Ok google youtube anak anak

JAKARTA, iNews.id - Kisah anak petani dulu tukang ojek sukses jadi YouTuber ini menarik disimak. Kisah Arifulloh Rafsanjani sukses di usia muda sangat menginspirasi. 

Dia kini dikenal sebagai salah satu YouTuber sukses dengan 3,34 juta subscriber. Bagaimana kisah anak petani dulu tukang sukses jadi YouTuber, yang akrab disapa Zan ini? Simak ceritanya yuk!

Berasal dari latar belakang keluarga petani, pria berusia 25 tahun asal Desa Gempol Pading, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Tengah ini sebelum sukses seperti saat ini bekerja sebagai tukang ojek keliling dan  berjualan baju. Itu dilakukan untuk membantu orang tuanya yang bekerja sebagai petani. 

Saat menjalani profesi itu, hidupnya pas-pasan. Bahkan menjadi tukang ojek pun bukan pekerjaan mudah karena dia kerap kehujanan atau motornya mogok karena kehabisan bensin.

Namun nasibnya perlahan mulai berubah ketika dia mulai menjadi YouTuber pada 2015 di Bandung, Jawa Barat. Dia membuat channel YouTube dengan nama Zan Films. Awalnya, dia memulai dengan membuat konten dengan genre akustik, lalu pindah ke vlog dan drama komedi. 

Namun, konten tersebut tidak mampu menaikkan jumlah view serta subscriber-nya. Dia akhirnya mengikuti seminar YouTube dan mendapatkan ide untuk membuat konten sosial eksperimen. Konten tersebut tenyata disukai banyak orang. 

Bahkan, penonton konten tersebut mencapai jutaan. Konten dengan judul Gembel Sultan Ngelamar 3 Cewek Sekaligus ditonton sampai 19 juta kali. 

Dia tidak hanya memiliki 1 channel YouTube tapi tiga. Selain Zan Film, dia juga punya channel Zan Tuy dan dengan 27.700 subscriber dan Zan Film Short yang baru dibuat. 

Pundi-pundi uang pun mengalir deras dari pekerjaannya sebagai content creator. Bahkan dalam sebulan penghasilannya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. 

Dari kesuksesannya tersebut, dia bisa kuliah dan memiliki mobil mewah serta rumah. Di akun media sosialnya, Zan mengunggah potret beberapa mobil mewahnya atau liburan ke sejumlah destinasi wisata. 

Dengan capaiannya ini, Zan berhasil membuktikan meski menjadi anak petani, dia bisa sukses dan membantu mencukupi kebutuhan keluarganya saat ini. 

Itulah kisah anak petani dulu tukang ojek sukses jadi YouTuber. Semoga menginspirasi untuk mencapai kesuksesan kamu ya!

Ibu dari anak yang dipukuli oleh anak dari anggota Polri berpangkat Kombes bernama Yusna melaporkan hal yang dialami anaknya di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022). Ia menganggap pemukulan yang dilakukan pelaku bukan bagian dari candaan anak-anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga FB (16), korban pemukulan yang dilakukan terduga anak anggota polisi berpangkat Kombes berinisial RC (19) keberatan dengan pernyataan polisi yang menyebut insiden berawal dari candaan.

Ibu korban, Yusna mempertanyakan soal pernyataan polisi yang mengatakan jika kasus itu bukan permasalahan serius.

"Pernyataan dari bagian Humas Polres Jakarta Selatan yang menyataan ini cuma candaan anak-anak terus bukan masalah serius, kalau ini bukan masalah serius gimana ceritanya anak saya bonyok," kata Yusna kepada wartawan, Sabtu (19/11/2022).

Yusna mengatakan pelaku dinilai sudah dewasa karena sudah berumur 19 tahun.

Baca juga: Keluarga Korban Pemukulan Terduga Anak Kombes di PTIK Belum Terima Hasil Visum

Sehingga, sudah tidak bisa dibilang jika peristiwa itu merupakan candaan anak-anak.

"Terus dikiranya ini cuma candaan anak-anak, yang anak-anak itu anak saya, si pelaku itu sudah 19 tahun sudah dewasa. Bukan di bawah umur lagi, sedangkan korban di bawah umur dia 17 tahun," katanya.

Di sisi lain, Yusna juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memeriksa saksi tambahan dari pihak korban.

Dia menilai, sejauh ini saksi yang diperiksa terkesan membela pihak terlapor saja.

"(saksi dari pihak korban) Cuma saya dengan saudara korban, ini saya juga minta penambahan BAP untuk meminta saksi dari anak-anak bimbel yang lain karena yang sekarang jadi saksi, itu saksi yang dari pihak terlapoe, pihak pelatihnya. Pelatihnya itu kan emang takut sama bapaknya si Riko (RC) ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyebut aksi tersebut terjadi diawali dengan bercandaan.

Baca juga: Anak Kombes yang Diduga Aniaya Teman Bimbel di PTIK akan Diperiksa, Polisi Sudah Gelar Olah TKP

"Keduanya adalah teman satu les atau bimbel, jadi biasannya mereka juga adalah temen bercanda. Cuma waktu itu mungkin ada sesuatu sekirannya mungkin permasalahan, kemudian yaitu terjadi pemukulan," kata Nurma kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Masalahnya, kata Nurma, hanya karena sebuah topi milik pelaku yang masih dipakai oleh korban saat melakukan bimbingan belajar (bimbel) tersebut.

"Pemicu adalah mereka bercanda, kemudian topi yang dipakai masih ada di korban. Jadi itu saja pemicunya, jadi enggak terlalu bermasalah. Cuman ini kan anak kecil, jadi anak kecil. Mungkin ya itu, emosinya belum stabil," ucapnya.