Motif hias apakah yang banyak digunakan pada hiasan patung candi candi di Jawa

Home » Kelas V » Jenis dan Makna Motif Hias Seni Rupa Tiga Dimensi

Kesenian mengacu pada nilai keindahan [estetika] yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. Nusantara dikenal memiliki beraneka ragam motif hias. Motif hias disebut juga ornamen, motif hias dimiliki oleh setiap daerah Nusantara. Motif hias pada karya seni rupa Nusantara menggunakan motif-motif tertentu, sesuai kekhasan tradisi daerah masing-masing. Motif hias tersebut dibuat pada bidang-bidang, misalnya: segi tiga, segi empat, dan lingkaran. Motif-motif hias itu antara lain motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Ada bermacam-macam motif hias, seperti motif tumbuhan, hewan, manusia, dan motif lain. Motif-motif hias tersebut terdapat pada kain songket, tenun, celup ikat, dan batik. Berikut contoh-contoh motif tumbuhan, hewan, manusia dan motif lain.

A. Motif Tumbuhan

Motif tumbuhan atau sulur-suluran banyak terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi berupa bentuk-bentuk yang telah distilir. Motif tersebut diterakan pada berbagai alat atau media seperti kayu, batu, dan logam. Motif hias tersebut tersebut berfungsi sebagai dekoratif atau sebagai penghias bidang. Beberapa contoh motif tumbuh-tumbuhan terdapat pada serambi muka rumah adat jawa dan Madura. paso kuningan, dan tempat sirih dari Kalimantan Selatan, bejana emas dari klungkung, tempolong dari Jakarta, sarung keris dari Jawa Tengah, tudung emas dan pending perak dari Bima, talam perunggu dari Sidoarjo, dan pada talam perak dari Bima.

Motif hias tumbuhan juga banyak terdapat pada kain batik, wujudnya berupa hiasan yang diperoleh dari obyek yang distilir, motif hias tersebut dapat menentukan suatu kain batik pada corak-corak tertentu seperti : corak ceplok, corak parang, corak semen, corak wirasat. Motif tumbuhan seperti haknya pada karya seni rupa dua dimensi merupakan lambang kesuburan. Terutama pada motif pohon hayat dan gunungan pada wayang kulit.

B. Motif Hewan

Motif hewan pada karya seni rupa tiga dimensi berupa bentuk bentuk alami atau yang telah digayakan. Motif hias tersebut dapat berupa motif hias yang diterakan pada suatu media atau berupa karya seni rupa itu sendiri. Beberapa contoh motif hias hewan dapat ditemukan pada tongkat dan hiasan rumah batak yang berupa motif hias hewan kerbau. Selain itu juga terdapat pada tiang rumah dan keranda mayat Toraja. Motif hias gajah terdapat pada batu nisan di Mandailing, keris Bali dan Surakarta. hulu keris Cirebon dan Jawa, Motif hias kuda terdapat pada perahu penjenazahan dan batu nisan Batak, nekara dari Kalimantan, dan kacip besi dari Bali.

Motif singa pada keris Jawa dan Bali, bubungan atap rumah Bali. Motif hias burung terdapat pada topi penjuang suku Dayak, perahu kematian suku dayak. Motif hias burung garuda terdapat pada lampu wayang dari Jawa, tiang pelita kayu dari Jawa Barat, pelita kuningan dari Surabaya, dan anglo tanah dari Cirebon. Motif hias ular terdapat pada yoni di Tulungagung, pancuran air kuningan dari Cirebon, keris dari Jawa, cagak gambang kayu dari Jawa, klekes karapan sape dari Madura. Sementara motif hias berupa kura-kura terdapat pada pinggan kayu dari Kalimantan Barat. Motif hewan banyak terdapat pada kain songket dan kain tenun. Motif hias tersebut berupa bentuk-bentuk hewan yang di stilir atau disederhanakan. Contohnya adalah motif kerbau dan motif burung. Selain merupakan lambang benua atas dan bawah, seperti halnya pada karya dua dimensi. Motif hias hewan pada karya seni rupa tiga dimensi memiliki makna yang lain. Beberapa diantaranya merupakan titian bagi orang yang sudah meninggal. Misalnya saja pada motif hias kuda pada perahu penjenazahan dan nisan suku Batak, serta motif kerbau pada suku Toraja.

C. Motif Manusia

Motif hias manusia banyak terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi yang ada di Nusantara. Motif manusia biasanya berupa karya seni rupa itu sendiri yang lebih mirip bentuk aslinya. Selain itu motif manusia ada yang berbentuk wayang dan topeng yang terdapat di beberapa daerah yang ada di Nusantara. Karya seni rupa tersebut terbuat dari bahan kayu, batu, atau logam. Contoh karya seni rupa dengan motif manusia antara lain keris besi Majapahit dan Surakarta, tegal dan Yogyakarta, hulu keris gading dari Cirebon, Jawa Tengah, Buleleng, hulu keris kayu dari jawa, hulu keris emas dari Jawa Tenga, Bali, dan Goa. Dan beberapa bentuk patung misalnya di Muntilan Jawa Tengah, Kasongan, Trowulan, Bali, dan Asmat.

Motif hias wayang misalnya terdapat pada piala air suci dari Denpasar, keris dari Jawa Barat, cerana tertutup dari Semarang, mangkuk kuningan dari Kalimantan, mainan dakon dan rebab dari Jawa Barat. Motif manusia dapat terdapat pada kain tenun dan songket, motif hias tersebut juga berbentuk manusia yang distilir atau disederhanakan, contohnya adalah kain tenun songket yang menggambarkan peristiwa penjajahan indonesia . Ragam hias yang terdapat pada topeng-topeng yang ada di Nusantara misalnya saja topeng dari Sumatera berbentuk penstiliran yang masih mendekati raut manusia. Bentuk hiasannya berupa bentuk-bentuk motif-motif pilin berganda. Topeng dari jawa lebih menonjolkan karakter setiap topeng yang menggambarkan seorang tokoh dalam cerita. Motif hias pada bagian atas dan samping menggambarkan suatu aksesoris. Sementara topeng dari Bali banyak didominasi oleh ragam hias sulur-suluran. Sedangkan topeng dari suku Dayak banyak menggunakan motif hias berupa penstiliran bentuk-bentuk alam, termasuk bagian mata, hidung, dan mulut. Topeng dari Papua memiliki motif yang khas karena raut muka dibentuk dengan ornamen-ornamen sederhana. Motif hias pada karya seni rupa tiga dimensi melambangkan nenek moyang atau lambang kesaktian.

D. Motif Ilmu Ukur

Motif ilmu ukur yang tertera pada karya seni rupa tiga dimensi berupa bentuk-bentuk tumpal, pilin berganda meander, dan swastika. Salah satu contoh motif hias ilmu ukur terdapat pada periuk tertutup dari Makasar, pada hiasan rumah Toraja. Bentuk tumpal terdapat pada genderang kayu dari Kalmantan, pada candi Naga di Blitar. Sedangkan motif hias pilin berganda terdapat pada haluan perahu dari Tanimbar, dan motif hias meander terdapat pada lemari kecil yang berasal dari Palembang, pada koben atau perisai suku Wawi Anim dari Papua. Dari beberapa motif hias ilmu ukur yang ada, beberapa diantaranya sudah diketahui maknanya. Misalnya saja motif swastika sebagai lambang matahari. Masih ada beberapa motif ilmu ukur yang sulit dikelompokkan misalnya saja motif lidah api dan pinggir awan.

E. Motif Berupa Adegan

Motif hias berupa adegan dalam karya seni rupa tiga dimensi dapat disejajarkan dengan motif hias pada kain batik. Jika pada batik motif-motif yang dipadukan embentuk corak batik, sedangkan pada karya seni rupa tiga dimensi motif-motif yang dipadukan mebentuk relief berupa adegan. Pada kain batik terdapat beberapa motif hias, demikian pula pada suatu adegan. Dalam suatu adengan terdapat motif manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda yang berkaitan dengan adegan tersebut. Bentuk sikap atau gaya motif hias akan menentukan makna dari adengan tersebut.

Contoh motif hias berupa adegan banyak terdapat pada relief. Misalnya saja relief tentang Budha di Candi Borobudur, relief tentang Ramayana pada Candi Prambanan, relief tentang kehidupan pada Candi Panataran, relief tentang sejarah perjuangan pada Tugu Monumen Nasional, dan berbagai relief pada monumen-monumen perjuangan yang lainnya.

Motif-motif hias pada karya senia rupa tiga dimensi dari berbagai daerah memiliki keunikan dan ciri khas sendiri-sendiri. Baik dari segi bentuk, teknik pembuatan maupun sejarah keberadaannya masing-masing memiliki ciri yang khas.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 3:40 PM

Apa yang dimaksud dengan ragam hias gambar tempel

pengertian hiasan tempel  - Menurut saya ragam hias gambar tempel sperti tentang suatu karya seni yang sangt istimewah,,,,, maaf klow salah Arti Hiasan tempel. Tolong dijawab Suatu kerajinan/karya yang menerapkan cara menempel.semoga bermanfaat ^_^ Seni rupa terapan di wilayah Nusantara pada awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk dinikmati keindahannya. Di negara kita keragaman seni rupa terapan sangat banyak sekali. Begitu pula dengan bentuk dan teknik pembuatannya. Perbedaan bentuk dan teknik pembuatan sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dan perlatan yang digunakan serta bentuk yang dibuat. Pembuatan karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara rata-rata masih menggunakan peralatan yang sederhana. Selain itu keterampilan yang dimiliki perajin merupakan keterampilan turun-temurun. Apabila dalam proses pembuatan suatu karya didukung dengan peralatan yang lebih modern dan keterampilan yang memadai, maka akan menghasilkan karya yang lebih bagus. Seperti pembuatan benda-benda untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat berfungsi seperti kegunaannya tetapi juga diberi hiasan-hiasan. Hiasan-hiasan yang terdapat pada benda tersebut biasa disebut dengan ragam hias. Pembuatan karya seni terapan disesuaikan dengan kebutuhan manusia yaitu berupa kebutuhan fisik [jasmani] dan juga kebutuhan batin [rohani]. Untuk memenuhi kebutuhan fisik diciptakan alat-alat yang dapat digunakan untuk kebutuhannya. Seperti piring, gelas, meja, kursi, almari, dan tempat tidur. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan batin [rohani] yang berhubungan dengan seni rupa dibuatlah berbagai macam ragam hias. Seperti hiasan ukiran pada almari, hiasan pada meja, hiasan pada kursi, dan hiasan pada candi-candi. Motif ragam hias yang terdapat di wilayah Nusantara dapat kita jumpai  sebagai berikut. 1.   Motif Meander Motif meander dapat kita jumpai pada bagian tepi ragam hias. Motif meander adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf ”T”.

Motif meander 2.   Motif  Tumpal Motif tumpal adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Motif tumpal ini dapat kita jumpai pada hiasan di candi-candi, ukiran pada kayu dan bagian tepi motif batik. Motif ini sering disebut sebagai motif untu walang yang melambangkan kesuburan.

Motif tumpal 3.   Motif Kawung Kawung dalam bahasa Sunda berarti aren atau kolang-kaling. Motif kawung adalah motif ragam hias yang berbentuk buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Motif ini juga digunakan pada hiasan patung candi Hindu Jawa. Selain hiasan patung, motif ini juga digunakan untuk motif batik yang melambangkan keserasian hidup di dunia dan akhirat.

Motif kawung 4.  Motif Swastika Motif swastika adalah motif ragam hias yang merupakan varian antara pola meander dan pilin.

Motif swastika 5.  Motif Pilin Motif pilin adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar ”S”. Di wilayah Nusantara motif ini juga banyak dijumpai pada hiasan candi, ukiran kayu pada rumah adat, dan batik. Pada batik dibuat variasi dengan bentuk ”SS” seperti ragam hias motif parang.

Motif pilin 6.   Motif Tempel Motif tempel adalah motif ragam hias yang berbentuk ceplok berulang-ulang. Bentuk ceplok berulang ini banyak dijumpai pada pakaian arca candi. Juga dapat kita jumpai pada kain batik tradisional Jawa. 7.  Motif Pohon Hayat/Flora Motif pohon hayat adalah motif ragam hias yang berupa bentuk dari tumbuh-tumbuhan. Motif ini mulai berkembang sejalan dengan perkembangan agama Islam di Nusantara. Motif ini banyak kita jumpai pada motif ragam hias bangunan tradisional. Bentuk motif ragam hias pohon hayat berupa sulur-sulur pohon anggur, dan motif pohon yang distilasi. Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri-sendiri untuk motif pohon hayat ini. Motif pohon hayat memiliki makna kesuburan dan kehidupan.

Motif pohon hayat

Motif pohon hayat 8.  Motif Sayap [Lar] Motif lar adalah motif ragam hias yang merupakan penyederhaan dari bentuk burung garuda. Motif lar di Jawa digunakan untuk motif batik. Motif ini memiliki makna kekuasaan, sehingga hanya boleh digunakan oleh keluarga bangsawan atau keluarga keraton saja. Motif yang hanya boleh digunakan di kalangan bangsawan disebut motif larangan.

Motif sayap 9.  Motif Binatang Motif binatang adalah motif ragam hias yang berbentuk binatang-binatang. Motif ini sering digunakan pada hiasan candi, ukiran rumah tradisional, dan motif batik.


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pengertian hiasan tempel

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Mesin Obras

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : //meimpunelecessit.blogspot.co.id/2014/06/seni-rupa-terapan-nusantara.html

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề