Olah tubuh dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu latihan pemanasan latihan inti dan latihan

tirto.id - Teater merupakan kesenian berbentuk pertunjukan drama dan dipentaskan di atas panggung. Seni pementasan teater menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

Dalam mementaskan sebuah drama, seniman teater tidak secara sembarangan melakukan akting dan berdialog di atas panggung. Para aktor memerlukan latihan fisik untuk menunjang akting yang maksimal di atas panggung.

Jarak yang jauh antara panggung dan penonton, membuat aktor teater harus memiliki suara yang jelas dan lantang, selain gerak badan yang enerjik dan lugas.

Untuk mendapatkan gerak badan yang luwes dan suara yang jelas tersebut, aktor memerlukan latihan olah tubuh.

Latihan fisik yang dilakukan aktor pun tak bisa sembarangan, diperlukan latihan fisik dengan komposisi yang pas untuk melatih otot-otot yang diperlukan dalam melakukan akting.

Latihan Olah Tubuh untuk Teater Modern

Berikut adalah latihan olah fisik yang perlu dilakukan aktor dalam teater modern, seperti dikutip dalam buku Seni Budaya Kelas IX (2015):

A. Pemanasan

Sebelum melakukan latihan fisik utama, aktor perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu agar terhindar dari cedera. Peregangan otot saat pemanasan dilakukan secara bertahap agar otot tidak kaget dan mengalami kram.

Berikut adalah gerakan pemanasan yang dianjurkan:

1. Peregangan Leher

Pemanasan otot leher dapat dilakukan dengan memiringkan kepala ke kanan dan kiri secara bergantian dengan interval 8 hitungan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menengok ke kanan dan kiri dengan interval 8 hitungan. Kemudian dilanjutkan dengan menundukkan dan mendongakkan kepala dengan interval yang sama.

2. Peregangan Jari dan Pergelangan Tangan

Pemanasan otot jari dapat dilakukan dengan menautkan jari di kedua tangan kemudian memutar menjauhi tubuh hingga tangan terlentang ke depan. Tahan gerakan ini sampai 8 hitungan.

Sedangkan pemanasan otot pergelangan tangan dilakukan dengan merentangkan kedua tangan ke depan. Kemudian menarik tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan sebaliknya. Gerakan ini dilakukan dengan interval 8 hitungan.

3. Peregangan Siku

Pemanasan otot siku dapat dilakukan dengan cara memegang pundak kiri dengan tangan kanan. Kemudian tangan kiri mendorong siku tangan kanan. Pertahankan gerakan dalam 8 hitungan.

Setelah 8 hitungan, lakukan hal serupa dengan tangan kiri dan menekan siku tangan kiri dengan tangan kanan. Gerakan ini juga dilakukan dalam 8 hitungan.

4. Peregangan Bahu

Pemanasan otot bahu dapat dilakukan dengan menaruh siku tangan kanan di belakang kepala. Sedangkan tangan kiri memegang siku tangan kanan sebagai tumpuan. Tahan gerakan ini selama 8 hitungan.

Setelah itu lakukan hal yang sama dengan tangan sebaliknya. Tahan gerakan selama 8 hitungan.

5. Peregangan Tubuh

Pemanasan otot tubuh dapat dilakukan dengan menautkan jari dan mendorong tangan ke atas. Belokkan tubuh ke kiri dan ke kanan dengan interval 8 hitungan.

6. Peregangan Kaki

Peregangan otot kaki dapat dilakukan dengan duduk menjulurkan kaki ke depan. Kemudian raih jari kaki dan menariknya secara perlahan ke belakang. Tahan posisi ini selama 8 hitungan.

B. Latihan Inti

Latihan fisik yang diperlukan untuk pemeran teater adalah latihan untuk melatih otot punggung/tulang belakang. Hal ini dikarenakan punggung aktor merupakan otot yang berguna untuk membentuk postur yang dibutuhkan.

Berikut adalah latihan otot punggung yang disarankan:

1. Cembung, Cekung, dan Datar

Latihan ini merangsang punggung agar lentur dan menghindarkan aktor terkena cedera. Latihan ini dapat dilakukan dengan memposisikan tubuh dalam posisi merangkak.

Kemudian secara bergantian membengkokkan punggung ke atas, ke bawah, kemudian lurus kembali. Pertahankan posisi tersebut dengan interval 8 hitungan di setiap gerak punggung.

2. Menggulung dan Melepas

Latihan ini dapat dilakukan dilakukan dalam tiga gerakan. Pertama, duduk jongkok dengan tangan menyentuh lantai. dalam posisi jongkok. Kemudian berjinjit dengan posisi jongkok dan tangan masih menyentuh lantai.

Kemudian secara perlahan menjatuhkan tubuh ke belakang hingga mencapai posisi tidur terlentang. Setelah itu, badan digerakkan ke depan untuk menjangkau betis dengan tangan.

Kemudian perlahan berdiri dalam posisi tegak dan berjalan pelan. Ulangi gerakan ini hingga merasakan fungsi ruas tulang belakang.

3. Ayunan Bandul Tubuh Atas

Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri pada posisi melangkah sembari mengangkat kedua lengan tinggi di atas kepala.

Kemudian, secara perlahan, bengkokkan tubuh bagian atas ke depan sehingga lurus dengan sudut yang dibuat kaki belakang.

Bengkokkan lutut sedikit dan tahan posisi ini. Kemudian, secara perlahan, ayunkan kedua tangan ke belakang hingga membelakangi tubuh. Gerak ayunan harus tetap sama dan membentuk gerakan membuat.

C. Pendinginan

Setelah melakukan pemanasan otot dan melakukan latihan fisik penunjang akting, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pendinginan.

Pendinginan penting dilakukan agar terhindar dari cedera. Berikut adalah gerak pendinginan yang dianjurkan:

1. Berdiri tegak dengan kuda-kuda kaki terbuka sekitar 60 cm. Kemudian condongkan tanan ke kiri dengan tangan kanan ke atas dan lutut kiri agak ditekuk. Tahan selama 8 hitungan dan lakukan hal yang sama dengan kaki, tangan, dan arah yang sebaliknya.

2. Berdiri dengan posisi yang sama namun turunkan badan hingga kaki membentuk sudut 45 derajat. Rentangkan tangan ke samping tubuh. Tahan posisi ini selama 8 hitungan.

3. Berdiri dengan posisi yang sama namun rentangkan tangan ke atas kepala. Kemudian condongkan badan ke kiri dan ke kanan dengan interval 8 hitungan.

4. Berdiri dengan posisi serupa, luruskan punggung, dan rentangkan tangan ke atas secara perlahan. Ketika menaikkan tangan, diikuti dengan menghirup napas panjang. Kemudian turunkan tangan dan hembuskan napas secara perlahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 4 kali dengan perlahan.

Baca juga:

  • Persiapan Latihan Olah Vokal untuk Pemeran Teater Modern
  • Berbagai Latihan Olah Rasa untuk Pameran Teater Modern
  • Pengertian Seni Teater dan Teknik Dasar Akting Teater

Baca juga artikel terkait TEATER MODERN atau tulisan menarik lainnya Rizal Amril Yahya
(tirto.id - ray/ulf)


Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Rizal Amril Yahya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pemanasan disebut juga warm up. Pemanasan dilakukan sebelum latihan inti. Pemanasan sebaiknya dilakukan menyesuaikan kebutuhan tubuh kita, artinya bahwa berapa lama atau kapan pemanasan itu dilakukan. Pemanasan sebagai pertanda bahwa tubuh siap melaksanakan kegiatan atau latihan yang lebih rumit.

Tujuan dari pemanasan adalah menyiapkan fungsi organ tubuh agar mampu menerima beban yang lebih berat saat latihan sebenarnya. Selanjutnya bahwa pemanasan dapat meningkatkan kecepatan denyut nadi, detak jantung yang maksimal, memanaskan tubuh, menyiapkan kesiapan tubuh agar otot di setiap bagian tubuh menjadi lentur. Intinya bahwa pemanasan apabila dilakukan dengan benar akan mengurangi kemungkinan terjadinya cidera atau kelelahan yang berlebihan.

Dalam hal ini pemanasan tubuh disesuaikan dengan kebutuhan tuntutan materi yang dibutuhkan. Pemanasan dalam olah tubuh tari tentunya sangat berbeda dengan pemanasan olah tubuh yang tujuannya kebugaran atau bentuk lain. Maka dari itu harus dipilih gerakan yang mendukung kepentingan tersebut.

Pada intinya pemanasan yang dilakukan adalah sama yaitu mulai dari aerobik atau lari-lari ringan yang divariasikan dengan bentuk gerak yang lain. Misalnya lari dengan cepat, lari ringan, lompatan, lari miring, dll. Kemudian dilanjutkan dengan stretching atau peregangan. Sebaiknya dilakukan secara berurutan, misalnya diawali dari kaki, lutut, pinggul, pinggang, dada, tangan, dan kepala atau dimulai dari kepala, leher, dada, bahu, tangan, panggul, pinggang, pantat, lutut, dan kaki. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran darah. Kemudian berikutnya adalah gerakan kondisioning artinya pemilihan materi gerak menyesuaikan dengan tema gerak atau inti dari materi yang diberikan. Sebelum melakukan pemanasan sebaiknya :

1) Melakukan konsentrasi yang cukup, tidak tegang, rileks, mengatur pernafasan yang normal.

2) Latihan dimulai dari gerakan yang sederhana, artinya gerakan bertahap dari yang pelan menuju tingkatan yang sedang lalu cepat.

3) Sebaiknya konsentrasi penuh pada gerakan, tidak memikirkan sesuatu yang tidak berhubungan dengan olah tubuh. Rasakan setiap motif gerak, otot meregang dan mengendor, aliran darah yang mengalir disetiap anggota tubuh yang bergerak.

4) Latihan pemanasan sebaiknya dilakukan dengan tata urutan yang benar dan logis seperti yang dijelaskan diatas.

a.   Latihan Inti : Ketahanan Tubuh

Dalam olah tubuh, Latihan inti adalah bagian yang paling penting. Karena dalam latihan inti termuat gerak pokok yang mendasar dari tujuan olah tubuh. Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa olah tubuh adalah bagian paling penting dalam pembentukan tubuh penari salah satunya adalah ketahanan.

Ketahanan adalah toleransi suatu otot terhadap stress dimana suatu otot dapat mempertahankan penampilannya pada beban kerja tertentu. Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan kekuatan bagi respon otot. Dalam olah tubuh kekuatan di fokuskan pada otot perut, tangan, kaki. Pedoman untuk melakukan gerak ketahanan tubuh adalah :

1)  Pemanasan harus cukup.

2)  Latihan harus berkelompok.

3)  Menggunakan matras pelindung.

4)  Melakukannya dengan rileks dan jangan terburu-buru.

5)  Dilakukan berulang-ulang

Pada saat pendinginan olah tubuh, gerak yang dipilih tidak hanya sekedar menormalkan aliran darah atau mengembalikan tenaga dalam posisi normal tetapi juga mengembalikan konsentrasinya. Variasi gerak yang sederhana, bahkan tidak berpola. Intinya adalah untuk relaksasi atau mengendorkan tenaga untuk menutup latihan sebelumnya. Pendinginan sebaiknya dilakukan dengan suasana hati yang gembira.

Adapun tujuan pendinginan adalah untuk mengembalikan ketegangan otot-otot dalam posisi normal kembali, menormalkan nafas, mengembalikan sirkulasi darah dan mengembalikan konsentrasi yang serius menjadi normal atau rileks kembali. Relaksasi adalah mengembalikan tubuh atau otot-otot tubuh menjadi tidak dalam konsentrasi olah tubuh, tetapi menajdi rileks, mengendur untuk beraktivitas seperti biasa seperti sebelum olah tubuh.

Pernafasan adalah proses kegiatan untuk mengambil O2 atau menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 atau membuang karbondioksida yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Dalam olah tubuh pernafasan berfungsi untuk rileksasi, pengendoran dan pelepasan ketegangan sehingga tubuh bergerak dengan leluasa. Oleh karena itu sangat diperlukan latihan pernafasan, agar dapat mengatur pernafasan dengan baik. Penari yang tidak melatih pernafasan dengan baik akan merasa cepat lelah bahkan menjadi lemas atau nafasnya tersengal-sengal. Latihan pernafasan sebaiknya dilakukan dengan konsentrasi yang penuh.


Latihan dilakukan secara mandiri artinya latihan yang khusus konsentrasi untuk melatih pernafasan pernafasan. Latihan tersebut dilakukan dengan diiringi irama music yang lembut, dalam posisi berdiri atau duduk bersila kemudian tarik nafas dalam-dalam disimpan di perut lalu  ditahan dan dikeluarkan melalui mulut. Dapat juga dilakukan dengan mengikuti gerakan lembut yang intinya untuk memvariasikan bentuk agar tidak bosan. Latihan pernafasan dapat juga dilakukan, pada setiap latihan olah tubuh dan sebaiknya dilakukan secara rutin.