Pabrik Sabut Kelapa di Banten

FAJARBANTEN.COM - Kabupaten Pandeglang yang dikenal sebagai daerah agraris, serta sempat menjadi salah satu daerah pemasok buah kelapa di Provinsi Banten, kini hanya tinggal cerita. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir ini, pasokan maupun hasil pertanian jenis buah kelapa itu, semakin sulit didapat, khususnya bagi para Supplier, maupun pemilik usaha berbahan dasar kelapa.

Seperti halnya diungkapkan Epul, salah seorang pengusaha dan supplier buah kelapa di Kecamatan Sobang yang mengaku, bahwa sejak beberapa tahun terakhir ini, dirinya merasa kesulitan untuk mendapat buah kelapa setiap harinya. Padahal Epul sering melakukan pencarian buah kelapa tersebut hingga ke wilayah Pandeglang Selatan.

"Padahal, permintaan pasar cukup tinggi. Cuma kelapanya enggak ada, kalau pun ada itu juga sulit mendapatkannya, karena harus rebutan dengan supplier lain. Hal ini terjadi sejak beberapa tahun kemarin, dan terparah sejak awal tahun 2019 ini," jelas Epul, Jumat [22/11/2019].

Demikian juga sempat dilakukan penelusuran oleh fajarbanten.com ke beberapa daerah yang sempat dikenal sebagai daerah penghasil buah kelapa di Pandeglang, mulai dari Panimbang, Cigeulis, Cibaliung, hingga Sumur. Namun hampir setiap Supplier, maupun para pemilik pabrik yang berbahan baku dari buah kelapa, pengakuannya hampir senada dengan Epul.

Seperti halnya pabrik pengolah tepung batok kelapa di Kecamatan Cibaliung, pengolah minyak mentah di Cibungur, Sukaresmi, pabrik sabut kelapa di Kecamatan Panimbang, maupun pabrik pengolah kelapa di Kecamatan Cisata dan Cigeulis. Dimana hampir rata-rata, pabrik-parik itu gulung tikar, dan bilapun masih produksi, diakuinya tidak begiti maksimal.

Diakui oleh Saepudin, salah seorang pemilik pabrik olahan buah kelapa dari Desa Tarumanegara, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang. Dimana dirinya mengaku, bila pabriknya tersebut sudah tidak lagi produksi, karena tidak adanya bahan baku untuk dilakukan produksi, atau karena semakin sulitnya mendapatkan buah kelapa di Pandeglang ini.

"Pabrik saya untuk sementara diliburkan dulu, karena tidak ada bahan baku. Jangankan masuk kelapa sampai puluhan ribu setiap hari, masuk dua ribu saja setiap hari sudah alhamdulilah. Sekarang masih memasok kelapa ke Sukabumi, tapi dapat kelapanya sampai ke daerah Malingping, Lebak," ungkapnya.

Padahal menurut pemilik pabrik pengolah kelapa untuk dijadikan bahan campuran kue ini. Di tahun 2013 - 2015 lalu, Kabupaten Pandeglang pernah mengekspor kelapa sampai ke Negara Thailand. Puluhan ribu butir kelapa di kumpulkan di tempat salah satu supplier yang ada di Kampung Karet, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang.

"Pasokan buah kelapa di kita ini sempat berjaya beberapa tahun lalu. Dimana daerah kita ini sempat melakukan eksport buar kelapa hingga ke Thailand. Namun sekarang kelapa di kita sudah sangat krisisi, tidak ada lagi ekspor ke Thailand tersebut," aku lelaki yang akrab disapa Udin ini.

Sementara Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan [KTNA] Kabupaten Pandeglang, Anton Khaerul Samsi tidak menampik, jika di Pandeglang saat ini mulai mengalami krisis kelapa. KTNA juga sudah mendorong untuk dilakukan peremajaan pohon kelapa.

"Ya memang Pandeglang krisis kelapa, tetapi dari Dinas Pertanian sudah ada peremajaan, dan bantuan bibit kelapa juga sudah ada untuk kelompok tani," singkat Anton. [Daday]

Terkini

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề