penjelasan tentang laporan arus kas

Bagi sebuah perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, laporan arus kas menjadi hal yang sangat penting. Sebuah perusahaan akan dapat mengetahui berapa pemasukkan dan pengeluaran yang terjadi dalam suatu periode. Melalui laporan ini, sebuah perusahaan pun dapat mudah untuk memprediksi arus kasnya di masa yang akan datang. Perusahaan dapat mendapatkan bantuan dari sistem ERP, contohnya Software ERP Hash Core dari HashMicro.

Tanpa kehadiran dari laporan arus kas, pencatatan keuangan perusahaan akan menjadi tidak optimal dan berantakan. Selain itu, tidak adanya laporan ini akan menjadi sebuah faktor pemicu kemunduran dari perusahaan. Di luar itu Artikel ini akan memberikan informasi kepada pembaca mengenai laporan arus kas secara detail.

Pengertian Laporan Arus Kas

penjelasan tentang laporan arus kas
Sumber: Rawpixel.com

Secara umum, laporan arus kas memiliki definisi sebagai laporan yang menyediakan informasi secara rinci mengenai seluruh arus kas yang masuk dan keluar dalam periode tertentu. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian laporan ini.

Syafri (2004) menyampaikan bahwa laporan arus kas adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasional, pembiayaan, dan investasi. Sementara itu, Harmanto (2002) mengatakan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. 

Baca juga: Pengertian Laporan Keuangan Beserta Contoh dan Fungsinya

Kegunaan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mempunyai beberapa kegunaan. Sebuah perusahaan juga dapat mengetahui perubahan aktiva bersih melalui laporan ini. Tak kalah penting, laporan ini dapat menjadi informasi bagi perusahaan dalam rangka mengetahui kecermatan dari taksiran arus kas pada masa yang akan datang.

Kategori dalam Laporan Arus Kas

Terdapat pengklasifikasian dari laporan ini ke dalam tiga kategori. Dimana ketiganya yaitu kas yang berasal atau digunakan untuk aktivitas operasional (operating activities), untuk aktivitas investasi (investing activities), dan juga untuk aktivitas pendanaan atau pembiayaan (financing activities). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kategori.

Arus kas yang berasal atau digunakan untuk aktivitas operasi (operating activities)

Aktivitas operasi dalam hal ini merujuk kepada aktivitas utama yang perusahaan lakukan dalam rangka menghasilkan pendapatan. Kategori arus kas ini akan menjadi parameter kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan sejumlah kas. Dimana kas ini mampu untuk membayar secara lunas pinjaman, melakukan pembayaran dividen, investasi, dan pemeliharaan alat-alat penunjang operasional perusahaan. 

Contoh arus kas masuk (inflows) dalam kategori ini yaitu penerimaan uang dari pelanggan, pendapatan dividen, penjualan sekuritas dari perusahaan efek, serta penerimaan yang berasal dari pendapatan sewa. Sementara untuk contoh arus kas keluar (outflows) dalam kategori ini yaitu pembayaran pajak, pembayaran gaji karyawan, pengembalian kredit kepada bank, serta pembayaran kepada pihak penyedia barang. 

Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan (financing activities)

Aktivitas pendanaan dalam hal ini merujuk kepada aktivitas atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jumlah dan komposisi kewajiban jangka waktu panjang serta modal dari perusahaan. Arus kas kategori ini dapat memproyeksikan klaim atas arus kas di masa yang akan datang oleh para penyedian modal perusahaan. 

Contoh dari arus kas masuk (inflows) pada kategori ini yaitu penerimaan sejumlah kas dari penerbitan obligasi dan juga saham. Sementara untuk contoh arus kas keluar (outflows) pada kategori ini yaitu penarikan saham kembali, pembayaran dividen, serta pembayaran utang yang tergolong jangka panjang.

Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi (investing activities)

Kategori arus kas ini memiliki pengertian sebagai perolehan serta pelepasan berupa aset jangka panjang dan juga investasi yang perusahaan lakukan. Anda dapat mendapatkan bantuan dalam mengatur aset Anda dengan bantuan dari Software Manajemen Aset dari HashMicro. Dalam kategori arus kas yang berasal dari kegiatan investasi ini dapat mencerminkan berapa banyak pengeluaran untuk sumber daya dalam rangka menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang. 

Arus kas masuk (inflows) dalam kategori ini dapat diambil contoh seperti penerimaan atas penjualan instrumen utang serta penerimaan atas penjualan aktiva tetap. Sementara itu, arus kas keluar (outflows) dalam kategori ini dapat diambil contoh seperti pembelian aktiva tidak tetap serta pembayaran untuk pembelian instrumen utang.

Baca juga: Kenali Apa Itu Rasio Keuangan beserta Jenisnya

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Dalam menyusun laporan ini terdapat dua metode penyusunan. Metode tersebut yakni metode langsung (direct method) dan juga metode tidak langsung (indirect method). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing metode.

Metode langsung (direct method)

Pada metode ini hanya terdapat dua kategori arus kas operasi. Kedua kategori tersebut yaitu kelompok utama penerimaan kas bersih serta pengeluaran kas bersih. Dalam menggunakan metode ini, penyusunan laporan terlebih dahulu melakukan penghitungan berapa jumlah yang menjadi pengeluaran dan penerimaan kas. Metode langsung menampilkan informasi yang berguna dalam rangka menghitung arus kas di masa yang akan datang, yang mana tidak tersedia pada metode tidak langsung.

Metode tidak langsung (indirect method)

Pada metode ini, laporan akan disajikan mulai dari laba-rugi hingga penyesuaian dengan penambahan atau pengurangan perubahan pada pos yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional. Dengan kata lain bahwa metode tidak langsung merupakan metode yang laba-ruginya disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari transaksi selain kas, penangguhan dari pembayaran dan penerimaan kas operasional di masa yang akan datang atau masa sebelumnya, serta komponen penghasilan yang terkait dengan arus kas pendanaan.

Baca juga: Jenis & Contoh Laporan Keuangan yang Penting bagi Bisnis Anda

Tahapan Penyusunan Laporan Arus Kas

Terdapat beberapa tahapan dalam menyusun laporan ini. Sebelum membuat laporan ini, pastikan untuk mendapatkan sumber informasi yang tepat. Adapun sumber informasi tersebut seperti laporan posisi keuangan komparasi, laporan laba rugi tahun berjalan, serta data-data pendukung lainnya. 

Apabila sudah mendapatkan sumber informasi, laporan dapat di susun dengan memulai terlebih dahulu menghitung perubahan saldo kas dan setara kas. Selanjutnya dapat menghitung arus kas bersih yang berasal dari kegiatan operasional dan terakhir menghitung arus kas bersih yang berasal dari kegiatan pendanaan dan investasi.

Contoh dari Laporan Arus Kas

Metode langsung

penjelasan tentang laporan arus kas
Sumber: akuntanonline.com

Metode tidak langsung

penjelasan tentang laporan arus kas
Sumber: akuntanonline.com

Kesimpulan

Laporan arus kas menjadi salah satu hal yang terpenting bagi sebuah perusahaan. Dengan laporan ini, maka sebuah perusahaan akan mendapatkan kemudahan dalam mengetahui segala informasi terkait transaksi pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Selain itu, laporan ini juga dapat menjadi tolak ukur arus kas perusahaan di masa yang akan datang. 

Saat ini, banyak perusahaan besar telah beralih ke HashMicro untuk mempermudah seluruh kegiatan operasionalnya. Salah satunya adalah untuk mempermudah proses pencatatan keuangan dengan menggunakan Sistem Akuntansi dari HashMicro. Sistem ini tentunya didukung dengan fitur-fitur terbaik serta terintegrasi dengan modul lainnya seperti Sistem Pembelian dan Sistem CRM Sales. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan demo gratis.

penjelasan tentang laporan arus kas