Menggunakan energi apakah mesin konversi energi konvensional?
Mesin-mesin konversi energi secara sederhana dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mesin konversi energi konvensional dan mesin energi konversi non-konvensional. Mesin konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi konvensional yang tidak terbarui, kecuali turbin hidropower, dan umumnya dapat diklasifikasikan menjadi motor pembakaran dalam, motor pembakaran luar, mesin-mesin fluida, dan mesin pendingin dan pengkondisian udara. Mesin konversi energi non-konvensial umumya menggunakan energi yang dapat diperbarui, kecuali mesin energi konvensi berbahan dasar nuklir. Motor pembakaran dalam Motor pembakaran dalam dikembangkan oleh Motos Otto, atau Beau de Roches merupakan mesin pengonvesi energi tak langsung, yaitu dari energi bahan bakar menjadi energi panas dan kemudian baru menjadi energi mekanis. Energi kimia bahan bakar tidak dikonversikan langsung menjadi energi mekanis. Bahan bakar standar motor bensin adalah isooktan (C8H18). Efisiensi pengonversian energinya berkisar 30% (t ±30%). Hal ini karena kerugian 50% (panas, gesek/mekanis, dan pembakaran tak-sempurna). Sistem siklus kerja motor bensin dibedakan atas motor bensin dua langkah (two stroke), dan empat langkah (four stroke 1) Motor Bensin Dua Langkah Motor bensin dua langkah adalah motor yang pada dua langkah torak/piston (satu putaran engkol) sempurna akan menghasilkan satu langkah kerja
2) Motor Bensin Empat Langkah
Page 2
Wardah.Kaddihani Bacaan 16 October 2017
Hits: 30514 Yang dimaksud dengan mesin konversi energi di sini adalah suatu peralatan yang mampu mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain melalui reaksi pembakaran bahan bakar. Contoh mesin konversi di dalam rumah tangga adalah kompor, sedangkan di industri contohnya boiler. Untuk memilih mesin konversi energi yang terbaik dapat dilakukan pengujian dengan membandingkan kinerja dua atau lebih mesin konversi energi, di antaranya adalah tingkat efisiensi pembakaran bahan bakar, tingkat efisiensi termal serta emisi gas hasil pembakaran bahan bakar menggunakan bahan bakar yang sama. Dalam pengujian pada kompor, bahan bakar padat dengan berat tertentu dimasukkan ke ruang bakar sesuai dengan kapasitas masing-masing. Pengujian ke tiga parameter tersebut dilakukan dengan cara mendidihkan air dalam suatu bejana sebanyak 2 liter sampai suhu air mencapai 100 oC. Pada saat suhu air sudah mencapai 100 oC, maka diganti dengan bejana yang berisi air sebanyak 2 liter yang baru. Demikian seterusnya sampai kepada bejana terakhir, yaitu ketika suhu air tidak bisa mencapai 100 oC, maka pengujian dihentikan. Saat pengujian dilakukan pencatatan suhu ambien, suhu awal air dalam bejana, suhu akhir air dalam bejana, serta dipantau emisi gas buangnya selama proses pengujian, yang utama adalah gas CO, SOx dan NOx. Pada akhir proses pembakaran, yaitu setelah api padam, maka dilakukan analisa jumlah karbon yang tidak terbakar (unburnt carbon) dan kadar abu (ash content) di dalam material sisa pembakaran. Perhitungan Efisiensi Pembakaranη = (C dalam bahan bakar - C dalam bahan bakar) ⁄ C dalam bahan bakar dengan η = Efisiensi Pembakaran Perhitungan Efisiensi Termalη = m . Cp ΔT / HHV bahan bakar dengan η = Efisiensi Termal m = Massa Air Cp = Kapasitas Panas Air ΔT = Suhu Air Akhir – Suhu Air Awal Adapun pada bahan bakar yang akan digunakan dalam pengujian dilakukan analisa proksimat, ultimat, dan nilai kalor menggunakan standar ASTM. Metoda standar yang digunakan untuk analisa proksimat adalah ASTM D 3173, D 3174, dan D 3175. Metoda standar yang digunakan untuk analisa ultimat adalah ASTM D 5373 untuk menentukan kandungan karbon, hidrogen dan nitrogen, sedangkan kandungan sulfur total menggunakan standar ASTM D 4239. Dalam analisa ultimat, kandungan oksigen dihitung berdasarkan pengurangan dari kandungan karbon, hidrogen, nitrogen, dan sulfur. Nilai kalor bahan bakar diuji menggunakan standar ASTM D 5865. (ANM/Red)
Quiz spesial Ramadhanada di gambar Bismillah semoga ada yang membantu, aminn Bismillah semoga ada yang membantu, aminnn apa saja contoh sikap menghargai usaha ekonomi orang lain dalam perseroan terbatas terdapat tiga badan yang menentukan kelangsungan hidup pt yakni kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna barang kegiatan seseorang yang berhubungan dengan keberanian dan daya upaya usaha dikenal dengan limbah yang diambil dari ikan untuk membuat suatu karya kerajinan biasanya adalah pengembangan daging segar menjadi produk olahan pangan setengah jadi, yaitu |