Orang yang melaksanakan amanah berarti dia memiliki akhlak

Amanah:  Jalan Sukses,  Bahagia dan Berkah

Oleh: Asyari

Semua  akad-akad yang dipakai di lembaga keuangan syariah merupakan akad yang memiliki sifat amanah. Artinya, akad dimana nasabah mempercayakan kepada  bank untuk memproduktifkan dana dan bank juga memberikan kepercayaan kepada  dunia usaha untuk memproduktifkan  dana melalui pembiayaan yang diberikan.

Dalam al-Quran, kata amanah ditemukan dalam beberapa surat, seperti; alBaqarah ayat 283, an-Nisa’ ayat.50, an-Anfal ayat 28, alAhzab ayat 72 dan alMukmin ayat 7.

Pada surat alBaqarah ayat 283, pembicaraan amanah dalam kontek hutang piutang yang mengandung makna amanah dalam membayar hutang [membayar tepat waktu]. an-Nisa’ ayat.50, amanah dalam kontek pemerintahan yaitu menyampaikan amanah kepada yang berhak. an-Anfal ayat 28, berkaitan larangan Allah terhadap orang yang mengkhianati  amanah. alAhzab ayat 72, amanah hanya  diterima  oleh manusia dan bumi, serta langit menolaknya. Terkahir  di dalam surat alMukmin ayat 7,  Allah menjelaskan bahwa  kunci keberuntungan dan kesuksesan orang mukmin dalam hidupnya adalah  menjaga amanah.

Menurut Sahmiar Pulungan [2006], ajaran amanah dalam al-Quran memiliki tujuan; [a]. Menciptakan kerjasama yang baik antar sesama, [b]. Kunci kemakmuran dan kejayaan suatu bangsa, [c]. Menjadi perekat sosial  yang mampu membentuk   jaringan antara lapisan masyarakat.

Allah telah memerintahkan kita untuk menjalankannya dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.[An-Nisa`: 58]
Rasulullah SAW memerintahkan setiap muslim untuk selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya : “Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu.” [HR. Ahmad dan Abu  bank Daud].

Allah di samping menyebutkan di dalam firman-Nya perintah untuk menjalankan amanah, juga menyebutkan kepada kita larangan untuk berbuat khianat. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul [Muhammad] dan janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian dalam keadaan mengetahui. ” [Al-Anfal: 27].Bahkan Allah memberitakan kepada kita dalam ayat-Nya bahwa mengkhianati amanah adalah sifat orang-orang Yahudi, yang kita dilarang untuk meniru akhlak mereka. Hal ini sebagaimana tersebut dalam firman-Nya: “Dan di antara mereka [orang-orang Yahudi] ada orang yang jika kamu memercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya.”[Ali‘Imran:75].
Begitu pula Rasulullah memberitakan kepada kita bahwa mengkhianati amanah adalah sifat orang-orang munafik. Sebagaimana dalam sabdanya “Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: Jika berbicara berdusta, bila berjanji tidak menepati janjinya, dan apabila diberi amanah mengkhianatinya. ” [HR. Muttafaqun ‘alaih].

Dampak Melalaikan Amanah

Rasulullah SAW menggambarkan orang-orang yang tidak memegang amanah sebagai bukan orang yang beriman dan tidak memiliki agama. Bahkan lebih jauh lagi, orang-orang yang selalu melanggar amanat digambarkan sebagai orang munafik. “Tidak beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama orang yang tidak menepati janji.” [HR. Adailami]  dan “Tanda orang munafik itu ada tiga macam : jika berbicara ia berdusta, jika berjanji dia mengingkari dan jika diberi kepercayaan dia khianat.” [HR. Ahmad]

Dalam skala kehidupan, baik mikro maupun makro, Sikap amanah akan memberikan dampak positif bagi diri pelaku, perusahaan, masyarakat bahkan negara. Sebaliknya sikap tidak amanah [khianat] tentu juga akan berdampak buruk.

Bagi pribadi, dampak buruk sikap tidak amanah adalah bahwa orang tersebut karena menempuh cara-cara yang tidak halal untuk memperoleh harta kekayaan, cepat atau lambat akan dikucilkan oleh lingkungan. Menuai konflik dengan mitra bisnis. Sementara secara legal, ia juga akan menuai masalah di kelak kemudian hari, seperti tampak pada banyaknya pejabat atau pengusaha digelandang ke meja hijau karena kejahatannya di masa lalu. Dan yang pasti, harta yang didapatnya itu sebanyak apapun, karena didapat dengan cara haram, adalah harta yang tidak berkah.

Bagi perusahaan, sikap tidak amanah [khianat] akan menimbulkan kerugian dan inifesiensi. Timbul konflik dengan mitra usaha. Hilang kepercayaan dari konsumen. Dan kalau hal ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin perusahaan tersebut berakhir bangkrut. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat atau negara. Sikap tidak amanah selain menyebabkan kebocoran dan inefesiensi, juga dapat menyebabkan tingkat kepercayaan terhadap suatu negara serta kredibilitasnya menjadi hancur.

Dalam perjalanan Islam telah menorehkan pengalaman betapa kesalahan dalam melaksanakan amanah mengakibatkan kerugian dan musibah. Pada saat perang Uhud, Rasulullah SAW. memerintahkan satu pasukan pemanah untuk tetap berjaga di bukit Uhud dan tidak meninggalkan pos itu. Tetapi, ketika tentara Islam sudah di ambang kemenangan, dan sebagian yang lain bersorak sambil memunguti rampasan perang, maka pasukan pemanah pun tergoda dan ikut-ikutan mengambil rampasan perang itu. Akhirnya pasukan kafir berhasil memukul mundur pasukan umat Islam, dan rampasan perang raib dari tangan mereka. Lebih tragis dari itu adalah darah segar berceceran dari muka Rasulullah SAW, akibat amanah yang dilalaikan.
Rasulullah saw. mengancam pemimpin yang menyelewengkan jabatannya, mengkhianati amanah rakyatnya dengan ancaman yang berat.Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata kepada Ubaidah bin Ziyad pada saat sakit menjelang wafatnya, “Kalau bukan karena sakit yang akan membawa kematian ini, saya tidak akan menceritakan kepadamu, bahwa saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang yang diberi amanah Allah untuk memimpin rakyatnya, sedangkan ia meninggal dunia dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah haramkan baginya masuk surga.” [Sahih Muslim, hadits ke 3409, Jilid 9, hal 349].

Cara Membangun Amanah 

Menjalankan amanah dan menjaganya bukanlah perkara yang bisa dilakukan semudah membalik tangan. Allah telah menjelaskan tentang beratnya amanah di dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah [yaitu menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan-Nya] kepada seluruh langit dan bumi serta gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu banyak berbuat dzalim dan amat bodoh. ” [Al-Ahzab: 72].

Di dalam ayat tersebut kita mengetahui, bahwa makhluk-makhluk Allah yang sangat besar tidak bersedia menerima amanah yang ditawarkan kepada mereka. Yaitu amanah yang berupa menjalankan syariat yang Allah turunkan melalui utusan-Nya. Mereka enggan untuk menerima amanah tersebut bukan karena ingin menyelisihi Allah.

Sikap amanah mutlak harus dimiliki oleh seorang pebisnis muslim.  Membangun sifat amanah ini dapat melalui penyadaran bahwa apapun aktivitas yang dilakukan -- termasuk pada saat dia bekerja— selalu diketahui oleh Allah SWT [ihsan] dan kemudian diperkuat jika dia selalu meningkatkan pemahaman Islamnya dan istiqomah menjalankan syari’at Islam.

Amanah juga dapat dibangun dengan jalan saling menasihati dalam kebajikan serta mencegah berbagai penyimpangan yang terjadi.

Tipe Manusia Dalam Melaksanakan Amanah

Terdapat tiga kelompok manusia  dalam kaitan dengan pelaksanaan amanah.
Pertama adalah orang–orang yang menampakkan dirinya seolah-olah menjalankan amanah. Sama menampakkan keimanannya namun sesungguhnya mereka tidak beriman. Mereka itulah yang disebut orang–orang munafik.  Kedua adalah orang-orang yang dengan terang-terangan melaksanakan amanah tersebut. Yaitu mereka tidak mau beriman baik secara lahir maupun batin. Mereka adalah orang-orang kafir dan musyrikin. Ketiga adalah orang-orang yang menjaga amanah yaitu orang-orang yang beriman baik secara lahir maupun batin.
Dua kelompok pertama yang kita sebutkan tadi akan diadzab dengan adzab yang sangat pedih. Sedangkan kelompok yang ketiga yaitu mereka yang beriman secara lahir dan batin, merekalah orang-orang yang akan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah. Hal ini sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya dalam firman-Nya: “Sehingga Allah mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” [Al-Ahzab: 73]

Penutup

apa perbedaan antar mad shilah qasirah dan mad shilah tawilah?jika ada beri penjelasan serta contoh! nt:jangan di hapus nt:lagi membutuhkan abang onli … ne... nt: huueee pengen rawon,sate,sama baksont:gak ada yang minat kah??​

TOLONG ADIK TAK TAHULatihan tukar ayat aktif kepada ayat pasif. 1. Encik Sofiah membuat pinjaman bank untuk menjalankan projek penternakan ikan tawar. … 2. Beberapa orang pekerja sedang menebas semak samun di kiri dan di kanan lebur raya itu.3. Hakim telah menjatuhkan hukuman penjara sepanjang hayat terhadap peragut yang menyebabkan kematian seorang wanita yang mengandung. 4. Hakim telah menjatuhi ketua sindiket itu hukuman gantung sampai mati.5. Kini kaum petani telah mengetinkan hasil buah- buahan setelah menjalani kursus industri kecil dan sederhana anjuran MARA. 6. "Saudara perlu segera menghadiri temu duga itu jika hendak mendapat pekerjaan itu," kata kerani itu kepada saya.7. Saya telah menerima surat pelantikan sebagai jurulatih bola sepak pasukan sekolah kamu.8. Ibu telah memasakkan ayah kari kepala ikan. 9. Saya telah memasak lauk ikan untuk ayah. 10. Setelah membuat segala persiapan, kami sekeluarga pun menyambut para tetamu di luar dewan. 11. Kami telah mengesyorkan usul itu kepada pihak berkuasa agar mengambil tindakan dengan segera. 12. Selain berbuat bising, pelajar-pelajar itu juga suka mengganggu guru yang sedang mengajar di dalam kelas.​

bantu kak pls butuh banget​

gue kan lagi makan jambu trus gue tanya ibu itu jambu apa dia bilang jambu boll, nah temen sy nanya boll itu artinya apa kaks​

buatlah cerita demos PMR,tema bebas!!mohon di bantu.mksih​

"dia maryam dia mempunyai perangai yang baik, dia disukai banyak orang kerena perangainya yang baik itu, dia berbakti kepada ke 2 orang tuanya dan dia … juga menghormati orang yang lebih tua darinya. selain itu dia juga murah senyum, suka menolong orang, suka bersedekah, dan tidak sombong kepada siapapun." terjemahan ke b.arab​

1. Pembibitan secara generatif berupa...a. stekb. mikromineralc. komposd. pospor2. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara...a. mencangkulb. men … cangkokc. menanamd. vegeratif dan generatiftlong bantu cmn 2 soalmapel: prakarya​note:• jan asal• asal? auto report• No bhs alien [djdjdhdhddhs]

Sebutkan 4 alat yg digunakan dalam kegiatan pendokumentasian bukti kas kecil?

Ibarat menanam modal untuk akhirat, seharusnya wakaf menjadi suatu keharusan bagi setiap muslim salah satu unsur yang harus ada dalam wakaf adalah ada … nya wakif yang dimaksudnya adalah

Hukum membuka aurat di depan wanita non muslim apa?​

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề