OPINI tentang sungai yang tercemar sampah
Membuang sampah
sembarangan sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi sebagian masyarakat di
Indonesia. Dikatakan dengan kebiasaan karena memang sering terlihat banyak
sekali warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Terkadang tempat
sampah sudah tersedia namun masyarakat seolah-olah tidak melihatnya dan malah
membuang sampah tersebut dimana-mana. Namun, terkadang juga memang kurangnya
pemerintah dalam menyediakan tempat sampah.
Masyarakat yang membuang sampah tidak
mengenal usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan. Baik itu dari kalangan
remaja, kalangan orangtua, bahkan
anak-anak pun sering membuang sampah sembarangan. Kemungkinan anak-anak tersebut
membuang sampah sembarangan karena mereka melihat kebiasaan dari orangtuanya
yang tidak pernah menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya sering membuang
sampah sembarangan.
Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh
masyarakat secara terang-terangan di depan umum tanpa rasa malu dan bersalah
sedikitpun. Mereka yang membuang sampah sembarangan itu tidak memikirkan
bagaimana jika orang lain yang melihat perbuatannya.
Disisi lain, mereka ketika melihat orang lain
yang membuang sampah sembarangan tidak ada yang menegur, bahkan mereka sama
sekali tidak memperdulikan hal tersebut. Dari ketidakpedulian tersebut telah
menjadikan aktivitas membuang sampah itu sulit dihentikan dan lambat laun
menjadi sebuah kebiasaan.
Biasanya masyarakat yang tinggal di daerah
Ibu Kota yang di dekat sungai-sungai yang sering melakukan aktivitas tersebut.
Mereka sering membuang sampah ke Sungai
karena memang minimnya tempat pembuangan sampah, jadi mereka membuangnya ke
Sungai. Masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat sampah hingga pada akhirnya
sungai menjadi tercemar, disebabkan banyaknya tumpukan sampah di Sungai.
Tumpukan sampah yang menggenang di sungai
tersebut sebenarnya bisa mengakibatkan banjir. Banjir juga merupakan salah satu
masalah di Jakarta selain masalah sampah. Banyak masyarakat Jakarta yang memang
sering mengeluh atas banjir yang terjadi, bahkan mereka menyalahkan pemerintah
yang tidak benar mengurusi masalah banjir. Padahal tanpa mereka sadari penyebab
banjir yang terjadi akibat perbuatan mereka sendiri yang membuang sampah
sembarangan ke sungai.
Padahal seluruh masyarakat banyak yang
menginginkan dan mendambakan lingkungan hidup tempat tinggal mereka itu sehat
dan bersih. Namun, semua itu sepertinya hanya mimpi saja. Tentu saja itu semua
hanya mimpi, karena dari masyarakatnya sendiri pun tidak pernah ingin menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
Jika ada lingkungan yang tidak bersih dan
sering adanya banjir masyarakat menyalahkan pemerintah. Apakah semua hal
tersebut patut sepenuhnya disalahkan kepada pemerintah?
Pemerintah sebenarnya pun sudah sering
memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun, entah mengapa masyarakat pun malah semakin membuang
sampah dimana-mana.
Sepertinya untuk mengatasi kebiasaan
masyarakat tersebut, pemerintah harus melakukan sosialiasi yang rutin. Masyarakat harus belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat
manapun, baik itu di lingkungan rumah, kantor, sekolah, bahkan di Sungai.
Masyarakat
jangan asal menyalahkan pemerintah atas sampah yang menumpuk, lingkungan yang
tidak bersih dan banjir yang sering terjadi. Namun, masyarakat harus memikirkan
bagaimana cara mengubah agar diri mereka sadar akan perbuatan mereka selama
ini, dan memulai untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah
sembarangan lagi.
Masyarakat dan pemerintah harus bekerja
sama untuk menjaga lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Pemerintah membantu dalam menyediakan tong sampah untuk setiap daerah. Tong
sampah untuk sampah organik dan sampah
non-organik, agar masyarakat dapat memilah sampah-sampah yang akan mereka buang
nanti.
Sementara, masyarakat membantu pemerintah
dalam menjaga lingkungan sekitar dari sampah dengan melakukan daur ulang sampah
menjadi suatu produk kreativitas. Sekarang ini banyak ibu-ibu rumah tangga yang
mendaur ulang sampah menjadi barang seperti tas dan kerajinan lainnya. Daur
ulang tersebut untuk mengurangi sampah yang menumpuk. Semoga dengan kerja sama seperti itu akan mewujudkan lingkungan yang bersih tanpa sampah. Marilah kita memulai untuk membuang sampah pada tempatnya.
K amis (2/11/17) Titoh Marsitoh seorang ibu pedagang warung nasi hidup sendiri tanpa keluarga. Berjualan di daerah kertamukti, kecamatan ciputat timur, Kabupaten Tangerang selatan. (Foto: Mutiara Chairunnisa P) Ibu bernama Titoh Marsitoh berusia 55 tahun adalah seorang pedagang warung nasi yang berlokasi di daerah kertamukti, Kecamatan Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang Selatan. Warung nasi yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya tersebut bernama Kantin Barito yang berada di samping Masjid Al-Mauizhatul Hasanah. Kantin Barito yang menjadi tempat tinggal ibu titoh tidak terlalu besar namun berukuran sedang. Ibu titoh yang berasal dari daerah Cianjur ini sudah hampir 30 tahun menetap di daerah tersebut dan baru memulai berdagang warung nasi pada tahun 2012 bersama sang suami. Pada tahun tersebut sang suami meninggal dunia dan hanya tinggal dengan anak lelakinya yang beranama yayan. Tak terduga di tahun 2015 anak lelakinya juga menyusul sang suami ke Yang Maha Ku
Jakarta (2/12/17) Timnas Indonesia Menaklukan Brunei Darussalam dengan skor 4-0 dalam Pertandingan Internasional Aceh World Solidarity (ASW ) Cup 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Kemenangan timnas berhasil menempati posisi pertama dalam Pertandingan ASW 2017. JAKARTA – Timnas Indonesia menaklukan Brunei Darussalam dalam pertandingan Internasional Aceh World Solidarity Cup 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. (2/12/17). Pertandingan antara Timnas Indonesia dengan Brunei Darussalam tersebut menghasikan skor 4-0. Atas kemenangan ini membuat Indonesia mampu menempati posisi pertama dalam Pertandingan tersebut dan disusul oleh Kirgistan yang menempati posisi kedua. Pada pertandingan sebelumnya Timnas Indonesia dikalahkan oleh Kirgistan dengan skor 3-0. Namun, pada pertandingan ASW melawan Brunei Darussalam ini, pelatih Timnas yaitu Luis Milla tidak mudah menyerah dan melakukan strategi yang lain untuk melawan pemain-pemain Brunei Darussalam. Pada p Pelestarian lingkungan hidup diperlukan untuk membangun daerah. Ini merupakan suatu kawasan atau
Konservasi alam merupakan usaha yang dilakukan untuk melindungi dan melestarikan alam. Usaha
4 Mahasiswa Semarang Berprestasi dalam Kelola Sampah dan Lingkungan, menjadi mahasiswa memiliki
Cara memanfaatkan lahan sempit kota untuk berkebun – Minim lahan biasanya terjadi |