Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

Hormon inilah yang bertugas untuk mematangkan fungsi organ-organ tubuh remaja selama masa puber.

Jika perempuan akan memiliki massa lemak yang lebih besar di masa puber, laki-laki akan memiliki massa otot yang lebih besar.

Pertumbuhan remaja saat masa puber

Sudah dijelaskan sedikit di atas kalau remaja laki-laki dan perempuan mempunyai waktu pubertasnya masing-masing.

Simak penjelasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan remaja saat masa puber di bawah ini.

Pertumbuhan remaja perempuan

Saat masa pubertas ini dimulai, anak perempuan akan mengalami percepatan pertumbuhan dan mulai menstruasi pertama kali. Dua tahun setelah memasuki masa pubertas biasanya ia akan mencapai tinggi badan puncaknya.

Dua tahun setelah memasuki masa pubertas biasanya anak perempuan akan mencapai tinggi badan puncaknya.

Meskipun puncak pertumbuhan anak perempuan terjadi sebelum menarche, tinggi badan biasanya masih tetap tumbuh hingga 7-10 cm lagi setelah menstruasi.

Namun pertumbuhan tinggi badan setelah menstruasi ini tidak terjadi cepat jika dibandingkan sebelum menstruasi.

Tidak hanya karena kurangnya asupan gizi, terhambatnya pertumbuhan juga bisa terjadi karena ada permasalahan kesehatan khususnya di kelenjar pituitari atau kelenjar tiroid.

Pasalnya, kelenjar-kelenjar inilah yang akan memproduksi hormon penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Jika produksi hormon terhambat akibat adanya gangguan pada kelenjar-kelenjar ini, proses pertumbuhan dan perkembangan pun tidak akan berjalan lancar.

Pertumbuhan remaja laki-laki

Tinggi anak laki-laki cenderung bertambah sekitar 9.5 cm per tahun selama dalam masa pubertas. Jadi, tinggi badan anak laki-laki bisa bertambah sekitar 31 cm selama masa puber terjadi.

Jumlah pertambahan tinggi badan yang terjadi pada anak perempuan biasanya masih lebih rendah daripada angka tersebut.

Jadi, ketika memasuki usia remaja, anak laki-laki akan tetap lebih tinggi ketimbang perempuan meski masa pubertasnya lebih lambat.

Proses pubertas ini membutuhkan waktu 2-5 tahun. Artinya, selama masa tersebut tinggi badan masih bisa tumbuh dengan pesatnya hingga tinggi maksimal.

Berdasarkan waktunya, perkembangan di masa puber dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:

  • Perkembangan cepat (early matures), yang akan mulai masa puber sekitar usia 11 sampai 12 tahun
  • Perkembangan lambat (late matures), mulai masa puber sekitar usia 13 atau 14 tahun

Ada beberapa kondisi tertentu yang bisa menghambat pertumbuhan anak, termasuk kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kelenjar tiroid dan kurangnya hormon pertumbuhan.

Selain itu, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki tidak akan maksimal jika Anda tak memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik.

Masalah yang terjadi pada masa puber

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat rentang usia tertentu ketika remaja mengalami puber.

Namun, bukan tidak mungkin terjadi masalah seperti pubertas dini, masa puber bisa saja terlambat atau bahkan ada yang tidak mengalaminya.

Berikut berbagai masalah yang terjadi saat pubertas:

1. Pubertas dini pada remaja

Anak dikatakan mengalami pubertas dini atau pubertas prekoks apabila ia mengalami ciri-ciri pubertas lebih awal sebelum memasuki masanya.

Kondisi ini terjadi di usia 9 tahun pada anak laki-laki dan di usia 8 tahun pada anak perempuan.

Pubertas dini merupakan pertumbuhan abnormal yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak pada masa mendatang.

Belum banyak penelitian yang khusus mengamati dampak pubertas dini. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan Medical University of Chongqing melaporkan bahwa kondisi ini dapat berisiko menyebabkan penurunan kualitas air mani.

Pubertas dini dikenal memiliki dua jenis perkembangan yang berbeda, yaitu:

Pubertas dini sentral

Merupakan jenis pubertas dini yang umum terjadi dan ditandai dengan sekresi (keluarnya) hormon gonad oleh kelenjar pituitari di otak yang terlalu cepat.

Hal ini memicu aktivitas testis dan ovarium untuk memproduksi hormon seks dan menyebabkan proses pubertas terjadi lebih awal.

Pubertas dini perifer

Kondisi ini merupakan jenis pubertas dini yang jarang terjadi. Hal ini ditandai dengan dimulainya produksi hormon seks oleh organ reproduksi tetapi tanpa aktivitas kelenjar otak.

Pubertas dini perifer biasanya merupakan pertanda adanya masalah pada organ reproduksi, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang tidak aktif.

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

Artikel Biologi kelas 9 ini membahas tentang alat reproduksi laki-laki dan bagaimana alat reproduksi tersebut bekerja saat seorang remaja putra mengalami mimpi basah.

--

Buat kamu yang remaja putra nih pernah ngga sih pas bangun tidur taunya celanamu basah. Tapi bukan karena ngompol! Terus, kamu inget-inget lagi tadi malam kayanya kamu mimpi sesuatu. Nah, kejadian kaya gini disebut sebagai mimpi basah. Apakah kamu sudah mengalaminya? Mungkin bakal ada yang jawab sudah, belum, atau ga tau apa itu mimpi basah. Memangnya, apa sih mimpi basah itu?

Apa itu Mimpi Basah?

Mimpi basah atau emisi nokturnal adalah pengeluaran cairan semen atau air mani (ejakulasi) saat tidur. Umumnya pada saat mimpi basah seorang yang mengalaminya akan bermimpi sedang melakukan hubungan seksual, berfantasi seksual, atau bahkan hanya melihat orang yang sedang melakukan hubungan seksual. FYI, ejakulasi saat mimpi basah bisa terjadi tanpa rangsangan tertentu. Jadi bisa dibilang mimpi basah adalah sesuatu yang alamiah. Mimpi basah menandai seorang laki-laki telah memasuki masa pubertas lho.

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

Pubertas remaja putra biasanya terjadi di antara usia 12 sampai 16,5 tahun. Saat inilah, umumnya remaja putra mulai mengalami mimpi basah. Pada fase pubertas remaja putra akan mengalami 2 jenis perubahan, yaitu perubahan sekunder yang ditandai dengan perubahan fisik, dan perubahan primer yang ditandai dengan perubahan hormon dan fungsi organ reproduksi.

Baca Juga: Kenapa Perempuan yang Sudah Menstruasi Bisa Hamil?

Perubahan Fisik Laki-laki di Masa Pubertas

Perubahan fisik laki-laki di masa pubertas dikategorikan ke dalam perubahan sekunder (fisik) dan perubahan primer (hormon). Yuk, simak perbedaanya.

Perubahan Sekunder (Fisik)

Akibat dari perubahan sekunder atau perubahan fisik, remaja putra akan mengalami perubahan bentuk dan postur tubuh karena mengalami growth spurt, berupa puncak kecepatan pertumbuhan tinggi badan atau Peak Height Velocity (PHV), serta puncak kecepatan penambahan berat badan atau Peak Weight Velocity (PWV).

Selain itu, remaja putra juga akan mengalami perubahan suara (membesar), tumbuhnya jakun, tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan, dada, dan ketiak, serta mulai tumbuhnya jenggot, kumis, atau jambang. Muka remaja putra juga mulai ditumbuhi jerawat. Bahkan, pada fase ini remaja putra mengalami produksi keringat berlebih sehingga kadang menimbulkan bau badan. Hmm kira-kira kamu sudah mengalaminya belum nih?

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

Perubahan Primer (Hormon)

Sedangkan untuk perubahan primer, remaja putra akan mengalami perubahan hormon, khususnya hormon seksual seperti testosteron, dan perkembangan fungsi alat reproduksi yang memungkinkannya untuk mampu bereproduksi. Makanya nih, seorang remaja yang belum menikah disarankan untuk berhati-hati dalam bergaul untuk menghindari akibat dari seks bebas di kalangan remaja, seperti kehamilan di usia dini, penyakit menular seksual seperti kencing nanah atau bahkan HIV. Perjalananmu masih panjang, sekolah dulu yang bener dan bikin orang tuamu bangga ya!

Kembali soal mimpi basah tadi kan udah dijelasin kalau mimpi basah itu merupakan tanda  masuknya seorang laki-laki ke masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik, hormon, dan perkembangan fungsi alat reproduksi. Nah, saat mengalami mimpi basah, banyak organ reproduksi laki-laki yang terlibat nih. Memangnya, apa aja sih organ reproduksi pada laki-laki?

Alat Reproduksi Laki-laki

Organ reproduksi pada laki-laki itu terdiri atas organ reproduksi bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam. Nah, kita bahas satu-satu, yuk!

 

A. Organ Reproduksi Bagian Luar

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

 

1. Penis

Penis adalah organ yang berfungsi untuk kopulasi, yaitu memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita (vagina). Penis terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glans (kepala penis). Jika terdapat rangsangan seksual, jaringan ini akan terisi penuh oleh darah, sehingga penis menegang yang disebut ereksi.

2. Skrotum

Skrotum merupakan organ reproduksi bagian luar yang memiliki struktur seperti kantung dan berisikan dua testis yang menggantung. Fungsi utama skrotum adalah melindungi testis sebagai organ vital penghasil sperma dan menjaga suhu testis agar selalu berkisar 2 derajat dibawah suhu tubuh normal.

B. Organ Reproduksi Bagian Dalam

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

1. Testis

Testis adalah organ kelamin pria yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang, berbentuk bulat telur,. Pada testis terdapat saluran-saluran yang sangat kecil dan menggulung yang disebut tubulus seminiferus.

2. Saluran reproduksi

Saluran reproduksi pada laki-laki  terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra:

  • Epididimis adalah organ kecil seperti tabung sempit yang sangat panjang dan berliku-liku, melekat di belakang testis. Epididimis berfungsi untuk mengangkut dan menyimpan sperma sementara yang diproduksi oleh testis.
  • Vas deferens adalah sebuah saluran lanjutan epididimis yang mengarah ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju uretra.
  • Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis yang berfungsi sebagai saluran pengeluaran urin dan semen (air mani)

3. Kelenjar reproduksi

Laki-laki memiliki 3 buah kelenjar reproduksi, di antaranya vesikula seminalis, prostat, dan cowper (bulbouretral).

  • Vesikula seminalis atau kantung sperma merupakan dua buah kelenjar tubulus yang mengeluarkan cairan lendir berwarna kuning jernih dan kental. Kelenjar ini berfungsi sebagai persediaan makanan bagi sperma untuk bergerak. Selain itu, seperti namanya, vesikula seminalis atau kantung sperma juga berperan sebagai tempat penyimpanan sperma. 
  • Kelenjar prostat merupakan kelenjar penghasil cairan yang encer seperti susu.
  • Kelenjar cowper/bulbouretral menghasilkan cairan yang bening dan berlendir, serta berfungsi  menetralkan uretra dari sisa-sisa urine. Setelah uretra bersih, barulah sperma (semen) dikeluarkan.

Nah, gimana sih berbagai alat reproduksi tadi bekerja hingga seorang laki-laki mengalami mimpi basah?

Baca Juga: Apa Saja Gangguan Sistem Reproduksi Manusia

Bagaimana Alat Reproduksi Laki-laki Bekerja saat Mimpi Basah?

Saat mengalami mimpi basah, umumnya seorang laki-laki tanpa sadar bermimpi melakukan hubungan seksual. Hal ini terjadi karena kantong sperma telah penuh dan tidak sanggup lagi menampung sperma yang dihasilkan oleh testis. Akibatnya sperma harus dikeluarkan melalui penis. Nah, untuk mengeluarkannya secara alamiah umumnya pria akan mengalami mimpi basah. Ingat! Bukan basah karena ngompol ya, tapi karena adanya sperma yang keluar (ejakulasi) saat ia tidur.

Sekali lagi harus diingat, mimpi basah menandai seorang laki-laki sudah memasuki masa pubertasnya dan mampu bereproduksi, sehingga para remaja harus menyadari jangan sampai kamu masuk ke pergaulan bebas yang pastinya akan berpengaruh buruk ke masa depanmu. Jadilah remaja yang bertanggung jawab atas dirimu. Jangan melakukan hal-hal yang belum saatnya kamu lakukan ya!

--

Sekarang, apakah kamu masih ada yang ingin ditanyakan? Coba deh kamu chat langsung ke tutor terbaik di Roboguru Plus. Di sana, kamu akan mendapatkan jawaban tentang materi ini, bahkan materi lain pun bisa! Jadi, tunggu apa lagi?

Organ reproduksi seorang laki-laki yang sudah mengalami kematangan ditandai dengan

Referensi:

Zubaidah, S, Mahanal, S, dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum 2013. Kemdikbud.

Xu Shao, Chu Wang, dkk. (2020) 'Sexual Dream and Family Relationships in Frequent Sexual Dreamers and Healthy Volunteers' [Daring]. Tautan: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7478606/ (Diakses pada: 6 Juni 2021) 

Artikel ini diperbarui pada 14 Juli 2022.