Penyanyi Dangdut yang terkenal dengan julukan Raja Dangdut adalah

Liputan6.com, Jakarta - Dahaga para pecinta musik dangdut terhadap kembalinya duet Raja dan Ratu Dangdut, Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih akan segera terobati. Kedua legenda dangdut itu akan tampil bersama dalam ajang Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2017.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Programming SCM, Harsiwi Achmad. Harsiwi bahkan yakin, kembalinya duet yang telah melahirkan sejumlah hits itu bakal menjadi tontonan yang ditunggu para pecinta musik dangdut Tanah Air.

"Dengan hadirnya Ratu dan Raja Dangdut, pasti animo penonton di lokasi dan yang di rumah akan menjadi lebih lagi," tutur Harsiwi Achmad, dalam konferensi pers acara Roadshow Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2017 di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Kamis, [7/9/2017]. 

Elvy Sukaesih yang hadir dalam acara konfrensi pers tersebut menyambut dengan antusias duetnya dengan Rhoma Irama. Maklum, Duet ini terakhir terjadi sekitar 15 tahun lalu, dalam acara Malam Tahun Baru 2002 yang diselenggarakan SCTV.

"Kami berdua tuh seniman dan pernah duet. Mungkin kalau kami kawin [dengan Rhoma], kami sudah punya tujuh anak kali. Sudah punya mantu," celetuk Elvy Sukaesih, yang sontak membuat para tamu undangan tertawa. "Di situ tuh [Rhoma Irama] ego banget, dia nakal," lanjut Elvy Sukaesih.

Namun sayangnya, Rhoma Irama tak dapat hadir dalam acara tersebut. Meski demikian, Harsiwi Achmad optimistis Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2017 bakal menyuguhkan tontonan yang spektakuler dan ditunggu-tunggu para pecinta musik dangdut.

"Orang-orang baik, bertemu lagi di tempat yang baik, pastinya hasilnya akan baik," tutur Harsiwi mengakhiri.

Duet Rhoma Irama dengan Elvy Sukaesih dimulai pada awal 1970-an. Duet ini telah menghasilkan sejumlah hits yang masih disukai hingga saat ini. Sebut saja "Pantun Cinta", "Mandul", "Mencari Kerja", "Kampungan", "Malam Terakhir", "Colak-Colek" dll. Saking suksesnya duet ini, Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih kemudian dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Dangdut.

Roadshow Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2017 akan digelar di lima kota yakni Bandung [16-17 September], Sukabumi [23-24 September], Yogyakarta [30 September-1 Oktober], Malang [7-8 Oktober] dan Surabaya [14-15 Oktober].

Selain Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih, acara ini juga akan dimeriahkan sejumlah penyanyi dangdut ternama seperti Rita Sugiarto, Iis Dahlia, Jenita Janet, Fitri Carlina, iMeyMey serta bintang jebolan Dangdut Academy dan Bintang Pantura. Roadshow Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2017 akan disiarkan secara langsung oleh Indosiar.

[Khansa Olivia/fei]

Simak Video Menarik di Bawah Ini:

Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama [lahir 11 Desember 1946] adalah penyanyi-penulis lagu dangdut dan pemeran Indonesia yang dijuluki "King of Dangdut". Raden Hamzaiya selaku sekertaris Buhun Santana Kesultanan Cirebon serta sejarawan keraton kasepuhan menuturkan jika gelar Raden yang diperoleh oleh Rhoma Irama merupakan gelar kebangsawanan yang memang sudah ada Babon nasab keturunanya. Dalam wawancara nya Raden Hamzaiya menuturkan jika Rhoma Irama merupakan garis keturunan bangsawan Pasundan. Raden Hamzaiya menuturkan jika gelar bangsawan saat ini ada beberapa, misalnya gelar Pangeran, Elang, Raden dan biasanya yang bergelar Raden itu sudah ada campur dengan garis keturunan perempuan ujar Raden Hamzaiya dikonfirmasi saat di Keraton Kasepuhan.

Rhoma Irama

Rhoma Irama saat berceramah di Palembang, 2015

Anggota Dewan Perwakilan RakyatMasa jabatan
1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999PresidenSoeharto
B.J. HabibieGrup parlemenF-KPDaerah pemilihanJakarta Informasi pribadiLahir

Oma Irama


11 Desember 1946 [umur 75]
Tasikmalaya, Jawa Barat, IndonesiaPartai politikPANSuami/istri

  • Veronica Agustina [bercerai]
  • Ricca Rachim
  • Angel Lelga [bercerai]
  • Marwah Ali

AnakPerkawinan dengan Veronica:

  • Debbie Veramasari
  • Vicky Zulfikar
  • Romy Syahrial


Perkawinan dengan Marwah Ali:

  • Ridho Irama
  • Nazila

Pekerjaan

  • Penyanyi-penulis lagu
  • pemusik
  • produser rekaman
  • pendakwah
  • pengusaha
  • pemeran

Situs webrhomairama.infoKarier musikNama lainRaja DangdutGenreDangdutInstrumen

  • Vokal
  • gitar

Tahun aktif1958–sekarangLabel

  • Soneta
  • Falcon
  • Blackboard
  • GP
  • HP
  • Musica Studio's

Artis terkait

  • Soneta Group
  • A. Rafiq
  • Elvy Sukaesih

Awal kariernya di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian bintang film kanak-kanak. Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, Rhoma sudah menjadi penyanyi, gitaris, pimpinan dan musisi ternama setelah jatuh bangun ia menjadi penyanyi, gitaris pertama [gitar ritme/gitar pengiring/rhythm guitar] dan pimpinan dalam mendirikan band musik, mulai membentuk band Tornado bersama kakaknya Benny Muharam menjadi penyanyi, gitaris kedua [gitar utama/gitar melodi/lead guitar] dan tiga orang tahun 1959. Rhoma dan Benny penyanyi duet itu adalah Everly Brothers, dua penyanyi Inggris bersaudara yang kembar. Rhoma dan Benny adalah penyanyi duet dan twin dari gaya Everly Brothers di Tornado. Kemudian ia menjadi pemain gitar utama, penyanyi dan pimpinannya yang menggantikan posisi kakaknya Benny Muharam yang sudah keluar ketika Tornado memutuskan untuk dibubarkan saja. Tornado menjadi membentuk Gayhand saja tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."

Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tetapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" [Suara Muslim] yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.

Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan kurang lebih 1000 buah lagu dan bermain di lebih 20 film.

Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.[1]

Sepanjang lebih dari 40 tahun kariernya, ia terkenal sebagai penyanyi yang sering sekali bergonta-ganti gitar, dan hebatnya gitar yang ia pakai bukanlah gitar sembarangan. Ketika musik Rock N' Roll dan Dangdut masih dianggap kampungan baik karena lagu-lagunya, gaya penyanyinya, maupun instrumen alat musiknya pada tahun 60-an dan 70-an, Rhoma Irama justru melawan anggapan tersebut yang ditandai dengan revolusi musik Dangdut. Revolusi yang tidak hanya mencakup irama Dangdut dan gaya bermusiknya, tapi juga instrumen yang digunakan terutama gitar.

Sepanjang kariernya Rhoma hanya menggunakan 3 merk gitar saja yaitu Gibson, Fender, Rickenbaker dan Steinberger

Gibson Es-330

Gitar ini digunakan pertama kali Rhoma Irama dipakai Gibson Es-330 di Tornado saat membentuk awal kariernya, sekitar tahun 1959 sampai 1962.

Gibson SG Special

Setelah mendirikan Gayhand Rhoma Irama beralih ke Gibson SG Special yang berwarna red and black di Gayhand

Fender Telecaster Deluxe

Gitar ini digunakan Rhoma Irama di saat berambut gondrong, sekitar tahun 1970-an.

Fender Stratocaster CBS

Setelah mendirikan soneta Rhoma Irama beralih ke Fender Stratocaster era CBS yang berwarna natural wood ditempeli Stiker SONETA pada body depannya.

Rickenbacker 481

Sebuah gitar yang langka, dipakai oleh Rhoma Irama untuk membawakan lagu "Laailahaillallah" dalam film Raja Dangdut.

Fender Stratocaster Anniversary 25th

Gitar Stratocaster Anniversary ini merupakan gitar yang banyak mencetak lagu-lagu hit Rhoma Irama bersama Soneta.

Fender Stratocaster CBS White

Gitar ini digunakan Rhoma Irama, dan banyak terlihat dalam film Camelia, Perjuangan dan Doa, dan Melody Cinta.

Fender Stratocaster CBS Red

Konon Merupakan gitar andalan Rhoma Irama saat show pada akhir 1980 an. gitar ini pun dibawa ketika live di Kuala Lumpur pada tahun 1985. Gitar ini juga menjadi cover album Stop.

Steinberger GM1T

Gitar yang didapatkan dengan penuh perjuangan oleh Rhoma Irama dan sebagai Trademark dari Raja Dangdut

Setelah Fender dan beberapa gitar merk lain, Rhoma lantas beralih ke Steinberger, sebuah gitar headless yang dibelinya di Hong Kong pada 1980, saat ia menjalani sebuah syuting film. Kala itu ia melihat gitar ini menggantung di sebuah etalase toko musik bernama Tom Lee Music Shop. Ia tertarik dan ingin membelinya, namun si penjual tidak melepasnya lantaran itu hanya prototype dan tidak dijual. Namun Rhoma tidak patah arang, selama tiga hari berturut-turut ia kembali mendatangi toko itu. Dan di hari ketiga, saat si penjual sedang membaca majalah Asiaweek dia langsung terkejut melihat ada Rhoma Irama yang dinobatkan sebagai ‘Southeast Asia Superstar’ oleh majalah tersebut.

”Ini kamu?!” tanya penjual gitar sambil menunjuk foto saya di dalam majalah,” kenang Rhoma. Saya jawab, “Iya.”

“Wah…kalau gitu saya harus telepon Ned Steinberger sekarang. Halo Tuan Steinberger, ini ada Southeast Asia Superstar minta gitar sampel yang ada di toko…” Hahaha…dan saya langsung dikasih dengan harga sekitar 20 jutaan rupiah waktu itu. Sampai sekarang gitar itu masih saya pake. Dan sekarang saya udah punya tiga gitar Steinberger; 2 warna hitam dan 1 warna putih. Saya juga pernah beli sepasang yang seri Spirit tapi kurang enak. Kalau yang sekarang saya pake enak banget, fretnya 24 lebih panjang dari Fender, necknya juga lebih kecil dan pas buat tangan saya. Dari segi sound juga lebih cocok,” [1] Diarsipkan 2017-05-19 di Wayback Machine.

Gitar ini pun sering di modifikasi oleh Rhoma Irama. Awalnya memiliki satu pick up dan kini menjadi 2 pick up sehingga mirip dengan Steinberger GM2 series adapula gitar Steinberger yang dimodif menggunakan Pick Guard putih dan kini menjadi hitam

Steinberger GP2S "Aswad"

Merupakan Steinberger ke 2 Rhoma Irama yang digunakan ketika Steinberger GM1T yang masih satu pick up soundnya kurang cocok. Gitar ini diberi nama Aswad di Film Menggapai Matahari. Gitar ini pun pernah di pakai menjadi Rythm di klip Judi dan Haram setelah Steinberger GM1T selesai diperbaiki.

Steinberger Custom Rhoma Irama

Merupakan Gitar Steinberger ke 3 yang digunakan Rhoma Irama. Memiliki konfigurasi pick up Single coil. Gitar ini digunakan pada Klip Setan pasti kalah di film Tabir Biru. Gitar ini buatan Pak De Yanto [teknisi khusus gitar Rhoma Irama] yang brandnya tertulis "Rhoma Irama" di bagian atas body gitar.

Soneta Record "SR" Guitar

Merupakan gitar custom yang dijadikan properti oleh Rhoma Irama. Gitar ini tak pernah dipakai live karena memang kapasitas gitar ini hanya sebagai assessoris.

Steinberger GU-7 Deluxe

Gitar ini gitar yang dipakai pada tahun 2000-an. Steinberger ini buatan Korea "Music Yo" Steinberger ini merupakan gitar Steinberger ke 4 Rhoma Irama. Gitar ini pun sudah tidak dipakai.

Steinberger GM2S

Steinberger yang menjadi teman Steinberger Hitam saat manggung. Gitar ini sempat di warna full putih.

Steinberger GM4T Koa Rose Limited Edition.

Steinberger yang baru dipinang tahun 2019, Gitar limited edition buatan tahun 1989 ini merupakan gitar langka, Body nya berbahan kayu koa [yang biasanya kayu Alder] dan neck nya berbahan graphite. Gitar tipe ini produksinya hanya satu tahun saja, yaitu sejak 1989-1990.

konfigurasi pickupnya 2 single coil dan 1 humbucker, originalnya hanya ada 2 knob. [milik pak haji sudah di modifikasi 3 knob dan 1 toggle switch].

Bridge gitarnya pun tipe TransTrem.

Efek Maxon MB Series

Pada awal karier Rhoma Irama sering menggunakan efek jenis booster merk Maxon keluaran jepang. Efek ini dikenal dengan nama "Booster tempel" karena cara memakainya ditempelkan langsung ke Ouput Jack gitar. Efek ini memiliki sound yang sangat khas ketika di pasang ke Stratocaster. Efek ini pernah digunakan untuk Steinberger GP2S

Berkas:Rhomadangusdur.jpg

Rhoma Irama bersama Gus Dur sedang membahas masalah Inul Daratista terkait goyang erotisnya tahun 2003.

  • Pada tahun 2003, Rhoma kembali menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, penyanyi dangdut yang sedang naik daun karena mengandalkan gaya tarinya yang dianggap mesum. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI [Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia], menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Pada saat itu Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai seorang munafik oleh pendukung Inul.
  • Juga pada tahun 2003, Rhoma dalam sebuah pengerebekan, tertangkap basah sedang berduaan di apartemen Angel Lelga, sekitar jam 11-4 pagi. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. Kejadian ini disanggah Rhoma dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan, setelah beberapa waktu kemudian Rhoma mengakui bahwa ia sebenarnya telah menikah dengan Angel Lelga.
  • Pada November 2005, tayangan Kabar-kabari memberitakan Rhoma Irama mengatakan GIGI adalah band frustasi dan tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan dengan kesuksesan album rohani Raihlah Kemenangan yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma, album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen ulang itu mengesankan kelompok musik tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak kreatif. Berita ini kemudian disanggah oleh Rhoma. [Sebenarnya berita ini sudah diralat, setelah Rhoma Irama mengirimkan protes ke meja redaksi RCTI dan manajemen acara infotaintment KABAR-KABARI. Berita ini beredar karena kesalahan narator dalam menanggapi berita tentang pernyataan Rhoma Irama. Dan Rhoma Irama sendiri dengan band GIGI tidak ada masalah dan "santai" saja.[2]
  • Pada Januari 2006, kembali Rhoma di hadapan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul, dalam dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.
  • Pada Juli 2012, dalam sebuah ceramah di sebuah masjid di Jakarta, Rhoma Irama dikecam atas ceramah yang mengandung isu SARA, berkaitan dengan Pemilukada DKI Jakarta putaran ke-2 yang sedang hangat dibicarakan pada waktu itu. Panitia Pengawas Pemilu memeriksa Rhoma atas pernyataan kontroversial yang menuai kecaman di media massa dan internet, namun kemudian dinyatakan tidak bersalah.
  • Pada akhir tahun 2012, publik dikejutkan dengan pernyataan bahwa Rhoma Irama siap maju sebagai calon presiden 2014. Ia mengaku dalam sebuah wawancara dengan Najwa Shihab, bahwa ia maju atas dorongan berbagai ulama, dan juga "anak bangsa, khususnya Umat Islam". Walaupun beberapa parpol sempat melirik Rhoma Irama sebagai calon presiden, berbagai kecaman terus bermunculan di media internet akibat pandangan politik yang menyinggung SARA.[3]
  • Rhoma menikahi Veronica pada 1972, seorang wanita Nasrani yang menjadi muslim setelah dinikahinya, yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby Verama Sari [18 Desember 1972], Fikri Rhoma Irama [30 September 1976], dan Romy [26]. Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985.
  • Sebelum bercerai, sekitar setahun sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita Nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya — lawan mainnya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri. Rhoma mempunyai anak kandung dari wanita bernama Marwah Ali yaitu Ridho.[4][5]
  • Pada tanggal 2 Agustus 2005, Rhoma mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya.
  • Veronica sempat menikah kembali [1991] kemudian sang suami yang seorang pejabat meninggal, Veronica sendiri meninggal tepat pada Tahun Baru 2006 dengan mengalami berbagai penyakit, anak-anaknya mengakui pada pers selama Veronica sakit Rhoma Irama lah yang menanggung semua biaya perawatan hingga ke Singapura mengingat Veronica bukan lagi artis yang produktif dan telah menjadi janda karena suaminya telah meninggal. Keluarga mencatat bahwa Rhoma tetap berperan dalam keluarga tersebut.
  • Pada saat Rhoma Irama digerebek oleh wartawan di Apartemen bersama Angel Lelga sebenarnya keduanya telah menikah secara siri, otak di balik pengerebekan tersebut adalah Yati Octavia dan suaminya Pangky Suwito yang juga tinggal di Apartemen Semanggi dan turut hadir bersama wartawan pada saat pengebrekan.[6]
  • SDN Kibono Manggarai, Jakarta
  • SMP Pondok 1, Jakarta
  • SMA Saint Joseph, Solo
  • Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
  • Djangan Kau Marah
  • Djangan Dekati Aku
  • Di Rumah Sadja
  • Sip-Sipan Bedue
  • Biarkan Aku Pergi
  • Pelita Hidup
  • Ke Binaria
  • Orkes Melayu Purnama
  • Melody Cintaku
  • Usah Diganggu
  • Malam Cemerlang
  • Aku Saudaramu
  • Ke Pasar Minggu
  • Malam Gembira
  • Bertamu
  • Di Dalam Bemo
  • Indandip
  • Tukang Ramal
  • Anak Pertama
  • Ratu & Radja
  • Pemburu
  • Risalah Penyanyi
  • Dangdut
  • Surat Terakhir
  • Ke Monas
  • Berbulan Madu
  • Gelandangan
  • Joget
  • Janda Kembang
  • Berpacaran
  • Tiada Lagi

  • Soneta Volume 1 - Begadang [1974]
  • Soneta Volume 2 - Penasaran [1974]
  • Soneta Volume 3 - Rupiah [1975]
  • Soneta Volume 4 - Darah Muda [1976]
  • Soneta Volume 5 - Musik [1976]
  • Soneta Volume 6 - 135.000.000 [1976]
  • Soneta Volume 7 - Santai [1977]
  • Soneta Volume 8 - Hak Azazi [1977]
  • Soneta Volume 9 - Begadang 2 [1978]
  • Soneta Volume 10 - Sahabat [1978]
  • Soneta Volume 11 - Indonesia [1981]
  • Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada[1982]
  • Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita [1984]
  • Soneta Volume 14 - Judi [1988]
  • Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang [1989]
  • Soneta Volume 16 - Bujangan [1990]

  • Oma Irama Penasaran
  • Gitar Tua
  • Darah Muda
  • Begadang
  • Berkelana I
  • Berkelana II
  • Raja Dangdut
  • Camelia
  • Cinta Segitiga
  • Perjuangan dan Doa
  • Melodi Cinta
  • Badai di Awal Bahagia
  • Sebuah Pengorbanan
  • Cinta Kembar
  • Pengabdian
  • Satria Bergitar
  • Kemilau Cinta di Langit Jingga
  • Menggapai Matahari I
  • Menggapai Matahari II
  • Nada-Nada Rindu
  • Bunga Desa
  • Jaka Swara
  • Nada dan Dakwah
  • Tabir Biru
  • Dawai 2 Asmara
  • Sajadah Ka'bah
  • Ibnu Sabil

  • Pemilu [1982]
  • Album Konser Soneta 1 [1983]
  • Takbir Lebaran [1984]
  • Persaingan [1986]
  • Haji [1988]
  • Modern [1989]
  • Haram [1990]
  • Purnama [1991]
  • Kehilangan Tongkat [1993]
  • Rana Duka [1994]
  • Sifana [1994]
  • Stress [1995]
  • Seni [1995]
  • Baca [1995]
  • Gulali [1995]
  • Viva Dangdut [1996]
  • Mirasantika [1997]
  • Puja [1997]
  • Reformasi [1998]
  • Shalawat Nabi [1999]
  • The Rough Guide to the Music of Indonesia [2000]
  • Euphoria [2000]
  • Syahdu [2001]
  • Asmara [2003]
  • Jana Jana [2008]
  • Azza [2010]
  • Ukhuwah [2011]
  • Kurang Garam [2014]
  • Album Partai Idaman [2015]
  • Boxset 50 Tahun Soneta

  • Krisis X [1975]
  • Oma Irama Penasaran [1976]
  • Gitar Tua Oma Irama [1977]
  • Darah Muda [1977]
  • Rhoma Irama Berkelana I [1978]
  • Rhoma Irama Berkelana II [1978]
  • Begadang [1978]
  • Raja Dangdut [1978]
  • Cinta Segitiga [1979]
  • Camelia [1979]
  • Perjuangan dan Doa [1980]
  • Melodi Cinta Rhoma Irama [1980]
  • Badai di Awal Bahagia [1981]
  • Sebuah Pengorbanan [1982]
  • Satria Bergitar [1984]
  • Cinta Kembar [1984]
  • Pengabdian [1985]
  • Kemilau Cinta di Langit Jingga [1985]
  • Menggapai Matahari [1986]
  • Menggapai Matahari II [1986]
  • Nada-Nada Rindu [1987]
  • Bunga Desa [1988]
  • Jaka Swara [1990]
  • Nada dan Dakwah [1991]
  • Tabir Biru [1993]
  • Dawai 2 Asmara [2010]
  • Sajadah Ka'bah [2011]
  • Ibnu Sabil [2002]
  • Kampung Dangdut [2006]
  • Rhoma Irama: Cinta dan Do'a [2018]
  • Banyak Jalan Menuju Rhoma [2020]
  • Banyak Jalan Menuju Rhoma Tingkat 2 [2020]
  • Sentuhan Ilahi: Virus Corona [2020]
  • Sentuhan Ilahi: Hakikat Qurban [2020]
  • Dosa Yang Menghantui [2020]
  • Tahun 1971, juara 1 lomba menyanyi tingkat ASEAN di Singapura.
  • Dekade 70-an, Rhoma banyak mendapatkan penghargaan puluhan Pilingan Emas atau yang disebut Golden Record atas kesuksesan penjualan Kaset-kasetnya.
  • Agustus 1985, majalah Asia Week edisi XVI menempatkan Rhoma Irama sebagai Raja Musik Asia Tenggara, setelah memuat liputan pertunjukan Soneta Group di Kuala Lumpur.
  • Tahun 1992, Rhoma mendapatkan pengakuan oleh dunia musik Amerika, saat majalah Entertainment edisi Februari tahun tersebut mencantumkannya sebagai The Indonesian Rocker.
  • Akhir April tahun 1994, Rhoma Irama menandatangani Memorandum of Understanding [MoU] dengan Mr. Tanaka dari Life Record Jepang di Tokyo. Sebanyak 200 buah judul lagunya akan direkam ke dalam bahasa Inggris dan Jepang, untuk diedarkan di pasar Internasional. Rencananya lagu-lagu tersebut akan dibuat dalam bentuk laser disc [LD] dan compact disc [CD].
  • Legenda Dangdut Indonesia, Anugerah Dangdut Indonesia tahun 1997
  • Pengaransemen Musik Terbaik lagu Euforia, TPI Awards tahun 2000
  • Special Legend of Music, Anugerah Music Indonesia RCTI tahun 2002.
  • 16 November 2007 Rhoma menerima penghargaan sebagai “The South East Asia Superstar Legend” di Singapura.
  • Bersama Elvie Sukaesih mendapatkan penghargaan dari Museum Dunia Rekor Indonesia [MURI] dengan kategori Raja dan Ratu Dangdut Indonesia.
  • 23 Desember 2007 Rhoma menerima Lifetime Achievement Award pada penyelenggaran perdana Anugerah Musik Indonesia [AMI] Dangdut Awards.
  • Album Begadang masuk dalam 150 Album terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stones.
  • Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
  • Rhoma telah menciptakan 1000 lebih lagu Dangdut, sekaligus memperoleh predikat pencipta lagu Dangdut terlaris.
  • Tahun 2009, Presiden SBY menganugerahkan penghargaan kepada Rhoma Irama sebagai Seniman Indonesia Terbaik.
  • Rhoma Irama meraih penghargaan dari Musium Rekor Indonesia / MURI, sebagai Penyanyi Legenda.
  • Mendapatkan gelar Profesor Honoris Causa dalam bidang musik yang diterimanya dari dua universitas berbeda, yaitu dari Northern California Global University dan dari American University of Hawaii, keduanya dari Amerika.
  • Nama Rhoma Irama diabadikan sebagai nama piala untuk 6 kategori permainan instrumen musik Dangdut.
  • Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Reform Institute 2008, menempatkan Rhoma di atas penyanyi maupun grup-grup musik seperti: Ungu, Peterpan, Iwan Fals, maupun Dewa 19.
  • The South East Asia Superstar Legend di Singapura
  • Lifetime Achievement Awards 2011, SCTV.[7]
  • Lifetime Achievement Awards 2014, MNCTV Dangdut Awards 2014.[8]
  • Hak Kekayaan Intelektual [HKI] dari Kementerian Hukum dan HAM, 2014.[9]
  • Muslim Choice Awards, 2018.
  • Legenda Dangdut Paling Mantul, Anugerah Dangdut Indonesia 2019.

Artikel utama: Daftar penghargaan dan nominasi yang diterima oleh Rhoma Irama

  1. ^ Rayakan Ultah, Rhoma Irama Luncurkan Website, diakses 13 Desember 2007
  2. ^ Gigi Sesalkan Komentar Rhoma Irama
  3. ^ Rhoma Irama Didaulat Jadi Capres 2014
  4. ^ "Ridho Rhoma, Magnet Sang Pangeran Dangdut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-04. Diakses tanggal 2010-09-17. 
  5. ^ Indonesia, PT Rilis Multimedia. "Inilah Istri-Istri Rhoma Irama, Ibunya Ridho Cantik..." RILIS.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-03. Diakses tanggal 2017-08-03. 
  6. ^ "Menyibak Kelambu Pornografi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2007-05-21. 
  7. ^ "Penghargaan Rhoma Irama". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-12. Diakses tanggal 2021-03-05. 
  8. ^ "Malam penganugerahan MNCTV Dangdut Awards 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-23. Diakses tanggal 2014-12-23. 
  9. ^ Penghargaan Hak Cipta

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Rhoma Irama.
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Rhoma Irama.
  • [Indonesia] Profil di KapanLagi.com
  • [Indonesia] Situs web resmi Rhoma Irama Diarsipkan 2011-03-23 di Wayback Machine.
  • [Indonesia] Blog Rhoma Irama
  • [Indonesia] Deretan Wanita Rhoma Irama Diarsipkan 2011-08-10 di Wayback Machine.
  • [Indonesia] Bang Rhoma keseleo soal SARA saat ceramah
  • [Indonesia] Profil Unik Tentang H. Rhoma Irama

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rhoma_Irama&oldid=21061476"

Page 2

>
M S S R K J S
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31  
2022

6 Maret adalah hari ke-65 [hari ke-66 dalam tahun kabisat] dalam kalender Gregorian.

  • 12 SM - Kaisar Romawi Augustus berganti nama menjadi Pontifex Maximus, menggabungkan posisi tersebut ke dalam gelar Kaisar.
  • 961 - Penaklukan Byzantium atas Chandax oleh Nikephoros II Phokas, mengakhiri Emirat Kreta.
  • 1204 - Pengepungan Château Gaillard berakhir dengan kemenangan Prancis atas Raja John dari Inggris, yang kehilangan kontrol atas Normandia kepada Raja Philip II Augustus.
  • 1454 - Perang Tigabelas Tahun: Delegasi Konfederasi Prusia Confederation berjanji setia kepada Raja Kazimierz IV dari Polandia yang sepakat untuk mengirimkan pasukannya membantu perjuangan Prusia memerdekakan diri dari Ksatria Teutonik.
  • 1521 - Ferdinand Magellan orang Eropa pertama yang mencapai Guam.
  • 1869 - Dmitri Mendeleev mempersembahkan Tabel Periodik Elemen pertama kepada Badan Kimia Rusia.
  • 1899 - Bayer menyatakan "Aspirin" sebagai merek dagang.
  • 1902 - Real Madrid, klub sepak bola Spanyol, didirikan.
  • 1912 - Perang Italia-Turki: Tentara Italia menjadi militer pertama di dunia yang menggunakan kapal udara dalam perang, ketika 2 balon berkemudi menjatuhkan bom di atas perkemahan tentara Turki Ottoman di Janzur, dari ketinggian 6000 kaki.
  • 1921 - Partai Komunis Portugal didirikan sebagai Seksi Portugal dari Communist International.
  • 1930 - Hari Pengangguran Internasional [International Unemployment Day] diperingati dengan demonstrasi secara global yang digagas oleh Comintern
  • 1943 - Norman Rockwell menerbitkan artikel Freedom from Want di harian The Saturday Evening Post dengan esai yang mirip oleh Carlos Bulosan sebagai bagian dari serial Four Freedoms.
  • 1945 - Perang Dunia II: Cologne direbut oleh tentara Amerika Serikat.
  • 1946 - Ho Chi Minh menandatangani perjanjian dengan Prancis yang mengakui Vietnam sebagai negara otonom di Federasi Indocina dan Uni Prancis.
  • 1953 - Georgy Malenkov menggantikan Josef Stalin sebagai Perdana Menteri Uni Soviet dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet.
  • 1957 - Ghana menjadi negara Afrika Sub-Sahara pertama yang meraih kemerdekaan dari Inggris
  • 1961 - Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat [Kostrad] Indonesia dibentuk.
  • 1962 - Badai Rabu Abu melanda pantai Mid-Atlantik Amerika Serikat.
  • 1964 - Pemimpin Nation of Islam Elijah Muhammad secara resmi memberi nama juara tinju dunia Cassius Clay dengan nama Muhammad Ali.
  • 1964 - Constantine II dinobatkan menjadi Raja Yunani.
  • 1967 - Putri Josef Stalin Svetlana Alliluyeva membelot ke Amerika Serikat.
  • 1968 - Pemogokan siswa terjadi pertama kali di beberapa sekolah menengah atas di East Los Angeles, di mana siswa-siswa keturunan Meksiko [Chicano] memprotes perlakuan tak setara dari sistem pendidikan menengah yang berlaku di distrik tersebut.
  • 1968 - 3 orang pemberontak dieksekusi mati oleh rezim kulit putih di Rhodesia, memicu kecaman dari dunia internasional.
  • 1970 - Ledakan di rumah persembunyian Weather Underground di Greenwich Village menewaskan 3 orang.
  • 1971 - Majalah TEMPO terbit pertama kali.
  • 1975 - Untuk pertama kalinya, film dokumenter pendek karya Abraham Zapruder tentang peristiwa pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963 dipertontonkan untuk pemirsa TV oleh Robert J. Groden dan Dick Gregory.
  • 1975 - Perjanjian Aljir: Iran dan Irak mengumumkan penyelesaian sengketa perbatasan mereka.
  • 1983 - Pertandingan perdana United States Football League [USFL].
  • 1984 - Di Inggris, pemogokan pekerja tambang di Cortonwood Colliery di Brampton Bierlow menandai mulainya pemogokan yang berlangsung selama hampir 1 tahun dan melibatkan mayoritas [tetapi tidak pernah semuanya] pekerja tambang di seluruh negeri.
  • 1987 - Kapal feri Inggris MS Herald dari perusahaan pelayaran Free Enterprise terbalik dalam waktu 90 detik dan menewaskan 193 orang.
  • 1988 - 3 orang sukarelawan Tentara Republik Irlandia Sementara [Provisional Irish Republican Army, IRA] dibunuh oleh pasukan khusus Special Air Service di teritori Gibraltar dalam penyelesaian Operation Flavius.
  • 1990 - Ed Yielding dan Joseph T. Vida mencatat rekor kecepatan terbang lintas benua saat menerbangkan pesawat SR-71 Blackbird dari Los Angeles ke Virginia dalam waktu tempuh 64 menit, dengan kecepatan rata-rata 2124 mph.
  • 1992 - Virus komputer Michelangelo mulai menjangkiti komputer-komputer di seluruh dunia
  • 2003 - BreadTalk, jaringan toko roti populer asal Singapura berdiri.
  • 2005 - Grand Prix F1 Australia 2005 berlangsung.
  • 1475 - Michelangelo Buonarroti, pelukis dan pemahat dari Italia.
  • 1787 - Joseph von Fraunhofer, astronom dan fisikawan Jerman.
  • 1897 - John D. MacArthur, filantropis Amerika Serikat.
  • 1937 - Valentina Tereshkova, kosmonot wanita pertama dari Rusia.
  • 1963 - Helmy Yahya, pencipta dan pembawa acara kuis Indonesia.
  • 1972 - Shaquille O'Neal, pemain bola basket dari Amerika Serikat.
  • 1979 - Tim Howard, pemain sepak bola Amerika Serikat
  • 1982 - Ayman Alatar, penyanyi dan aktor Libya.
  • 1985 - Irwansyah, Aktor dan Penyanyi Indonesia.
  • 1989 - Harmoko, pemain Perseta Tulungagung
  • 1992 - Gebby Ristiyani Imawan, pemain bulu tangkis ganda putri Indonesia berpasangan dengan Tiara Rosalia Nuraidah
  • 1987 - Kevin-Prince Boateng, Pemain bola Ac milan Berkebangsaan Ghana
  • 1998 - Shaffa Nabila, mantan anggota grup idola Indonesia JKT48
  • 2003 - Stefan Elia Simbolon, saat ini menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia
  • 1920 - Willem Rooseboom, Gubernur-Jendral Hindia Belanda periode 1899 - 1904.
  • 1988 - Theodoor Gautier Thomas Pigeaud, ahli Sastra Jawa dari Belanda, pembuat kamus Jawa-Belanda [1938].
  • 2005 - Hans Bethe, pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika, penemu fusi bintang.
  • 2013 - Hugo Chávez, Presiden Venezuela 1999-2013, meninggal karena kanker.
  • 2014 - Jojon yang bernama asli Djuhri Masdjan, pelawak legendaris Indonesia [1947-2014], meninggal karena serangan jantung.
  • 2016 - Ireng Maulana, musisi jazz Indonesia.
  • 2001 - Idul Adha 1421 Hijriah.
  • HUT Kostrad.
  • Hari Kemerdekaan di Ghana [1957].

5 Maret - 6 Maret - 7 Maret

Wikimedia Commons memiliki media mengenai 6 March.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=6_Maret&oldid=21085612"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề