Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

Home » Kongkow » Geografi » Cara Menghitung Proyeksi Penduduk dan Manfaatnya

- Jumat, 14 Januari 2022 | 16:20 WIB

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

Proyeksi penduduk adalah suatu perkiraan jumlah penduduk berdasarkan metode tertentu dengan asumsi - asumsi kelahiran, kematian dan migrasi. Tentunya, proyeksi penduduk dihitung berdasarkan sains.

Proyeksi penduduk sendiri didapatkan dari sekumpulan data kependudukan yang sudah ada pada periode tertentu atau sensus yang telah dilakukan.

Meskipun data kependudukan yang diperoleh dari hasil sensus penduduk sudah diminimalisasi kesalahannya, namun tetap perlu dilakukan perapihan sebelum menghitung proyeksi penduduk di suatu wilayah.

Baca juga: Cara Menghitung Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan)

Manfaat Proyeksi Penduduk

Penyusunan proyeksi penduduk memberikan sejumlah manfaat, yaitu antara lain:

  • Memberikan gambaran mengenai besaran penduduk kepada pemerintah kota sehingga bisa menyusun rencana pembangunan yang tepat. Hal ini ada kaitannya dengan tanggung jawab kepala daerah dalam memperbaiki kondisi sosial ekonomi rakyat melalui pembangunan yang terencana. 

  • Proyeksi penduduk digunakan untuk keperluan pajak sehingga negara dapat memperkirakan jumlah besaran kekuatan negaranya.

  • Untuk mengantisipasi keadaan dan permasalahan kependudukan pada masa yang akan datang.

  • Digunakan untuk memperediksi kebutuhan di masa mendatang, mulai dari kebutuhan pangan, kesehatan, kebutuhan akan jumlah rumah (perumahan), dan ketersediaan sumber daya alam (SDM).

Baca juga: Cara Menghitung Rasio Jenis Kelamin | Dinamika Penduduk

Jenis Metode Perkiraan Penduduk

Ada beberapa jenis metode yang bisa digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk, yaitu Intercensal (Interpolasi) dan Postcensal Estimated.

Kedua jenis metode proyeksi penduduk di atas menggunakan prinsip yang sama yaitu dengan mengasumsikan pertambahan penduduk adalah linear yang artinya setiap tahunnya penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama. Berikut ini penjelasannya beserta contoh studi kasusnya:

a. INTERCENSAL - INTERPOLASI  

Intercensal atau interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk di suatu wilayah dengan menggunakan dua sensus (data) yang sudah ada.

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

b. POSTCENSAL ESTIMATED

Postcensal estimated adalah perkiraan penduduk setelah dilakukan sensus, artinya memperkirakan jumlah penduduk pada tahun berikutnya.

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

Credit Photo Cover: shutterstock.com

Artikel Terkait

  • Kepadatan penduduk dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Pengertian Komposisi penduduk dan Jenis-jenisnya
  • Sumber Data Kependudukan | Dinamika Penduduk
  • Letak dan Kondisi penduduk negara Brunei Darussalam
  • Iklim, Bentuk Muka Bumi, Kondisi Penduduk, Flora dan Fauna Negara Mesir
  • ASEAN: Letak, Kondisi Geografis dan Penduduknya
  • Benua Australia: Letak, Iklim, Kondisi Alam,Penduduk dan Perekonomiannya
  • Karakteristik Benua Afrika: Letak, Iklim, Kenampakan Alam dan Kondisi Penduduk
  • Letak Astronomis Benua Amerika Beserta Kondisi Geologis dan Penduduknya

Cari Artikel Lainnya

Successfully reported this slideshow.

Your SlideShare is downloading. ×

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

cara memproyeksikan penduduk

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

cara memproyeksikan penduduk

Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?
Mengapa perlu ada perhitungan proyeksi penduduk?

  1. 1. BAB I Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. A. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk : a) Faktor alami : kelahiran,kematian b) Faktor nonalami : migrasi (imigrasi,emigrasi) B. Mengukur pertumbuhan penduduk : a) Pertumbuhan penduduk alami (Natural increase) Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Rumus : T = ( L – M ) Keterangan: T= pertambahan penduduk L= jumlah kelahiran M= jumlah kematianan Contoh soal : Misalkan pada tahun 2006 angka kelahiran kasar penduduk Pulau jawa 50.000 jiwa dan angka kematiannya 20.000 jiwa. Berapakah perumbuhab penduduk alami pulau jawa? Jawab : T = L – M = 50.000 – 20.000 = 30.000 jiwa Jadi pertumbuhan penduduk alami pulau jawa pada tahun 2005 adalah 30.000 jiwa. b) Pertumbuhan Penduduk Total Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami,pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi & emigrasi). Rumus : T = ( L – M ) + ( I – E )
  2. 2. Keterangan: T= pertambahan penduduk L= jumlah kelahiran M= jumlah kematianan I = jumlah imigrasi E = jumlah emigrasi Contoh soal : Misalkan jumlah kelahiran kasar penduduk pulau jawa pada ahun 2007 adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar 20.000 jiwa. Diketahui pula jumlah imigrasi ada 15.000 dan emigrasi ada 7.000. hitnglah pertumbuhan penduduk total Pulau Jawa pada tahun 2007 ! Jawab : T = ( L – M ) + ( I – E ) = ( 50.000 – 20.000 ) + ( 15.000 – 7.000 ) jiwa = 30.000 + 8.000 jiwa = 38.000 jiwa Jadi pertumbuhan penduduk total pulau Jawa pada tahun 2007 adalah 38.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk dapat digolongkan menjadi tinggi,sedang, dan rendah. Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah jika T kurang dari 1%, pertumbuhan penduduk dikatakan sedang jika T antara 1 – 2 %, pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika T di atas 2 %. BAB II Proyeksi Penduduk Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei, Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang. A. Pengertian proyeksi penduduk : Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur
  3. 3. dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) pada tahun yang berakhir “S”. Kegunaan Proyeksi Penduduk : Hasil proyeksi penduduk sangat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan beras, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatan kerja. Publikasi BPS tentang Proyeksi Penduduk Indonesia : • Proyeksi Penduduk Indonesia 1971-1980 • Proyeksi penduduk Indonesia 1980-1990 • Proyeksi Penduduk Indonesia per Propinsi 1990-2000 • Proyeksi Penduduk Indonesia Per Propinsi 1995-2005 Sumber Data • Sensus Penduduk (SP71, SP80, SP90, SP2000). • Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS70, SUPAS85, dan SUPAS95). Metode Proyeksi Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan datang antara lain: 1. Metode Matematik, ada 2 cara, yaitu: • Linear Rate of Growth, ada 2 cara yaitu: 1. Arithmathic Rate of Growth(Pertumbuhan Penduduk Aritmatik rata-rata): pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang sama setiap tahun Pn= P0(1+rn). 2. Geometric Rate of Growth(Pertumbuhan Penduduk Geometrik rata-rata): pertumbuhan penduduk menggunakan dasar bungan berbunga (bunga majemuk) Pn=P0 (1+r)n. • Eksponential Rate of Growth(Pertumbuhan Penduduk Eksponensial rata-rata):
  4. 4. Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan penduduk yang konstan Pn= P0 ern Dimana P0 : jumlah penduduk pada tahun awal Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n r : tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun awal ke tahun ke-n. n : banyak perubahan tahun. 2. Metode Komponen Metode ini sering digunakan dalam penghitunag proyeksi penduduk. Metode ini melakukan tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat proyeksi jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen digabungkan. Metode ini membutuhkan data-data sebagai berikut: • Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan perapihan (smothing). • Pola mortalitas menurut umur. • Pola fertilitas menurut umur. • Rasio jenis kelamin saat lahir. • Proporsi migrasi menurut umur. Rumus proyeksi penduduk : Pn = Po ( 1 + r )n Keterangan : Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan) Po = jumlah penduduk pada tahun 0 / tahun dasar (diketahui) n = jumlah tahun antara 0 hingga n r = tingkat pertumbuhan penduduk pertahun ( dalam % ) Contoh soal : Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 205 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk pertahun adalah 1,5 %. Berapakah proyeksi penduduk indonesia pada tahun 2005?
  5. 5. Jawab : Pn = Po ( 1 + r )n = 205 juta ( 1 + 1,5% )5 = 205 juta ( 1 + 0,015 )5 = 205 juta ( 1,015 )5 = 205 juta ( 1,0773 ) = 220 juta Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005,dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5% pertahun,adalah 220 juta. G. Sumber dan data metodologi 1. Proyeksi penduduk menurut propinsi, umur, dan jenis kelamin dihitung dengan tehnik komponen. Jenis data yang dibutuhkan untuk keperluan ini adalah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, fertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk, yang diperoleh dari hasil sensus penduduk dan survei rumah tangga. Semua data yang dipakai perlu dievaluasi secara cermat, dan kalau perlu diadakan adjustment dengan maksud untuk menghapus kelemahan yang ditemukan. 2. Proyeksi penduduk menurut kotamadya yang disajikan di sini tidak dapat dilakukan dengan teknik komponen seperti diuraikan di atas, karena data untuk keperluan itu yakni fertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk tidak dapat diperoleh dari hasil sensus. Di negara- negara maju, data ini diperoleh dari hasil registrasi vital yang diadakan secara berkesinambungan pada setiap wilayah administrasi. 3. Proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk hasil sensus yang terdahulu, dengan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk tersebut juga berlaku pada masa yang akan datang. Tehnik ini kurang tepat diterapkan untuk menghitung proyeksi yang jangka waktunya cukup panjang pada masa yang akan datang, karena asumsi yang dipakai biasanya tidak sesuai lagi. Perbaikan proyeksi selalu dilakukan, karena sering terjadi asumsi-asumsi yang dibuat mengenai fertilitas (fertility), mortalitas (mortality), dan migrasi (migration) tidak sesuai lagi dengan keadaan data yang baru.
  6. 6. Daftar Pustaka : 1. Wardiyatmoko.k 2006,Geografi untuk SMA kelas IX. Jakarta : Erlangga. 2. PROYEKSI PENDUDUK . Pdf. ( google.com ) 3. Data Statistik Indonesia_Pertumbuhan penduduk ( google.com )

Mengapa perlu adanya perhitungan proyeksi penduduk?

Pemerintah memerlukan proyeksi penduduk untuk melihat jumlah penduduk di masa depan. Hal ini berguna supaya pemerintah dapat memperkirakan jumlah pangan, air dan perumahan yang dibutuhkan oleh penduduknya.

Apa manfaat dari proyeksi penduduk *?

Kegunaan proyeksi penduduk pada bidang pendidikan diantaranya untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru, gedung-gedung sekolah, dan pendidikan masa yang akan datang.

Bagaimana menentukan proyeksi penduduk?

Menggunakan rumus geometrik : Pn = Po (1 + r)n. Pn = 50.000 (1 + 0,02)5. Pn = 50.000 (1,02)5 = 50.000 . 1,1 = 55.000..
Menggunakan rumus eksponensial: Pn = Po . er . n. Pn = 50.000 . ( 2,7182818)0,02 . Pn = 50.000 . ( ... .
Pn = Po (1 + r)n. Pn = 360.000 (1 + 0,0072)5. Pn = 360.000 . (1,0072)5 = 360.000 . 1,0365 = 373.148 jiwa..

Apa saja metode yang dilakukan untuk menghitung jumlah penduduk?

Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik. Untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk antar dua periode waktu.