Penyebab keluar nanah dari kemaluan wanita

Kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Bakteri ini bisa menyerang dubur, saluran kencing, mata, dan tenggorokan. Di luar tubuh manusia, bakteri penyebab kencing nanah tidak dapat hidup dalam waktu lama.

Pada umumnya, penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini lebih sering menyerang remaja dan dewasa muda, serta lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Meski demikian, bayi juga dapat terinfeksi bakter gonococcus.

Hal tersebut dapat terjadi jika saat bayi dilahirkan, sang ibu sedang menderita kencing nanah atau gonore. Pada bayi yang memiliki infeksi gonore di mata dapat berisiko mengalami kebutaan.

Artikel Lainnya: Duh, Benarkah Kencing Nanah Bisa Sebabkan Mandul?

Penyebab keluar nanah dari kemaluan wanita

Masa inkubasi kencing nanah sangat singkat. Pada pria umumnya hanya berkisar antara 2-5 hari, meskipun terkadang bisa bisa juga berlangsung lebih lama. Namun pada wanita, masa inkubasi sulit untuk ditentukan. Sebab pada umumnya infeksi kencing nanah ini tidak menimbulkan gejala.

Gejala kencing nanah pada pria awalnya muncul rasa gatal dan panas di sekitar uretra (saluran yang menghantarkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh). Selanjutnya, timbul rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar cairan kental berwarna keruh (nanah) dari ujung uretra. Kadang-kadang bisa disertai darah.

Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin buruk dan cairan semakin kental serta keruh. Selain itu, juga akan muncul rasa nyeri saat ereksi. Terkadang bisa disertai pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.

Sedangkan gejala kencing nanah pada wanita (kalaupun ada) dapat sangat ringan hingga penderitanya tidak menyadarinya. Sebanyak 30-60% wanita penderita kencing nanah tidak merasakan gejala apapun. Gejala yang mungkin timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Selain itu, terdapat cairan kental dan keruh yang keluar dari vagina.

Artikel Lainnya: Kencing Bercabang, Pria Patut Khawatir atau Tidak?

Penyakit kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Bakteri ini biasanya menginfeksi selaput lendir, seperti: pada alat kelamin, liang dubur, mata, dan tenggorokan.

Bakteri penyebab kencing nanah dapat menular lewat hubungan seksual (baik seks oral maupun anal atau vaginal seks).

Artikel Lainnya: 3 Penyebab Kencing Nanah Pada Pria

Untuk menentukan diagnosis kencing nanah dapat dilakukan pemeriksaan dengan mengambil cairan atau nanah dari kelamin (vagina atau penis). Selanjutnya cairan tersebut akan diperiksa di laboratorium.

Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan air seni. Jika ditemukan sel darah putih yang banyak (leukosit) dan tanda-tanda infeksi seperti urine keruh, tentunya dengan disertai gejala klinis yang jelas, maka bisa dipastikan sebagai kencing nanah.

Artikel Lainnya: Tips Berhubungan Seks untuk Pasangan deng

Penyebab keluar nanah dari kemaluan wanita

Kencing nanah dapat memicu terjadinya komplikasi berupa infertilitas/ kemandulan, baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, infeksi kencing nanah yang tidak diobati atau tidak mendapat pengobatan hingga tuntas, dapat menyebar dari serviks (leher rahim) menuju uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur), dan ovarium (indung telur) dan menyebabkan penyakit radang panggul. Penyakit tersebut dapat menyebabkan kemandulan maupun komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

Sementara itu, pada pria, infeksi kencing nanah dapat menyebar melalui saluran kencing (uretra) menuju testis, epididimis, dan merusak proses pembentukan sperma di dalamnya. Selain itu, kencing nanah juga dapat menyerang kelenjar prostat.

Bakteri penyebab kencing nanah juga dapat menyebar melalui darah menuju area lain di tubuh, termasuk sendi. Infeksi sistemik ini dapat menyebabkan demam, ruam merah pada kulit, nyeri sendi, dan lain-lain.

Artikel Lainnya: 11 Tanda Anda Tertular Penyakit Menular Seksual

Pengobatan kencing nanah dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Central of Disease Control (CDC) menganjurkan agar penderita kencing nanah juga diberikan obat untuk memberantas infeksi chlamydia (sejenis kuman yang menyebabkan infeksi kelamin non spesifik). Sebab chlamydia sering ditemukan bersamaan dengan gonore.

Sebelumnya, sangat dianjurkan agar pasangan penderita juga turut diperiksa dan diobati, agar kelak tidak terjadi infeksi ping-pong. Hal ini berlaku untuk pasangan seksual dalam 2 bulan terakhir, atau pasangan seksual terakhir bila selama 2 bulan ini tidak ada aktivitas seksual.

Banyak antibiotika yang aman dan efektif untuk mengobati kencing nanah, membasmi bakteri penyebab gonore, menghentikan rantai penularan, mengurangi gejala, dan mengurangi kemungkinan terjadinya gejala sisa. Obat tersebut di antaranya adalah cefixim, levofloksasin, dan tiamfenikol. Namun dosis dan penggunaan obat tersebut harus berdasarkan petunjuk dokter.

Penyebab keluar nanah dari kemaluan wanita

Klikdokter

Penyakit kelamin wanita seringkali bersifat asimtomatis, yang berarti tanpa gejala. Namun juga dapat berkembang dan ditandai dengan munculnya keputihan maupun benjolan atau luka yang dapat disertai dengan rasa gatal dan nyeri pada area organ intim. Umumnya, penyakit kelamin wanita disebabkan oleh infeksi menular seksual. Selain itu, kondisi lain seperti dermatitis yang disebabkan oleh alergi atau iritasi, juga dapat menjadi penyebab.

Gejala yang ditimbulkan dari berbagai macam penyakit kelamin wanita mungkin tidak disadari oleh penderita. Berikut penyakit kelamin wanita dan gejala-gejalanya yang perlu diketahui:

Cairan keputihan yang normal bermanfaat dalam melembapkan, membersihkan, dan mencegah terjadinya infeksi pada vagina. Normalnya, cairan keputihan akan berwarna jernih atau putih dengan tekstur sedikit encer, agak tebal, dan lengket.

Namun, jika cairan keputihan berwarna kehijauan, keabu-abuan, atau kuning seperti nanah, bahkan bila bercampur bercak darah, mungkin ini menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada vagina.Keputihan tidak normal ini biasanya juga disertai dengan bau yang tidak sedap, bengkak atau kemerahan, gatal hingga rasa terbakar, nyeri sekitar perut bawah, maupun nyeri saat berhubungan seksual.

Ketika mengalami keputihan yang tidak normal dan diikuti dengan gejala lain seperti demam, kelelahan, nyeri perut, sering buang air kecil dan penurunan berat badan tanpa sebab segeralah berkonsultasi kepada dokter.

Penyebab dari keputihan tidak normal ini beragam, seringkali merupakan pertanda terjadinya peradangan pada vagina (vaginitis) maupun mulut serviks (servisitis), yang bisa dipengaruhi oleh infeksi bakteri, protozoa, dan jamur. Dapat berkaitan dengan kondisi yang dikenal sebagai vaginitis bakterialis, kandidiasis vaginalis, maupun infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.

Wanita terbilang lebih rentan terhadap penyakit menular seksual (PMS) herpes. Pada awalnya, mungkin penderita tidak merasakan tanda-tanda terkena infeksi herpes, Jika seseorang sudah terinfeksi virus ini, maka virus akan tetap hidup di dalam tubuh, meskipun mungkin virus tersebut dalam keadaan tidak aktif.

Pada wanita, virus herpes dapat menular dan masuk melalui mulut, labia, vagina, dan juga kulit yang terluka. Penularan herpes dapat terjadi jika adanya kontak kulit langsung, termasuk aktivitas seksual baik vaginal, anal, maupun oral, dengan penderita herpes.

Tanda-tanda terinfeksi virus herpes yaitu mengalami gejala seperti flu dan demam diikuti dengan nyeri pada otot dan sendi, permukaan kulit pada area yang terinfeksi akan terasa gatal kemudian menjadi panas seperti terbakar disertai nyeri, mengalami keputihan abnormal, dapat disertai sakit kepala serta buang air kecil terasa menyakitkan. Kemudian diikuti munculnya lenting kemerahan berisi cairan, atau luka di sekitar vagina, bokong, selangkangan dan/atau pada area sekitar bibir dan mulut yang tumbuh berkelompok.

Salpingitis merupakan peradangan saluran tuba. Hampir semua kasus salpingitis disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk penyakit menular seksual gonore dan klamidia. Peradangan yang terjadi, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba, sehingga dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.

Pada kasus salpingitis ringan, gejala yang ditimbulkan mungkin tidak terlihat oleh penderita. Adapun gejala yang mungkin muncul adalah keputihan tidak normal dan bau, munculnya bercak, sakit pada perut dan punggung bawah, dismenorea atau rasa sakit saat menstruasi, sakit saat masa subur, sakit saat berhubungan seksual, demam,  sering buang air kecil, serta mengalami mual dan muntah.

Jika gejala salpingitis muncul, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter guna mendapatkan penanganan. Dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Sesuai dengan namanya, penyakit yang menular secara seksual ini menimbulkan mengganggu gejala berupa tumbuhnya kutil pada area kelamin. Disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV) yang menular saat terjadi kontak langsung, umumnya secara seksual.

Kutil Kelamin dapat berukuran sangat kecil dan datar, sehingga tidak disadari keberadaannya, namun kemudian bisa berkembang, menonjol di atas permukaan kulit, dan membesar. Pada wanita, kutil dapat tumbuh bukan hanya pada permukaan organ kelamin atau anus, namun juga dapat menyebar hingga ke bagian dalamnya, dan membutuhkan penanganan khusus dari dokter untuk bisa mengobati gejalanya, kendati demikian, HPV penyebab kutil kelamin dapat menetap dalam tubuh seumur hidup, sekalipun sudah tidak lagi menimbulkan gejala dan sewaktu-waktu dapat berulang, terutama saat daya tahan tubuh menurun.

Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh HPV. Gejala kanker serviks yang berkaitan dengan siklus menstruasi, infeksi jamur, dan infeksi saluran kemih mungkin tidak disadari sebagai gejala kanker serviks hingga akhirnya berada pada stadium lanjut.

Adapun gejala pada kelamin wanita yang berhubungan dengan kanker serviks diantaranya, adanya gangguan menstruasi seperti menstruasi dengan jumlah perdarahan berlebih, perdarahan yang tidak normal diluar siklus menstruasi, nyeri maupun perdarahan saat berhubungan seksual, keputihan yang tidak normal disertai bau, sering buang air kecil dan terasa sakit. Jika gejala ini timbul, dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter .Lakukanlah pemeriksaan pap smear secara berkala, sebagai langkah deteksi dini kanker serviks, terutama bila Anda telah aktif secara seksual, apalagi bila memiliki riwayat terinfeksi kutil kelamin. Bila perlu lengkapi dengan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan.

Menjaga kebersihan dan kesehatan vagina merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkit penyakit kelamin wanita. Ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari penggunaan sabun wangi dan antiseptik berlebihan saat mencuci vagina, serta melakukan seks yang aman serta setia terhadap pasangan.

Yang perlu diwaspadai, penyakit kelamin wanita tidak selalu menunjukkan gejala-gejala yang jelas, dan seringkali gejala muncul disaat infeksi sudah tergolong berat. Untuk wanita di atas 21 tahun, terutama jika telah aktif berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan serviks atau papsmear secara berkala.