Peran golongan tua golongan muda golongan perempuan dan golongan jurnalis di sekitar proklamasi

Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda adalah berkaitan dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dari mulai proses persiapan hingga pelaksanaan proklamasi.

Golongan Muda.

  1. Menghendaki Proklamasi Kemerdakaan Indonesia diselenggarakan secepatnya tanggal 16 Agustus 1945
  2. Menghendaki Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terlepas dari pengaruh Jepang
  3. Menganggap PPKI  buatan Jepang
  4. Menganggap golongan tua sangat lamban

Golongan Tua

  1. Menghendaki cepat atau lambat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak penting, tetapi pada dasarnya Proklamasi harus disiapkan secara matang
  2. Menghendaki Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah
  3. Menghendaki proses Proklamasi Kemerdekaan melalui rapat PPKI
  4. Golongan tua lebih bersikap hati - hati

Dengan demikian, perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia terkait tentang waktu yang tepat untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia. Golongan muda yang ingin kemerdekaan diproklamasikan segera, setelah Jepang menyerah dan sebelum datangnya pasukan Sekutu (termasuk Belanda) ke Indonesia untuk menghindari vacuum of power (kekosongan kekuasaan). Golongan tua berpendapat  bahwa proklamasi didiskusikan terlebih dahulu dengan PPKI, untuk mencegah pertumpahan darah dengan pasukan Jepang yang masih berada di Indonesia.  

Peran golongan tua golongan muda golongan perempuan dan golongan jurnalis di sekitar proklamasi

Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Hari bersejarah itu diselenggarakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. 

Sebelumnya, sudah ada rangkaian peristiwa yang mendorong Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Pada 14 Agustus 1945, golongan muda seperti Sutan Syahrir, Wikana, dan Darwis mendengar dari Radio BBC bahwa Jepang telah menyerah kepada pihak Sekutu. Hal ini mendorong mereka mendesak Presiden Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, para senior ini menolak untuk melakukannya secara terburu-buru.

Baca Juga: Tokoh Perempuan Disney Masih Terjebak Stereotip Negatif Perempuan Pemimpin

Pada tanggal 16 Agustus malam hari, Soekarno dan Mochammad Hatta dibawa oleh golongan muda ke Rengasdengklok agar mereka tidak terpengaruh oleh Jepang, dan meyakinkan kedua tokoh tersebut agar tetap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Peran Tokoh Perempuan dalam Proklamasi Kemerdekaan

Akhirnya setelah diskusi tersebut, di Jakarta, Wikana dan Achmad Soebardjo melakukan perundingan dan menelurkan kesepakatan bahwa proklamasi akan dilangsungkan di Jakarta. Setelah itu, Soekarno dan Hatta pun dibawa kembali ke ibu kota, ke rumah Laksamana Muda Maeda sebagai tempat rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Setelah melalui perundingan, malam itu teks proklamasi pun dirumuskan di rumah Laksamana Muda Maeda. Terlepas dari jasa para tokoh-tokoh ini, proklamasi kemerdekaan tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari tokoh-tokoh perempuan yang turut andil dalam hal ini. Ada yang menjadi anggota pengibar bendera, ada juga yang menjadi anggota pengamanan pada hari itu, serta Ibu Negara Fatmawati yang berjasa menjahit Bendera Pusaka Merah Putih dan menyediakan makanan untuk warga yang datang pada acara tersebut.

Berikut ini beberapa peran tokoh perempuan yang turut andil dalam pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

1. Fatmawati, Ibu Negara Pertama

Fatmawati merupakan Ibu Negara pertama yang memiliki andil besar dalam penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Lahir di Bengkulu,  5 Februari 1923, Fatmawati merupakan tokoh perempuan yang menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.

Baca Juga: 4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Barat adalah Tokoh Feminisme

Tidak hanya menjahit bendera saja, Fatmawati juga membuka dapur umum di rumahnya untuk menyuplai makan pagi untuk rakyat yang hadir dalam acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Oetari Soetarti

Oetari merupakan mahasiswi Ika Daigaku (sekolah kedokteran pada zaman Jepang) yang turut datang menyaksikan detik-detik Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Ia bertugas sebagai salah satu anggota pos Palang Merah Indonesia (PMI) di Bidara Cina. Oetari kemudian menikah dengan seorang teman kampusnya Cr. Suwardjono Surjaningrat, yang kemudian menjadi Menteri Kesehatan era Soeharto pada periode 1978-1988.

3. Retnosedjati

Retnosedjati juga salah satu mahasiswi Ika Daigaku yang hadir dalam detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ia lahir di Den Haag, Belanda pada 29 Maret 1924. Dia menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) di bawah Prof. Soetojo setelah Indonesia merdeka. Sebelumnya, pada perang kemerdekaan Indonesia, ia sudah menjadi anggota PMI dan bertugas mengurus obat-obatan untuk prajurit di Solo, Yogyakarta, serta Klaten.

4. Tokoh Perempuan yang Bertugas dalam Penaikan Bendera Pusaka: Yuliari Markoem

Yuliari Markoem merupakan salah satu tokoh mahasiswi yang bertugas dalam penaikan Bendera Pusaka. Ia merupakan mahasiswa Ika Daigaku yang juga turut andil membantu dalam Perang Kemerdekaan sebagai penghubung dalam kegiatan pengiriman kebutuhan medis di daerah-daerah gerilya.

5. Gonowati Djaka Sutadiwiria

Gonowati merupakan perempuan asal Semarang yang juga turut andil dalam penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Ia bertugas sebagai anggota pengamanan pada saat itu. Gonowati merupakan mahasiswa Sekolah tinggi Kedokteran  Ika Daigaku dan juga anggota Palang Merah Indonesia (PMI), yang berperan dalam membantu mengumpulkan obat-obatan dalam Perang Kemerdekaan.

6. Zuleika Rachman Masjhur Jasin

Zuleika merupakan anggota PMI Mobile Colonne setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Di hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Zuleika yang juga merupakan pemimpin mahasiswi Ika Daigaku juga ikut menyaksikan detik-detik proklamasi di jalan Pegangsaan Timur No. 56 itu.

7. Tokoh Perempuan Pejuang Revolusi Kemerdekaan: S.K Trimurti

Perempuan bernama lengkap Surastri Karma Trimurti ini merupakan perempuan asal Boyolali yang juga bekerja sebagai wartawan. Ia sangat gencar dalam melawan kolonialisme serta anti terhadap penjajahan Belanda. 

Ia lulus dari sekolah kelas dua untuk anak pegawai rendah Tweede Indiansche School. Sebelum menjadi seorang wartawan, S.K Trimurti pernah mengajar di sekolah-sekolah dasar di Surakarta, Bandung, Banyumas, serta Solo, pada 1930. Ia juga aktif dalam berpolitik dengan bergabung dalam sebuah partai bernama Partindo pada 1933.

Baca Juga: Perempuan Pemimpin dalam Film: Kurang Representasi, Diseksualisasi

SK Trimurti juga merupakan tokoh perempuan yang sering menyuarakan permasalahan perempuan dan ia percaya dengan revolusi kemerdekaan, perempuan bisa mencapai kebebasan sebagai warga negara. Ia juga pernah ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Hindia Belanda karena menyebarkan pamflet anti-kolonialisme.

Setelah bebas dari penjara, S.K Trimurti aktif menulis dengan nama samaran dan terkenal kritis serta anti-kolonialisme. Salah satu koran tempat ia bekerja adalah Pikiran Rakyat dan bersama dengan suaminya ia pun menerbitkan koran Pesat, yang dilarang oleh pemerintah Jepang.

Dalam Proklamasi Kemerdekaan, ia diminta mengibarkan Bendera Pusaka Merah Putih, tetapi ia menolak dan merekomendasikan Latied Hendraningrat dari Peta (Pembela Tanah Air). Setelah Indoensia merdeka, ia menjadi Menteri Perburuhan pertama.

Soal Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 9 Peran Serta Nilai-nilai Perjuangan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta di Sekitar Proklamasi + Kunci Jawabannya ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasannya mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 9 yang membahas tentang Peran Serta Nilai-nilai Perjuangan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta di Sekitar Proklamasi. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.

Peran golongan tua golongan muda golongan perempuan dan golongan jurnalis di sekitar proklamasi

Soal-soal berikut terdiri dari soal-soal pilihan ganda atau multiple choice dan soal essay atau uraian. Bagian A berupa soal pilihan ganda, sedangkan yang bagian B adalah soal essay. Kunci Jawaban yang silahkan digunakan sebagai alternatif jawaban. Jika ada keraguan, kesulitan, dan ketidakpahaman, silahkan diskusikan dengan teman-teman dan Guru Sejarah Indonesia di sekolah kalian. Semangat dan selamat belajar. 

Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar dan tepat!

1. Proklamasi merupakan sebuah peristiwa besar yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Semua golongan masyarakat memiliki peran penting dalam peristiwa sekitar proklamasi. Salah satu peran penting yang dilakukan golongan pemuda dalam hal ini Syahrir dalam proses

proklamasi berikut ini adalah ... .

A. menyebarkan berita kekalahan Jepang kepada para pemuda agar segera

bersiap menghadapi proklamasi

B. mencegah golongan tua memproklamirkan kemerdekaan.

C. memobilisasi pemuda untuk bersiap memproklamirkan kemerdekaan

D. membantu Jepang melawan Sekutu.

E. mencegah golongan tua melawan Jepang

Kunci Jawaban: A

Sjahrir yang menjabat sebagai pemimpin gerakan bawah tanah, mendapatkan kabar dari radio luar negeri bahwa Jepang sudah menyerah kepada Sekutu setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Sjahrir lah yang mendesak golongan tua untuk cepet-cepat memproklamasikan kemerdekaan RI.

2. Setelah perdebatan sengit antara golongan tua dan golongan muda, akhirnya Soekarno dan Hatta dibawa kembali ke Jakarta dari Rengasdengklok. Tokoh yang berperan penting membawa kembali Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok adalah ... 

A. Wikana

B. Syahrir

C. Achmad Soebardjo

D. Chaerul Saleh

E. SK Trimurti

Kunci Jawaban: C

Ahmad Soebardjo, Diplomat yang lahir 23 Maret 1896 di Teluk Jambe, Karawang, merupakan penengah dari perbedaan pandangan golongan tua dan golongan muda tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

3. Salah satu peran besar yang dilakukan pers atau para jurnalis dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain ... .

A. memastikan berita proklamasi menyebar di sekitar pegangsaan Timur saja.

B. berusaha menggunakan kantor berita Jepang Domei untuk menyebarkan berita proklamasi.

C. mencegah berita proklamasi menyebar ke seluruh wilayah RI

D. berusaha memastikan berita proklamasi tersampaikan ke seluruh Jakarta

E. memastikan berita proklamasi menyebar ke seluruh Indonesia dan luar negeri

Kunci Jawaban: E

Pers dan Jurnalis memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan RI, pers dan para jurnalis sekaligus sebagai pemersatu serta garda terdepan dalam menyebarluaskan berita proklamasi

4. Tokoh ini merupakan salah satu yang menginspirasi bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dalam peristiwa IKADA tokoh ini berjalan mendampingi Soekarna ketika beliau berpidato di lapangan IKADA. Beliau merupakan inspirator dalam peristiwa di lapangan IKADA tsb. Tokoh yang di maksud adalah ... .

A. Sukarni

B. Achmad Soebardjo

C. Wikana

D. Tan Malaka

E. Syahrir

Kunci Jawaban: D

Tan Malaka merupakan tokoh pejuang yang menginspirasi lahirnya aksi massa dalam peristiwa lapangan Ikada tanggal 19 September 1945

5. Teks Proklamasi selesai dibuat, tanggal kemerdekaan telah ditentukan, bahkan Lokasi pembacaan proklamasi telah disepakati, salah satu hal yang kurang adalah Bendera Merah Putih. Salah satu tokoh yang berperan penting menjahit Sang Saka Merah Putih, yang dikibarkan dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus

1945, adalah ... .

A. Fatmawati Soekarno

B. SK Trimurti

C. Rahmi Hatta

D. Oetari Sutarti

E. Inggit Ganarsih

Kunci Jawaban: A

Fatmawati adalah tokoh perempuan yang menjahit Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan dalam peristiwa pembacaan naskah Proklamasi kemerdekaan RI di jalan Pegangsaan Timur no 56.

6. Salah satu wartawan kantor berita Domei yang menyerahkan teks proklamasi untuk disiarkan dan disebarluaskan ke seluruh dunia, adalah ... .

A. Wikana

B. Sukarni

C. Syahrir

D. Ahmad Subardjo

E. Syahruddin

Kunci Jawaban: E.

Syahruddin adalah tokoh pemuda Indonesia yang bekerja di kantor berita Domei, pada saat itu kantor berita Domei dijaga ketat oleh pasukan Jepang, mereka mencegah agar berita proklamasi tidak disebarluaskan melalui kantor berita tersebut. Namun dengan keberaniannya Syahruddin berhasil menyerahkan teks serta berita proklamasi untuk disiarkan melalui kantor berita tersebut

7. Peritiwa Proklamasi memberi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi juga memberi gambaran betapa perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa sangat luar biasa. Pengorbanan dan keikhlasan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat luar biasa. Sebagai generasi muda penerus bangsa, nilai nilai perjuangan apa saja yang dapat diambil dari peristiwa Proklamasi tersebut ... .

A. Nasionalis serta mementingkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

B. mementingkan kepentingan golongan tertentu.

C. kesabaran dan tanggung jawab.

D. kemenangan golongan muda atas golongan tua.

E. lahir nya suatu bangsa yang merdeka.

Kunci Jawaban: A.

Proklamasi Kemerdekaan RI membawa pengaruh besar dalam perjalanan sejarah Indonesia, nilai nilai keteladanan seperti nasionalisme, serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, merupakan warisan nilai-nilai luhur yang dapat kita wariskan kepada generasi muda sebagai tauladan dan tanggung jawab.

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar!

1. Berikan pandangan kalian mengenai proklamasi yang terjadi sebagai hasil kolaborasi antara golongan (tua, muda, perempuan, dan jurnalis)!

Jawaban:

Proklamasi merupakan hasil kolaborasi antara golongan tua, muda, perempuan serta jurnalis, bagi kalangan muda, tentu tidak mudah menemukan teman untuk bekerjasama. Hal ini juga mempertimbangkan kecocokan gagasan dan tujuan. Jika memilih jalan mudah, tentu bekerja sama dengan Jepang akan lebihmenyenangkan. Namun itu tidak dilakukan golongan muda. Meski para golongan tua dianggap terlalu banyak pertimbangan, tidak responsif terhadap keadaan, dan takut mengambil risiko tetap mereka ajak kolaborasi untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Karena mereka tahu, mereka punya gagasan, semangat dan tujuan yang sama. Meski pada akhirnya golongan tua seperti Hatta enggan mengakui peran golongan muda di dalam proklamasi kemerdekaan, tetapi tujuan sudah tercapai. kaum perempun serta para jurnalis berperan besar dalam meneruskan kabar serta cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI.

2. Buatlah identifikasi mengenai peran golongan tua, golongan muda, golongan perempuan, dan golongan jurnalis di sekitar proklamasi!

Jawaban:

Peran golongan Tua, golongan Muda, Perempuan serta jurnalis di sekitar Proklamasi, adalah :

- Golongan Tua berperan sebagai menjadi motor perjuangan kemerdekaan. Merekalah yang memutuskan kapan dan di mana proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

- Golongan Muda berperan menyelamatkan golongan tua dari pengaruh Jepang yang dianggap menghalang-halangi proses Proklamasi kemerdekaan.

- Golongan Perempuan, mereka juga hadir dalam pembacaan naskah Proklamasi di jalan Pegangsaan Timur 56, misalnya ibu Fatmawati yang menjahit bendera merah putih, ada pula yang aktif di PMI dll.

- Para Jurnalis berperan besar menyebarkan kabar kemerdekaan ke seluruh wilayah Indonesia.

3. Jelaskan mengenai peran asrama-asrama mahasiswa di sekitar Pegangsaan Timur 56 menjelang proklamasi!

Jawaban:

Peristiwa seputar proklamasi, tidak terlepas dari peran para pemuda disekitar jalan Pegangsaan Timur, mereka yang tinggal di asrama-asrama mahasiswa di sekitar Pegangsaan serta Menteng 31 merespon situasi yang terjadi, kemudian mereka mendirikan Perkumpulan golongan muda tersebut, di antaranya: Kelompok Asrama Menteng 31, dipelopori Chaerul Saleh dan Sukarni. Kelompok Asrama Indonesia Merdeka, dipelopori Soebarjo. Kelompok Asrama Mahasiswa Kedokteran, Sutan Sjahrir, dengan intens mereka mengadakan pertemuan dan menyusun strategi untuk mempercepat kemerdekaan RI.

4. Jelaskan siapa yang berperan penting menyebarkan berita proklamasi ke berbagai penjuru dunia!

Jawaban:

Berita tentang Proklamasi kemerdekaan RI, dengan cepat menyebar ke penjuru dunia, pihak yang berperan besar menyebarkan berita tersebut ke seluruh dunia adalah para pemuda diantaranya seorang pemuda bernama Syahruddin yang merupakan pegawai di kantor berita Jepang Domei yang berhasil menyusup dan menyebarkan berita kemerdekaan RI selanjutnya seorang wartawan wanita SK Trimurti.

5. Buatlah biografi singkat mengenai Sukarno dan Mohammad Hatta!

Jawaban:

Biografi singkat Soekarno dan Moh Hatta

a. Soekarno

Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Dikutip dari laman RRI, Soekarno awalnya diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit, namanya diganti menjadi Soekarno. Soekarno merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ibunda Bung Karno merupakan bangsawan Bali. Kedua orang tua Soekarno bertemu saat sang ayah menjadi guru di Bali. Soekarno hanya sebentar tinggal dengan kedua orang tuanya di Blitar. Kemudian beliau pindah ke Surabaya untuk menamatkan SD. Selama di Surabaya, Bung Karno tinggal di kediaman Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Setelah tamat, Bung karno melanjutkan pendidikan di HBS (Hoogere Burger School). Lulus tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan di THS (Technische Hoogeschool) di Bandung. THS ini merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Soekarno lulus pada 25 Mei 1926 dan mendapat gelar "Ir". Setelah lulus, Soekarno mendirikan Biro Insinyur bersama dengan Ir. Anwari tahun 1926. Selama di Bandung, Bung Karno aktif dalam banyak organisasi.

Beliau juga mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. PNI adalah partai yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Karena tujuan inilah Soekarno di penjara pada 29 Desember 1929 di penjara Sukamiskin. Bung Karno kemudian berulang kali dipenjara karena beliau tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan Soekarno cukup panjang sebelum akhirnya mampu menyataka kemerdekaan Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta dan beberapa tokoh lainnya, beliau menyatakan Kemerdekaan bangsa.

b. Moh Hatta

Lahir di Bukit Tinggi 12 Agustus 1902. Moh. Hatta lahir dari pasangan Siti Saleha dan H. Mohammad Djamil. Beliau menjadi anak laki-laki satu-satunya diantara 5 saudara perempuannya. Ayahnya merupakan seorang dengan keturunan ulama di Batuhampar Payakumbuh, sedangkan ibunya keturunan pedagang asal Bukittingi. Moh. Hatta menamatkan Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda tahun (1921-1932) Ketika Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942, Moh. Hatta dipindahkan ke Jakarta. Beliau sempat ditawari posisi penting oleh petinggi Jepang saat itu namun memilih untuk menjadi penasehat yang beliau manfaatkan untuk kepentingan rakyat. Pada awal Agustus 1945, Moh Hatta dipercaya untuk memegang tanggung jawab sebagai wakil ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mendampingi Ir. Soekarno sebagai etuanya. Adanya perselisihan pendapat antara golongan tua dan muda membuat golongan muda membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Melihat keadaan pemerintah Jepang yang vakum karena pemboman Hirosima-Nagasaki oleh sekutu, keduanya didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Hingga dengan teks proklamasi yang ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia.

6. Apakah alasan golongan tua menghendaki pelaksaan proklamasi kemerdekaan menunggu perkembangan keputusan Jepang dan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI?

Jawaban:

Alasan golongan tua menunggu perkembangan keputusan Jepang dan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI sebelum melakukan proklamasi adalah menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak di Indonesia.

7. Pada tanggal 15 Agustus golongan Muda mengadakan rapat (dipimpin Chairul Shaleh) di Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, golongan muda kemudian mengutus Darwis dan Wikana untuk menemui Soekarno Hatta dengan tujuan?

Jawaban:

Tujuan golongan pemuda mengutus Darwis dan Wikana untuk menemui Soekarno dan Hatta adalah mendesak Sukarno agar bersedia melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan RI dan secepatnya lepas darikekuasaan Jepang, mereka juga khawatir Sukarno dan Hatta dipengaruhi oleh Jepang.

8. Apa yang dapat kita jadikan pelajaran berharga dari pertentangan antara golongan tua dan golongan tua dalam menyikapi kekalahan Jepang terhadap Sekutu yang berpengaruh besar bagi perjalanan bangsa Indonesia ?

Jawaban:

Pertentangan golongan muda dan golongan tua pada saat menjelang proklamasi memberikan pembelajaran berharga bagi kita semua, kita semakin menyadari bahwa perbedaan bukan merupakan pertentangan atau konflik yang selamanya merugikan bagi perjalanan kemerdekaan RI. Perbedaan tersebut memberi makna dan warna bagi pembelajaran kita sebagai sebuah bangsa, perbedaan sekaligus memberikan inspirasi bagi tumbuhnya nilai keberagaman dan demokrasi dalam perjalanan bangsa Indonesia

9. Proklamasi merupakan peristiwa besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sebagai generasi penerus apa yang dapat kalian ambil sebagai tauladan dan pembelajaran dan mengkaitkannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini !

Jawaban:

Proklamasi kemerdekaan memberikan pelajaran serta nilai-nilai berharga bagi seluruh bangsa Indonesia terutama generasi muda, beberapa nilai nilai berharga tersebut adalah nasionalis, religius, berintegritas, pantang menyerah, menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mufakat, mengedepankan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi, memegang teguh tradisi intelektual (membaca, menulis, berpidato, dan berdiskusi) serta menjaga persatuan nasional dalam bingkai keberagaman.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan contoh soal pilihan ganda dan essay mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 10 Peran Serta Nilai-nilai Perjuangan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta di Sekitar Proklamasi lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasannya. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Soal Sejarah Indonesia kelas 11 lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya, dapat Anda baca pada judul-judul di bawah ini: