Mengapa suatu perusahaan harus menerapkan konsep Good Corporate Governance?

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Hubungan sehat antara perusahaan dan stakeholder adalah salah satu tanggung jawab yang harus selalu dijaga dengan baik oleh pebisnis. Mengatasi hal tersebut, ada sebuah konsep bisnis yang dinamakan Good Corporate Governance.

Konsep GCG adalah cara pebisnis untuk mengontrol dengan baik kebutuhan yang datang dari jenis stakeholder yang beragam. Kali ini Populix telah mengupas lengkap tentang konsep pengertian Good Corporate Governance hingga indikator pengukurannya lewat ulasan di bawah ini. Selamat membaca!

Pengertian Good Corporate Governance

Kelangsungan perusahaan sangat bergantung hubungan stakeholders yang umumnya memiliki kebutuhan antara satu sama lain. Pengertian Good Corporate Governance adalah teknik pengelolaan perusahaan untuk menyeimbangkan ragam kebutuhan pemangku kepentingan tersebut.

Prosesnya biasa diwarnai oleh penyelesaian konflik dari keberagaman stakeholders dan pemberian kepastian bahwa implementasi prosedur yang benar selalu dilakukan perusahaan. Bisa dikatakan GCG adalah cara perusahaan memberikan transparansi kepada pihak pemangku kepentingan.

Pengertian Good Corporate Governance menurut Para Ahli

Sebagai referensi tambahan, berikut beberapa pengertian Good Corporate Governance menurut para ahli khususnya di bidang ekonomi bisnis.

  • Cadbury Committee [1992] pengertian GCG adalah sebuah sistem yang menjadi pengatur hubungan antara pihak yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan dan perusahaan itu sendiri.
  • Agoes [2011] mendefinisikan pengertian tata kelola perusahaan sebagai sistem tata kelola yang bersifat transparan dan mengatur peran direksi, pemegang saham, dan jenis stakeholders lainnya. Proses tersebut dilakukan atas tindakan pencapaian tujuan perusahaan.
  • Stijn Claessens membagi pengertian pengelolaan perusahaan menjadi dua kategori yaitu serangkaian pola tindak perusahaan yang punya tolak ukur dan tata kelola perusahaan sebagai ketentuan hukum [regulasi dan norma] yang mempengaruhi perilaku perusahaan.

Tujuan Good Corporate Governance

Menerapkan GCG adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi goals yang ingin dicapai company. Simak sejumlah tujuan tata kelola perusahaan di bawah ini.

  • Membantu perkembangan ekonomi perusahaan
  • Memastikan manajemen perusahaan telah sesuai
  • Meningkatkan modal yang didapat dari investor karena kepercayaan
  • Membentuk reputasi perusahaan yang baik
  • Memberikan panduan untuk menjaga kestabilan perusahaan

Baca juga: 4 Fungsi Manajemen – Panduan Lengkap untuk Perusahaan

Prinsip Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah cara yang dianggap paling ampuh untuk menjaga kestabilan pertumbuhan perusahaan. Dalam prosesnya, setidaknya ada lima prinsip utama yang harus dipegang. Berikut ini penjelasan lengkap tentang prinsip Good Corporate Governance.

1. Transparansi

Secara literal, transparansi berarti keadaan nyata. Prinsip ini dilakukan perusahaan dengan mempermudah stakeholders untuk mengakses informasi apapun yang mereka butuhkan. Transparansi perlu diimplementasikan untuk menjaga tingkat objektivitas antara perusahaan dan pemangku kepentingan.

2. Independensi

Menjadi company yang tidak mudah dicampurtangani pihak lain juga menjadi salah satu prinsip tata kelola perusahaan. Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan atas nilai independensi. Pihak yang terkait dengan perusahaan harus bisa bergerak masing-masing tanpa saling mendominasi.

3. Responsibilitas

Dalam menjalankan bisnis, tentu Anda akan selalu diikuti oleh regulasi dan norma moral yang ada. Sebagai perusahaan yang baik harus bisa memenuhi kedua aspek tersebut.

4. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip yang berkaitan dengan pertanggungjawaban. Artinya, sebagai penerapan tata kelola perusahaan yang baik, company harus sanggup dimintai pertanggungjawaban atas segala keputusan yang diambil.

5. Kewajaran dan Kesetaraan

Umumnya stakeholder perusahaan terdiri dari beberapa pihak yang punya kepentingan dengan perusahaan. Artinya, company tidak menghadapi ‘satu orang’ saja dalam menjalankan bisnisnya. Karena itu, nilai keadilan harus diperhatikan agar tidak terjadi kesenjangan.

Indikator Pengukuran Good Corporate Governance

Lantas bagaimana mengetahui konsep tersebut berhasil dalam sebuah perusahaan? Pada dasarnya keberhasilannya bergantung pada penerapan nilai prinsip GCG yang tepat.

Namun, jika dijelaskan lebih lanjut dengan melihat pengertian Good Corporate Governance menurut para ahli yaitu Stijn Claessens, maka indikatornya adalah:

  1. Kinerja dalam perusahaan sesuai norma dan regulasi. Pebisnis harus siap dengan konsekuensi saat mengambil keputusan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
  2. Melakukan GCG berarti menjaga kondisi perusahaan dengan baik. Karena itu, harus selalu ada pertumbuhan yang bisa dicapai dari implementasinya.
  3. Indikator pengukuran Good Corporate Governance bisa dilihat dari ketepatan alur sumber pembiayaan perusahaan.
  4. GCG yang berhasil bisa dilihat dari perilaku perusahaan terhadap stakeholder yang mementingkan kelima prinsip tata kelola perusahaan.

Sekarang Anda telah mengetahui seperti apa itu tata kelola perusahaan yang baik. Menjaga stakeholder dengan strategi tersebut tentu sangat berguna untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.

Menjadi pebisnis bukanlah hal mudah. Brainstorming harus selalu dilakukan dengan mencari strategi bisnis apa yang cocok diterapkan dalam bisnis Anda. Melakukan riset merupakan langkah awal memenuhi kebutuhan tersebut. Kunjungi Poplite by Populix agar bisa melakukan riset dengan cepat dan tepat sasaran.

Baca juga: Pengertian Studi Kelayakan Bisnis, Manfaat, Hingga Contohnya

Artikel Terkait

Cara Riset Pasar Online untuk Tahu Kebutuhan Konsumen

Dalam sebuah bisnis, memahami cara riset online penting untuk mengetahui kebutuhan dan perilaku konsumen, khususnya target pasar kita. Mengapa? Dengan begitu, usaha tersebut bisa mendapatkan loyalitas dari pelanggan. Lalu bagaimana cara melakukan riset online? Jangan khawatir, di era yang serba digital seperti sekarang, Anda tidak harus terjun langsung ke lapangan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak […]

Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, dan Cara Hitungnya

Koefisien korelasi adalah nilai penentu seberapa kuat relasi antara dua variabel. Dalam ilmu statistika, diperlukan analisis untuk meneliti hubungan antara variabel. Nah, untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut bekerja, Anda harus menghitung intensitas keterkaitannya terlebih dahulu. Keterkaitan antara dua variabel bisa membantu Anda dalam melakukan analisis koefisien korelasi. Lantas, bagaimana cara mencarinya? Dan, apa itu analisis […]

5 Tips Cerdas Kelola Uang di Masa Pandemi

Mengelola keuangan di masa pandemi Covid-19 memang tidaklah mudah karena hampir seluruh pekerja di Indonesia mulai merasakan dampaknya secara finansial. Banyak perusahaan lebih memilih untuk merumahkan pekerja dan melakukan PHK daripada beroperasi secara normal. Hal ini dipilih karena kedua hal tersebut dianggap lebih baik daripada merugi lebih besar dibandingkan beroperasi secara normal. Lalu sebagai pekerja, […]

Pendahuluan

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran ekonomi para pemegang saham. Nilai perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, terutama kinerja keuangan. Persepsi pelaku pasar saham atas rasio-rasio keuangan perusahaan menjadi salah satu penentu terpenting naik turunnya harga saham perusahaan. Harga saham ini menjadi komponen pokok dalam penetapan nilai perusahaan, misalnya dalam rasio PBV [price per book value]. Untuk itulah pentingnya keharmonisan dari para pemangku kepentingan untuk secara bersama-sama meningkatkan nilai perusahaan dengan menjaga peranan dan fungsinya masing-masing.

Kenapa setiap pemangku kepentingan harus menciptkan pola hubungan yang konsusif dalam meningkatkan nilai perusahaan? Karena pemegang saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham akan cenderung memaksimalkan nilai saham dan memaksa manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka melalui pengawasan yang mereka lakukan. Kreditor di sisi lain cenderung akan berusaha melindungi dana yang sudah mereka investasikan dalam perusahaan dengan jaminan, juga melalui kebijakan pengawasan yang ketat. Manajer juga memiliki dorongan untuk mengejar target-target pengelolaan perusahaan sesuai dengan harapan yang mereka kehendaki.

Tata kelola perusahaan [Good Corporate Governance “GCG”] merupakan upaya perusahaan untuk menciptakan pola hubungan yang kondusif antar pemangku kepentingan dalam perusahaan. Hubungan kondusif antar stakeholder tersebut adalah prasyarat dalam mewujudkan kinerja perusahaan yang baik, yang selanjutnya mendukung peningkatan nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkelanjutan dalam jangka panjang, dengan tetap menghormati kepentingan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan hukum dan norma yang berlaku. Dengan demikian jelas bahwa tata kelola perusahaan terkait erat dengan nilai perusahaan dan tentunya, kinerja keuangan perusahaan.

Implementasi tata kelola perusahaan secara konsisten pada prinsipnya ditujukan untuk memaksimalkan nilai perusahaan di mata para pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta diterapkan untuk memperkuat daya saing perusahaan. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, implementasi tata kelola perusahaan menjadi penting kiranya untuk tetap memenangkan persaingan bisnis dengan tetap mengedepankan persaingan yang sehat dan beretika. Bagaimana memandang tata kelola perusahaan dalam perspektif etika?

Tata kelola perusahaan pun hendaknya tidak hanya dipandang sebagai sebuah bentuk kepatuhan perusahaan terhadap sejumlah peraturan-peraturan yang mendorong terjadinya praktik dan hubungan bisnis agar selaras dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik telah mengakomodir kebutuhan dunia usaha yang dinamis. Tata kelola perusahaan hendaknya dipandang sebagai sebuah bentuk kesadaran dan karenanya harus menjadi penunjuk itikad baik perusahaan untuk menjalani persaingan bisnis yang beretika. Penerapan tata kelola perusahaan dapat dilihat dari implementasi konsep etika yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan.

Sekilas mengenai GCG

GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik, menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia [FCGI] tahun 2001 mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur tiga hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan, dengan tujuan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan.

Sedangkan Menurut The Organization for Economic Corporation and Development [OECD] corporate governance adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan, mengatur pembagian tugas hak dan kewajiban mereka para pemegang saham, dewan pengurus, para manager, dan yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan.

Mengacu kepada definisi di atas, GCG diartikan sebagai suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang digunakan untuk mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan sehingga dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

Beberapa sumber tulisan yang membahas mengenai hal positif yang dapat diharapkan dari penerapan GCG dalam jangka panjang terhadap Perusahaan adalah:

  • Memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan perusahaan berjalan efektif.
  • Mengurangi biaya modal [cost of capital], yaitu sebagai dampak dari pengelolaan perusahaan yang baik.
  • Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.
  • Menciptakan dukungan para stakeholders [para pemangku kepentingan] dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.

GCG dapat digunakan oleh organ Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan dengan menerapkan prinsip GCG, yaitu; Transparansi [transparency], Akuntabilitas [accountability], Pertanggungjawaban [responsibility], Kemandirian [independency], serta Kewajaran dan Kesetaraan [fairness] berlandaskan pada peraturan perundangan yang berlaku dan nilai-nilai etika. Praktik Tata Kelola Perusahaan konsisten dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG. Transparansi yaitu ketersediaan informasi yang handal dan relevan dengan kemudahan akses yang adil bagi seluruh pemangku kepentingan. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, peran, dan pertanggungjawaban pengelola dan pengawas Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif. Pertangjawaban yaitu pengelolaan berdasarkan prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian pengelolaan Perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kewajaran yaitu perlakuan yang adil dan setara kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk pemegang saham minoritas.

GCG, Tantangan & Pertumbuhan Perusahaan

Komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai Perusahaan di setiap aktivitas bisnisnya, menjadi penggerak utama pertumbuhan Perusahaan. Komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai Perusahaan di setiap aktivitas bisnisnya, menjadi penggerak utama pertumbuhan suatu perusahaan yaitu dengan menerapkan nilai-nilai dan terus melaksankan program peningkatan mutu produk atau layanan secara berkesinambungan dengan menerapkan strategi Perusahaan yang tepat.

Kombinasi antara nilai-nilai Perusahaan, konsistensi penerapan program peningkatan kwalitas produk atau layanan, dan semangat untuk melakukan continuous improvement, serta penerapan GCG di seluruh lingkup perusahaan, akan menjadi pondasi yang kokoh bagi Perusahaan untuk bertahan menghadapi segala tantangan yang ada. Untuk dapat mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan [sustainability growth], dibutuhkan faktor-faktor pendukung di internal dan strategi yang tepat dalam menyikapi setiap perubahan yang terjadi di lingkup eksternal termasuk dalam hal ini peranan GCG dalam pengelolaan perusahaan dalam aktivitas kesehariannya.

GCG, Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku [Code of Conduct]

Untuk mewujudkan GCG secara konsisten, diperlukan sikap INTEGRITAS dari seluruh karyawan dan Perusahaan. INTEGRITAS terwujud bila adanya PEDOMAN PERILAKU dan ETIKA USAHA yang disusun berlandaskan NILAI-NILAI PERUSAHAAN dalam melaksanakan misi dan mewujudkan visi Perusahaan. Pedoman Perilaku dan Etika Usaha ada agar tersedianya petunjuk praktis bagi Perusahaan dan seluruh insannya dalam menjalankan aktivitas bisnis yang memenuhi prinsip-prinsip GCG, tersedianya panduan untuk mewujudkan nilai-nilai Perusahaan, dan tersedianya acuan bagi insan perusahaan untuk menghindari benturan kepentingan dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab di lingkungan kerja.

Pedoman Perilaku merupakan bagian dari pelaksanaan GCG berisi tentang kewajiban yang harus dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai oleh seluruh karyawan Perusahaan sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, yang terdiri dari; Transaparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness [Keadilan]. Mengingat lingkungan bisnis yang sangat dinamis, maka perlu dikaji Pedoman Perilaku secara berkesinambungan dalam rangka mendapatkan standar kerja yang terbaik bagi Perusahaan.

Etika Usaha merupakan standar perilaku yang diharapkan dari Perusahaan dalam berinteraksi dan berhubungan dengan pemangku kepentingan, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah, pemegang saham, media, pesaing, dan masyarakat sekitar. Untuk menjamin kelangsungan usaha dan keberhasilan sebagai sebuah Perusahaan yang kompetitif, Perusahaan seyognyanya bertanggung jawab untuk; menjalankan kegiatan usaha dengan cara yang etis dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, berkomitmen penuh terhadap standar etika dan pelaksanaan peraturan perundangan yang berlaku, memahami dan mendukung pengembangan masyarakat setempat dengan menerapkan prinsip-prinsip saling menghargai dan saling mengembangkan, dan mendukung pelestarian lingkungan di wilayah operasi Perusahaan.

Referensi:

  • 2015. Tata Kelola Perusahaan Dalam Perspektif Etika. WordPress.
  • Google – Images
  • 2016. Etika Usaha & Tata Perilaku dalam Perusahaan. WordPress.

IER

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề