Mengapa kita harus mengganti celana dalam dua kali sehari?

Mengapa kita harus mengganti celana dalam dua kali sehari?
Ilustrasi celana dalam. ©Shutterstock/sabath

Merdeka.com - Pada masa di rumah saja, banyak orang yang bermalas-malasan untuk melakukan berbagai macam. Hal ini termasuk malas untuk mandi serta berganti pakaian.

Lebih parah lagi, sejumlah orang malas untuk mengganti celana dalam ketika berada di rumah saja. Kebiasaan jorok ini tentu saja tidak ideal dan bisa menimbulkan dampak berbahaya.

Celana dalam memiliki fungsi untuk membungkus organ intim agar terlindungi dari gangguan yang berasal dari luar tubuh. Menggunakan celana dalam terutama yang berbahan katun juga bisa terasa sangat nyaman dan menenangkan.

Celana dalam rentan mengalami kondisi lembap karena berada di tempat berkembangnya banyak kuman dan bakteri. Oleh karena itu, pakaian ini tidak bisa dikesampingkan dan perlu diganti secara rajin terutama setelah mandi.

Jarang mengganti celana dalam bisa memiliki konsekuensi yang buruk bagi kesehatan. Dilansir dari Boldsky, berikut sejumlah masalah kesehatan yang berisiko kamu alami.

Gatal

ketika malas mengganti celana dalam, rasa gatal merupakan hal yang bakal kamu rasakan pertama kali. Hal ini terjadi akibat kotoran di lipatan kulit menumpuk dan bercampur dengan bakteri dan kelembapan. Berekembangnya bakteri ini bisa membuat rasa gatal yang tak nyaman ini semakin terasa.

Muncul Ruam

Selain gatal, hal lain yang bakal muncul adalah ruam karena kelembapan dari area tersebut. Gatal yang menumpuk dan terus digaruk ini kemudian akan menjadi ruam yang terlihat.

2 dari 3 halaman

Munculnya Kutu dan Infeksi Jamur

Munculnya Kutu

Malas mengganti celana dalam bisa menyebabkan munculnya kutu di rambut kemaluan karena kondisi lembap dan kotor. Munculnya kutu ini bisa menyebabkan kulit terasa semakin gatal dan tak nyaman.

Infeksi Jamur

Kondisi lembap yang terjadi akibat jarang mengganti celana dalam juga bisa menyebabkan berkembangnya infeksi jamur. Lebih jauh, kondisi ini bisa berujung pada rasa yang semakin gatal yang tak nyaman dan risiko berbahaya lainnya.

3 dari 3 halaman

Bau Tak Sedap dan Meningkatnya Risiko ISK

Mengapa kita harus mengganti celana dalam dua kali sehari?

Bau Tak Sedap

Kelembapan yang muncul karena jarang mengganti celana dalam bisa memunculkan bau tak sedap. Hal ini bakal semakin parah seiring lamanya waktu tidak mengganti celana dalam.

Meningkatkan Risiko ISK

Kondisi kotor dan lembap di area sekitar alat vital bisa membuatmu berisiko mengalami infeksi saluran kencing atau ISK. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah tak menyenangkan yang kamu hadapi.

Demi kesehatan, sangat penting untuk mengganti celana dalam secara rutin dua kali sehari atau setidaknya sehari sekali. Hal ini bisa membuatmu terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul. [RWP]

Baca juga:
Bukan Hanya pada Wanita, Pria Juga Bisa Alami Kesakitan saat Bercinta, Ini 8 Penyebab
Hanya 5 Menit, 8 Cara Ini Mampu Tingkatkan Kepuasan Kehidupan Ranjang Seketika
Penyebab Munculnya Rasa Gatal saat Menstruasi serta Cara Mengatasinya
Perlukah Pembalut yang Telah Digunakan Dicuci Terlebih Dahulu sebelum Dibuang?

Halodoc, Jakarta – Menurut survei yang dilakukan oleh produsen celana dalam Tommy John, disebutkan kalau 45 persen orang mengenakan celana dalam yang sama dua hari atau lebih. Frekuensi ideal mengganti celana dalam adalah sekali sehari yang tergantung seberapa aktif kamu berkegiatan.

Jika kamu gampang berkeringat, justru malah setiap kali merasa sudah lembap ada baiknya mengganti celana dalammu. Celana dalam yang terlalu lama dipakai dapat memicu pertumbuhan bakteri yang tidak baik dan iritasi. Untuk menjaga kesehatan, tidak hanya menggantinya perhari, kamu juga disarankan untuk mengganti koleksi celana dalammu 6 bulan -1 tahun sekali.

Celana Dalam dan Kesehatan

Setiap orang memiliki mikroorganisme alami di tubuhnya yang disebut flora mikroba. Mikroorganisme inilah yang menyebabkan pakaian berbau tidak enak setelah memakainya dalam waktu lama.

Sama halnya dengan pakaian, celana dalam yang tidak lama diganti dapat memicu penumpukan bakteri. Jumlah akumulasi pertumbuhan tergantung pada aktivitas yang dilakukan personalnya. Berkeringat banyak di hari yang panas atau saat berolahraga akan meningkatkan populasi bakteri.

Selain pertimbangan yang sudah dijelaskan tadi di atas, kamu juga disarankan untuk tidak menggunakan celana dalam yang sudah usang ataupun yang sudah bertahun-tahun dipakai. Menurut Philip Tierno, profesor mikrobiologi dan patologi di New York University, mencuci pakaian dalam tidak selalu benar-benar membersihkannya. 

Baca juga: Celana Dalam Ketat Bikin Selulit, Benarkah?

Ada banyak bakteri yang tertinggal di pakaian termasuk celana dalam dan ini bisa jadi berbahaya untuk area intimmu.  Jika kamu sudah tidak ingat lagi kapan pertama kali membeli celana dalam, bentuknya sudah, karet kendor, dan warnanya sudah tidak jelas lagi, ini adalah pertanda saatnya membeli stok baru.

Membeli celana dalam baru secara rutin tidak hanya sebagai upaya menerapkan pola hidup sehat melainkan juga mendukung sistem emosional dengan meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The British Psychology Society, disebutkan kalau mengenakan pakaian dalam tertentu dapat membangkitkan citra diri yang positif dan membuat seseorang percaya diri. Ini terutama terjadi pada perempuan. 

Tips Mencuci Celana Dalam

Kalau selama ini kamu melihat ada orang atau kenalan yang ketika mencuci pakaian memisahkan antara pakaian biasa dengan pakaian dalam dan menganggapnya lebay, sebenarnya justru tindakan ini disarankan.

Pakaian dalam memang semestinya dicuci sendiri, supaya tidak ada perpindahan bakteri. Bagaimana mencuci celana dalam yang direkomendasikan?

  1. Pisahkan pakaian dalam dengan pakaian yang lain.
  2. Keringkan pakaian dalam dengan panas rendah selama 30 menit setelah dicuci. Ini akan meminimalkan jumlah bakteri yang terkumpul di pakaian dalam setelah dicuci. 
  3. Kamu juga dapat menyetrika pakaian dalam untuk mematikan bakteri. 
  4. Jangan mencampur pakaian dalam dengan pakaian dalam anggota keluarga lain yang sedang sakit. Ini sangat penting untuk menghindari infeksi bakteri. 

Baca juga: Benarkah Kulit Kering Lebih Mudah Terkena Infeksi?

Karena dipakai di bagian tubuh yang intim, makanya perawatan untuk pakaian dalam juga butuh waktu ekstra dibanding lainnya. Pemilihan bahan celana dalam juga perlu dipertimbangkan. Bahan-bahan tertentu memang terlihat menarik tapi justru dapat mengiritasi kulit.

Jika kamu butuh saran dan informasi mengenai kesehatan reproduksi bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Mengapa kita harus mengganti celana dalam dua kali sehari?

Referensi:Today.com. Diakses pada 2020. The secret is out: Lots of people don't change their underwear every day.The British Psychological Society. Diakses pada 2020. The Psychology of Underwear.Metro co.uk. Diakses pada 2020. A lot of people aren’t changing their underwear every day.

Mengapa kita harus mengganti celana dalam 2 kali dalam sehari?

Bau Tak Sedap dan Meningkatnya Risiko ISK Demi kesehatan, sangat penting untuk mengganti celana dalam secara rutin dua kali sehari atau setidaknya sehari sekali. Hal ini bisa membuatmu terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul.

Kenapa kita harus sering mengganti celana dalam?

Pasalnya kelembapan celana dalam dapat menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Selain itu, celana dalam juga rentan kotor akibat keringat, keputihan, atau sisa tetesan urine setelah buang air kecil. Jadi, baik pria maupun wanita diharuskan ganti celana dalam secara rutin.

Berapa lama batas pemakaian celana dalam?

Ada baiknya Anda mengganti celana dalam setiap enam bulan hingga satu tahun sekali. Selain bentuk dan fungsinya masih nyaman, celana dalam Anda juga masih baik untuk dikenakan.

Mengapa kita harus rajin mengganti celana dalam brainly?

Jawaban: karena jika tidak diganti akan menyebabkan iritasi dan bisa menimbulkan penyakit.

Apa yang terjadi jika kita jarang mengganti celana dalam?

Tidak rutin ganti celana dalam menyebabkan area selangkangan Anda jadi lebih terasa panas serta mudah berkeringat, sehingga lembap terus-menerus.