Mengapa penting bagi akuntansi sektor publik untuk menggunakan akrual basis
Setelah sebelumnya menerapkan Basis Kas dan Basis Kas Menuju Akrual, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintahan Indonesia baik Pusat maupun daerah kini menerapkan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Dalam artikel ini kita akan membahas perihal pengertian, sejarah dan perbedaan akuntansi pemerintahan basis kas dan basis akrual. Show Pengertian dan Tujuan Akuntansi PemerintahanDalam ketentuan umum PP 71 Tahun 2010 telah dijelaskan pengertian Akuntansi sebagai proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. Lebih jauh, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Menurut Bactiar Arif dan Iskandar yang dikutip dari artikel Pengertian Akuntansi Pemerintahan, Tujuan, Karakteristik, Syarat, Ruang Lingkupnya, Akuntansi Pemerintahan memiliki tujuan:
Sejarah Singkat Akuntansi Pemerintahan di IndonesiaAkuntansi pemerintahan di Indonesia telah mengalami perjalanan yang cukup panjang. Namun, secara umum kita dapat membagi periode sejarah akuntansi pemerintahan di Indonesia dengan tiga periode. Yaitu:
Baca Juga: Penggunaan Data untuk Mendukung Pengambilan Kebijakan Mengutip dari Materi Kemenkeu Learning Center (KLC) dengan judul Akuntansi Pemerintah: Sejarah Akuntansi Pemerintah Indonesia dan Reformasi Pelaporan Keuangan Pemerintah yang dapat diakses di sini, berikut adalah sejarah singkat Akuntansi Pemerintahan di Indonesia:
Perbedaan Akuntansi Pemerintahan Basis Akrual dan Basis KasDari sisi definisi / pengertian, Basis akrual (accrual basis) yaitu sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang pencatatannya dilakukan saat terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima. Sementara itu, Basis kas (cash basis) yakni sebuah metode pencatatan di dalam akuntansi, yang hanya mencatat transaksi, jika ada penerimaan atau pengeluaran kas. Jadi dilihat dari pengertiannya, perbedaan utama basis kas dan basis akrual adalah pencatatan akuntansi yang dilihat pada keluar masuk kas. Sebagai contoh, bila suatu instansi pemerintahan membeli mobil dengan cara utang dan belum ada uang yang keluar. Maka dalam akuntansis basis akrual, transaksi tersebut tetap dicatat karena telah timbul kewajiban instansi pemerintah dalam bentuk utang. Sementara dalam akuntansi basis kas, tidak ada pencatatan apapun, karena uang milik instansi pemerintah tersebut belum keluar. Perbedaan lain antara akuntansi basis kas dan basis akrual antara lain:
Cara Menyusun Laporan Keuangan Berdasarkan SAP Berbasis AkrualSebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sesuai dengan SAP Berbasis Akrual merupakan kewajiban Pemda untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemda selamat satu periode pelaporan. Dalam artikel yang lain, penulis pernah membahas tentang Langkah – Langkah Menyusun Laporan Keuangan SKPD (Basis Akrual) yang dapat diakses di sini. Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah https://klc.kemenkeu.go.id/pknstan-akuntansi-pemerintah-sejarah-akuntansi-pemerintah-indonesia-dan-reformasi-pelaporan-keuangan-pemerint*h/ https://bpkd.lhokseumawekota.go.id/article-perbedaan-dari-akuntansi-basis-akrual-accrual-basis-dengan-akuntansi-basis-kas-cash-b*sis.html https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Perbendaharaan_Indonesia_-_Pengaturan_Tentang_Cara_Pengurusan_Dan_Pertanggungjawaban_Keuang*n_Republik_Indonesia https://ukirama.com/id/blogs/7-perbedaan-akuntansi-berbasis-akrual-accrual-basis-dengan-akuntansi-berbasis-kas-cash-b*sis https://www.zenius.net/blog/jurusan-akuntansi-mata-kuliah-kerja (gambar)
Di dalam sebuah perusahaan pada saat mencatat keuangan harus menggunakan basis akuntansi. Karena menggunakan basis akuntansi ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui kapan pengaruh transaksi atau kejadian harus diakui. Tentu saja setiap perusahaan menggunakan basis akuntansi yang berbeda-beda, ini tergantung dari sebuah perusahaan tersebut. Dan setiap basis akuntansi memiliki kelemahan dan kelebihan, dan basis akuntansi ini memiliki 2 jenis yakni basis akrual dan basis kas. Berikut ini perbedaan dari akuntansi basis akrual (accrual basis) dengan akuntansi basis kas (cash basis) Basis akrual (accrual basis) yaitu sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang pencatatannya dilakukan saat terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima. Dalam pencatatan menggunakan basis akrual ini tentu akan lebih akurat, dan dengan menggunakan basis akrual aset, kewajiban dan ekuitas mudah diukur. Di dalam basis akrual sebuah pendapatan akan diakui ketika perusahaan memiliki hak untuk melakukan penagihan dari hasil transaksi. Dan menggunakan basis akrual ini tidak memperdulikan kapan kas akan diterima, dan kapan kas dikeluarkan. Pengakuan biaya di dalam basis akrual ini ketika kewajiban membayar sudah jatuh tempo. Dan biaya tersebut sudah dapat diakui ketika kewajiban membayar sudah terjadi, meskipun kas belum dikeluarkan. Basis kas (cash basis) yakni sebuah metode pencatatan di dalam akuntansi, yang hanya mencatat transaksi, jika ada penerimaan atau pengeluaran kas. Jadi, meski ada transaksi yang terjadi, misalnya hutang atau piutang. Tetapi karena tidak adanya kas yang masuk atau keluar, maka transaksi ini tidak dicatat jika menggunakan metode basis kas. Contohnya, jika Anda menerima pendapatan dari perusahaan lainnya, tetapi uangnya Anda terima nanti, maka transaksi tersebut tidak akan dicatat. Karena ini tidak ada kas yang masuk dan ini tidak dianggap sebagai pendapatan. |