Penyebab penyakit migrain dan cara mengatasinya

Sekitar sepertiga penderita migrain melaporkan, dehidrasi adalah penyebab mereka sering mengalami kekambuhan serangan. Bahkan, sebagian dari orang tersebut mengatakan, dehidrasi sedikit saja dapat menjadi jalur yang cepat untuk menimbulkan sakit kepala.

Hal ini memang mungkin terjadi. Pasalnya, dehidrasi memengaruhi fungsi tubuh di semua tingkatan. Adapun kondisi ini dapat menyebabkan pusing, kebingungan, dan bahkan bisa menjadi keadaan medis yang darurat. Oleh karena itu, mengonsumsi banyak air putih dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi migrain pada diri Anda.

8. Melewatkan makan

Makan yang terlambat atau terlewat seringkali menyebabkan penurunan gula darah secara relatif, yang bisa menjadi pemicu migrain. Ini biasanya terjadi pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan atau yang melakukan olahraga berat. Namun, hal ini juga bisa menjadi penyebab kepala sering migrain pada orang dewasa.

Umumnya, jika Anda melewatkan sarapan, ini bisa menjadi pemicu migrain pada pagi menjelang siang hari, sedangkan terlambat makan pada siang hari bisa memicu serangan pada sore hari. Namun, jika Anda melewatkan makan pada malam hari, ini bisa menjadi penyebab sakit kepala saat bangun pagi keesokan harinya.

9. Penggunaan obat tertentu

Mengonsumsi obat tertentu juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab Anda sering migrain. Oleh karena itu, jika Anda merasa serangan migrain muncul setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter. Namun, secara umum, obat-obatan yang sering menjadi pemicu migrain, yaitu beberapa obat tidur, pil kontrasepsi, obat vasodilator seperti nitrogliserin, hingga kokain dan ganja.

Selain itu, penggunaan obat sakit kepala migrain yang berlebihan pun bisa menyebabkan serangan migrain lebih sering terjadi. Jadi, sebaiknya gunakan obat-obatan ini sesuai dosis dan ketentuan yang dokter berikan.

10. Layar komputer atau ponsel

Bekerja di depan komputer terlalu lama atau sering main ponsel (handphone/HP) bisa menjadi penyebab sering migrain pada Anda. Ini diduga karena paparan cahaya atau lampu berkedap-kedip dari layar ponsel dan komputer. Postur tubuh yang salah saat bekerja di depan komputer atau menggunakan ponsel juga bisa menjadi penyebabnya.

Daftar makanan dan minuman yang bisa menjadi penyebab atau pemicu migrain

Tidak hanya melewatkan makan, mengonsumsi makanan tertentu pun dapat menjadi pemicu migrain. Oleh karena itu, jika Anda curiga mengalami serangan migrain setelah mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya Anda menghindari konsumsi makanan tersebut. Berikut beberapa makanan yang umumnya dapat menjadi penyebab migrain:

1. Minuman beralkohol

Penyebab penyakit migrain dan cara mengatasinya

Alkohol merupakan minuman yang sering dilaporkan menjadi pemicu utama serangan migrain. Jenis alkohol tertentu, termasuk anggur merah (wine) mengandung senyawa tertentu yang dapat secara langsung memengaruhi pembuluh darah dan memicu pelepasan bahan kimia penyebab migrain.

2. Minuman berkafein

Mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda, secara berlebihan bisa menyebabkan migrain pada sebagian orang. Namun, beberapa orang lainnya justru menemukan fakta bahwa menghentikan konsumsi kafein secara tiba-tiba juga bisa menjadi faktor pemicu. Oleh karena itu, jika Anda sering mengonsumsi kafein, sebaiknya Anda menghentikan konsumsi minuman ini secara bertahap.

3. Makanan mengandung MSG

Makanan kemasan yang mempunyai rasa gurih pada umumnya mengandung MSG (monosodium glutamat). Beberapa orang melaporkan bahwa MSG sering menjadi penyebab migrain. The American Migraine Foundation mencatat sebanyak 10-15% orang mengalami sakit kepala migrain setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG.

4. Makanan dan minuman berpemanis buatan

Dalam beberapa penelitian menemukan bahwa, beberapa orang mengalami peningkatan frekuensi migrain setelah mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, yaitu aspartam, dalam jumlah besar. Namun, pada penderita migrain lainnya justru tidak mengalami hal tersebut. Pengaruh pemanis buatan ini mungkin berbeda antar individu.

5. Cokelat

Cokelat bisa menjadi makanan penyebab migrain, terutama pada orang-orang yang sensitif. Menurut American Migraine Foundation, cokelat merupakan pemicu migrain paling umum kedua setelah alkohol, dengan persentase sebesar 22 persen. Kandungan feniletilamin dan kafein dalam cokelat bisa menjadi alasan mengapa cokelat memicu migrain.

6. Keju

Keju merupakan makanan yang mengandung tiramin dan dapat menjadi pemicu migrain, terutama bagi yang sensitif terhadap tiramin. Tiramin adalah asam amino yang dapat memicu perubahan pada pembuluh darah yang khas pada penderita migrain. Selain keju, tiramin juga ditemukan di makanan lainnya, seperti yoghurt, kacang-kacangan, pisang, buah sitrus (jeruk), acar, daging yang diawetkan, dan ikan yang diasapkan.

7. Daging olahan

Sosis dan ham merupakan contoh daging olahan yang dapat menjadi penyebab migrain. Kandungan nitrat dan nitrit sebagai pengawet pada daging olahan dapat memperlebar pembuluh darah sehingga dapat memicu migrain pada beberapa orang. Jadi, mungkin tidak semua orang akan mengalami migrain setelah mengonsumsi daging olahan.

Selain daftar di atas, makanan lainnya juga disebut bisa menjadi pemicu migrain pada beberapa orang, seperti makanan atau minuman yang beraroma kuat atau menyengat, makanan berlemak, serta makanan dan minuman dingin.

Namun perlu diingat, faktor pemicu setiap penderita migrain bisa berbeda. Untuk mengenali dan mencegah serangan migrain, Anda dapat membuat catatan atau daftar tertulis mengenai faktor pemicu, termasuk gejala, durasi, waktu terjadinya, apa yang sedang Anda lakukan, dan kondisi lingkungan selama serangan berlangsung.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain

Penyebab penyakit migrain dan cara mengatasinya

Migrain dapat terjadi siapapun dan kapanpun. Namun, ada kondisi atau faktor tertentu yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena migrain. Memiliki faktor risiko ini bukan berarti Anda akan pasti mengidap migrain. Sebaliknya, bagi yang tidak memiliki faktor risiko pun tidak pasti akan terbebas dari penyakit ini. Berikut adalah faktor-faktor risiko tersebut:

1. Riwayat keluarga

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, para peneliti menduga faktor genetik mungkin terkait dengan penyebab migrain pada seseorang. The American Migraine Foundation menyebut, jika salah satu orangtua Anda memiliki riwayat migrain, Anda memiliki 50 persen peluang untuk memiliki kondisi yang sama. Namun, jika kedua orangtua Anda memiliki riwayat penyakit ini, peluang Anda dapat meningkat hingga 75 persen.

2. Usia

Migrain memang penyakit yang dapat terjadi pada siapapun, termasuk anak-anak. Meski demikian, penyakit ini lebih sering dimulai pada remaja atau dewasa muda, yang kemudian memuncak pada sekitar usia 30 tahun. Namun, secara bertahap, penyakit ini mulai membaik dan jarang terjadi serangan pada tahun-tahun setelahnya.

3. Jenis kelamin

Migrain adalah penyakit yang lebih sering dialami oleh wanita. Bahkan, wanita disebut berpotensi tiga kali lebih besar mengalami sakit kepala migrain ketimbang pria. Migrain pada wanita umumnya terkait dengan perubahan hormon estrogen yang dialaminya ketika menstruasi, memasuki masa menopause, dan saat kehamilan.

4. Kondisi medis tertentu

Memiliki kondisi medis tertentu juga disebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami migrain. Beberapa kondisi medis yang kerap berkaitan, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan tidur, dan epilepsi.

Tak hanya itu, gangguan pencernaan juga disebut berkaitan erat dengan kemungkinan migrain pada seseorang. Dalam sebuah penelitian disebutkan, orang yang sering mengalami gangguan pada sistem pencernaan berisiko tinggi mengalami migrain daripada yang tidak. Kondisi tersebut mengarah pada sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit Celiac (intoleransi terhadap gluten).

Selain itu, anak dengan sindrom tertentu dan mengalami gejala muntah, pusing, dan sakit perut juga bisa terkena migrain pada kemudian hari. Kondisi ini dikenal dengan sindrom periodik masa kanak-kanak (childhood periodic syndromes).

Migrain disebabkan oleh apa?

Migrain dapat berisiko menyebabkan stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Orang yang sering migrain trombosit darahnya menjadi aktif sehingga memicu pembekuan darah. Akibatnya, risiko terkena penyakit stroke semakin tinggi.

Apa yang harus dilakukan ketika migrain?

Berbagai cara mengatasi migrain.
Menenangkan diri. Penderita migrain umumnya lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. ... .
Perbanyak minum air. Sudahkah tubuh Anda terhidrasi dengan cukup hari ini? ... .
Kompres dingin. ... .
4. Tidur cukup. ... .
Menggunakan minyak esensial. ... .
6. Pijat akupresur. ... .
7. Minum jahe hangat. ... .
8. Olahraga..