Mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui

Ahli ekonomi yang mengemukakan manfaat mempelajari ilmu ekonomi berlaku prinsip “mengetahui lebih baik dari pada tidak mengetahui

Ahli ekonomi yang mengemukakan manfaat mempelajari ilmu ekonomi berlaku prinsip “mengetahui lebih baik dari pada tidak mengetahui”, adalah ….

Mengenal Apa Itu Ilmu Psikologi?

Gue yakin sebagian besar dari lo udah gak asing lagi dengan istilah psikologi. Entah itu lo mendengar dari teman, saudara, sampai media sosial yang lo gunakan.

Namun, mungkin gak semua dari lo paham apa arti sebenarnya dari ilmu psikologi. Maka dari itu, lo perlu paham terlebih dahulu arti psikologi secara definisinya, Sob!

Nah, psikologi diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berkehidupan sehari-hari.

Hal itu bertujuan untuk memahami bagaimana seseorang dapat merasakan, berpikir, dan bertindak mengenai suatu hal. Selain itu, psikologi memiliki banyak kegunaan yang dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya guna memahami lingkungan.

Dari situ, ilmu psikologi bertujuan untuk memberikan alternatif bagi seseorang dalam menjalani kehidupan. Salah satunya melalui pemikiran berbagai aliran psikologi yang ada di dalamnya. Di antaranya adalah Strukturalisme, Fungsionalisme, Behaviorisme, Psikoanalisis, Humanistik, dan Aliran Gestalt.

Oleh karena itu, kebenaran merupakan suatu hal yang relatif dalam ilmu psikologi, alias kembali kepada masing individu.

apa itu psikologi

Kesalahpahaman yang Sering Terjadi

Dalam sehari-hari, mungkin lo pernah dengar omongan kayak begini, “Kuliah di Fakultas Psikologi ya? Berarti bisa baca pikiran gue dong!”

Nah, itu merupakan salah satu contoh miskonsepsi dalam memandang ilmu psikologi. Karena sejatinya psikologi bukanlah cenayang yang bisa membaca pikiran lo, Sob!

Maka dari itu, lo perlu mengetahui beberapa kesalahpahaman umum dalam memandang ilmu ini, di antaranya:

1. Belajar Psikologi Merupakan Hal yang Mudah

Banyak orang yang berpikir bahwa ilmu psikologi dapat dengan mudah dipelajari oleh siapapun. Alasannya pun beragam, mulai dari sudah terbiasa mengamati perilaku orang lain sampai materinya yang hanya hafalan.

Padahal, belajar ilmu psikologi membutuhkan pemahaman yang tinggi, dan materinya juga ada hitungannya, Sob! Maka dari itu, gak tepat jika ilmu ini merupakan sesuatu yang mudah.

2. Ilmu Psikologi Hanyalah Sebatas “Akal Sehat”

Ketika mendengar suatu penelitian psikologi, banyak yang merasa, “Ah, gue mah udah tau dari dulu tentang begituan tanpa harus diteliti”.

Dari situ, lo pun berpikir, “Jadi, ilmu psikologi itu cuma sebatas akal sehat aja ya?” Nah, padahal, ilmu psikologi merupakan sesuatu yang ilmiah, yang berarti diteliti secara adil dan objektif.

3. Lo Bisa Menjadi Psikolog Hanya dengan Lulus Sarjana

Ada yang bilang bahwa, “Buat jadi psikolog gak perlu sekolah tinggi-tinggi kok, cukup lulus sarjana aja”. Nah, itu merupakan salah satu bentuk miskonsepsi mengenai ilmu psikologi.

Karena sejatinya, lo butuh gelar magister atau S2 Profesi untuk menjadi seorang psikolog. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa lo gak bisa jadi psikolog cuma lewat gelar sarjana, Sob!

4. Psikolog Dibayar Tinggi untuk Sekadar Mendengar Masalah Seseorang

Banyak dari lo yang mungkin berpikir bahwa psikolog mendapat bayaran tinggi untuk sekadar dengerin orang cerita mengenai masalahnya. Dari situ, lo pun berasumsi bahwa pekerjaan psikolog merupakan sesuatu yang mudah.

Padahal, untuk menjadi seorang psikolog dibutuhkan kemampuan yang mumpuni, guna mampu memberikan saran yang baik kepada kliennya. Maka dari itu, bayaran tinggi psikolog merupakan hal yang wajar mengingat membutuhkan kemampuan yang gak mudah, Sob!

Baca juga: Apa yang Perlu Dipersiapkan Saat Konseling Pertama Kali

5. Ilmu Psikologi Bukanlah Ilmu Nyata

Terdapat anggapan bahwa ilmu psikologi bukanlah ilmu sains, alias bukan sesuatu yang nyata. Harus diakui memang bahwa ilmu ini memiliki keterbatasan, seperti misalnya perilaku manusia yang berubah-ubah. Dari situ, bisa dikatakan bahwa penelitian yang ada mungkin gak relevan dengan suatu kondisi.

Akan tetapi, ilmu psikologi tetap merupakan suatu ilmu sains karena memenuhi syarat, yaitu: menggunakan metode empiris; peneliti melakukan kontrol dan manipulasi variabel; objektif; mengizinkan untuk pengujian hipotesis; hasil dapat direplikasi; dan hasil penelitian digunakan untuk memprediksi kejadian di masa depan.

apa itu psikologi

Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi

Dikatakan sebelumnya, ada beragam manfaat mempelajari ilmu ekonomi. Namun, manfaat mempelajari ilmu ekonomi yang paling utama yakni mampu membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Masalah ekonomi sendiri merupakan masalah antara keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya. Tak hanya itu, masalah juga bisa terjadi dengan barang dan jasa yang terbatas.

BACA JUGA:
Kebijakan BI Sudah Antisipasi Risiko Ketegangan Rusia-UkrainaPedagang Eceran Diminta Isi Pakta Integritas Jual Minyak Goreng Sesuai HET

Mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui

©2018 cigionline.com

Akibatnya, terbentuk jarak antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Kebutuhan yakni hasrat yang muncul dalam diri manusia. Jika tidak terpenuhi maka mampu mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Sedangkan, keinginan yaitu hasrat yang muncul dalam diri manusia. Jika tidak terpenuhi, maka tidak akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya.

Sehingga, masyarakat luas bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan dengan mempelajari ilmu ekonomi. Selain itu juga mengajarkan manusia sikap menyesuaikan diri untuk masalah ekonomi tersebut.

BACA JUGA:
Menko Luhut Targetkan Rp400 Triliun Barang Pemerintah dari UMKMNIK Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan Dipastikan Tak Sulitkan Masyarakat

Advertisement

3 dari 5 halaman

Memanfaatkan Ilmu Ekonomi Sebagai Landasan dalam Mengambil Keputusan

Mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui

©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Sergey Nivens

Tujuan mempelajari ilmu ekonomi yang pertama ialah dengan memanfaatkannya sebagai landasan pengambilan keputusan. Maksudnya, kita sebagai manusia menjadi lebih bisa untuk menentukan kebijakan terhadap suatu masalah yang dapat terjadi.

Dalam dunia perekonomian, kebijakan akan diterapkan saat suatu permasalahan terjadi. Penyelesaian diperoleh dari sebuah upaya atau kebijakan.

BACA JUGA:
Menko Luhut Targetkan Rp400 Triliun Barang Pemerintah dari UMKMNIK Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan Dipastikan Tak Sulitkan Masyarakat

Semisal ketika adanya inflasi pemerintah menerapkan sebuah kebijakan, jumlah uang yang beredar di masyarakat diminimalisasaikan.

Kasus lain, saat banyak pihak tak membayar pajak. Maka kebijakan akan diterapkan oleh pemerintah dengan pemberian sanksi dan dibuat jera.

Pemecahan masalah bisa ditemukan saat kita memahami peristiwa yang ada. Kemudian memanfaatkannya sebagai alat untuk mengatasi segala permasalahan yang ada tadi.

Melatih Manajemen Kehidupan Manusia

Tujuan mempelajari ilmu ekonomi berikutnya yakni melatih manajemen dari kehidupan manusia. Baik itu mengatur atau memanajemen waktu, manajemen keuangan dan manajemen kebutuhan.

BACA JUGA:
Selain Bantuan Rp30 Juta, Menko Airlangga Siapkan KUR untuk Program PSRPulihkan Ekonomi, Pemerintah Prioritaskan Vaksin Booster bagi Pekerja Industri

Dengan memahami ilmu ekonomi, manusia bisa membagi waktu, uang dan pikiran untuk hal-hal yang baik. Sebagai pelaku ekonomi, kita akan mampu mengatur itu semua dan tak salah bertindak. Karena telah memiliki landasan manajemn hidup yaitu ilmu ekonomi yang dipelajari.

Advertisement

3 dari 4 halaman