Mengapa minyak multigrade adalah lebih baik daripada minyak monograde

Mana yang Lebih Baik? Oli Single Grade atau Multi Grade?

Posted at 10:46h in Blog en by deltaadmin

Apakah oli single grade lebih baik dari multigrade? Atau justru kebalikannya? Jawabannya adalah keduanya sama-sama bagus, bergantung pada kondisi kendaraan serta lingkungan berkendara. Pada dasarnya kualitas oli ditentukan dari bahan dasar dan zat aditif yang digunakan. Semakin lengkap aditif yang terkandung dalam sebuah oli menandakan bahwa kualitas oli tersebut sangat bagus. Sedangkan tingkat kekentalan oli atau viskositas merupakan kemampuan oli menahan aliran suatu cairan yang penggunaannya disesuaikan untuk masing-masing kebutuhan mesin. Semakin berat kerja mesin, maka membutuhkan oli yang lebih kental untuk menghindari mesin yang jadi cepat panas (overheat).

Jenis kekentalan oli sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu singlegrade dan multigrade. Saat pertama kali oli muncul, jenis kekentalan yang ada hanya singlegrade atau satu jenis, misalnya SAE40. Oli singlegrade cocok untuk kondisi berkendara di negara yang memiliki cuaca stabil atau tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur.

Namun seiring perkembangan zaman serta adanya permintaan dari pasar, kini oli mesin mulai berubah ke jenis multigrade. Artinya oli tersebut memiliki 2 tingkat viskositas sekaligus, seperti SAE 15W40. Huruf W merupakan singkatan dari Winter. Jadi jika Anda menemukan produk oli SAE 15W40, artinya oli tersebut akan berada pada tingkat kekentalan SAE 15 saat suhu mesin dingin. Sedangkan angka setelah W atau angka 40 seperti dalam contoh adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.

Baca Juga: Arti Kode SAE dan API Pada Oli Mesin

Oli multigrade diciptakan untuk memudahkan proses penghidupan mesin (khususnya di daerah bersuhu dingin yang ekstrem), serta untuk tetap melindungi komponen mesin ketika mesin sudah mencapai suhu kerja. Dengan kata lain, oli multigrade memiliki tingkat kekentalan yang stabil terhadap perubahan temperatur pada mesin.

Bayangkan jika Anda menggunakan oli single grade SAE 40W. Memang di saat mesin bekerja dan temperatur mesin meningkat, oli akan bekerja dengan baik untuk menghindari komponen mesin saling bergesekan. Namun saat mobil ingin dinyalakan di keesokan paginya, kondisi mesin mobil sudah dingin, lalu oli mesin yang digunakan memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. Maka yang terjadi adalah oli tidak akan terpompa sehingga tidak dapat melumasi mesin dengan maksimal.

Oleh karena itu, bisa dikatakan oli multigrade lebih bisa mendorong performa mesin kendaraan Anda sebab lebih stabil dalam melumasi mesin. Pastikan juga Anda membaca tips agar tidak salah pilih oli, sehingga mesin kendaraan Anda lebih awet.

Print page

Indikator Kekentalan Oli

Ada tiga indikator atau standar kekentalan oli, yaitu SAE, API, dan JASO. Tetapi yang sering digunakan adalah standar SAE. Ada dua jenis kekentalan pada SAE, yaitu monograde atau kekentalan tunggal dan multigrade.

Apa perbedaan di antara keduanya?

1. Kekentalan Tunggal (Monograde)

Jika kamu pernah melihat kode SAE 40, itu artinya oli itu memiliki kekentalan tunggal. Oli dengan kekentalan tunggal ini memiliki rentang perubahan kekentalan atau viskositas yang lebih kecil terhadap perubahan suhu mesin.

2. Kekentalan Multigrade

Pelumas dengan kekentalan multigrade lebih fleksibel karena menyesuaikan dengan suhu mesin mobil. Jika dibandingkan dengan oli monograde, oli multigrade ini lebih mampu menjaga kinerja ketika mesin mengalami perubahan suhu. Cara kerjanya adalah mempertahankan kekentalan atau viskositas oli saat mesin bekerja, sehingga bagian-bagian mesin bisa terlindungi.

Cara membaca kode SAE adalah angka di depan W menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin, sementara angka di belakang W menunjukkan tingkat kekentalan atau viskositas oli saat mesin sudah bekerja atau sudah panas. Semakin besar angka di depan W maka semakin kental pada kondisinya.

Contohnya pada oli 5W-30 dan 10W-30, maka oli 5W-30 lebih mampu mengalir pada suhu dingin. Oli ini dilakukan pengujian pada minus 30 dan minus 35 derajat celcius. Maka dari itu oli 5W-30 cocok digunakan di wilayah dingin.

Tingkat kekentalan oli yang lebih tinggi disebut juga oli kental, oli ini cocok digunakan mesin mobil dengan komponen yang renggang sehingga memperkecil gesekan antar permukaan parts mobil.

Contohnya lagi, jika kode pada kemasan oli adalah 15W-40. Ini artinya tingkat kekentalan oli adalah 40 dan bisa bertahan sampai suhu minus 15 derajat celcius. Jadi kamu tidak perlu khawatir mobil mati saat suhu terlalu dingin karena oli yang kamu gunakan tidak mengental sampai pada suhu minus 15 derajat celcius.

Jenis Nilai Kekentalan Oli Berdasarkan Perubahan Suhu

Ada dua jenis tingkat kekentalan oli atau viskositas oli. Perbedaan kedua jenis ini berdasarkan ketahanan kekentalan oli pada suhu dingin maupun suhu rendah.

1. Kekentalan tetap atau monograde

Kekentalan tetap disebut juga monograde atau single-grade. Sesuai namanya, oli ini memiliki nilai kekentalan yang bertahan pada suhu tinggi ataupun rendah. Maka dari itu rentang perubahan viskositasnya juga lebih kecil terhadap perubahan suhu mesin. Oli jenis ini biasanya dipakai sebagai oli transmisi mobil.

2. Kekentalan dimensi atau multigrade

Jenis yang kedua adalah oli dengan kekentalan dinamis atau multigrade. Oli ini memiliki kekentalan oli yang berbeda pada suhu tinggi dan suhu rendah. Oli multigrade ini biasanya digunakan sebagai oli mesin karena suhu mesin bisa menjadi sangat tinggi saat digunakan.