Pendeta nasrani yang melihat tanda-tanda kenabian pada nabi muhammad adalah

Pendeta nasrani yang melihat tanda-tanda kenabian pada nabi muhammad adalah
Kisah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Pendeta Nasrani Buhaira saat berdagang sewaktu masih kecil. (Foto: Freepik)

Kastolani Rabu, 23 Maret 2022 - 19:40:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Pendeta Nasrani Buhaira di kawasan Busyra, Syam (Syria) terjadi saat Nabi SAW masih kecil dan belum diangkat menjadi Rasul.

Bagaimana kisah pertemuan Nabi SAW dengan Buhaira?

Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan pendeta Nasrani Buhaira berawal ketika Nabi SAW yang saat itu berusia 12 tahun, versi lain menyebutkan 9 tahun, ikut berdagang dengan pamannya, Abu Thalib ke Negeri Syam (Syria). 

Dilansir dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) terbutan Kemenag, dalam perjalanan ke Syam, tatkala sampai di suatu tempat yang bernama Bushra, rombongannya itu bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Buhaira.

Buhaira awalnya beragama Yahudi namun menjadi rahib Kristen Nestorian. Dia tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Syria).

BACA JUGA:
Kegiatan Nabi Muhammad SAW Dari Bangun Tidur Sampai Tidur Lagi

Dinaungi Awan

Pendeta Buhaira atau Bahira saat itu terheran-heran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah, kafilah ini sudah sering lewat, tapi kali ini tidak seperti biasanya. 

Di atas mereka, ada awan yang menaungi perjalanan rombongan Nabi SAW. Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti. Pendeta ini memandangi rombongan ini seakan mencari sesuatu dari mereka. 

Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad SAW yang masih anak-anak sambil berkata: “Ini adalah pemimpin dunia dan Rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta.

Pohon dan Batu Sujud

Beberapa sesepuh Quraisy bertanya: “Engkau tahu dari mana?” Saat kalian datang, pohon dan batu menunduk sujud. Kedua-duanya tidak sujud (kepada manusia) selain kepada seorang Nabi. Dan saya juga mengetahui dia (sebagai Nabi) dari khatam an-nubuwah yang ada di pundaknya….”

Pendeta Buhaira kemudian menjamu makan rombongan Abu Talib dengan maksud untukmemperhatikan satu per satu orang yang manakah yang telah membawatanda-tanda ke-Nabiannya itu?

Semula Nab SAW tidak pergi ke rumah pendeta, dan selaku anak kecil dia tinggal menunggu barang dagangannya itu. Setelah pendeta tidak menemukan yang di carinya, maka bertanyalah dia kepada Abu Thalib: 

“Adakah di antara tuan-tuan yang belum datang ke mari? Saya ini akan menjamu semuanya.”Sahut Abu Thalib, “Ada seorang anak kecil, kemenakan saya sendiri, dia sedang menunggu barang dagangan.” 

Jawab pendeta itu: “Bawalah dia ke mari sekali pun dia masih kanak-kanak”. Kemudian Muhammad datanglah ke tempat pendeta itu. 

Setelah bertemu, maka pendeta itu memperhatikan gerak-gerik dan sifat-sifat, serta tanda yang dicarinya. Semuanya itu terdapat pada diri Muhammad.

Maka pendeta pun memuji-muji Muhammad dan memberi nasihat kepada Abu Thalib, supaya anak ini dipelihara baik-baik, karena anak inilah yang akan menjadi pemimpin ummat di kemudian hari. 

Andaikata diketahui oleh orang Yahudi, bahwa anak inilah yang menjadi Rasul di kemudian hari, tentulah mereka berusaha untuk membunuhnya. Orang Yahudi mempunyai sifat busuk hati, dan mereka menginginkan orang yang menjadi Rasul itu hendaknya dari kalangan Bani Israil saja, jangan dari bangsa lain (Arab).Berita tentang diri Nabi Muhammad Saw. 

Bahwa ia akan menjadi pemimpin dunia dan Nabi diperkuat dengan tanda-tanda waktu kelahirannya. Tanda-tanda tersebut diperkuat juga oleh penjelasan pendeta Buhaira.

Keajaiban awan ini sangat terkenal dan telah disaksikan oleh banyak orang termasuk Maisarah di saat pergi bersama Muhammad SAW ke daerah Syam membawa dagangan Khadijah, demikian juga Khadijah, pembantu-pembantu wanitanya, dan lainnya.

Tanda Kenabian di Antara Dua Pundak Rasulullah

Tanda kenabian yang satu ini disebut dengan Khatam An-Nubuwwah yang dia bawa sejak lahir. Khatam An-Nubuwwah artinya stempel kenabian. Tanda ini adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-kuningan. Sebahagian ulama mengatakan disitu tertulis “Muhammad rasul utusan Allah.

Selain keajaiban awan, tanda ini telah membuat pendeta Buhaira menyuruh Abu Thalib yang sedang berdagang di Syam untuk segera membawa Muhammad Saw pulang ke Makkah. Sebab, dia khawatir jikaorang-orang Yahudi yang mengetahuinya akan membunuhnya karena iri.

Tanda ini juga yang dicari oleh seorang shahabat berkebangsaan Persia, Salman Alfarisy atas wasiat dari seorang pendeta Kristen Umuriyah, Wilayah Romawi.Tanda ini pula yang diselidiki oleh Tanukhi atas perintah raja Romawi Timur, yang pada akhirnya membuatnya masuk Islam.

Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Dia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka dari itu, segera setelah urusan perdagangannya selesai, Abu Tholib segera membawa Muhammad pulang. Sesulit apa pun beban hidupnya, Abu Tholib tidak pernah lagi pergi berdagang ke tempat jauh demi melindungi keponakannya itu.

Jalur yang dilewati kafilah Abu Tholib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan Kota Bushra.

Berita Kenabian Muhammad SAW Disampaikan Nabi Isa As

Berita kerasulan Muhammad Saw yang disampaikan oleh pedagang Yahudi di Makkah, penduduk Yahudi Madinah, pendeta Buhaira di wilayahSyam dan pendeta Waraqah bin Naufal di Makkah mengisayaratkan adanya kabar tersebut dari kitab dan para Nabi dahulu. 

Tanda-tanda kerasulanMuhammad Saw yang diselidiki oleh Salman Al-Farisy atas wasiat seorang pendeta Kristen Umuriyah dan oleh Tanukhi, utusan raja Romawi Timur disaat itu, juga semakin memperjelas masalah ini. 

Tentang adanya pemberitaan dari Nabi Isa As, Allah Swt menegaskan di dalam Al Quran dalam Surat Ash Shaf ayat 6:

وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ - ٦

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. As Shaf Ayat 6).

Peristiwa-peristiwa ini merupakan bukti bahwa Nabi Muhammad Saw.adalah benar-benar sebagai (utusan) Allah SWT yang mendapat tugas untukmenyelamatkan umat manusia dari jalan yang sesat.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Pendeta nasrani yang melihat tanda-tanda kenabian pada nabi muhammad adalah
​ ​

TANDA-tanda kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassallam telah tampak sejak berusia remaja. Seorang pendeta Yahudi bernama Buhaira bersaksi atas kenabian Muhammad yang masih berusia belasan tahun saat itu. Pasalnya, Buhaira melihat peristiwa yang tidak biasa. Peristiwa apakah itu? Mari simak kisah selengkapnya.

Dikuti dari tayangan video di akun YouTube Kisah Islami, Rabu (13/10/2021), dikisahkan saat musim panas di tahun 582 Masehi, Abu Thalib berencana melakukan perjalanan dagang ke Negeri Syam. Muhammad kecil saat itu meminta ikut bersama pamannya, padahal usianya masih 12 tahun.

Baca juga: Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad Disusui Halimah Sa'diyah, Berbagai Keajaiban Terjadi 

Mulanya Abu Thalib melarangnya, namun setelah mendengar permintaan dan pernyataan Muhammad yang akan sanggup menjalani perjalanan panjang, beliau pun mengizinkannya.

Kemudian tibalah saatnya Muhammad melakukan perjalanan dagang pertamanya menuju Syam bersama kafilah Abu Thalib. Mereka melewati jalur kafilah barat, yaitu menyusuri Laut Merah, Wadi Al-Qura, Hijr, dan Kota Bushra.

Pendeta nasrani yang melihat tanda-tanda kenabian pada nabi muhammad adalah

Bagi para kafilah, Bushra merupakan pusat perdagangan yang ramai sebelum tiba di Syam. Di daerah ini pula ada seorang pendeta terkenal bernama Buhaira. Kafilah Abu Thalib memutuskan untuk beristirahat sebentar tidak jauh dari rumah ibadah milik Buhaira.

Sementara di kediamannya, Buhaira merasa bingung karena awan selalu mengikuti kafilah Abu Thalib, seakan-akan melindunginya. Dikarenakan sangat penasaran, ia pun mengundang kafilah Abu Thalib ke rumahnya.

Baca juga: Ini Nasab dan Kelahiran Nabi Muhammad, Umat Islam Wajib Tahu 

Semua orang dari kafilah itu masuk ke rumah Buhaira, kecuali Muhammad. Hal ini karena Muhammad bertugas menjaga perbekalan kafilah. Setelah itu, Buhaira mengajak Muhammad masuk untuk menikmati makanan yang dihidangkan.

Setelah selesai makan, Buhaira bertanya banyak hal kepada Muhammad. Mulai dari postur tubuh hingga posisi tidurnya. Setelah melihat tanda kenabian di punggung Muhammad, Buhaira menghampiri Abu Thalib.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Buhaira mengatakan kepada Abu Thalib bahwa keponakannya itu merupakan nabi terakhir penerus Nabi Isa Alaihissallam. Dia adalah utusan Allah Subhanahu wa ta'ala bagi penduduk bumi.

Abu Thalib yang terkejut pun meminta penjelasan. Buhairah menjelaskan bahwa sejak rombongan kafilah Abu Thalib datang, tidak ada bebatuan dan pepohonan yang tidak sujud. Pasalnya, mereka tidak akan sujud melainkan kepada seorang nabi.

Baca juga: Kisah Hewan Anjing Marah saat Nabi Dihina dan Membuat 40 Ribu Orang Masuk Islam 

Mendengar penjelasan itu, Abu Thalib pun cemas. Lantas Buhaira meminta Abu Thalib untuk segera kembali ke Makkah, karena Syam adalah tempat yang tidak aman. Buhaira khawatir kaum Yahudi yang telah mendengar kabar ini mengincar Muhammad.

Benar saja, tidak lama setelah itu tiga pemuda Yahudi datang menghampiri Buhaira. Mereka menanyakan keberadaan pria yang ciri-cirinya mengacu pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Namun, Buhaira mengatakan bahwa pria itu memiliki perlindungan dari Allah Subhanahu wa ta'ala yang tidak akan mampu dikalahkan siapa pun.

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim Tengah Malam Didatangi Malaikat yang Menyamar, Reaksinya Luar Biasa 

Di Mekkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tumbuh menjadi seorang pemuda yang nyaris sempurna. Paling terhormat dari segi nasab, paling mulia akhlaknya, paling baik tutur katanya, paling jauh dari keburukkan pergaulan orang-orang Mekkah.

Sehingga, orang-orang Mekkah menjulukinya sebagai Al Amin, karena Allah Subhanahu wa ta'ala mengumpulkan segala hal baik kepada Nabi Muhammad.

Wallahu a'lam bishawab.

  • #Pendeta Buhaira
  • #Tanda-Tanda Kenabian Muhammad
  • #Nabi Muhammad
  • #Kisah Nabi