Mengapa kita dianjurkan untuk tidak menggunakan tisu untuk mengeringkan alat reproduksi?

Tisu toilet (Foto: Thinkstock)

Menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim sangat penting bagi manusia. Khususnya kaum perempuan yang memiliki daerah kewanitaan super sensitif.

Membersihkan vagina setelah buang air kecil ataupun besar wajib hukumnya. Setelah membasuh organ intim dengan air bersih yang mengalir, semua orang akan menggunakan tisu untuk mengeringkan air yang tersisa. Hal ini berguna untuk menghindari suhu lembab dan tumbuhnya jamur pada alat kelamin.

Selalu mengelap organ intim menggunakan tisu setiap hari, sudah tepatkah jenis produk yang kamu pilih?

Ilustrasi tisu toilet. (Foto: Wikimedia Commons.)

Meski terkesan sepele dan 'sama saja', nyatanya pemilihan tisu toilet yang salah bisa menyebabkan cedera pada organ intim manusia.

"Tisu toilet bisa mengiritasi vulva dan vagina, khususnya jika kamu punya kulit sensitif," ujar Michael Ingber, dokter kandungan dan urogynecologist asal New Jersey kepada Glamour.

Bahkan pada beberapa kasus, tisu toilet tanpa disadari menyebabkan lecet pada vagina. Selain itu, tak menutup kemungkinan bahwa vagina bisa jadi bengkak, gatal akibat terinfeksi jamur, hingga mengganggu kadar pH.

Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah dengan memilih tisu toilet yang tepat. Tisu sebaiknya berbahan lembut dan terbuat dari 100 persen serat alami. Serat alami yang dimaksud adalah serat kayu yang masih baru (bukan hasil daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya).

Sebelum membeli, cek kandungan kimia yang ada pada tisu. Hindari tisu yang mengandung pemutih (klorin), bisphenol-A (BPA), dan logam berat (merkuri, arsenik, kadmium, timbal). Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, seluruhnya mendatangkan bahaya besar bagi kesehatan.

Hindari juga tisu yang mengandung pewangi buatan. Karena hal ini bisa menyebabkan iritasi dan kekeringan pda vagina.

Tisu toilet (Foto: Thinkstock)

Untuk amannya, kamu bisa membeli produk tisu yang sudah memiliki izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Nomor izin edar akan tercantum pada kemasan tisu.

Selain memilih tisu toilet yang tepat, kamu juga harus memperhatikan cara tepat menyeka organ intim. Sebaiknya, basuh organ intim dari arah depan menuju belakang. Juga jangan mengelap terlalu keras agar tak menimbulkan lecet atau luka.

"Jaringan kulit pada area tersebut sangat rapuh, jadi kamu tak boleh menyeka tisu terlalu keras saat mengeringkannya," demikian tutur Jessica Shepperd dari University of Illinois College of Medicine dari Chicago.

Banyak wanita yang menggunakan tisu untuk mengeringkan Miss V setelah buang air kecil. Ternyata, hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan miss V.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Miss V adalah organ wanita yang paling sensitif dan paling membutuhkan perhatian khusus dalam merawatnya.

Demi menjaga kebersihannya, salah satu yang harus dilakukan adalah dengan menjaga area Miss V agar selalu kering.

Karena Miss V yang basah atau lembab rentan dengan pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Baca Juga: Ups, Vagina Nyeri Usai Bercinta? Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya

Oleh sebab itu, kita disarankan untuk tidak lupa membersihkan dan mengeringkan Miss V setelah buang air kecil dan buang air besar.

Biasanya, wanita akan menggunakan tissue yang mereka bawa sendiri atau yang sudah disediakan di toilet umum.

Namun, tahukah kamu, bahwa ternyata menggunakan tisu ternyata dapat mengancam kesehatan Miss V, apalagi jika tisu yang digunakan kasar dan mudah robek?

Baca Juga: Cara Mengobati Miss V Gatal dengan Bahan Rumahan, Mudah dan Aman!

Hal ini disampaikan oleh Dokter Obstetri dan Ginekologi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes.


Page 2


Page 3

Mengapa kita dianjurkan untuk tidak menggunakan tisu untuk mengeringkan alat reproduksi?

freepik.com

Banyak wanita yang menggunakan tisu untuk mengeringkan Miss V setelah buang air kecil. Ternyata, hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan miss V.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Miss V adalah organ wanita yang paling sensitif dan paling membutuhkan perhatian khusus dalam merawatnya.

Demi menjaga kebersihannya, salah satu yang harus dilakukan adalah dengan menjaga area Miss V agar selalu kering.

Karena Miss V yang basah atau lembab rentan dengan pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Baca Juga: Ups, Vagina Nyeri Usai Bercinta? Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya

Oleh sebab itu, kita disarankan untuk tidak lupa membersihkan dan mengeringkan Miss V setelah buang air kecil dan buang air besar.

Biasanya, wanita akan menggunakan tissue yang mereka bawa sendiri atau yang sudah disediakan di toilet umum.

Namun, tahukah kamu, bahwa ternyata menggunakan tisu ternyata dapat mengancam kesehatan Miss V, apalagi jika tisu yang digunakan kasar dan mudah robek?

Baca Juga: Cara Mengobati Miss V Gatal dengan Bahan Rumahan, Mudah dan Aman!

Hal ini disampaikan oleh Dokter Obstetri dan Ginekologi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes.

Tak hanya dapat memunculkan reaksi alergi, ada beberapa potensi bahaya tisu toilet bagi organ kewanitaan yang tak boleh Anda abaikan.

Mengapa kita dianjurkan untuk tidak menggunakan tisu untuk mengeringkan alat reproduksi?

Klikdokter.com, Jakarta Tisu toilet tak bisa lepas dari “ritual” kebersihan organ intim wanita. Namun, mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa diam-diam, ada potensi bahaya di produk tersebut bagi kesehatan organ kewanitaan.

Para wanita harus tahu bahwa kulit area kewanitaan cenderung sensitif. Untuk itu, apa pun produk yang untuk merawat atau membersihkan area tersebut harus dicek dulu bahan-bahannya dengan saksama. Ini agar tidak menyebabkan bengkak, iritasi, atau gejala lainnya. 

Potensi Bahaya Tisu Toilet Bagi Organ Kewanitaan

Berikut ini adalah beberapa ancaman di balik pemakaian tisu toilet yang perlu Anda ketahui.

Biasanya, alergi bisa dicetuskan oleh bahan-bahan yang terkandung pada detergen, pelembut kain, pemutih, sabun, krim, kain sintetis, pewangi, pembalut, lubrikan seks, termasuk tisu toilet.

Tisu toilet dapat mengiritasi vulva (permukaan luar daerah kemaluan wanita) dan vagina, terutama pada kulit sensitif. Demikian ucap Michael Ingber, M.D., uroginekolog dari The Center for Specialized Women’s Health kepada Glamour.

Artikel Lainnya: Bahaya Membersihkan Vagina dengan Tisu Wajah 

Secara teknis, Anda bisa memiliki alergi terhadap bahan kimia tertentu dalam tisu toilet. Misalnya, terhadap pewangi atau pemutih. Kondisi ini dapat menyebabkan vulvitis. Infeksi atau peradangan pada vulva. Gejalanya vulvitis meliputi gatal-gatal, sensasi terbakar, kemerahan, atau bengkak. 

Bila Anda mengalami gejala tersebut setelah menggunakan merek tisu toilet yang belum pernah dicoba sebelumnya, khususnya jika mengandung pewangi (scented), segera beralih ke produk yang biasa Anda pakai sebelumnya atau yang tidak mengandung pewangi.

Menggosok vulva dengan kasar dengan tisu toilet dapat menyebabkan luka. Jaringan di area tersebut sangat halus. Hal ini membuat Anda harus memastikan untuk tidak menyekanya terlalu kasar.

Meski lukanya berukuran kecil (microcuts), tetap dapat mengakibatkan iritasi, bengkak, bahkan infeksi jika tidak dirawat dengan benar.

“Bersihkan vulva hanya dengan menepuk-nepuknya perlahan, bukan dengan menggosoknya sekuat tenaga,” saran dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter.

Infeksi ragi vagina adalah infeksi jamur yang menyebabkan iritasi, keputihan, dan gatal-gatal di vagina dan vulva. Nah, bahan kimia yang digunakan sebagai pewangi dalam tisu toilet dapat mengganggu pH alami vagina, sehingga infeksi jamur dapat terjadi.

Bila Anda mengusapkan tisu toilet ke vulva dengan arah yang salah, infeksi saluran kemih bisa terjadi. Ini karena uretra wanita lebih pendek. Itu sebabnya, bakteri bisa lebih mudah masuk ke kandung kemih dan sebabkan infeksi.

“Usai buang air kecil atau besar maupun saat membersihkan area kewanitaan, basuhlah atau tepuk-tepuk dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya. Ini penting untuk mencegah bakteri dari lubang anus masuk ke dalam vagina,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter turut menambahkan.

Juga dikatakan oleh Dr. Michael, tak sedikit tisu toilet yang mengandung pewangi, pewarna, dan bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan vulva membengkak.

Bila tisu toilet berwarna putih, bisa jadi itu mengandung pemutih. Menggosok vulva terlalu keras pun juga dapat membuat vulva bengkak. Jika Anda mendapati vulva bengkak, cobalah untuk memilih produk tisu toilet yang lebih lembut.

Mengapa kita dianjurkan untuk tidak menggunakan tisu untuk mengeringkan alat reproduksi?

Mungkin karena tisu toilet tak tersedia atau kurangnya pemahaman, tisu wajah dan tisu basah digunakan sebagai pengganti tisu toilet. Namun, apakah itu aman?

Faktanya, dr. Jesslyn tidak menganjurkan pemakaian tisu wajah untuk area kewanitaan. Pasalnya, ada sebuah studi di Kanada yang menemukan bahwa beberapa jenis tisu wajah memiliki kandungan formaldehida. Ini merupakan senyawa dalam “ramuan” formalin.

“Penggunaan tisu yang mengandung zat tersebut untuk membersihkan organ intim dapat memicu iritasi. Lebih buruk lagi, formaldehida juga dituding berperan dalam mencetuskan kanker,” jelas dr. Jesslyn.

Selain itu, beberapa produk tisu wajah juga mengandung bedak. Bila dipakai untuk membersihkan bagian luar vagina, maka dapat terjadi iritasi, bahkan infeksi.

“Bahkan, beberapa penelitian juga menduga bahwa vagina yang sering dibersihkan dengan tisu wajah yang mengandung bedak berpotensi mengalami kanker,” kata dr. Jesslyn lagi.

Artikel Lainnya: Amankah Membersihkan Vagina dengan Tisu Basah?

Lantas, Bagaimana dengan Tisu Basah?

Ada kemungkinan tisu basah mengandung bahan yang dapat merugikan kesehatan vagina. Lebih lanjut, efek penggunaan produk tersebut dalam jangka panjang pun belum diketahui secara jelas. 

KlikDokter, dr. Sara Elise Wijono, MRes mengatakan bahwa pada beberapa wanita, pemakaian tisu basah khusus area kewanitaan menyebabkan keluhan gatal, sensasi terbakar, iritasi, dan reaksi alergi.

“Tisu basah juga dapat mengandung pewangi, yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Kandungan bahan kimia di dalamnya pun berisiko mengiritasi serta mengganggu sistem hormonal. Sayangnya, bahan pewangi ini sering kali tidak tercantum secara jelas pada kemasan produk,” dr. Sara menambahkan.

Selain itu, tisu basah juga biasanya menggunakan pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, serta berbagai kuman penyakit. Sama seperti pewangi, bahan pengawet juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa wanita.

Jenis pengawet yang perlu diwaspadai antara lain: 

  • methylisothiazolinone dan methylchloroisothiazolinone  yang dapat memicu reaksi alergi berat;
  • iodopropynyl butylcarbamate (IPBC) yang juga dapat memicu alergi (sudah dilarang penggunaannya di Uni Eropa); dan
  • paraben yang diduga mengganggu kesuburan; serta formaldehida yang merupakan alergen dan karsinogen.

Bahan kimia mengkhawatirkan lainnya yang mungkin terkandung dalam tisu basah adalah octoxynol-9. Zat kimia tersebut digunakan dalam kontrasepsi dan berfungsi membunuh sel sperma. Namun, tisu basah yang mengandung zat tersebut tidak tergolong sebagai alat kontrasepsi.

Mengapa kita dianjurkan untuk tidak menggunakan tisu untuk mengeringkan alat reproduksi?

Daripada menggunakan tisu basah atau tisu wajah, lebih baik bersihkan organ kewanitaan dengan tisu toilet. Namun, pilih tisu toilet yang tidak mengandung pemutih maupun pengharum. Pastikan juga untuk membersihkan vulva dengan menepuknya perlahan, bukan dengan menggosoknya kasar.

Baca Juga

Selain itu, agar kesehatan dan kebersihan organ intim terjaga, dr. Jesslyn menganjurkan Anda untuk melakukan ini:

  • Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Ketika area vulva mengalami iritasi, gunakan pelembap, bukan sabun. 
  • Hindari menggunakan produk kewanitaan yang mengandung pewangi, pewarna, bahan kimia, dan pengawet.
  • Jangan pernah melakukan vaginal douching.

Meski ada potensi bahaya tisu toilet bagi organ kewanitaan, tetapi tisu toilet tetap lebih dianjurkan ketimbang tisu lainnya seperti tisu wajah atau tisu basah. Hal yang perlu diperhatikan adalah memilih tisu toilet tanpa pewangi dan pemutih, serta tahu cara membersihkan organ intim dengan benar.

(AYU/RPA)