatir ya Bunda. Latih si kecil dengan memberikan stimulasi. Contohnya, letakkan mainan favoritnya di dekat sisi tubuh yang sering ia gunakan untuk berbalik, atau berbaringlah agak jauh dari si kecil, kemudian ajak ia mendekat dengan cara membalikkan badan. Jika si kecil berhasil, berikan ia pujian atau tepukan agar ia semakin semangat mengulang gerakan tersebut.

Duduk

Setelah mahir membalikkan badan, tak lama lagi ia akan siap untuk melakukan milestone selanjutnya: duduk. Milestone ini biasanya dapat Bunda saksikan setelah ia berusia 4-7 bulan, di mana saat itu otot punggung dan lehernya sudah semakin kuat untuk menopang badan dan kepalanya dengan baik.

Memasuki usia 5 bulan, Bunda dapat mendudukkan si kecil dengan ditopang. Otot leher dan punggungnya kini semakin kuat untuk menahan tubuhnya agar dapat duduk tegak. Nah, sesekali, ia akan dapat duduk tegak tanpa perlu ditopang. Namun tetaplah mengawasi dan jaga si kecil dalam jarak dekat ya. Taruh bantal di sekitar tempatnya berlatih duduk untuk mengurangi risiko jatuh.

Saat usianya menginjak 6-7 bulan, si kecil akan dapat duduk tegak tanpa sokongan. Ia belajar menyeimbangkan diri dengan mencondongkan tubuh dan bertopang pada satu tangannya sehingga Bunda dan Ayah tak perlu lagi menopang tubuhnya. Lama kelamaan, si kecil semakin paham bagaimana cara menjaga keseimbangan tubuhnya dan mulai belajar merangkak.

Merangkak

Kebanyakan bayi akan mulai dapat merangkak di usia 7-10 bulan. Setelah mampu duduk tegak tanpa perlu topangan, si kecil akan mulai belajar menjelajah ruangan dengan cara meletakkan kedua telapak tangan dan lututnya di lantai, lalu mulai mendorong lengan dan lututnya dalam gerakan maju-mundur. Saat usianya 9 atau 10 bulan, ia akan menyadari bahwa kemampuannya menggerakkan lutut seperti itu dapat membuatnya bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Berjalan

Setelah semua milestone yang telah dicapai si kecil di atas, kini tiba saatnya milestone yang paling ditunggu-tunggu setiap Bunda: berjalan.

Setelah usia 10 bulan, otot leher, punggung, tangan dan kaki si kecil kini semakin mantap untuk dapat menopang tubuhnya dengan baik, membuatnya semakin lihai untuk duduk, merangkak, dan berdiri. Kemudian, di usia 9 hingga 12 bulan, Bunda dan Ayah sudah dapat menyaksikan langkah pertama si kecil karena koordinasi ototnya sudah semakin berkembang. Kebanyakan bayi akan dapat berjalan dengan baik di usia 16 atau 17 bulan. Namun, jangan khawatir jika sang buah hati belum dapat berjalan atau mencapai milestone tertentu ya. Setiap anak memiliki perkembangan yang unik dan berbeda-beda satu sama lain. Teruslah berikan stimulasi untuk melatih si kecil mencapai milestone sesuai usianya.

Perkembangan si Kecil memang memiliki tahap yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat duduk namun ada juga yang lebih lambat. Usia paling cepat untuk duduk sendiri terjadi pada usia 6,5 bulan sedangkan untuk yang paling lambat di usia 9 bulan. Namun jika si Kecil memiliki waktu yang lebih lama untuk duduk sendiri Ibu tidak perlu cemas. Karena si Kecil mungkin memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dibanding bayi lainnya.

Mengapa bayi 6 bulan belum bisa duduk
Mengapa bayi 6 bulan belum bisa duduk

Banyak faktor yang menyebabkan si Kecil belum bisa duduk sendiri. Kurangnya latihan yang Ibu berikan kepada si Kecil. Saat proses pertumbuhan si Kecil masih perlu dilatih. Banyaknya waktu yang dihabiskan di luar rumah membuat si Kecil jarang berlatih duduk. Misalnya banyak waktu dihabiskan di mobil, jalan, mall, dan tempat lainnya.

Ibu perlu memberikan si Kecil waktu yang lebih banyak untuk belajar duduk. Seringlah habiskan waktu bermain dengannya. Ajari si Kecil cara duduk dengan berbagai rangsangan. Buatlah suasana belajar duduknya lebih menyenangkan, misalnya dengan bermain. Jika si Kecil belajar duduk dengan senang, ia akan lebih cepat duduk sendiri.

Selain kurangnya latihan, ukuran tubuh si Kecil yang lebih besar juga menjadi penyebab ia belum bisa duduk sendiri. Untuk tubuh yang lebih besar membutuhkan tenaga yang lebih besar pula untuk menopang tubuhnya. Tidak seperti bayi lainnya yang memiliki bobot tubuh normal. Ibu perlu terus membantu si Kecil agar bisa menopang tubuhnya sendiri.

Ibu bisa membantu si Kecil belajar duduk dengan menopang tubuhnya atau memegang tangannya. Latih terus si Kecil mengendalikan tubuhnya agar cepat terbiasa dengan posisi duduk. Dengan latihan terus-menerus, si Kecil akan memiliki memori akan cara duduk. Ibu juga tidak disarankan bila terlalu memaksakan si Kecil. Berikan kepercayaan kepada si Kecil agar dia mampu duduk sendiri.

Berilah motivasi saat si Kecil belajar duduk. Motivasinya bisa dengan memberikan semangat saat dia mencoba untuk duduk. Bisa juga dengan memberi tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan untuk si Kecil. Dengan begitu si Kecil akan lebih termotivasi untuk duduk dan ingin melakukannya terus.

Lalu cara apa sajakah yang bisa Ibu lakukan agar si Kecil bisa duduk sendiri? Kemampuan untuk duduk sendiri ini juga merupakan gerak motorik si Kecil. Kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Sehingga banyak cara yang dapat Ibu lakukan untuk merangsang si Kecil. Ajarkan si Kecil duduk melalui tummy time. Ketika si Kecil sudah tengkurap, mengangkat kepala, dan bisa menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri, itu tandanya si Kecil sudah siap belajar duduk. Sehingga rangsang si Kecil untuk melakukan tummy time karena bermanfaat untuk memperkuat otot leher, tubuh bagian atas (otot perut), dan tulang belakang si Kecil.

Si Kecil juga bisa belajar duduk melalui kursi bayi. Ibu juga bisa mendudukkan si Kecil di tempat tidur atau tempat lain dengan permukaan datar. Tapi untuk tahap ini ajari si Kecil duduk dengan sandaran di belakang punggungnya. Sandaran berfungsi untuk menahan tubuh si Kecil yang belum bisa ia topang sendiri.

Latihlah keseimbangan si Kecil agar ia mampu duduk dengan tegak. Sebelum si Kecil bisa duduk sendiri, ia perlu memahami keseimbangan. Cara melatih keseimbangan dapat dilakukan dengan mendudukkannya di kursi bayi agar ia tahu seperti apa rasanya duduk. Ibu juga bisa melatih keseimbangan si Kecil dengan memangkunya. Biarkan sejenak agar si Kecil bisa menyeimbangkan badannya. Kembali topang tubuhnya jika keseimbangannya mulai goyah.

Ketika si Kecil bermain, Ibu bisa menyelipkan beberapa trik agar merangsang si Kecil duduk. Misalnya dengan menantang si Kecil untuk melewati bantal. Jika si Kecil berhasil maka ia akan mengangkat perut dan tubuhnya. Dan ini langkah awal yang baik untuk merangsang ia bisa duduk. Ibu juga bisa mengajak si Kecil bermain di sofa atau di tempat tidur. Misalnya dengan bermain berdiri lalu duduk. Pertama-tama buatlah si Kecil dalam posisi berdiri lalu angkat si Kecil ke udara dan turunkan di sofa atau tempat tidur dalam posisi duduk. Selain menyenangkan cara ini bisa merangsang gerak motorik si Kecil.

Agar bisa duduk dengan baik si Kecil harus memiliki otot yang kuat. Untuk menopang seluruh tubuhnya tentu harus dengan tenaga yang besar pula. Berilah latihan yang rutin kepada si Kecil agar bisa lebih cepat duduk. Namun Ibu juga tidak boleh lupa untuk pemenuhan energinya. Berikan asupan yang baik agar memberi tenaga kepada si Kecil.

Bayi umur 6 bulan belum bisa duduk apakah normal?

Bayi 6 bulan belum bisa duduk ini tentu membuat sebagian besar khawatir. Sebenarnya, Moms dan Dads tidak perlu khawatir karena hal ini adalah hal yang normal. Kemampuan duduk tanpa bantuan biasanya mulai dikuasai bayi antara usia 7 hingga 9 bulan, walaupun ada beberapa yang lebih cepat menguasainya.

Bagaimana cara agar bayi cepat duduk?

Berikut adalah sejumlah hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menstimulasi kemampuan duduk sang anak:.
Tummy time. Biasakan memposisikan anak tengkurap sejak usianya masih kecil, tidak harus menunggu usianya mendekati fase duduk. ... .
2. Topang badannya. ... .
3. Beri tumpuan. ... .
4. Beri bantal..

Apa penyebab bayi terlambat duduk?

Salah satu penyebab keterlambatan perkembangan bayi, terutama kemampuan duduk tanpa sokongan, adalah kelainan tulang bayi. Beberapa bayi memang terlahir dengan kelainan tulang tertentu yang bsia berdampak pada perkembangannya.

Bagaimana jika bayi belum bisa duduk saat MPASI?

Meski belum bisa duduk sendiri, Si Kecil sudah bisa mulai MPASI pertama, ya, Moms. Jangan ditunda lagi ketika kepala sudah tegak dan usianya sudah cukup. Jika Si Kecil belum bisa duduk sendiri, Moms dapat memangkunya. Bisa juga Si Kecil didudukan di high chair, rekatkan pengamannya, dan Moms bisa mulai menyuapinya.