Mengapa dalam melakukan penelitian perlu menerapkan metode ilmiah

Penelitian dan Metode Ilmiah

March 18, 2016March 22, 2016 0 Comments #Penelitian

Menurut Emzir, penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Sedangkan Subana dan Sudrajat menyatakan bahwa pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian memang tidak dapat dipisahkan dari metode ilmiah karena untuk menemukan kebenaran dan memecahkan masalah penelitian harus menggunakan metode ilmiah.

Menurut Senn, Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu/pengetahuan ilmiah. Sedangkan menurut Emzir, metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang memerlukan sejumlah langkah yang berurutan ; pengenalan dan pengidentifikasian masalah ; perumusan hipotesis ; pengumpulan data ; analisis data, dan pernyataan kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis.

Penelitian ilmiah melibatkan theory construction dan theory verification. Kontruksi teori merupakan suatu proses untuk membentuk struktur dan kerangka teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris. Meskipun tidak ada konsensus tentang urutan dalam metode ilmiah, metode ilmiah umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Davis & Cosenza):

  • Kritis dan analitis : mendorong suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan
  • Logis : merujuk pada metode dari argumentasi Kesimpulan rasional diturunkan dari bukti yang ada.
  • Testability : penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.
  • Obyektif : hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya.
  • Konseptual dan Teoretis : ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan teoretis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
  • Empiris : metode ini pada prinsipnya berstandar pada realitas.
  • Sistematis : mengandung arti suatu prosedur yang cermat

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang langkah-langkah yang harus diikuti dalam pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah. Berikut ini, akan dibahas tentang pendapat Schluter & Abclson.

Menurut Schluter, ada 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  • Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
  • Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
  • Membangun sebuah bibliografi.
  • Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
  • Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
  • Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
  • Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
  • Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
  • Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
  • Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
  • Mengatur data secara sistematis untuk dianalisis.
  • Menganalisis data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
  • Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
  • Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
  • Menulis laporan penelitian.

Sedangkan, menurut Abclson, langkah-langkah pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah adalah sebagai berikut :

  • Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat
  • Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus:
  1. Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
  2. Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum
  3. Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
  • Pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut :
  1. Analisis harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
  2. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
  3. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan
  4. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
  5. Tunjukkan cara data dikelola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
  6. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
  • Kesimpulan
  1. Berikan kesimpulan dari hipotesis. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh.
  2. Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesis dengan memberikan beberapa inferensi.
  • Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah. Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah.

Dari pedoman beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

  1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah. Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut harus didefinisikan secara jelas sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan.
  2. Mengadakan studi kepustakaan. Setelah masalah dirumuskan, langkah kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan oleh seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
  3. Memformulasikan hipotesis. Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian lain yang memiliki persamaan dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian. Hipotesis adalah dugaan sementara tentang hubungan antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesis merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
  4. Menentukan model untuk menguji hipotesis. Setelah hipotesis ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesis tersebut. Pengujian hipotesis didasarkan pada kerangka analisis (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapat dalam hipotesis. untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia.
    Pengujian hipotesis menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data primer ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
  5. Mengumpulkan data. Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data akan berbeda-beda sesuai dengan pada masalah yang dipilih serta metode penelitian yang akan digunakan
  6. Menyusun data, Menganalisis, dan Menyusun interfensi. Setelah data terkumpul. peneliti menyusun data untuk mengadakan analisis. Sebelum analisis dilakukan, data tersebut disusun terlebih dahulu untuk mempermudah analisis. Penyusunan data dapat dalam bentuk tabel ataupun membuat coding untuk analisis dengan komputer. Sesudah data dianalisis. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan. Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesis. Apakah hipotesis benar untuk diterima. ataukah hipotesis tersebut ditolak.
  8. Membuat laporan ilmiah. Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.

Meskipun ada banyak pendapat tentang langkah-langkah mengerjakan penelitian dengan metode ilmiah, tapi secara garis besar, unsur utama metode ilmiah terdiri dari empat langkah, yakni :

  1. Karakterisasi (observasi dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Untuk itu, metode ilmiah sangat diperlukan jika sedang membuat penelitian ilmiah agar penelitian yang dibuat benar-benar sesuai yang diharapkan.