Mengapa sikap pantang menyerah akan melahirkan seorang pemenang

Bagaimana Membangun rasa Percaya Diri dan Sikap Pemenang

Sobat, setiap orang  tentunya ingin meningkatkan kepercayaan dirinya. Dengan memiliki rasa percaya diri, kita akan menjadi orang yang luwes dan mudah bergaul  dengan siapa pun.Dengan kepercayaan diri, kita akan lebih cepat meraih kesuksesan. Tentunya juga dengan tidak berlebihan yang akhirnya justru akan menjatuhkan martabatnya. Berikut ini adalah beberapa tips agar lebih percaya diri :

  1. Biasakanlah untuk berpikir sukses, bukan berpikir gagal. Kita sukses atau gagal bergantung pada bagaimana cara kita berpikir. Kalau kita berpikir bisa, Insya Allah pasti bisa. Kalau kita berpikir sukses, maka Insya Allah sukseslah yang akan kita raih.
  2. Sadarilah bahwa kita lebih baik dari yang kita duga. Banyak orang yang kaget dengan prestasi yang telah dicapainya. “kok, saya bisa ya?” Ucapan  ini sering juga kita lontarkan ketika meraih kesuksesan. Hal ini wajar karena selama ini mungkin kita meremehkan kemampuan diri yang sebenarnya lebih baik dari yang kita duga.
  3. Bulatkan keyakinan kepada Allah, jangan setengah-setengah. Keyakinan yang  optimal kepada Allah akan menghasilkan dampak yang maksimal. Sebaliknya, keyakinan yang setengah-setengah akan mendatangkan hasil yang kurang sempurna.
  4. Masukkan hanya pikiran positif ke dalam ingatan kita. Pikiran ibarat sebuah teko ( ceret dalam bahasa jawa), hanya akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya. Kalau kita memasukkan air teh, yang akan keluar air  Kalau kita memasukkan air kopi, yang akan keluar air kopi. Begitu juga kalau kita memaukkan pikiran-pikiran kesuksesan ke dalam otak kita, yang akan keluar juga kesuksesan.

Ingatlah sobat, Hakekat  percaya diri adalah kepercayaan kepada pertolongan Allah Swt, bukan kepercayan kepada kemampuan diri semata. Jika kita percaya diri berarti percaya kepada pertolongan Allah swt. Kita yakin kalau Allah Swt menolong, kita pasti bisa meraih apa yang diinginkan. Kalaupun belum terkabul, kita tidak cepat berputus asa. Karena kita sadar Allah-lah yang Maha tahu mana yang terbaik buat kita. Kita hanya berusaha dan berikhtiar; hasilnya kita serahkan kepada Allah. Dengan demikian, kita akan terus percaya diri setiap saat.

Sobat, Umat Islam adalah umat pilihan. Umat ini berhasil mengukir sejarah kegemilangan yang tidak ada bandingan dalam sejarah umat manusia di dunia sebelum ini. Keberhasilan umat islam dulu karena mereka menggunakan acuan hebat yang bernama syariat Islam. Formula Islam yang dibawa baginda rasulullah Muhammad Saw telah mampu melahirkan lebih banyak tokoh-tokoh hebat. Mereka yang membawa obor Islam ke seluruh pelosok dunia hingga hari kiamat. Oleh karena itu jika ingin berhasil saat ini, janganlah lupa memanfaatkan formula-formula agung ini.

Sikap berpengaruh besar bagi kesuksesan dan kemampuan Anda untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Sobat. Sebuah keberhasilan sangat ditentukan oleh mentalitas yang kita miliki. Mentalitas kita akan menentukan apakah kita akan menang atau kalah dalam kehidupan ini. Oleh karena itu kita perlu membangun mentalitas seorang pemenang yang akan membawa dampak dalam pekerjaan kita dan juga pada proses pencapaian. Ingatlah selalu bahwa kita telah ditentukan untuk menang bahkan lebih dari pemenang, jadi sangatlah tidak wajar kalau kita terus menerus mengalami kekalahan dalam hidup ini. Seseorang dengan sikap mental pemenang akan selalu mampu bertahan dalam situasi yang sulit bahkan terus berusaha mencapai hasil yang terbaik.

Sobat. Ada enam strategi membangun percaya diri ; Ingatkan diri anda setiap hari bahwa anda telah melakukan beberapa hal dengan baik, bacalah biografi dan autobiografi yang inspiratif, bersyukurlah, bangun dukungan sempurna di sekitar Anda, dorong diri anda untuk meraih tujuan-tujuan jangka pendek, lakukan sesuatu yang baik untuk diri Anda setiap minggu.

Berikut ini sobat adalah sikap mental yang mestinya dimiliki oleh seseorang yang ingin menang dalam pertarungan hidup ini sikap mental pemenang;

  1. IKHLAS BERJUANG KARENA ALLAH. Keikhlasan adalah bekal dan kekuatan awal bagi seorang pemenang untuk berjuang dijalan Allah swt. Keikhlasan berjuang hanya karena Allah swt demi mengharap ridho dan cinta-Nya serta balasan surga-Nya membuat sang pejuang akan selalu memiliki energy untuk bekerja maksimal mewujudkan impian dan tugas besar yang diembannya. Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan “keikhlasan akan membuat amal yang berat terasa ringan, sebaliknya ketidak ikhlasan membuat amal yang ringan terasa berat”. Milikilah keikhlasan, karena keikhlasan adalah energy terbesar yang dimiliki manusia, yang iblis laknatullah pun tidak sanggup menggoda dan menjatuhkan orang yang ikhlas berjuang karena Allah swt. Keikhlasan membuat seorang pejuang dan pemenang tidak peduli pada kritikan, pujian dan cacian orang lain, karena ukuran sukses kerjanya adalah pujian dan ridha Allah swt, Rasul-Nya dan Orang yang beriman, bukan dari manusia umumnya.
  2. MEMILIKI VISI DAN CITA-CITA UNTUK MENANG. Seorang pemenang adalah mereka yang bermimpi dan bertekad untuk menang. Tidak mungkin atau sangat jarang seorang pemenang adalah orang yang tidak punya keinginan dan cita-cita untuk menang. Karena jika begitu menangnya adalah kebetulan bukan keinginan. Sebagaimana Rasulullah saw bercita-cita besar untuk menaklukan Romawi dan Parsi. Ketika beliau memecahkan batu ketika menggali parit di Perang Khandaq, beliau mengatakan kelak Romawi dan Parsi akan kita taklukan. Ternyata cita-cita beliau itu terbukti dan terwujud oleh beliau dan para sahabat ra. Imam Syahid Hasan al Banna pun pernah mengatakan bahwa kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin. Semua penemuan besar dan prestasi dahsyat seperti ditemukannya pesawat, mobil, computer, hand phone, senjata canggih, kekayaan besar, ataupun prestasi spektakuler dari atlit kelas dunia dalam perlombaan dan kompetisi olahraga, maka semuanya berawal dari impian dan cita-cita mereka untuk meraih kemenangan dan kesuksesan. Maka beranilah untuk bermimpi dan bercita-cita.
  3. YAKIN DAN OPTIMIS BISA MENANG. Seorang pemenang adalah mereka yang optimis dan yakin bahwa semua impian dan target yang ditetapkannya bisa tercapai jika mereka terus berusaha dan berdoa dengan konsisten. Mereka optimis pada kemampuannya. Terlebih dari itu mereka optimis pada pertolongan Allah swt. Karena Allah swt berkata “siapa yang menolong agama-Ku, maka Aku akan menolongnya”. Dalam Surat An nuur ayat 55 Allah swt berjanji bahwa kelak orang-orang beriman akan dijadikan-Nya pemimpin-pemimpin di muka bumi.
  4. BERANI MENCOBA DAN BERANI GAGAL. Sikap mental pemenang berikutnya adalah keberanian untuk mencoba dan berani untuk menghadapi kegagalan. Bagi seorang pemenang kegagalan itu biasa. Tapi mereka tetap belajar dari kegagalan. Karena kegagalan dapat mendewasakan kita dan mendidik kita. Kegagalan juga guru terbaik untuk menunjukkan dimana letak kekurangan kita. Kegagalan membuat mental kita harus lebih kuat dari sebelumnya, karena pastilah setiap kegagalan menyebabkan terpukulnya jiwa kita. sehingga untuk mengatasinya diperlukan jiwa yang kuat dan tahan banting. Pepatah mengatakan “nahkoda yang tangguh tidak dilahirkan di laut yang tenang, tapi dilaut yang berombak”. Sejarah Para pemenang diseluruh dunia, adalah sejarah kegagalan yang mereka lalui dengan tetap menjaga optimism sehingga akhirnya kegagalan itu gagal dalam menggagalkan mereka. Contoh nyatanya adalah Rasulullah saw, dapat dikatakan selama 13 tahun berdakwah di Mekkah, maka mayoritas dakwahnya menemui kegagalan yaitu penolakan dan permusuhan dari orang yang didakwahinya. Tapi hal itu tidak membuat nyali beliau ciut untuk terus berdakwah. Sikap inilah yang akhirnya menyebabkan keberhasilan beliau dalam berdakwah.
  5. PANTANG MENYERAH. Sikap mental seorang pemenang berikutnya adalah pantang menyerah dan selalu bangkit setiap kali terjatuh. Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah pribadi-pribadi yang pantang menyerah sebelum sebelum selesainya pertandingan ataupun sesudah selesainya pertandingan. Mereka berjiwa climbers yaitu berjiwa pendaki sejati yang terus berjalan dan berjalan menuju puncak impian dan cita-citanya. Mereka tidak hanya berhasil menaklukan madinah dan mekkah, tapi terus merangsek ke seluruh jazirah arab, bahkan 1/3 penjuru dunia akhirnya bisa dikuasai. Dalam perjalanannya mereka melalui kesulitan dan tantangan. Mereka kekurangan pasukan dan perlengkapan. Kendala ini tidak membuat mereka menyerah. Mereka bertarung sampai tetes darah penghabisan. Tapi alih-alih kalah, justru mereka meraih kemenangan, dengan modal sikap pantang menyerahnya tadi. Contohnya ketika menghadapi pasukan Romawi yang bersenjata lengkap dengan 200 ribu pasukan, sementara ummat islam hanya sekitar 20 ribu orang dengan persenjataan tidak selengkap pasukan musuh. Tapi sikap mental pemenang dan pantang menyerah membuat mereka tidak gentar dan takut, justru semakin memicu nyalinya dan tertantang untuk mampu menaklukan musuh dengan kekuatan sebesar itu.
  6. SABAR MENGHADAPI KESULITAN. Kesabaran adalah modal dasar dari para pemenang. Kesabaran membuat kualitas orang-orangnya melejit 10 kali lipat dibanding orang yang tidak sabar. Allah swt mengatakan dalam Surat Al Anfaal ayat 66 “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. Pertarungan pastilah penuh dengan tantangan internal dan eksternal, maka hanya orang sabar yang dapat melewatinya.
  7. SIAP BERKORBAN DAN MEMBAYAR HARGA KEMENANGAN. Perjuangan untuk meraih kemenangan jelas menuntut pengorbanan dan harga yang mesti dibayar diawal. Pepatah mengatakan “tidak ada makan siang yang gratis”. Artinya tidak ada dalam hidup ini sesuatu yang kita peroleh tanpa sebab. Hokum alam dan sunnatullah berlaku, jika kita ingin akibat maka kita harus melakukan sebab. Maka pengorbanan dan kerja keras adalah sebab yang akan melahirkan kemenangan. Ada harga yang mesti kita bayar dulu diawal sebelum cita-cita dan keinginan kita raih. Allah swt berfirman, jika kita ingin mendapatkan Surga dan dibebaskan dari azab yang pedih, maka kita harus mau berkorban dengan harta dan jiwa kita di jalan Allah. (Surat Ash Shaf : 10 – 11). Bunker Hunt seorang milyarder mengatakan “Sukses itu sederhana saja. Pertama, putuskanlah apa yang anda inginkan secara spesifik. Kedua, putuskanlah anda bersedia membayar harganya untuk menjadikan itu terjadi”. Kehidupan bisa juga menjadi contoh bagi untuk menjadi pemenang maka diperlukan pengorbanan dan harga yang mesti dibayar. Sebuah yang tajam dan indah, berawal dari sebuah balok besi yang tidak begitu berharga. Tapi ketika besi itu dibakar, dipukul berkali-kali, direndam diair, dibakar lagi dan lagi, kemudian diasah, yang seandainya besi itu bernyawa maka dia akan berteriak kesakitan dengan penyiksaan itu. Tapi setelah semua pekerjaan itu selesai, yang tertinggal adalah sebilah pedang yang tajam dan indah yang harganya jauh lebih mahal dan jauh lebih berharga dari potongan besi tadi. Artinya jika kita ingin lebih tajam dan lebih kuat, kita harus siap menderita untuk meraihnya. Imam Ibnul Qayyim mengatakan “orang-orang pintar disetiap ummat sepakat bahwa kenikmatan itu tidak bisa didapat dengan kenikmatan pula. Siapa yang mementingkan kesenangan ia akan kehilangan kesenangan. Siapa yang berani menentang badai dan menghadapi rintangan, ia akan memperoleh kegembiraan dan kenikmatan”
  8. BANYAK BEKERJA, SEDIKIT BICARA. Seorang pecundang itu adalah yang menginginkan kemenangan dan hanya menginginkannya, sedang seorang pemenang adalah yang menginginkan kemenangan dan melakukannya. Albert Einstein mengatakan 1 ons aksi lebih berharga dari 1 ton teori. Yang mengantarkan seseorang pada kesuksesan bukanlah ilmu. Karena betapa banyak orang berilmu seperti Profesor dan Doktor tapi hidupnya biasa-biasa saja. Yang mengantarkan seseorang pada kesuksesan adalah Ilmu yang diterapkan. Einstein, Ilmuwan terbesar abad ini, mengatakan bahwa “kejeniusan saya 1 % nya adalah kecerdasan dan 99 % nya adalah kerja keras,”. Artinya Einstein mengatakan semua prestasi dan karya yang dihasilkannya bersumber dari kerja keras dan tindakan yang dilakukannya. Inilah The Power of Action. Contohnya kenapa orang bisa tenggelam? Semua kita umumnya menjawab karena tidak bisa berenang. Tapi kalau kita lakukan percobaan dengan berendam seluruh tubuh kita di bak mandi yang airnya hanya setinggi 30 cm selama 30 menit apa yang terjadi? Ya kita juga akan mati dan tenggelam. Jadi orang tenggelam dan mati bukan karena tidak bisa berenang, tapi karena tidak bergerak.
  9. TIDAK MENCARI ALASAN. Seorang yang memiliki mental pemenang tidak suka mencari-cari alasan, untuk tidak melakukan apa yang harus dilakukannya. Alasannya hanya satu, yaitu alasan untuk melakukan, bukan alasan untuk tidak melakukan. Kalau kita perhatikan kebanyakan orang gagal adalah mereka yang selalu banyak alasan untuk tidak berbuat apa-apa dan menjadi siapa-siapa. Mereka berdalih dengan kesehatan yang buruk, ekonomi yang krisis, orang tua yang miskin, pendidikan yang rendah, fisik yang lemah, keberuntungan yang kurang, dana yang sedikit, jumlah yang kurang dan berbagai macam alasan lainnya untuk menjadi pembenaran atas ketidak siapan dan ketidak mauan untuk bertindak dan bertarung. Sedangkan seorang pemenang justru tidak mencari alasan apapun yang melemahkan atau menyebabkan dia tidak mau bekerja. Mereka menepiskan semua kekurangan dan kelemahan yang mungkin menjadi alasan bagi mereka untuk tidak melakukan apa-apa atau merasa pesimis sebelum bertarung.
  10. BERTANGGUNG JAWAB. Tidak hanya menepiskan semua alasan untuk lemah, para pemenang adalah yang bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Mereka yakin dengan Firman Allah swt “bahwa tidak akan terwujud perubahan kalau bukan dia yang akan merubahnya”. Pepatah mengatakan “kita tidak bisa merubah keadaan tapi kita bisa mengubah sikap kita menghadapi keadaan” atau kita tidak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa mengubah arah sayap pesawat kita”. orang yang bertanggung jawab tidak menyalahkan atau mengkambing hitamkan orang lain, tapi mereka bertanggung jawab terhadap semua hasil yang diperolehnya. Sikap ini membuat mereka selalu berusaha berbuat yang terbaik agar tidak mengalami kegagalan. Kehidupan ini adalah kumpulan keputusan yang mesti diambil dengan bertanggung jawab. Sehingga mereka selalu mengambil keputusan terbaik dalam hidupnya untuk bertindak yang terbaik.
  11. TEGUH PENDIRIAN (Istiqamah). Sikap mental seorang pemenang berikutnya adalah sikap teguh pendirian atau istiqamah. Allah swt menjanjikan kemenangan dan surga bagi orang yang meneguhkan pendirian mereka. ““Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; (QS 41:30-32). Secara bahasa Istiqamah adalah anonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqamah dari kata “qaama” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
  12. TAWAKKAL. Allah swt berfirman dalam Surat Ath Thalaq ayat 3 “ barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupkan kebutuhannya”. Tawakkal artinya berserah diri kepada Allah swt setelah berusaha. Allah swt menyuruh kita untuk tawakal setelah bertekad kuat dan berusaha “ Setelah berazzam maka bertawakallah kepada Allah”. Sikap tawakal akan mendatangan pertolongan Allah swt kepada kita, karena memang Dia-lah Pemilik Segala kekuatan, Penentu segala Kemenangan, Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa, yang bisa mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin cukup hanya dengan satu kata “kun” maka “fayaku” terjadilah dia. Sikap mental tawakkal juga menjadi tameng mental, sehingga kita tidak menjadi gelisah dan cemas menghadapi saat pertarungan ataupun menjadi depresi dan frustasi menghadapi kegagalan, karena kita sudah pasrah atas kehendak-Nya.

Sebagai penutup dari artikel ini sobat, ketahuilah bahwa Anda patut dicintai berarti Anda percaya bahwa diri Anda layak untuk diperlakukan dengan baik. Saat Anda berpikir anda tidak mampu… Maka segera Ingat kembali Prestasi-prestasi terbesar anda.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – DR Nasrul Syarif , M.Si Penulis Buku Gizi Spiritual. CEO Educoach dan Wakil Ketua  Komnas Pendidikan Jawa Timur.Dosen Fak Dakwah dan Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. )