Berapa lama bisa berhubungan setelah pasang kb spiral

KB Spiral atau yang lebih dikenal dengan IUD adalah salah satu metode kontrasepsi yang banyak diminati oleh perempuan Indonesia. Setelah pasang IUD, Anda dan pasangan bisa berhubungan seks tanpa harus khawatir kebobolan. Tergantung dari jenisnya, IUD efektif mencegah kehamilan sampai 10 tahun. Namun, kenapa beberapa wanita melaporkan vagina mereka berdarah setelah berhubungan saat pakai IUD?

Kebanyakan wanita mungkin mengalami bercak flek ringan selama beberapa hari setelah pasang KB IUD.

Kondisi ini adalah efek samping sementara yang wajar terjadi karena tubuh masih beradaptasi dengan alat tersebut.

Di sisi lain, beberapa wanita mungkin akan terus mengalami flek di antara jadwal menstruasinya hingga berbulan-bulan setelahnya.

Efek samping ini biasanya akan mereda seiring waktu.

Vagina berdarah sehabis berhubungan saat pakai IUD, apa ini normal?

Jika belakangan Anda mengeluhkan kram dan sakit saat berhubungan seks padahal sebelumnya tidak pernah begitu, ini mungkin karena posisi IUD telah bergeser dari tempatnya.

Ya, IUD terkadang bisa berpindah sendiri. Biasanya terjadi jika prosedur pemasangannya kurang tepat atau karena Anda cemas dan tegang selama prosesnya.

KB spiral seharusnya disematkan dalam rahim. Ketika posisinya bergeser dan malah melorot hingga ke leher rahim, hal ini dapat menyebabkan vagina Anda berdarah setelah berhubungan saat pakai IUD.

Bagaimana cara saya tahu posisi IUD sudah geser?

Di ujung bawah alat IUD terdapat untaian tali [string] yang cukup panjang. Itu kenapa sesaat setelah dipasangkan ke rahim, dokter akan memotong sedikit tali tersebut.

Anda seharusnya bisa merasakan di mana letak tali tersebut. Begitu Anda menyadari bahwa tali tersebut malah memendek atau memanjang dari sebelumnya, ini adalah tanda bahwa posisi IUD sudah bergeser.

Pada beberapa kasus, pergeseran posisi IUD bahkan bisa menarik tali tersebut ke dalam vagina sehingga tampak seperti “tertelan”.

Beberapa kondisi ini lebih cenderung membuat IUD mudah berpindah:

  • Pasang IUD di usia remaja.
  • Langsung pasang IUD setelah melahirkan.
  • Menstruasi yang menyakitkan.

Setelah 3-6 bulan pasang IUD, Anda seharusnya sudah tidak lagi mengalami flek.

Termasuk saat berhubungan seks. Jika Anda mengalami rasa sakit atau perdarahan setelah berhubungan seks yang tidak wajar, sebaiknya hubungi dokter Anda.

Apabila benar disebabkan oleh posisi IUD yang bergeser, dokter dapat membenarkan kembali posisinya atau memasangkan ulang dengan yang baru.

Ingat, posisi KB spiral yang tidak pada tempatnya bisa meningkatkan risiko Anda kebobolan hamil.

Jika penyebabnya bukan alat IUD Anda, dokter dapat membantu menentukan penyebab pastinya dan mendiskusikan pilihan pengobatan terbaik untuk Anda.

Lantas, adakah efek samping lainnya dari memakai IUD?

Efek samping paling umum dari IUD termasuk:

  • Menstruasi tidak teratur selama beberapa bulan pertama.
  • Jika Anda pakai IUD tembaga, menstruasi akan keluar lebih banyak dan gejala PMS [kram perut dan sakit punggung] lebih menyakitkan.
  • Jika pakai IUD hormon, menstruasi cenderung jauh lebih cepat dan ringan dari biasanya, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
  • Gejala mirip PMS, seperti sakit kepala, jerawat, dan linu pada payudara dengan IUD hormon

Siklus menstruasi Anda kemungkinan akan kembali normal setelah enam bulan. Jika tidak, Anda harus segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi kontrasepsi IUD atau KB Spiral.

KOMPAS.com - Dari beberapa jenis alat kontrasepsi pengontrol kehamilan, banyak pasangan memutuskan untuk menggunakan KB spiral atau intrauterine device [IUD].

Melansir Web MD, IUD atau dikenal sebagai KB spiral adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf "T" yang dipasang di rahim wanita.

Alat kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma mencapai dan membuahi sel telur.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Masturbasi dan Seks Sebabkan Jerawat

Jika dipasang dengan cara yang tepat, peluang kehamilan bagi pengguna IUD atau KB spiral bisa kurang dari satu persen.

KB spiral banyak dipilih sebagai alat kontrasepsi wanita karena tahan lama, praktis, dan relatif aman digunakan bahkan bagi ibu menyusui.

Selain itu, pengguna KB spiral juga tidak perlu khawatir hamil dengan masalah lupa minum pil KB atau kondom bocor.

Kendati relatif aman, beberapa pasangan ada yang khawatir penggunaan alat kontrasepsi ini dapat memengaruhi hubungan seksual.

Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi

Sebelum khawatir, simak beberapa fakta seputar hubungan seksual setelah pasang spiral berikut:

1. Tidak memengaruhi gairah seksual dan tidak terasa

Lihat Foto

pexels

Ilustrasi

Dokter ahli kesuburan dan reproduksi berbasis di New York, Jaime Knopman, MD, menjelaskan terdapat dua jenis IUD, yakni hormonal dan nonhormonal.

"Keduanya tidak akan berdampak pada hasrat seksual pengguna KB spiral," jelas dia seperti dilansir Women's Health.

Selain itu, berhubungan seksual setelah pasang spiral rasanya seperti saat sebelum memasang alat kontrasepsi ini.

"Karena KB spiral dipasang di rongga rahim, Anda tidak bisa melihat atau merasakannya. Jadi harusnya tidak ada dampaknya pada kehidupan seksual," kata Dr. Knopman.

Baca juga: 5 Posisi Seks Ampuh untuk Pelepas Stres

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Wanita yang biasanya mengalami haid yang berat dan kram selama menstruasi bisa merasakan masalah bulanannya lebih ringan setelah menggunakan KB spiral hormonal.

Berkat progestin dalam KB spiral hormonal, pendarahan berat dan nyeri haid hebat bisa berkurang.

Baca juga: 6 Posisi Bercinta Bagi Pasangan yang Sedang Mendambakan Momongan

3. Aman dari segala posisi seks

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Banyak pasangan khawatir hubungan seksual bisa membuat KB spiral terlepas dari rahim.

Namun, dokter spesialis obgin dari Orlando Health AS, Christine Greves, MD, memastikan hubungan seks setelah pasang spiral aman.

"Sangat tidak mungkin hubungan seks bisa sampai membuat IUD terlepas," jelas Greves, seperti dilansir Health.

Dokter Greves mengatakan, karena spiral dipasang di dalam rahim, bukan di vagina atau leher rahim, penis tidak bisa masuk sampai ke dalam rahim.

Baca juga: 5 Posisi Bercinta untuk Bakar Kalori Lebih Banyak

4. Pasangan mungkin bisa merasakan ada senar IUD

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Selama alat KB spiral terpasang tepat di posisinya, pasangan bisa tidak merasakannya karena alat kontrasepsi ini dirancang sangat tipis.

Tapi menurut Dr. Greves, ada beberapa pria yang bisa merasakan KB spiral selama berhubungan intim.

"Kemungkinan yang dirasakan pasangan itu senar atau tali tipis dari alat KB spiral, bukan alat KB spiral utama," jelas dia.

Tali atau senar pada alat KB spiral ini dirancang bisa melewati servis. Tujuannya untuk memudahkan obgin melepas alat kontrasepsi ke depan.

Di sisi lain, Anda perlu waspada jika pasangan merasakan lebih dari sekadar benang atau tali tipis saat berhubungan seksual setelah pasang spiral.

Hal itu bisa jadi tanda alat KB spiral berpindah dari rahim ke serviks. Kondisi ini bisa membuat Anda merasakan sakit saat berhubungan seks.

Jika Anda merasakan hubungan seksual setelah pasang sprial terasa menyakitkan, segera minta dokter untuk mengevaluasi pemasangan alat kontrasepsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề