Penyebab perut buncit dan kembung pada wanita
Show
JAKARTA -Perut buncit umumnya membuat perut jadi tampak lebih besar ukurannya dari biasanya, diikuti rasa perut kembung dan sering buang gas yang tak nyaman. Penyebab perut buncit ada banyak hal, salah satunya gaya pola hidup yang tidak baik, kurang olahraga dan lebih banyak pekerjaan duduk. Mayoclinic.org menjelaskan secara terperinci, apa saja penyebab terjadinya perut buncit. 1. Pertunbuhan bakteri berlebih bakteri usus kecil (SIBO) dan intoleransi terhadap karbohidrat dan kelompok makanan lainnya Kondisi ini memicu adanya produksi gas yang berdampak pada kondisi saluran usus jadi meregang dan menggelembung. Ada pula perut buncit disebabkan pengaruh penyakit lain dalam tubuh, seperti gastroparesis, asites, penyakit celiac, insufisiensi pankreas, fundoplikasi dan lain sebagainya. 2. Kelainan fungsional interaksi usus dan otak Walaupun tak berpengaruh langsung terhadap ukuran perut secara visual, kelainan fungsional yang termasuk di dalamnga sindrom iritasi usus besar (IBS) jadi satu pemicu seseorang beranggapan bahwa perutnya buncit. Mekanismenya, penderita bakal merasa bahwa tubuh memeproduksi gas dalan jumlah besar dan berlebih (gangguan sensorik visceral) sehingga akhirnya tubuh benar-benar tidak nyaman sebab persepsi akan sensasi kelainan fungsional tersebut. 3. Refleks viscerosomatik abnormal Refleks viscerosomatic yang abnormal memicu timbulkan kondisi gembung dan buncit. Jika normal, mekanisme refleks ini membantu mengontrol pembersihan gas dan melibatkan kontraksi dan relaksasi otot diafragma dan dinding perut. Sedangkan jika reflek bekeja secara abnormal dalam melepas gas di usus, membuat diafragma turun atau berkontraksi secara tidak tepat, dan otot-otot dinding perut berelaksasi, sehingga membuat perut tampak menonjol. 4. Sindrom iritasi usus Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan yang menyebabkan kram dan nyeri di perut Anda, di antara gejala lainnya. IBS juga dapat menyebabkan kembung dan gas, yang bisa menyebabkan perut Anda buncit. Menurut Yayasan Internasional untuk Penyakit Gastrointestinal Fungsional, sekitar 1 dari 10 orang memiliki gejala IBS. Itulah 4 penyebab perut buncit baik pria maupun wanita yang jarang diketahui. TIKA AYU Perut kembung ditandai dengan sensasi perut terasa kencang dan penuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pola makan yang buruk hingga penyakit tertentu, seperti sakit maag. Perut kembung perlu diatasi dengan tepat agar rasa tidak nyaman yang ditimbulkan tidak mengganggu aktivitas Anda. Perut kembung bisa terjadi ketika saluran pencernaan terisi udara atau gas yang berlebih. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman serta membuat perut terasa penuh. Penyebab Perut KembungPerut kembung sering dianggap sebagai fenomena masuk angin. Sebenarnya, istilah tersebut tidak ada dalam dunia medis. Namun, udara yang terlalu banyak tertelan dan terjebak dalam saluran pencernaan memang bisa menyebabkan perut kembung. Kondisi ini disebut juga dengan aerofagia. Udara yang masuk ke dalam pencernaan umumnya disebabkan oleh berbagai kebiasaan yang tidak Anda sadari, seperti makan terlalu cepat, konsumsi makanan pedas dan berlemak, berbaring setelah makan, makan sambil berbicara, minum dengan sedotan, merokok, hingga kebiasaan mengunyah permen karet. Meski begitu, perut kembung juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, seperti: 1. Sindrom iritasi usus besarSalah satu gangguan kesehatan yang erat dikaitkan dengan perut kembung adalah sindrom iritasi usus besar atau IBS. Selain itu, gejala lain juga mungkin dirasakan saat mengalami IBS seperti sakit perut, kram perut, diare, atau sembelit. Penyebab dari IBS tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicunya seperti alergi makanan, infeksi bakteri, hingga stres. 2. MaagMaag dalam istilah medis disebut juga dispepsia. Kondisi ini digambarkan dengan rasa tidak nyaman atau nyeri yang terjadi secara terus-menerus atau berulang di area perut bagian atas, terutama di sebelah kiri atas atau ulu hati. Maag bisa menyebabkan perut kembung, mual, dan muntah. Beberapa gejala maag lainnya adalah cepat merasa kenyang, sensasi perih di perut atau kerongkongan, perut terasa dipenuhi gas, hingga sering bersendawa. 3. Kekurangan enzimSelain maag, perut kembung juga bisa disebabkan oleh kekurangan atau gangguan enzim pencernaan. Fungsi enzim adalah untuk memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil agar nutrisinya mudah diserap oleh tubuh. Produksi dan fungsi enzim pencernaan bisa terhambat jika tubuh mengalami beberapa masalah di saluran pencernaa, misalnya gangguan pankreas dan intoleransi makanan atau minuman tertentu, misalnya intoleransi laktosa. Selain penyebab di atas, perut kembung juga bisa disebabkan oleh infeksi di saluran pencernaan, baik infeksi bakteri atau virus. Beberapa bakteri, misalnya H. pylori penyebab tukak lambung, bahkan mampu menghasilkan gas berlebih di saluran pencernaan sehingga perut terasa kembung. Cara Mengatasi Perut KembungPerut kembung biasanya bukan disebabkan oleh kondisi yang serius dan dapat membaik dengan sendirinya. Meski demikian, kondisi ini kerap kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba beberapa cara mengatasi perut kembung agar gejalanya mereda. Beberapa di antaranya adalah:
Selain cara di atas, Anda juga bisa mengatasi perut kembung dengan rebusan atau teh dari bahan alami, seperti:
Beberapa cara di atas bisa Anda coba dahulu sebelum mendapatkan pertolongan medis. Namun, Anda patut mewaspadainya jika keluhan perut kembung tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain. Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai meliputi nyeri perut yang tidak kunjung sembuh, tinja bercampur darah atau berwarna kehitaman, demam tinggi, muntah, dan penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas. Jika perut kembung tidak juga mereda setelah melakukan beberapa cara di atas atau juga merasakan gejala yang telah disebutkan, Anda disarankan untuk segera berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Perut kembung adalah kondisi ketika perut terasa kencang, penuh, dan terlihat membesar. Kondisi ini terjadi karena gas di perut terlalu banyak sehingga menimbulkan kram atau rasa tidak nyaman di perut. Ketika seseorang makan atau minum, ada udara atau gas yang ikut tertelan dan masuk ke kerongkongan dan menuju perut. Gas tersebut dapat naik kembali ke kerongkongan dan dikeluarkan melalui sendawa, atau ke perut dan dikeluarkan melalui kentut atau buang angin. Penyebab dan Gejala Perut KembungGas bisa masuk ke tubuh ketika makan, minum, merokok, atau mengunyah permen karet. Selain itu, perut kembung juga bisa terjadi akibat produksi gas oleh bakteri di usus. Perut kembung umumnya disertai dengan gejala lain, seperti sering bersendawa, perut nyeri saat ditekan, perut terlihat lebih membesar dari biasanya, dan sering buang gas. Pengobatan dan Pencegahan Perut KembungPerut kembung dapat ditangani dengan mengatur pola makan, seperti membatasi konsumsi beberapa jenis makanan, termasuk kacang-kacangan, brokoli, kol, dan gandum utuh. Penggunaan obat yang dijual di apotek, seperti simethicone dan suplemen probiotik, juga dapat mengobati perut kembung. Membatasi asupan makanan penyebab perut kembung merupakan salah satu cara mencegah terjadinya keluhan tersebut. Selain itu, cara mencegah perut kembung bisa dilakukan dengan mengunyah makanan secara perlahan, membatasi konsumsi minuman bersoda, dan berhenti merokok. Terakhir diperbarui: 26 Januari 2022 |