Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga
Lihat Foto

KOMPAS.COM/FARIDA

Limbah sludge atau lumpur beracun ditemukan dikubur dalam tanah proyek perumahan di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Rabu (30/10/2019).

KOMPAS.com - Aktivitas manusia telah melahirkan berbagai jenis pencemaran yang merusak planet bumi. Salah satu dampak aktivitas manusia adalah pencemaran tanah atau polusi tanah.

Apa itu pencemaran tanah? Apa saja penyebab dan dampaknya?

Pengertian pencemaran tanah

Dikutip dari Conservation Institute, definisi polusi tanah adalah kerusakan dan kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia. Polusi menyebabkan perubahan tanah baik bersifat sementara maupun permanen.

Polusi tanah berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah bumi. Berakibat pada berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah sebagai tempat ideal untuk kegiatan konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain-lain.

Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi tanah adalah deposisi bahan limbah padat atau cair di darat atau bawah tanah yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengancam kesehatan masyarakat dan menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak sedap dipandang.

Baca juga: Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Jenis-jenisnya

Penyebab pencemaran tanah

Efek pencemaran tanah memang tidak muncul dalam semalam. Polusi tanah adalah hasil aktivitas jangka panjang manusia yang bersifat merusak (destruktif).

Terdapat berbagai macam penyebab yang berkontribusi terhadap pencemaran tanah dan berasal dari sumber yang berbeda.

Dilansir dari Conserve Energy Future, beberapa penyebab pencemaran tanah antara lain:

  1. Penggundulan hutan dan erosi tanah
  2. Kegiatan pertanian
  3. Kegiatan pertambangan
  4. Industrialisasi
  5. Tempat pembuangan sampah
  6. Limbah manusia
  7. Kegiatan konstruksi
  8. Limbah nuklir

Baca juga: Sisa Pangan Ikan Sebabkan Pencemaran di Danau Rawa Pening

Berikut ini penjelasan singkat mengenai penyebab polusi tanah tersebut:

  • Penggundulan hutan dan erosi tanah

Penggundulan hutan yang dilakukan untuk menciptakan lahan kering adalah salah satu masalah utama. Tanah yang dikonversi menjadi tanah kering atau tandus tidak akan pernah bisa subur kembali, apa pun tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya.

Konversi lahan berarti perubahan atau modifikasi sifat asli tanah agar layak digunakan untuk tujuan tertentu. Konversi lahan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan tanah.

Ketika hutan dibuka untuk pembangunan dan untuk memenuhi permintaan pasokan kayu, tanah akan menjadi longgar dalam proses tersebut. Tanpa perlindungan pohon, tanah menjadi tandus seiring waktu dan mulai terkikis.

Tanah kosong yang tidak digunakan selama bertahun-tahun menjadi tidak subur dan tidak dapat dimanfaatkan.

Baca juga: Pencemaran di Bengawan Solo Berkurang, 12.000 Warga Blora Kembali Akses PDAM

Proses pertanian sering melibatkan penggunaan pestisida dan insektisida berbahaya. Petani sering menggunakan pupuk dan pestisida yang beracun untuk menghilangkan serangga, jamur dan bakteri dari tanaman.

Bahan kimia tersebut menyebabkan tanah rusak. Tanah yang dulunya subur menjadi lebih rentan terhadap unsur-unsur lingkungan. Terlalu sering menggunakan bahan kimia justru berdampak menimbulkan kontaminasi dan meracuni tanah.

Selama kegiatan ekstraksi dan penambangan, dibuat ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi. Penambangan menciptakan ruang terbuka besar di bawah permukaan bumi seperti gua besar.

Adanya gua atau rongga tersebut membahayakan keutuhan tanah. Secara alami tanah akan runtuh untuk mengisi ruang yang ditinggalkan setelah aktivitas penambangan atau ekstraksi.

Penambangan juga menghasilkan bahan kimia berbahaya seperti uranium yang dapat terganggu lalu terlepas ke lingkungan.

Baca juga: Polusi Udara Merusak Mata, Benarkah?

Industrialisasi menjadi salah satu kontributor utama masalah polusi. Untuk memenuhi permintaan populasi yang terus bertambah, semakin banyak industri dikembangkan.

Peningkatan populasi berakibat pada peningkatan permintaan makanan, tempat tinggal, rumah dan produksi barang lebih banyak. Akibatnya, tercipta lebih banyak limbah.

Revolusi Industri mungkin menghasilkan perubahan positif yang signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat, tetapi juga menyebabkan polusi tanah yang signifikan.

Melalui praktik pembuangan limbah yang tidak efisien, penggunaan bahan kimia yang tidak aman dalam manufaktur, regulasi yang buruk dan banyaknya industri dan pabrik yang mencemari tanah setiap hari.

Seiring bertambahnya populasi, setiap rumah tangga menghasilkan berton-ton sampah setiap tahun. Jumlah tempat pembuangan sampah semakin penuh dan bertambah banyak

Sampah di tempat pembuangan sampah dipenuhi dengan racun yang akhirnya meresap ke dalam bumi. Saat hujan, racun-racun tersebut terbawa ke daerah lain dan polusi menyebar.

Barang-barang yang tidak dapat didaur ulang dibuang ke tempat pembuangan sampah yang menyebabkan polusi dan mengganggu keindahan kota.

Baca juga: Hasil Investigasi Pencemaran Bengawan Solo, Industri Besar Diduga Terlibat

Sejumlah besar limbah padat tersisa setelah limbah telah diolah. Bahan sisa dikirim ke tempat pembuangan akhir yang berakibat pencemaran lingkungan. Limbah manusia yang tidak dapat diolah bisa menghasilkan gas beracun yang meresap ke dalam tanah.

Kualitas tanah terkena dampak negatif dan tanah di dekatnya akan terkontaminasi. Selain itu, kemungkinan penyakit yang menjangkit manusia akan meningkat.

Akibat urbanisasi, kegiatan konstruksi berlangsung yang menghasilkan barang-barang limbah besar seperti kayu, logam, batu bata, plastik yang dapat dilihat dengan mata telanjang di luar gedung atau kantor yang sedang dibangun.

Pembangkit nuklir menghasilkan energi dalam jumlah besar melalui fisi dan fusi nuklir. Bahan radioaktif yang tersisa mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun yang memengaruhi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut dibuang di bawah bumi untuk menghindari korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pertanyaan Lain: Biologi

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Biologi, 18.08.2019 07:33, winwin2273

Bagian akar yang bersifat maristematis

Jawaban: 1

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Biologi, 18.08.2019 16:44, laizaadila

Asal manakah bunga rafflesia arnoldi

Jawaban: 2

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Biologi, 18.08.2019 17:47, alifaraisya1970

Cara penularan, pencegahan, dan pengobatan penyakit epididimitis

Jawaban: 1

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Biologi, 18.08.2019 17:34, AinunIkbal7326

Apa peran biologi dalam bidang pembangunan? ?

Jawaban: 1

Pertanyaan:

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

Faktor Penyebab Pencemaran Tanah – Seringkali kita tidak sadari, bahwa bukan hanya air maupun udara yang dapat tercemari. Namun pencemaran sendiri juga dapat terjadi pada tanah. Pencemaran tanah merupakan sebuah kondisi dimana baik permukaan maupun bawah tanah terkontaminasi oleh berbagai polutan dan juga kontaminan.

Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah yang dapat mengganggu ekosistem yang ada dan juga kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah.

Penyebab Pencemaran Tanah

Berbagai hal dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah di suatu wilayah, berikut beberapa contohnya beserta dengan penjelasannya.

1. Limbah Padat

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang pertama pada suatu wilayah adalah limbah padat yang biasanya dihasilkan oleh berbagai macam hal seperti pabrik gula, kertas, rayon, ikan, plywood, pengawet buah, dan masih banyak lagi.

Limbah padat seperti namanya berupa bentuk padat yang seringkali dihasilkan oleh industri pabrik dalam bentuk bubur maupun lumpur. Limbah padat yang menumpuk dapat mengotori tanah dan membuat timbulnya pencemaran tanah. Selain itu, dengan adanya limbah padat di suatu wilayah dapat merusak dan memperburuk pemandangan.

2. Limbah Cair

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua pada suatu wilayah adalah limbah cair dimana biasanya berupa sisa pengolahan limbah industri kimia dan juga logam. Hal ini disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab membuang limbah cair ke permukaan tanah tanpa mengolahnya terlebih dahulu.

Umumnya, limbah cair dihasilkan oleh industri pabrik. Namun pada kenyataannya, kegiatan yang dilakukan dalam ruang lingkup rumah tangga juga bisa menghasilkan limbah cair ini seperti air sisa bekas cucian yang biasanya mengandung sabun maupun deterjen.

Pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah cair ini bukan hanya terjadi di permukaan tanah saja namun juga hingga ke tanah lapisan dalam karena sifatnya yang dapat menyerap.

3. Limbah Anorganik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga pada suatu wilayah adalah limbah anorganik yang merupakan limbah yang tidak dapat mengalami proses penguraian dengan waktu yang cepat.

Contoh dari limbah anorganik adalah berbagai produk yang terbuat dari bahan dasar plastik seperti botol bekas ataupun kemasan minuman lain, besi, kaleng, seng, dan berbagai jenis bahan dasar lain yang sulit terurai.

Selain itu, limbah organik juga dapat menjadi sarang nyamuk jika dibiarkan terus menerus karena memiliki sifat tidak mudah hancur dan dapat menampung air, oleh sebab itu harus dicari solusi untuk menguraikan limbah anorganik ini, seperti dengan cara dibakar yang dapat mengatasi permasalahan ini.

4. Limbah Organik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat pada suatu wilayah adalah limbah organik yang biasanya berasal dari berbagai macam tinja maupun feses, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk seperti sisa nasi, sayuran, dan juga buah-buahan, serta kotoran hewan dan berbagai jenis lainnya.

Limbah organik sendiri seringkali dianggap lebih baik dan sifatnya tidak berbahaya pada tanah jika dibandingkan dengan limbah lainnya seperti limbah anorganik. Namun, jika limbah organik yang ada terlalu banyak dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran tanah di wilayah tersebut dan juga menghambat pertumbuhan tanaman.

Limbah organik dapat memicu terjadinya pencemaran tanah jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengurai sampah organik dengan baik, karena jika hanya dibiarkan maka proses penguraiannya akan memakan waktu yang lama walaupun terdapat mikroorganisme yang secara alami membantu prosesnya.

5. Limbah Industri

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kelima pada suatu wilayah adalah limbah pabrik industri, dimana baik industri besar maupun kecil dapat menimbulkan pencemaran tanah.

Hal ini dikarenakan dari setiap proses produksi yang mereka lakukan, akan adanya proses pengolahan yang menghasilkan limbah yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran. Baik itu industri wisata, industri pakaian, dan jenis industri lainnya jika limbah atau sampah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik maka akan menjadi penyebab timbulnya pencemaran tanah.

6. Limbah Pertanian

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keenam pada suatu wilayah adalah limbah pertanian, dimana dapat disebabkan dengan adanya penggunaan pupuk berbahan dasar kimia dan juga cairan pestisida secara berlebihan dan terus menerus.

Hal ini dikarenakan, dengan menggunakan cairan pestisida secara berlebihan dapat mengikis unsur hara alami yang ada pada tanah dan jika tidak dikendalikan, maka hal tersebut dapat menjadi penyebab gagalnya berkembang biak sebuah tumbuhan dan juga merusak tanah.

Tanah yang sudah rusak, akan sulit untuk ditanami lagi atau bahkan tidak bisa sama sekali menghasilkan panen yang diharapkan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan hal-hal seperti ini, selain untuk pencegahan pencemaran tanah dapat juga berpengaruh terhadap kesuburan panen.

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga
Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

7. Bencana Alam

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketujuh pada suatu wilayah adalah bencana alam yang terjadi pada suatu wilayah. Seperti contohnya, jika suatu wilayah terkena bencana banjir maka lapisan unsur hara dari tanah akan menghilang terbawa aliran air yang ada sehingga terjadinya pencemaran pada tanah tersebut.

Contoh kasus lainnya adalah ketika gunung berapi meletus, dimana tanah akan tertutup oleh tumpukan abu vulkanik, pasir, dan berbagai macam material lainnya yang berpotensi membuat tanah menjadi kering. Namun, letusan gunung berapi memiliki manfaat dimana ketika keadaan sudah kembali normal seiring berjalannya waktu, tanah yang rusak tersebut akan kembali menjadi lebih subur di kemudian hari.

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedelapan pada suatu wilayah adalah kebakaran hutan yang seringkali disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi yang dapat membuat terjadinya pencemaran tanah.

Seringkali hutan yang sudah terbakar akan sulit untuk ditanami bibit kembali karena kandungan zat dan senyawa yang penting di dalam tanah sudah rusak dan mati karena terbakar oleh api.

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga
Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

9. Penggundulan hutan serta erosi tanah

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesembilan pada suatu wilayah adalah penggundulan hutan serta erosi tanah. Penggundulan hutan seringkali dilakukan untuk membuat lahan kering yang sering kali menjadi sebuah masalah besar. Hal tersebut dikarenakan, tanah yang dikonversi menjadi tanah kering tidak akan bisa untuk subur kembali seperti semula, apapun proses yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Dengan melakukan konversi tanah sendiri berarti adanya proses perubahan dan modifikasi sifat asli dari tanah tersebut untuk tujuan tertentu yang ingin dicapai pihak tersebut. Namun, dengan melakukan hal ini membuat tanah tersebut menjadi rusak selamanya.

Seringkali kita melihat berbagai lahan yang tadinya berupa tanah dimanfaatkan untuk pengkonstruksian dan pembangunan gedung yang membuat tanah menjadi longgar dikarenakan proses tersebut. Tanpa adanya pohon di dalam tanah tersebut, lama kelamaan maka tanah akan menjadi tandus dan mulai terkikis. 

10. Kegiatan Penambangan

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesepuluh pada suatu wilayah adalah kegiatan penambangan yang seringkali memerlukan adanya pembangunan ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi. Dengan adanya proses membuat atau menciptakan ruang secara terbuka dalam ukuran yang besar di bawah tanah ini seringkali membuat tanah menjadi berbahaya.

Dengan adanya gua atau ruangan di bawah tanah tersebut dapat membahayakan keutuhan tanah. Dimana secara alami tanah biasanya akan runtuh untuk mengisi ruang ataupun gua yang telah ditinggalkan oleh pihak pertambangan setelah melakukan aktivitas dan kegiatan ekstrasinya.

Selain itu, proses penambangan seringkali menghasilkan berbagai zat maupun senyawa kimia berbahaya seperti uranium yang merupakan bahan kimia yang dapat terurai menjadi bahan radioaktif seperti halnya radium dan uranium sendiri dapat melepaskan gas yang berbahaya yaitu radon. Jika uranium terlepas ke lingkungan maka dapat membahayakan tanah tersebut.

11. Industrialisasi

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesebelas pada suatu wilayah adalah industrialisasi yang merupakan salah satu penyebab utama dan kontributor terbesar pada masalah polusi. Hal ini dikarenakan, dengan tingginya permintaan masyarakat akan suatu produk, maka perindustrian pun akan semakin berkembang dan menjadi lebih besar lagi.

Seperti halnya, jika terjadi peningkatan populasi pada suatu wilayah maka terjadi pula peningkatan akan minat permintaan makanan, tempat untuk tinggal, dan berbagai produk kebutuhan rumah tangga lainnya. Hal ini dapat menyebabkan limbah yang dihasilkan semakin banyak pula.

Dengan adanya perkembangan pesat ini seringkali membawa perubahan positif bagi suatu wilayah, dimana perekonomian dan masyarakat mereka menjadi lebih sejahtera, namun harus kita pahami juga bahwa dengan begitu tingkat resiko terjadinya pencemaran tanah juga semakin tinggi.

Tingginya minat akan berbagai kebutuhan rumah tangga, dapat membuat pengolahan limbah yang dibuang menjadi tidak efisien karena jumlahnya yang terlalu banyak, selain itu penggunaan berbagai bahan dan senyawa kimia yang bisa merusak ekosistem, dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah.

12. Tempat Pembuangan Sampah

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua belas pada suatu wilayah adalah tempat pembuangan sampah. Jika suatu wilayah terus menerus bertambah populasinya, maka sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dan rumah tangga juga akan semakin banyak.

Dengan membludaknya sampah di tempat pembuangan sampah yang ada, semakin banyak zat dan senyawa beracun yang pada akhirnya meresap ke dalam tanah. Selain itu, jika ada hujan maka zat kimia tersebut akan tersebar dengan mudah.

13. Limbah Manusia

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga belas pada suatu wilayah adalah limbah manusia yang merupakan bentuk dari limbah padat yang tersisa setelah diolah. Hal ini dikarenakan, limbah sisa tersebut kemudian dikirim ke tempat pembuangan akhir yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan khususnya tanah.

Limbah yang ada dapat menurunkan kualitas tanah karena dampak negatif tersebut. Selain itu, tanah yang ada disekitarnya juga dapat ikut terkontaminasi dan juga semakin besar adanya kemungkinan untuk virus jahat yang berbahaya tersebar dan tertular ke manusia yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.

14. Limbah Nuklir

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat belas pada suatu wilayah adalah limbah nuklir. Biasanya hal ini terjadi di daerah pembangkit nuklir yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar melalui fisi dan juga fusi nuklir.

Bahan radioaktif yang tersisa juga seringkali mengandung berbagai zat dan senyawa kimia yang berbahaya dan sifatnya beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Oleh sebab itu, limbah nuklir seringkali dibuang di bawah bumi untuk menghindari kontak langsung dengan manusia untuk menghindari korban jiwa.

Dampak dari Pencemaran Tanah

Berbagai hal dapat timbul akibat adanya pencemaran tanah di suatu wilayah, berikut informasi mengenai beberapa dampak beserta penjelasannya yang dapat disebabkan oleh pencemaran tanah.

1. Terganggunya kehidupan ekosistem di suatu wilayah

Dampak dari timbulnya pencemaran tanah pada suatu wilayah yang pertama adalah terganggunya kehidupan pada suatu ekosistem di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan tanah dapat dengan mudah mengalami perubahan dalam kandungan kimiawi di dalamnya serta struktur yang ada sekaligus.

Hal ini seringkali yang menyebabkan berubahnya metabolisme pada makhluk hidup seperti organisme yang hidup di dalam tanah. Perubahan tersebut dapat berdampak besar dimana membuat putusnya rantai makanan yang ada di dalam ekosistem.

2. Timbulnya masalah kesehatan dan berbagai penyakit

Dampak dari timbulnya pencemaran tanah pada suatu wilayah yang kedua adalah timbulnya masalah kesehatan dan berbagai jenis penyakit bagi manusia. Hal ini dikarenakan ketika kamu menghirup gas yang ditimbulkan dari adanya pencemaran tanah yang bergerak ke atas maupun penghirupan suatu benda yang ada di tanah karena terangkut oleh angin yang disebabkan berbagai aktivitas manusia.

Berbagai masalah kesehatan dapat muncul karena adanya pencemaran tanah seperti sakit kepala, mual, mudah lelah, ruam kulit, iritasi pada mata, dan berbagai macam masalah kesehatan lainnya. Selain berbagai masalah kesehatan tersebut, dengan terpapar tanah yang tercemar terus menerus dapat berpotensi mengakibatkan kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kerusakan ginjal, hati, serta kanker yang berbahaya, dan juga penyumbatan pada neuromuscular.

Langkah Solusi dari Pencemaran Tanah

Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah pencemaran tanah yang terjadi semakin membesar.

Solusi pertama untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan sistem 3R yang terdiri dari Reduce, Reuse, and Recycle. Pada maksud sistem ini adalah, kita harus mulai menerapkan sistem dalam kehidupan kita untuk tidak menyia-nyiakan setiap barang maupun produk yang ada, mengurangi penggunaan suatu barang yang tidak terlalu penting, menggunakan kembali, dan mendaur ulang bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Sistem ini sudah banyak diterapkan di berbagai tempat seperti rumah, perkantoran, dan sebagainya. Dengan melakukan sistem ini, kita menjadi paham akan pentingnya untuk mendaur ulang barang yang masih digunakan untuk berbagai fungsi lain terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuangnya.

2. Melakukan program reboisasi

Solusi kedua untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan program reboisasi dengan menanam kembali tanaman sebagai salah satu aspek penting untuk menjaga lingkungan dari pencemaran tanah.

Selain itu, reboisasi memiliki berbagai fungsi seperti menjaga keseimbangan alam, mencegah terjadinya bencana banjir, mencegah terjadinya erosi tanah, dan menjaga kesuburan tanah di kemudian hari.

Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga
Pencemaran tanah akibat aktivitas manusia seperti kegiatan industri pertanian rumah tangga

3. Mencegah dengan remediasi

Solusi ketiga untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan remediasi yang ditujukan untuk pembersihan kembali. Melakukan kegiatan remediasi memiliki tujuan yaitu memecah ataupun mendegradasi zat pencemar dan dijadikan bahan yang tidak beracun atau mengurangi kadar racun yang ada seperti karbon dioksida. Hal ini dilakukan untuk mengontrol, mereduksi berbagai bahan yang dapat menciptakan pencemaran pada tanah.

4. Bioremediasi

Solusi keempat untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan bioremediasi yang merupakan kegiatan penggunaan mikroorganisme yang bertujuan untuk mengurangi polutan yang ada pada suatu lingkungan. Bioremediasi bekerja dengan menggunakan mikroorganisme yang menghasilkan sebuah enzim guna memodifikasi polutan yang awalnya beracun menjadi tidak beracun lagi dengan mengubah struktur kimia di dalamnya.

5. Membeli dan menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan

Solusi kelima untuk mengurangi pencemaran tanah adalah membeli dan menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi kerusakan serta pencemaran yang sudah terjadi khususnya pada tanah.

Berbagai produk ramah lingkungan dapat kamu temui dengan mudah seperti, kapas tidak sekali pakai berbahan dasar kain, tissue daur ulang, sikat gigi ramah lingkungan, dan masih banyak lagi

Penulis : Andrew

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien