Mengapa saat tidur tenggorokan gatal dan batuk?

Seringkali batuk di malam hari terasa mencurigakan atau mengkhawatirkan. Sebab batuk di malam hari kadang muncul pada waktu yang spesifik, seperti di tengah jam tidur atau memasuki petang hari.

Batuk pada dasarnya tergantung pada kondisi tubuh, bukan jam. Hanya saja, kondisi udara di pagi dan siang hari mungkin berbeda ketika memasuki petang dan malam hari, sehingga menyebabkan organ pernafasan lebih sensitif. Selain itu, posisi tidur dan apa yang kita konsumsi sebelum istirahat juga bisa menentukan adanya batuk yang terjadi saat malam tiba.

Ada beberapa jenis batuk yang memang menunjukkan gejala penyakit, tapi ada juga yang sebenarnya terjadi akibat kebiasaan sehari-hari atau faktor selain penyakit. Mari kita bahas bersama-sama.

Batuk di malam hari karena debu

Mengapa saat tidur tenggorokan gatal dan batuk?
Sumber gambar

Kamar yang berdebu bisa menjadi salah satu penyebab batuk di malam hari yang tidak kita sadari. Debu ini bisa saja tidak terlihat, karena ada di gorden, sprei, bantal, selimut yang kita pikir bersih-bersih saja. Akan tetapi, ada partikel kecil yang semakin lama dapat mengganggu kualitas istirahat malam.

Jadi, selain membersihkan permukaan yang terlihat berdebu, jangan lupa mengganti gorden, sprei dan peralatan tidur yang kita gunakan. Selain itu, secara rutin buka jendela secukupnya agar terjadi siklus udara dan sinar matahari yang baik.

Tidur dengan mulut terbuka

Beberapa orang memiliki kebiasaan tidur dengan mulut yang terbuka. Ternyata hal ini bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, kemungkinan ada masalah dengan hidung atau batang hidung (misalnya sedang flu, alergi hingga hidung buntu). Kedua, bisa juga karena bermasalah dengan gigi, mulut dan rahang.

Ketiga, pengaruh dari suhu udara yang tidak kita sadari membuat mulut otomatis terbuka pada saat tidur. Berikutnya juga bisa terjadi karena posisi tidur yang kurang baik, sehingga agak menghambat jalan nafas dan membuat tubuh akhirnya bernafas lewat mulut.

Asam lambung sedang naik

Asam lambung naik kadang tidak menunjukkan gejala rasa panas atau menanjak pada perut. Melainkan tiba-tiba muncul batuk di tengah malam. Hal ini karena tenggorokan teriritasi oleh naiknya asam lambung. Pemicunya bisa karena komposisi makanan yang kita konsumsi dalam sehari itu atau beberapa hari berturut-turut. Misalnya bersifat asam atau pedas, atau kurang konsumsi sayur dan buah.

Upayakan dalam setiap hari untuk konsumsi cukup air putih, kurangi kafein, makanan pedas dan asam, serta mengimbangi asupan dengan sayur dan buah. Serta makan tepat waktu sehingga terhindar dari kondisi asam lambung naik.

Batuk di malam hari karena GERD

Lebih kuat intensitasnya dari asam lambung yang naik adalah GERD. Gejalanya seperti heartburn, nyeri pada ulu hati, panas di tenggorokan dan hal ini bisa juga menyebabkan batuk di malam hari. Sebab jaringan pada kerongkongan mengalami iritasi akibat adanya asam lambung yang naik.

Orang yang bersangkutan bisa merasakan gejala-gejala tersebut. Bila sudah merasakan kekambuhan ini, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter, alokasikan banyak waktu istirahat serta perbaiki pola makan. GERD bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan lainnya, bahkan kematian.

Tenggorokan kering

Kondisi lain yang menyebabkan batuk di malam hari adalah tenggorokan kering. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena dehidrasi, udara yang sedang bersifat kering, panas dalam, terlalu banyak konsumsi makanan pedas, mengonsumsi makanan tinggi garam dan lain sebagainya.

Cukupi kebutuhan cairan setiap hari dengan air putih. Meski minuman lain dengan kandungan-kandungan tertentu juga bisa melepaskan dahaga, tapi penuhi kebutuhan 8 gelas air putih sehari. Sebab air mineral yang sifatnya netral, bisa membantu membersihkan dan melembabkan tubuh dengan lebih baik.

Batuk di malam hari karena alergi

Mengapa saat tidur tenggorokan gatal dan batuk?
Sumber gambar

Selain faktor debu, kita bisa juga mengalami alergi lainnya. Seperti bulu, asap rokok, alergi makanan dan lain sebagainya. Pada keseharian beberapa orang, iritan atau alergen ini bisa ada pada ruangan kamar, pakaian atau konsumsi makanannya.

Biasanya alergi semacam ini bisa berdampak pada pernafasan, sehingga reaksi yang muncul adalah sesak nafas atau batuk. Solusinya adalah dengan menjaga kebersihan dan menghindari terpapar oleh pencetus yang menyebabkan alergi tersebut.

Gejala penyakit paru-paru

Banyak yang mengatakan batuk malam hari dengan penyakit berat seperti paru-paru atau jantung. Sebenarnya, hal ini lebih berkaitan pada organ yang terkait. Hanya saja, pada malam hari udara bisa lebih kering, lebih dingin atau lebih lembab sehingga mempengaruhi udara yang kita hirup.

Jika memiliki penyakit bawaan pada organ tersebut atau memiliki penyakit tersebut namun belum terdeteksi, maka batuk di malam hari ini bisa menjadi salah satu sinyal. Tanda bahwa batuk di malam hari ini adalah gejala penyakit adalah ketika batuk terjadi lebih dari 2 minggu di malam hari, ada dahak atau sangat gatal hingga mengganggu tidur dan batuk terasa ngoyo, penurunan berat badan yang drastis, ada gejala lain seperti demam.

Bila hal ini terjadi, jangan tunda memeriksa ke dokter. Semakin awal terdeteksi, semakin mudah penanganannya. Tak perlu khawatir dengan diagnosanya, sebab tim medis bisa mengarahkan pada solusi pengobatan yang sesuai dengan gejala.

Kurang olahraga atau gerak

Perlemahan organ paru dan jantung juga tidak selalu karena kita sedang sakit parah. Melainkan dapat terjadi akibat kita kurang mengaktifkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh tampak baik-baik saja, tapi sejatinya sedang tidak fit. Coba lakukan olahraga agar memperlancar peredaran darah, membuat posisi tulang dan saraf kembali benar dan memperkuat kinerja organ seperti paru-paru atau jantung.

Kurang olahraga dan gerak menyebabkan kita kaku tanpa menyadarinya. Misalnya terlalu lama duduk dan menumpukan lengan serta siku di meja. Hal ini mempengaruhi postur dan posisi tulang terhadap organ paru-paru dan jantung. Secara tidak langsung juga mempengaruhi pernafasan kita.

Ciri batuk di malam hari yang berbahaya

Mengapa saat tidur tenggorokan gatal dan batuk?
Sumber gambar

Ada beberapa tanda batuk pada saat malam hari atau ketika tidur, memerlukan penanganan serius. DI antaranya dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri ini:

  • Bunyi batuk yang terdengar tidak normal, berat dan seperti bunyi pipa diketuk
  • Berlangsung lebih dari dua minggu pada posisi waktu yang tidak jauh berbeda
  • Tubuh sering terasa lemas atau penurunan berat badan sangat signifikan
  • Batuk beserta dahak, lendir atau bahkan darah.
  • Badan terasa menggigil saat batuk tiba. Atau muncul rasa sesak, panas atau berat di dada.

Bila kondisi ini muncul, segera periksakan diri ke dokter. Kemungkinan ada diagnosa spesifik yang terjadi pada tubuh dan perlu segera ditangani.

Batuk di malam hari tidak perlu bikin parno. Bila ada kondisi yang kelihatannya perlu kita waspadai, jangan ragu menghubungi faskes terdekat. Agar terhindar dari diagnosa sendiri yang malah bikin takut atau cemas.

BACA JUGA: 7 Alternatif Obat Batuk Berdahak Alami

Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan baik. Sebab tidak ada momen yang menyenangkan, selain ketika tubuh dan pikiran kita dalam kondisi sehat.

Jangan sampai batuk di malam hari mengganggu momen bersantai Anda bersama keluarga. Apalagi batuk di malam hari bisa menjadi gejala penyakit infeksi yang sangat menular, seperti tuberkulosis hingga Covid 19. Agar tidak lagi khawatir, lakukan swab test dan berbagai pemeriksaan lain. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter agar gejala batuk bisa segera hilang dan Anda bisa beraktivitas bersama banyak orang dengan nyaman kembali.

Kenapa tenggorokan gatal dan batuk ketika tidur?

Kurangnya asupan cairan akan menyebabkan tubuh mengalami kondisi dehidrasi. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya produksi air liur, sehingga menyebabkan mulut menjadi kering dan timbul rasa gatal pada tenggorokan. Terutama pada saat tidur di malam hari.

Kenapa tiba tiba tenggorokan gatal lalu batuk?

Tenggorokan gatal saat batuk bisa jadi karena adanya infeksi yang menyerang. Batuk bisa saja disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Infeksi biasanya ditandai dengan rasa gatal dan sakit tenggorokan saat batuk. Kondisi ini sebaiknya tidak disepelekan karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.