Mengapa harga barang itu sendiri mempengaruhi penawaran

Dalam setiap transaksi perdagangan, selain ada permintaan ada pula penawaran. Penawaran dalam ilmu ekonomi merupakan konsep fundamental yang menggambarkan minat konsumen untuk membeli barang atau jasa. Jika permintaan merepresentasikan sudut pandang konsumen, maka penawaran merepresentasikan sudut pandang produsen.

Produsen memproduksi barang atau jasa atas dasar adanya permintaan konsumen. Barang dan jasa tersebut kemudian ditawarkan agar konsumen dapat memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Penawaran mengacu pada kesediaan produsen untuk menjual sejumlah barang atau jasa dalam tingkat harga dan waktu tertentu. Jadi, penawaran berkaitan erat dengan pasokan atau ketersediaan barang dan jasa.

Hukum penawaran

Secara harfiah, penawaran adalah perilaku individu atau organisasi untuk menawarkan barang atau jasa kepada individu lainnya. Namun secara ekonomi, penawaran dibedakan menjadi dua jenis yakni mikro dan makro. Penawaran mikro merupakan penawaran perorangan, di mana produsen menawarkan barang atau jasa kepada konsumen. Sementara penawaran makro lebih berfokus pada kondisi pasar secara menyeluruh.

Tak hanya hukum permintaan, dalam transaksi perdagangan pun berlaku hukum penawaran. Apa itu hukum penawaran? Hukum penawaran merupakan teori atau kaidah yang berkaitan dengan penawaran. Ketika harga barang semakin tinggi, jumlah barang yang ditawarkan akan semakin banyak. Sebaliknya, ketika harga barang rendah, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan menurun atau lebih sedikit.

Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Seperti halnya dengan hukum permintaan, hukum penawaran ini pun berlaku asumsi cateris paribus, yakni faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran tidak berubah alias tetap. Hukum penawaran menyatakan adanya korelasi positif antara harga dengan jumlah barang yang dipasok. Harga yang lebih tinggi mendorong produsen untuk meningkatkan volume produksi guna memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Sebaliknya, apabila harga barang turun, jumlah barang yang dipasok pun akan turun.

Sebenarnya kesediaan produsen untuk memasok barang ke pasar tidak hanya semata-mata tergantung pada harga barang itu sendiri, tetapi ada faktor lainnya seperti kapasitas produksi, harga input mencakup upah tenaga kerja dan bahan baku, teknologi, pajak, ketersediaan input, kondisi alam, dan lain sebagainya. Jika faktor-faktor tersebut berubah, maka hukum penawaran kemungkinan tidak berlaku.

Sebagai gambaran ketika harga barang naik sebesar 10%, tetapi di saat yang bersamaan harga bahan baku juga meningkat menjadi 15%. Dalam situasi seperti itu, produsen tentu akan berpikir ulang untuk meningkatkan produksi. Sebab, biaya marginal lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan marginalnya, sehingga pilihan untuk meningkatkan volume produksi menjadi tidak menguntungkan.

Mengapa harga barang itu sendiri mempengaruhi penawaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

Penawaran barang dan jasa dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang menjadi penentu penawaran. Secara umum, penawaran barang dan jasa tergantung pada harga dan biaya produksinya. Sebab itu, penawaran dapat dipahami sebagai fungsi dari harga dan harga pokok produksi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran sebagai berikut.

  • Harga

Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi pasokan barang dan jasa secara lebih luas. Tidak seperti permintaan, antara harga barang dan jasa dengan penawarannya memiliki hubungan secara langsung. Apabila harga suatu barang atau jasa meningkat, maka penawaran akan barang dan jasa tersebut juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika harga barang atau jasa menurun, maka penawaran akan barang dan jasa tersebut pun akan menurun. Penawaran yang berubah sehubungan dengan harga yang juga berubah disebut sebagai variasi penawaran barang dan jasa.

Bicara mengenai harga suatu barang atau jasa memang cenderung sensitif. Bahkan spekulasi tentang harga barang dan jasa di masa mendatang pun dapat mempengaruhi pasokannya. Ketika harga suatu barang atau jasa diprediksi akan mengalami kenaikan di masa depan, pasokan barang tersebut di pasar akan berkurang, karena produsen lebih mengharapkan perolehan keuntungan di masa depan. Namun sebaliknya, anjloknya harga suatu barang atau jasa di masa mendatang justru akan meningkatkan pasokan produksi di pasar saat ini.

Tak hanya harga barang atau jasa utama yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa, tetapi juga harga barang substitusi (pengganti) dan komplementer (pelengkap). Misalnya, harga gandum mengalami kenaikan yang cukup tajam, sehingga petani tergiur untuk lebih memilih menanam gandum lebih banyak dibandingkan dengan padi yang menjadi beras. Kondisi ini memicu potensi penurunan pasokan beras di pasar, dan peningkatan pasokan gandum. Dengan demikian, harga memiliki pengaruh yang kuat terhadap penawaran atau pasokan barang dan jasa.

Harga barang atau jasa menjadi dasar dari perolehan pendapatan dan keuntungan. Oleh sebab itu harga merupakan faktor terpenting yang menentukan penawaran suatu barang atau jasa. Semakin tinggi harga, peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Tak heran jika produsen terdorong untuk menawarkan barang atau jasa dengan kuantitas yang lebih banyak untuk dijual di pasar.

  • Biaya produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan produsen untuk melakukan proses produksi guna menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan dan dijual ke pasar. Biaya produksi terdiri dari banyak komponen, seperti upah tenaga kerja dan harga bahan baku.

Ketika upah tenaga kerja dan harga bahan baku murah, produsen akan terdorong untuk meningkatkan volume produksi sehingga jumlah pasokan barang yang ditawarkan ke pasar semakin banyak, sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Sebaliknya, ketika upah tenaga kerja dan harga bahan baku mengalami kenaikan, maka produsen cenderung memilih untuk menurunkan volume produksi.

Biaya produksi dengan penawaran atau pasokan barang dan jasa memiliki hubungan yang bersifat negatif. Bagi produsen, apabila biaya produksi meningkat, maka mereka akan menurunkan pasokan barang atau jasa guna menghemat sumber daya. Sebab itulah, biaya produksi mempengaruhi penawaran barang dan jasa.

Misalnya, produsen menghadapi peningkatan upah tenaga kerja dan pajak serta biaya transportasi yang semakin tinggi. Di saat yang bersamaan juga menghadapi kenyataan bahwa harga bahan baku naik karena dipicu oleh kondisi alam yang buruk sehingga menyebabkan gagal panen yang menjadikan bahan baku langka. Kondisi tersebut jelas mengarah pada kenaikan biaya produksi. Meskipun terjadi lonjakan harga barang, namun situasinya kurang menguntungkan jika produsen meningkatkan volume produksi. Oleh sebab itu, produsen cenderung memilih untuk mengurangi pasokan atau penawaran barang ke pasar. Apalagi jika harga barang stabil atau bahkan cenderung menurun, maka mengurangi jumlah barang yang ditawarkan ke pasar jelas akan menjadi langkah yang lebih menguntungkan bagi produsen. Opsi lain yang bisa diterapkan produsen adalah menyimpan barang hingga harga pasar mengalami peningkatan.

  • Teknologi

Tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi yang semakin pesat sekarang ini juga memberi dampak positif bagi produsen dalam melakukan proses produksi. Teknologi mendorong jalannya proses produksi barang atau jasa semakin efektif dan efisien. Dengan adanya teknologi, proses menghasilkan suatu produk dapat dilakukan dengan lebih cepat dan volume produksi pun semakin banyak.

Misalnya dalam pembuatan produk susu. Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan bakunya, di mana susu harus diperah dari sapi sebagai sumber utamanya. Adanya teknologi, proses untuk memperoleh bahan baku susu semakin mudah dan cepat dilakukan. Pemerahan susu sapi tak perlu lagi dilakukan secara manual, tetapi menggunakan alat khusus sehingga prosesnya menjadi lebih cepat.

Kemajuan teknologi jelas mampu meningkatkan efisiensi produksi sehingga dapat menekan biaya produksi. Sebut saja komputer dan peralatan komunikasi yang semakin canggih merupakan contoh nyata dari dampak teknologi yang semakin mempermudah pelaksanaan pekerjaan dan aktivitas produksi.

Di tengah-tengah modernitas seperti sekarang ini, banyak aktivitas yang serba digital dan terkomputerisasi. Perangkat komputer menjadi sangat penting untuk disediakan. Komputer yang dulu harganya mahal dan dianggap sebagai barang mewah karena hanya segelintir orang yang bisa memilikinya, kini dapat dibeli dengan harga yang lebih murah. Imbasnya, suplai atau pasokan untuk komputer saat ini akan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Teknologi yang semakin maju dan canggih akan meningkatkan produksi suatu barang atau jasa. Akibatnya, pasokan atau penawaran barang akan meningkat pula.

  • Kebijakan pemerintah

Transaksi perdagangan yang memicu adanya permintaan dan penawaran menjadi bagian dari aktivitas ekonomi yang disorot oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional. Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai regulator, yakni pihak yang memiliki otoritas untuk mengambil suatu kebijakan ekonomi agar roda perekonomian nasional terus berputar.

Salah satu kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi, utamanya terkait dengan pasokan atau penawaran barang dan jasa adalah regulasi tentang pajak. Bagi pemerintah, pajak merupakan sumber pendapatan guna membiayai belanja negara. Sementara bagi produsen, pajak merupakan biaya yang jelas akan mengurangi pendapatannya. Oleh sebab itu, semakin tinggi pajak yang dibebankan kepada produsen akan berdampak pada semakin rendahnya jumlah pasokan barang yang tersedia dan ditawarkan kepada pasar. Sebaliknya, pajak yang semakin rendah justru akan memicu peningkatan pasokan barang.

Tak hanya pajak, bea cukai juga merupakan kebijakan fiskal pemerintah di bidang ekonomi yang memiliki dampak terhadap penawaran suatu barang. Kenaikan pajak dan bea cukai yang dibebankan pada suatu produk, menjadikan pasokan atau penawaran produk tersebut ke pasar akan berkurang. Demikian pula sebaliknya.

  • Kondisi transportasi

Transportasi tak bisa dilepaskan dari rantai pasokan atau penawaran barang. Mulai dari proses mendapatkan bahan baku, suku cadang, dan penawaran produk jadi ke pasar membutuhkan transportasi. Sebab itu, kondisi transportasi akan mempengaruhi penawaran barang.

Kondisi transportasi sering kali menjadi kendala dalam penyediaan produk, karena produk tidak tersedia tepat waktu akibat fasilitas dan kondisi transportasi yang buruk. Oleh sebab itu, kelancaran rantai pasokan atau penawaran barang bergantung pada manajemen transportasi dan logistik yang efektif dan efisien.

Manajemen transportasi dan logistik yang kurang memadai dapat menyebabkan tersendatnya proses pengiriman bahan baku ke pabrik. Fasilitas transportasi yang kurang juga akan menjadi penghalang bagi produsen untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen ketika terjadi lonjakan permintaan. Hal ini tidak hanya berdampak pada penurunan potensi keuntungan yang dapat diperoleh produsen, tetapi juga menurunkan daya saing produsen dalam merebut dan menguasai pasar.

Pengelolaan transportasi penting bagi produsen agar proses pengangkutan dan pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar. Selain dapat menyediakan stok barang tepat waktu, juga meminimalisir risiko kerugian akibat kerusakan barang selama dalam proses distribusi dan pengiriman.

Semakin baik fasilitas dan kondisi transportasi akan dapat memicu peningkatan pasokan atau penawaran produk kepada konsumen. Bicara tentang fasilitas dan kondisi transportasi ini, tentu tidak hanya sebatas pada armadanya saja, tetapi juga infrastrukturnya. Armada transportasi yang memadai tetapi tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai pula, tetap saja tidak menguntungkan bagi produsen.

Infrastruktur yang tidak memadai seperti jalan raya yang rusak atau bahkan belum dilapisi dengan aspal, tentu akan menghambat proses distribusi dan pengiriman barang ke berbagai pelosok daerah. Kondisi tersebut menyebabkan penyediaan pasokan barang terhambat sehingga tidak bisa tepat waktu. Hal ini jelas dapat merugikan produsen. Selain risiko kehilangan konsumen karena keterlambatan pengiriman produk, juga terancam mengalami kerusakan produk baik secara fisik maupun kualitasnya.

Dengan demikian, fasilitas dan kondisi transportasi yang baik dan memadai baik secara armada maupun infrastruktur dapat meningkatkan pasokan atau penawaran barang. Sebaliknya, jika fasilitas dan kondisi transportasi buruk, maka produsen lebih aman untuk menurunkan pasokan atau penawaran barang.

Artikel Terkait

  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
  • Untung Rugi Devaluasi, Mengapa Negara Perlu Melakukanya?
  • Keuntungan / Dampak Positif dari Resesi
  • Menghitung Biaya Peluang

Demikianlah artikel tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Mengapa harga barang mempengaruhi penawaran?

Jadi dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga barang atau jasa, maka semakin tinggi pula barang atau jasa yang ditawarkan. Produsen atau pedagang akan memasok produk lebih banyak ketika harga cenderung mengalami kenaikan. Jika suatu barang atau jasa harganya meningkat, maka produksi akan memasok barang lebih banyak.

Mengapa harga barang dapat mempengaruhi permintaan?

Harga dari suatu produk barang dan jasa menjadi faktor utama yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran. Faktor harga produk yang tinggi tentunya akan membuat permintaan lebih rasional dan berpikir sebelum terjadinya transaksi. Sebaliknya, jika harga suatu produk murah dan terjangkau, umumnya permintaan akan tinggi.