Penari dapat bergerak dengan ukuran gerak sesuai karakter gerak dan

Home » Kelas XII » Unsur Pokok Gerak Tari

Gerak tubuh manusia merupakan substansi (bahan baku) dalam seni tariyang telah mengalami proses penggarapan/pengolahan (stilasi/distorsi). Gerak muncul akibat perpindahan tubuh atau bagian (anggota) tubuh dari suatu sikap ke sikap yang lain. Perpindahan tubuh/anggota tubuh diakibatkan oleh kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh, kekuatan tersebut disebut tenaga. Gerak yang terlahir membutuhkan tempat untuk keleluasaannya, tempat utuk keleluasaan gerak tubuh itu disebut ruang. Pada saat melakukan suatu gerak atau menghubungkan antara satu gerak ke gerak yang lainnya membutuhkan adanya waktu. Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu.


A. Tenaga Tenaga adalah kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh untuk melahirkan adanya gerak tari, tentunya berupa tenaga yang disalurkan melalui pengaturan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan geraknya. Unsur tenaga dalam sebuah penyajian gerak tari akan terkait dengan masalah dari penggunaan tenaga si penari. Masalah ini akan dapat membedakan karakter tarian yang berbeda, seperti karakter tari halus, tari ladak, dan tari gagah. Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya bahwa si penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus menggunakan tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus dan sebagainya. Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :

  1. Intensitas merpakan banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak. Penggunaan tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah.
  2. Tekanan atau aksen, yakni penggunaan tenaga yang tidak merata ada gerak yang hanya sedikit menggunakan tenaga, tetapi ada pula yang besar/banyak menggunakan tenaga. Contoh penggunaan tenaga dalam gerak tari yang besar ketika seorang penari berdiri di atas punggung temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari temannya yang berdiri di atas punggungnya.
  3. Kualitas, cara bagaimana tenaga disalurkan untuk menghasilkan gerak: bergetar, menusuk, mengayun, terus menerus tegang, dan sebagainya.


Gerakan pada tari jenis putri menggunakan tenaga relatif lebih lemah/halus bila dibandingkan dengan gerakan yang terdapat pada tari jenis putra,. Pada ragam-ragam gerak dalam suatu tarian pun terdapat pengaturan tenaga yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran tenaga dalam satu bentuk ragam gerak pun mengalami penyaluran tenaga yang tidak sama kuat lemahnya.

Penari dapat bergerak dengan ukuran gerak sesuai karakter gerak dan

B. Ruang
Perwujudan gerak yang didorong oleh kekuatan seperti telah dijelaskan di atas tidak akan sempurna apabila tidak ditunjang oleh keleluasaan tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak inilah yang disebut dengan ruang. Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak.Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal yaitu (1) ruang sebagai tempat pentas dan (2) ruang yang diciptakan oleh penari

  1. Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang di sini dapat berupa karena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya misalnya panggung, lapangan atau halaman terbuka.
  2. Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas. Contohnya ketika penari harus menirukan gerak burung terbang, tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil.

Adanya ruang yang diciptakan penari dalam melakukan gerakan tidak akan terlepas dengan adanya ruang pentas, yang pada garis besarnya ruang pentas tersebut terdiri dari ruang pentas prosenium dimana penonton hanya bisa mengamati tontonannya dari satu sisi (depan) saja, dan ruang pentas arena dimana penonton dapat mengamati tontonannya dari ketiga sisi atau bahkan dari segala arah (pentas melingkar).

C. Waktu Unsur penggunaan waktu dalam gerak tari, berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Unsur waktu dalam tari terkait dengan masalah ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus yang mampu memberikan nafas tarian sehingga tari tampak lebih hidup dan dinamis. Rangkaian gerak yang dihasilkan oleh tenaga dan ruang dan telah tersusun tersebut dalam proses melakukannya membentuk sebuah “wujud waktu”. Wujud waktu tersebut penggunaannya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

  1. Irama merupakan suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat). Pada iringan tari tradisi sudah terdapat patokan irama yang baku seperti: kering tilu, untuk patokan irama yang cepat, kering dua/sawilet untuk patokan irama yang sedang, lagu ageung/gede untuk patokan irama yang lambat.
  2. Ritme merupakan pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. Misalnya pada saat melakukan salah satu ragam gerak jangkung ilo pada tari dasar putra gagah yang menggunakan patokan irama kering dua. Pada alunan irama tersebut terjadi pembagian waktu melakukan rangkaian unsur/elemen-elemen gerak sampai selesai. Pengaturan waktu inilah yang dimaksud dengan ritme.
  3. Tempo merupakan ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari. Tempo diartikan lamanya waktu dalam menyelesaikan satu bentuk ragam gerak tari. Dalam sebuah tarian terdiri dari beberapa ragam gerak yang temponya berbeda-beda.

Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Unsur-unsur tenaga, ruang dan waktu yang memunculkan adanya gerak tari. Unsur tenaga terdapat pada intensitas, tekanan/aksen dan kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan. Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk-bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang yang diciptakan penari maupun ruang pentas. Unsur waktu bisa dirasakan pada saat melakukan ragam gerak.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 3:40 PM

Pengolahan Ruang, Waktu, dan Tenaga Sesuai Iringan

Penari dapat bergerak dengan ukuran gerak sesuai karakter gerak dan

       Hai bertemu lagi di materi seni budaya, materi kali ini kita akan belajar tentang pengolahan ruang, waktu dan tenaga pada tari, kita akan membahas tentang apa itu ruang, arah, waktu, garis, volume, dan level. Langsung aja yuk kita simak dibawah..

B. Pengolahan Ruang, Waktu, dan Tenaga Sesuai Iringan

          Gerak tari bukanlah gerak-gerak seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Gerak tari merupakan gerak-gerak yang telah mengalami proses tertentu. Jadi, gerak-gerak tersebut sudah tidak alami, karena sudah mendapatkan perubahan-perubahan dari bentuk semula. Oleh karena itu, timbulah suatu pengertian bahwa gerak tari adalah gerak-gerak yang telah distilir, sehingga menghasilkan gerak-gerak yang indah. Berikut akan diuraikan mengenai pengolahan ruang, waktu, dan tenaga sesuai iringan. 

1. Ruang 

    Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari dapat bergerak atau menari karena adanya ruang. Ruang pentas atau tempat penari melakukan gerak adalah wujud ruang secara nyata, merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan gerak.Misalnya: panggung, halaman terbuka lapangan dan lain-lain. 

Pokok permasalahan yang terkandung dalam ruang, baik itu berupa ruang yang diciptakan oleh penari maupun ruang tempat menari, meliputi: garis, volume, arah, level dan fokus.

   Arah, yaitu arah hadap penari ketika melakukan gerak. Arah itu bisa ke depan, ke belakang, ke samping dan ke arah lainnya.

Fokus yaitu sudut pandang suatu perspektif penonton dan yang diperlukan dalam melakukan rangkaian gerak. 

Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi menunjukkan arah hadap dan arah gerak penari. Arah hadap penari saat melakukan gerak tari, misalnya ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri. Adapun arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam.

Volume, yaitu jangkauan gerak yang tergantung dari besar kecilnya ruang yang digunakan seorang penari. 

Misalnya, langkah ke depan dapat dilakukan dengan langkah pendek, langkah biasa, dan langkah lebar. 

Gerakan ini sama tetapi dilakukan dengan ukuran yang berbeda. Dengan kata lain, gerakan kecil bisa dikembangkan dan gerakan besar dapat dikecilkan volumenya. 

Garis yaitu kesan yang ditimbulkan setelah menggerakkan tubuh sedemikian rupa dengan membentuk garis tubuh di luar garis tubuh yang alami.

Misalnya garis tubuh yang melengkung menimbulkan kesan manis. Garus diagonal atau zig-zag menimbulkan kesan dinamis. Garis tegak lurus memberi kesan tenang dan seimbang. Garis datar memberi kesan istirahat dan sebagainya. 

Level berhubungan dengan tinggi rendahnya penari pada saat melakukan gerakan. Ketinggian maksimal dicapai penari adalah pada saat melompat ke udara dan ketinggian minimal dicapai ketika rebah di lantai. 

  Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan tersebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkah-langkah pendek (lari-lari kecil). 

Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. 

Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. 

unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo. Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak.

Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakan-gerakan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dari belakang sampai ke depan.

Pengaturan dan pengendalian tenaga pada saat menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai agar dapat menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. 

Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan gerak tari akan menimbulkan dinamika. 

Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya menggunakan satu macam tenaga. 

Misalnya ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh karena itu, saat kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

157 Seni Budaya a. Ruang sebagai tempat pentas yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata, yaitu merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang di sini dapat berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya. b. Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas. Contohnya, ketika penari harus menirukan gerak burung terbang tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil. Cara penggunan ruang dalam tari dapat dilihat dari beberapa segi yaitu garis, volume, arah, dan level. 1 Garis yaitu kesan yang ditimbulkan setelah penari selesai menggerakkan tubuhnya. Garis ini dapat ditimbulkan oleh badan penari dan atau di luar badan penari. Gerak yang ditimbulkan oleh badan penari yaitu gerak yang dihasilkan dari seluruh anggota badan seperti tangan, badan, kepala, kaki dan sebagainya. Dari bentuk-bentuk garis tubuh dan anggota tubuh tersebut akan menghasilkan desain-desain gerak dan garis yang masing- masing memiliki kesan tersendiri. a Desain vertikal yaitu disain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas, atau ke bawah. Desain ini memberi kesan egosentris dan menyerah, b Desain horizontal, yaitu desain yang menggunakan sebagian besar dari anggota badan mengarah ke garis horizontal. Kesan yang muncul adalah kesan mencurah. Desain lurus, yaitu desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso dan lengan. Desain ini memberi kesan kesederhanaan dan kokoh, c Desain lengkung, yaitu desain dari badan dan anggota-anggota lainnya yang menggunakan garis-garis lengkung. Desain ini memberi kesan halus dan lembut. Gerak-gerak di luar badan penari dapat berupa garis-garis seperti garis diagonal, garis lengkung, garis lurus, garis lingkaran, dan sebagainya seperti tampak dalam gambar di bawah. 158 Kelas XII SMA MA SMK MAK 2 Volume, yaitu jangkauan gerak yang digunakan oleh penari ketika menari. Seperti volume gerak kecil, volume gerak besar, dan volume gerak sedang yang dihasilkan oleh anggota badan. 3 Arah, yaitu arah hadap dan arah pandangan penari ketika menari. Arah hadap penari dapat ke samping kanan-kiri, arah ke depan, arah ke belakang, arah serong depan kanan-kiri, arah serong belakang kanan-kiri, dan sebagainya. 4 Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya gerak dari badan penari, dan tinggi rendahya badan penari ketika menari. Terdapat tiga jenis level yang lazim digunakan dalam tari yaitu level tinggi. Pada level ini, gerak yang dilakukan di atas badan penari. Level sedang yaitu gerak yang dilakukan berkisar di bawah bahu sampai perut, dan level rendah yaitu gerak yang dilakukan dari perut ke bawah. Penggunaan level-level tersebut dapat digunakan pula dengan cara meninggikan atau merendahkan tubuh dari bentuk tubuh yang normal. 5 Fokus, yaitu sudut pandang penari pada saat melakukan gerak di atas pentas sesuai dengan tuntutan geraknya. Terdapat fokus dekat, fokus jauh, dan fokus sedang. Ketiga fokus atau sudut pandang ini akan berpengaruh besar terhadap kemampuan penari dalam pengungkapan karakter tokoh tarian yang dibawakan.