Pada dasarnya ada 3 keunikan yang terdapat pada seni tari nusantara sebutkan

Foto: Ciri-Ciri Gerak Tari Bali. [Foto: celebrities.id/Okezone]

JAKARTA, celebrities.id - Indonesia memiliki 1340 suku bangsa yang tersebar di setiap pulau dari sabang sampai merauke. Masing-masing Kebudayaan itu memiliki keunikan terutama tariannya. Ciri-ciri gerak tari Bali bahkan bisa berbeda dengan tari dari daerah lainnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu [16/10/2021]. Gerak tari Bali merupakan serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati orang lain. Gerak tari nusantara sangatlah beragam, sehingga setiap suatu daerah berbeda dengan daerah lain terutama pada Pulau Bali. 

Salah satu ciri tari bali yakni otentik dengan gerakan yang lincah dan bersifat dinamis. Tari Bali mempunyai gerakan yang selaras dengan musik dan pengiringnya. Gerakan tari Bali sangatlah unik karena memiliki gerak dan karakter yang khas. 

Baca Juga : 7 Unsur Tari Nusantara Serta Pengertian Lengkapnya

Berikut ciri-ciri gerak tari bali yang perlu diketahui dari ekspresi wajah hingga gerakan dan posisi kaki:

1. Gerakan Lincah dan Cepat

Ciri-ciri tari bali gerakannya sangat lincah, cepat dan dinamis, contohnya seperti dalam gerakan Tari Margapati. Tarian bali ini memiliki makna sebagai tarian menuju kematian. 

Dalam tarian Margapati, kita akan melihat penari yang gagah dan gerakannya lincah seperti laki-laki. Gerakannya dilakukan secara cepat seperti hendak menyergap.

Baca Juga : Ciri-Ciri Gerak Tari Sumatera yang Ikonik, Gesit dan Lincah

Berikutnya ada tari Kebyar Duduk. Tarian ini diciptakan oleh I Ketut Mario pada tahun 1925. Tarian ini sering disebut tari kebyar terompong karena dimainkan dengan alat musiknya bernama terompong. 

Tarian ini dilakukan secara tunggal, bukan berkelompok dan di dominasi dengan posisi duduk sambil menyilangkan dua kaki. 

2. Tarian yang Ekspresif

Tarian Bali terkadang menunjukkan gerakan lekuk badan yang ekspresif. Lalu gerakan tangan, kepala, hingga kaki juga digerakkan dengan cantik. Ciri khas tari bali yang ekspresif juga terlihat pada mata. 

Mata penari saat menari bali kerap bergerak dengan ekspresif dan menampilkan sorot mata yang kuat.

Contoh tari Bali yang menerapkan gerak tarian ini adalah tari Belibis. Tarian ini terinspirasi dari ilham kisah Angling Dharma.

Tarian ini terlihat dari gerakannya yang sangat lentur seperti seekor burung belibis. Gerakannya memiliki ciri-ciri seperti gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerakan tangan dan kaki. 

Tarian ini dilakukan secara berkelompok serta diiringi gamelan bali yang dimainkan secara agresif dan lincah.

3. Sikap dan posisi kaki 

Dalam tarian bali seperti di atas memiliki gerakan yang lincah dan bersemangat, bahkan ada tarian yang gerakannya membuat penarinya harus sampai berjongkok. 

Selain itu, ada juga tarian yang gerakan kakinya berbentuk tidak lurus atau menekuk seperti tari pendet. Posisi kaki sendiri sangat penting dalam gerakan tari Bali. 

Posisi kaki harus selaras dengan gerak tarian. Hentakkan yang dihasilkan juga harus beriringan dengan irama alunan musik.

4. Gerakan tari yang selaras dengan musik

Tarian Bali menyatu dengan musik yang dimainkan. Penari Bali menggerakan mata, kepala, tangan, kaki, bahu dan langkah tariannya sesuai dengan musik gamelan yang mengalun.

Pada dasarnya gerakan ini disesuaikan dengan tempo musik yang dimainkan dalam tariannya. Jika temponya cepat maka gerakannya semakin cepat juga dan begitu sebaliknya. 

Tarian-tarian seperti di atas mewakili dari ciri-ciri gerakan tari nusantara, dan juga merupakan tari tradisional dari pulau Dewata. Dalam tarian ada banyak unsur tari nusantara yang terdapat nilai tradisi yang masih kental. 

7 Unsur Tari Nusantara Serta Pengertian Lengkapnya

Editor : Simon Iqbal Fahlevi

Jakarta -

Detikers, pernahkah kalian menyaksikan pertunjukan tari, yang dalam penampilannya penari menggunakan tambahan alat? Misalnya, pada pertunjukan tari topeng, pasti kita akan melihat para penari menggunakan topeng.

Hal itulah yang dimaksudkan dari properti dalam suatu tarian.

Unsur pendukung adalah elemen yang penting dalam seni tari. Keberhasilan dalam suatu pertunjukan tari, sangatlah dipengaruhi oleh unsur-unsur pendukungnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai properti tari, yang dilansir dalam e-modul Seni Budaya dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud].

Pengertian Properti Tari

Properti adalah peralatan yang digunakan untuk sebuah pertunjukan tari. Properti tari pada dasarnya difungsikan untuk memberikan keindahan bentuk dalam pertunjukan tari. Hal ini diharapkan pertunjukan tari nantinya akan terlihat lebih sempurna.

Penggunaan properti tari haruslah mempertimbangkan jenis, bentuk, fungsi, dan ketepatan. Hal itu dimaksudkan karena dalam penggunaan properti tari, seorang penari membutuhkan penguasaan dan juga keterampilan.

Contoh properti tari di antaranya adalah selendang, keris, topeng, topi, payung, piring, pohon-pohonan, panah, tombak, dan masih banyak lagi.

Keterampilan seorang penari atas properti tari yang digunakannya, telah menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Lalu, apa fungsi properti pada sebuah tarian?

Fungsi Properti Tari

Fungsi properti tari dalam seni tari adalah sebagai berikut:

Ciri khas perlengkapan dari suatu tarian.

Menambah nilai estetika [keindahan], dan daya tarik
pada tarian.

Membantu memperkuat karakter dalam sebuah tarian.

Media pembantu dalam dalam penyampaian makna maupun pesan dari tari yang ditampilkan.

Penggunaan Properti Tari Pada Tarian Tradisional Nusantara

Penggunaan properti tari juga sering kita jumpai dalam tarian-tarian adat daerah atau tarian tradisional di Indonesia.

Misalnya, pada tari Piring atau tari Piriang. Properti yang digunakan tari piring adalah piring. Tari piring merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau. Dalam pertunjukannya, para penari akan mengayunkan piring-piring yang dipegangnya, dengan mengikuti gerakan teratur maupun cepat tanpa terlepas dari tangan mereka.

Tari Topeng Betawi merupakan tarian tradisional masyarakat Betawi di Jakarta. Sesuai dengan namanya, tari ini menggunakan topeng sebagai properti tari ciri khasnya.

Selain contoh di atas, masih banyak sekali contoh properti tari yang digunakan dalam tarian tradisional di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Beberapa daftar contoh properti tari dalam tarian tradisional Indonesia adalah sebagai berikut:

Tari Pakarena merupakan tari klasik asal Sulawesi Selatan, properti tari yang digunakan adalah kipas.

Tari Caci asal Nusa Tenggara Timur, properti yang digunakan adalah cambuk sebagai senjata dan perisai untuk pelindung diri.

Tari Jaran [Kuda] asal Pulau Jawa, properti yang digunakan adalah kuda kepang [ebeg], yang biasanya
terbuat dari bambu.

Tari Baksa Dadap asal Kalimantan Selatan, properti tari yang digunakan adalah panah.

Tari Saureka-reka asal Maluku, properti yang digunakan adalah bilah pohon sagu.

Tari Cangget asal Lampung, properti yang digunakan adalah tombak, jepana, keris talam emas, dan payung.

Tari Kancet Papatai asal Kalimantan Timur, properti yang digunakan adalah mandau dan perisai.

Tari Payung asal Sumatera Barat, sesuai dengan namanya properti yang digunakan adalah payung yang mencerminkan suatu sikap melindungi dan selendang sebagai simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap mengenai properti tari dan fungsinya. Apakah detikers sudah pernah menggunakan salah satunya dalam pertunjukan tari?

Simak Video "Unjuk Kebolehan Seniman Tari Lintas Negara di Gelaran 'Asia Tri 2021'"



[nwy/nwy]

36 Seni Tari untuk SMAMA Kelas X Pada tari Saman, posisi penari duduk berlutut dan berat badan tertekan pada kedua telapak kaki. Pola ruang pada tari saman terbatas pada ketinggian posisi badan, dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi di atas lutut yang disebut berlembuku. Gerakan ini merupakan level paling tinggi. Adapun level paling rendah saat penari membungkuk ke depan 45 O yang disebut tungkuk atau saat penari miring ke belakang sampai 60 O yang disebut langat. Ada pula gerakan tari Saman yang disertai miring ke kiri atau ke kanan yang disebut singkeh. Selain itu, ada gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan- depan atau ke kiri-belakang yang disebut lingang. Dalam tari Saman, gerakan tangan yang sangat dominan karena berfungsi sebagai gerak dan musik. Gerakan tangan dalam tari Saman antara lain sebagai berikut. Cerkop, • yaitu gerakan kedua tangan berhimpit dan searah. Cilok, • yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sebuah benda ringan seperti garam. Tepok, • yaitu gerakan tangan yang dilakukan dalam berbagai posisi, misalnya horizontal atau baling-baling. Adapun gerak kepala dalam tari Saman adalah sebagai berikut. Anguk, • yaitu gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lambat sampai cepat. Girek, • yaitu gerakan kepala berputar seperti baling-baling. Tari Saman dilakukan tanpa alat musik. Adapun pengiring tari Saman adalah gerakan tangan dan badan penari. Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian bertempo sedang sampai cepat. Tepukan kedua belah tangan, biasanya bertempo sedang sampai cepat. • Tepuk kedua telapak tangan ke dada, biasanya bertempo cepat. • Tepukan sebelah telapak tangan ke dada, biasanya bertempo sedang. • Gesekan ibu jari dengan jari tengah, biasanya bertempo sedang. • Dalam pertunjukkan tari Saman, semua gerakan tersebut digabungkan sehingga menghasilkan tarian yang indah. Kekuatan tari Saman tidak hanya dari syair yang dilakukan saja, namun gerakan yang kompak juga menjadi nilai lebih dalam tarian ini. 2 Sumatra Utara Gerakan ringan, lincah, energik, dan dinamis merupakan keunikan tarian dari daerah Sumatra Utara. Gerakan tersebut diwujudkan dalam bentuk lenggangan tangan dan loncatan kaki, seperti yang terdapat pada gerakan tari Serampang Dua Belas. Gerak jari-jari tangan yang turun naik, memutar, dan sedikit merunduk merupakan gerakan tari Tor-Tor. Tarian dari daerah Sumatra Utara ini, sebagian besar merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasangan. Pelajaran 3 Apresiasi Seni Tari Kelompok Nusantara 37 Gambar 3.3 Tari Tor-tor Sumber: mandosiiles.wordpress.com Tari Tor-Tor adalah tarian yang gerakannya seirama dengan iringan musik magondangi yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Menurut sejarahnya, tari Tor-Tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan “masuk” ke patung-patung batu yang merupakan simbol dari leluhur, lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki jinjit-jinjit dan gerakan tangan. 3 Sumatra Barat Tarian dari Sumatra Barat banyak ditarikan secara berpasangankelompok oleh kaum pria dan wanita. Pada umumnya, tarian memiliki gerakan aktif dinamis namun tetap berada dalam alur dan tatanan yang khas. Ciri khas tarian ini terletak pada prinsip tarian yang belajar kepada alam. Oleh karena itu, dinamika gerakan tari-tari tradisi Sumatra Barat selalu merupakan perlambang dari unsur alam sehingga menjadikan gerakan tarian ini bersifat maknawi. Tarian ini banyak menggunakan gerakan tangan dengan jemari terbuka, patah-patah, dan menyiku berkesan berat penuh makna. Tarian ini pun menggunakan gerak badan yang turun-naik dan memutar. Gerak tari ini diwujudkan di antaranya dalam tari Piring, tari Payung, tari Randai, tari Pasambahan, dan tari Indang. Gambar 3.4 Tari piring Sumber: www.lickr.com 38 Seni Tari untuk SMAMA Kelas X Tari Piring dapat dilakukan secara berpasangankelompok dengan ragam gerakan yang bersifat dinamis dan cepat serta diiringi oleh bunyi piring berdentik yang dibawa oleh para penari. Pada tarian ini, kedua belah tangan penari membawa piring diiringi oleh suara ansambel talempong yang dinamis. Pola lantai pada tari piring mengambil gerakan-gerakan pencak. Tari Piring menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau.

b. Keunikan Tari dari Daerah Jawa Barat dan Betawi

Tari dari daerah Jawa Barat dan Betawi memiliki keunikan yang berbeda dengan tari daerah Sumatra. Agar dapat membedakannya, pelajarilah uraian berikut. 1 Tari dari Daerah Jawa Barat Tarian dari daerah Jawa Barat pada umumnya memiliki gerakan yang lincah dan energik. Hal tersebut diwujudkan dalam langkah kaki yang cepat dan ringan serta gerak pinggul dan pangkal bahu sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Gerakan tersebut ditarikan oleh penari wanita. Salah satu tarian yang terkenal dari Jawa Barat adalah Jaipongan. Tarian ini merupakan tari pergaulan yang berkembang dari tarian yang telah ada sebelumnya, yaitu tari Ketuk Tilu. Kata Jaipongan berasal dari masyarakat Karawang yang diambil dari gerakannya, Jaipongan masih menampakkan pola-pola dari tari Ketuk Tilu yang mengandung gerakan bukaan, pencugan, nibakeun, dan beberapa gerak mincid. Jaipongan memiliki daya tarik bagi kaum muda karena memiliki gerak tari yang dinamis dengan mengikuti tabuhan kendang. Selain kendang, alat musik lain yang digunakan dalam Jaipongan adalah ketuk, rebab, goong, kecrek. Ada pula seorang sinden atau penyanyi untuk mengiringi musik yang dimainkan. Busana yang digunakan untuk Jaipongan antara lain sinjangcelana panjang, kebayaapok, dan ornamen yang banyak sehingga terlihat megah. Namun demikian busana tersebut tidak menyulitkan penari untuk bergerak. Di samping itu, terdapat pula tarian yang gerak dasarnya merupakan gerak menabuh alat musik, di antaranya tari Rampak Kendang. Tari Rampak Gambar 3.5 Tari Jaipongan Sumber: www.lickr.com Pelajaran 3 Apresiasi Seni Tari Kelompok Nusantara 39 Kendang merupakan perpaduan antara gerak dan musik dalam memainkan kendang secara bersamaan, ciri khasnya menonjolkan kekompakan dalam menabuh kendang yang menghasilkan irama yang ceria dan dinamis. Gambar 3.6 Rampak Kendang Sumber: pituin.multiply.com Dalam tari daerah Jawa Barat, ada beberapa istilah gerak tari, di antaranya sebagai berikut. 1. Edeg-edegan atau kuda-kuda adalah gerak pada saat pembukaan tarian. 2. Jangkung Ilo adalah gerak pembukaan suatu pembukaan dari tari. 3. Gedig adalah gerak langkah di tempat dengan tekanan badan. 4. Mincid adalah gerak langkah menyentuh lantai. 5. Keupat adalah gerak berjalan ke depan. 6. Bakplang 2 Tari dari Daerah Betawi Salah satu tarian yang berkembang di masyarakat Betawi adalah tari Zain Betawi, meskipun tarian ini kental dipengaruhi tari melayu dan budaya Arab tarian ini sudah menjadi bagian kebudayaan yang terintegrasi dalam masyarakat budaya Betawi. Adapun kata Zain itu sendiri berasal dari bahasa arab, yaitu zafana yang artinya bertandak atau berjoget atau menari. Tari Zain termasuk kedalam tari pergaulan. Hal ini diperkuat oleh berbagai keterangan serta dilihat dari ciri-ciri penampilannya. Pertama, adanya unsur improvisasi; kedua, adanya unsur spontanitas; dan ketiga, adanya unsur ketidakformalan, terutama dari segi pemakaian kostum serta tidak terdapatnya aturan yang mengikat, baik dari segi koreograi, dalam hal ini ketentuan komposisi tari maupun dari segi musik sebagai pengiringnya. Dalam pertunjukannya tidak terdapat jarak antara penari dan penonton. Penonton bebas untuk tampil bebas di arena sebagai penari. 40 Seni Tari untuk SMAMA Kelas X Pengaruh budaya melayu pada masyarakat Betawi melahirkan berbagai produk kebudayaan, salah satunya tari Zain Betawi. Tari zain terbagi dua, yaitu tari Zain umum, yaitu tari zain yang berkembang di kalangan ulama dan tari Zain Betawi yang berkembang di kalangan masyarakat Betawi yang bukan ulama. Keunikan yang paling pokok dari tari Zain betawi ialah tidak terlalu menekankan pada gerakan tangan, tubuh, kepala, serta gerakan di bagian badan. Gerakannya terpusat pada kaki dengan menggunakan dua pola langkahan, yaitu langkahan biasa dan langkahan kecil. Langkahan kaki dengan arah menyudut serta langkahan kaki yang membentuk mata panah, merupakan ciri yang paling khas dalam tari Zain Betawi. Langkahan tersebut merupakan langkahan pokok dalam tari Zain. Adapun gerakan-gerakan kaki yang membentuk garis lengkung baik berupa lingkaran penuh, setengah lingkaran, maupun spiral dianggap sebagai variasinya. Dalam tari zain betawi terdapat empat jenis pola gerakan kaki, yaitu pola pokok, putaran tiga, konde, dan setengah putaran. Keempat pola langkahan tersebut, digunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya pola langkahan tersebut merupakan satu kesatuan. Lamanya melakukan satu pola langkahan kaki dihitung berdasarkan irama lagunya, bisa dua kali empat hitungan atau tiga kali empat hitungan. Ini akan sangat tergantung pada kemauan si penari. Penari dapat saja membuat rumus perpindahan pola langkahan kaki secara spontan, misalnya 2x4; 3x4; 1x4 dan seterusnya. Tari Zain termasuk ke dalam tarian yang memiliki pola lantai yang bervariasi. Setiap variasinya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Akhir variasinya juga selalu kembali ke titik semula. Seperti telah dikatakan sebelumnya, gerak tari zain betawi terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok dalam langkahan tersebut adalah gerak berjalan menapak atau jinjit sebelah kaki. Namun, sering juga divariasikan dengan gerakan-gerakan seperti menendang. Adapun gerakan tangan mengikuti gerakan kaki sebagaimana layaknya orang berjalan. Gerakannya hanya berupa ayunan biasa, yang kadang-kadang diselingi dengan tepukan tangan atau dengan gerakan menyentak-nyentakan ibu jari tengah. Ragam gerak yang terdapat di dalam tari Zain betawi pada umumnya tidak mempunyai nama khusus. Walaupun demikian, terdapat tiga motif yang pada umumnya terdapat dalam tari Zapin Betawi yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu ayunan, tepukan, dan hentakan ibu jari dan jari tengah yang menimbulkan bunyi tek. Pada musik tari Zain Betawi digunakan pula vokal yang dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita yang fungsinya sebagai pembawa lagu melodi. Lirik

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề