Mengapa orang yang tinggal di daerah pegunungan tinggi mempunyai eritrosit lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah?

Dalam prosedur yang disebut phlebotomy, dokter akan memasukkan jarum ke pembuluh darah Anda dan mengalirkan darah melalui tabung ke dalam kantong atau wadah. Anda mungkin perlu menjalani prosedur ini secara berulang sampai tingkat eritrosit Anda mendekati normal.

Jika Anda didiagnosis dengan polisitemia vera atau penyakit sumsum tulang, dokter Anda mungkin juga akan meresepkan obat yang disebut hidroksiurea untuk memperlambat produksi eritrosit.

Anda harus memeriksakan diri ke dokter secara teratur saat mengambil hidroksiurea untuk memastikan kadarnya tidak turun terlalu rendah.

Apa penyebab kadar eritrosit rendah?

Jumlah sel darah yang rendah biasanya disebabkan oleh:

  • Anemia
  • Kegagalan sumsum tulang
  • Kekurangan erythropoietin, yang merupakan penyebab utama anemia pada pasien dengan penyakit ginjal kronis
  • Hemolisis, atau kerusakan sel darah merah yang disebabkan oleh transfusi dan cedera pembuluh darah
  • Perdarahan internal atau eksternal
  • Leukemia
  • Malnutrisi
  • Multiple myeloma, kanker sel plasma di sumsum tulang
  • Kurang nutrisi, termasuk kekurangan zat besi, tembaga, folat, dan vitamin B6 dan B12
  • Sedang hamil
  • Gangguan tiroid

Obat-obatan tertentu juga dapat menurunkan jumlah sel darah merah, terutama:

  • Obat kemoterapi
  • Obat kloramfenikol, yang mengobati infeksi bakteri
  • Obat quinidine, yang dapat mengobati detak jantung yang tidak teratur
  • Obat hydantoins, yang secara tradisional digunakan untuk mengobati epilepsi dan kejang otot

Bagaimana cara meningkatkan eritrosit?

Pola makan yang dapat meningkatkan eritrosit adalah:

  • Makan makanan kaya zat besi (seperti daging, ikan, unggas), serta kacang kering, kacang polong, dan sayuran hijau (seperti bayam) untuk diet Anda
  • Makan makanan yang kaya akan tembaga d seperti kerang, unggas, dan kacang
  • Makan makanan yang lebih banyak mengandung vitamin B12 dengan makanan seperti telur, daging, dan gandum.

“Seseorang dikatakan mengalami kondisi eritrosit yang tinggi saat jumlah dari sel darah merah dalam tubuh berada di atas normal. Hal ini bisa memicu terjadinya berbagai komplikasi yang serius dan membahayakan apabila kelebihan sel darah merah tidak segera mendapatkan penanganan. Lantas, apa saja penyebab tingginya kadar eritrosit?”

Halodoc, Jakarta - Eritrosit tinggi merupakan kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh berada di atas normal. Kondisi ini bisa memicu munculnya berbagai komplikasi yang serius dan membahayakan apabila tidak segera mendapatkan penanganan. Eritrosit atau sel darah merah sendiri memiliki tugas penting sebagai pembawa oksigen dari paru-paru menuju ke seluruh bagian tubuh. 

Sel darah merah mengandung hemoglobin dan dibuat langsung oleh sumsum tulang belakang. Apabila kadarnya terlalu berlebihan atau tidak mencukupi, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Normalnya, jumlah sel darah merah dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia. Pria dewasa memiliki sel darah merah antara 4,3–5,6 juta/mikroliter, sementara itu wanita memiliki sel darah merah antara 3,9–5,1 juta/mikroliter.

Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Tingginya Kadar Eritrosit

Meski eritrosit memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen ke seluruh bagian tubuh, kadar yang berlebihan justru bisa memicu munculnya banyak masalah kesehatan. Tingginya kadar eritrosit dalam tubuh dibagi menjadi dua, yaitu: 

1. Polisitemia Primer

Polisitemia primer biasanya terjadi karena bawaan atau masalah genetik. Kondisi ini mengakibatkan sumsum tulang menghasilkan sel darah putih dan trombosit dalam jumlah lebih banyak, daripada normalnya. 

2. Polisitemia Sekunder

Sementara itu, kadar eritrosit yang tinggi karena polisitemia sekunder biasanya terjadi karena adanya kondisi medis yang mendasarinya, seperti: 

  • Dehidrasi. Kondisi ini mengakibatkan cairan yang berada dalam darah berkurang, sehingga terjadi peningkatan pada sel darah merah dan volume darah.
  • Penyakit paru, misalnya penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK dan fibrosis paru.
  • Penyakit jantung, misalnya penyakit jantung bawaan atau gagal jantung.
  • Kanker atau tumor yang muncul pada organ tubuh tertentu, seperti tumor ginjal, rahim, hati, dan otak. Kondisi ini terkadang juga muncul pada pengidap leukemia. 
  • Adanya kelainan pada hemoglobin, misalnya pada kondisi thalasemia, anemia sel sabit, dan methemoglobinemia. 
  • Sleep apnea atau gangguan tidur.
  • Efek samping dari konsumsi obat, seperti suntikan eritropoietin yang memengaruhi produksi sel darah merah, terapi hormon testosteron, methyldopa, dan antibiotik jenis gentamicin.

Selain beberapa kondisi medis tadi, peningkatan kadar eritrosit juga bisa terjadi pada orang-orang yang tinggal dalam waktu lama di pegunungan atau dataran tinggi serta memiliki kebiasaan buruk merokok. 

Menangani Kadar Eritrosit yang Tinggi

Pengobatan eritrosit yang tinggi umumnya difokuskan pada penanganan berbagai penyebab yang mendasarinya, apakah itu karena kanker, masalah genetik, cedera, atau infeksi. Apabila penyebabnya berhubungan dengan masalah malnutrisi, pemakaian obat, atau masalah kronis, bisa jadi ada pemeriksaan dan penanganan tambahan yang diperlukan. Jadi, apabila kamu didiagnosis memiliki eritrosit tinggi, lakukan beberapa tips berikut: 

  • Rutin berolahraga guna membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan jantung.
  • Kurangi asupan daging merah dan makanan yang tinggi zat besi.
  • Kurangi mengonsumsi suplemen zat besi.
  • Selalu pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
  • Hindari minuman yang bersifat diuretik, seperti minuman yang mengandung kafein.
  • Tidak merokok, terlebih apabila memiliki fibrosis paru.
  • Hindari penggunaan eritropoietin dan steroid. 

Rutin mendonorkan darah juga bisa jadi salah satu cara terbaik untuk mengatasi eritrosit tinggi. Saat mendonorkan darah, setidaknya darah kamu akan diambil sebanyak 500 cc. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kamu mengalami eritrosit tinggi? Tentu dengan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. 

Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan buat janji di rumah sakit terdekat. Jika dokter meresepkan obat, kamu pun bisa dengan mudah memesan melalui fitur pharmacy delivery. Jadi, sudahkah kamu download aplikasi Halodoc?

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. Red Blood Cell Count (RBC).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. High red blood cell count.

Mengapa orang yang tinggal di daerah pegunungan tinggi mempunyai eritrosit lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah?

Ikustrasi Mengapa Jumlah Sel Darah Merah Orang yang Tinggal di Dataran Tinggi Lebih Banyak daripada di Dataran Rendah? /Pixabay/Istimewa/

UTARA TIMES – Mengapa jumlah sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi/pegunungan lebih banyak daripada tinggal di dataran rendah/pantai?

Hal yang perlu diingat, di daerah  dataran  tinggi  tekanan  udara  dan  kadar  oksigennya  lebih  rendah  dibandingkan dengan dataran rendah.

Hal tersebut mempengaruhi jumlah sel darah merah untuk orang yang tinggal di dataran tinggi seperti di pegunungan.

Baca Juga: Info Cara Daftar Antrian KJP Pasar Jaya di antriankjp.pasarjaya.co.id, Dapatkan Tiket Pengambilan Bahan Pangan

Bila dibandingkan dengan yang tinggal di dataran rendah seperti pantai, sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih tinggi.

>

Simak penjelasannya berikut ini sebagaimana dikutip Utara Times dari berbagai literatur Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Jumlah sel darah merah di dalam tubuh manusia berbeda-beda dari tingkat usia. Misalnya, pada manusia dewasa kurang lebih terdapat 4-5 juta sel tiap 1 mL darah.

Nama lain dari sel darah merah adalah eritrosit. Akar katanya dari erythrocyte, yakni ‘erythro’ berarti merah, dan ‘cyte’ yang berarti sel.

Jawaban dari mengapa jumlah sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi/pegunungan lebih banyak daripada tinggal di dataran rendah/pantai, adalah karena kadar oksigennya.