perbedaan satelit palapa dan telkom

Channel Satelit Telkom 4 terbaru ada beberapa penambahan, yang berasal dari stasiun televisi baru atau migrasi / pindahan dari satelit lainnya seperti Palapa D.

Telkom 4 sendiri merupakan satelit yang baru mengorbit, untuk menggantikan generasi sebelumnya yakni Telkom 1 yang sudah pensiun.

Setelah satelit Telkom 1 tidak bisa dipakai, maka seluruh channel pindah ke Telkom 3S untuk sementara waktu.

Sesudah itu, Telkom 4 akhirnya diluncurkan 7 Agustus 2018, serta mulai mengorbit pada 17 Agustus 2018 lalu. Orbit dari Telkom 4 sama dengan 1 yaitu pada 108.0°E.

Satelit Telkom 4 terbaru yang masih kosong itu langsung diisi oleh beberapa stasiun televisi. Seperti Trans TV atau Trans 7, CNN, ANTV, TVRI daerah dan lainnya.





Semua channel satelit Telkom 4 terbaru itu bisa didapatkan secara FTA [free to air] alias gratis di antena parabola biasa.

Namun, karena sebelumnya channel tersebut berada di Telkom 3S yang orbitnya berbeda dengan Telkom 4, maka untuk mendapatkan siaran televisi itu harus diubah settingannya.

Telkom 4 itu membawa 60 transponder aktif, dengan rincian 24 untuk transponder C-Band wilayah jangkauannya Asia Selatan.

Selain itu, sisanya sekitar 12 transponder Extended C-Band, dengan daya cakup atau beamnya untuk wilayahAsia Tenggara.

Channel Satelit Telkom 4 Terbaru 2020

Seperti disinggung di atas, bahwa Telkom 4 yang belum lama mengorbit ini diisi oleh beberapa stasiun televisi Indonesia.

Seperti diantaranya Trans Corp yaitu Trans 7, Trans TV, dan CNN, TVRI daerah seperti Papua, Kalimantan dan sebagainya, ANTV dan masih banyak lagi.

Namun, baru-baru ini slot kosong itu diisi oleh stasiun televisi yang sebelumnya ada di Palapa D. Tidak sedikit channel Palapa D yang migrasi ke Telkom 4.

Akan tetapi, masalahnya channel Satelit Telkom 4

terbaru itu tidak diumumkan kepada publik atau secara sembunyi-sembunyi. Mungkin alasannya baru uji coba.

Memang seperti kita ketahui bahwa satelit Palapa D usianya sudah sangat lama, sehingga perlu diganti atau pensiun.

Sebagai penggantinya, maka membuat satelit Nusantara Dua atau nama lainnya adalah SatelitPalapa-N1 Indonesia.

Peluncuran satelit Palapa-N1 itu dilakukan Kamis [9/4/2020] di Provinsi Sichuan, China. Namun sayang Palapa-N1 gagal mengorbit damn akhirnya jatuh di laut.

Satelit Nusantara Dua atau Palapa-N1 sebagai pengganti Palapa D ini diproyeksikan akan mengorbit pada 113 derajat BT [Bujur Timur].

Palapa D memiliki waktu sebentar lagi, maka sebagai salah satu langkah atau solusi sebelum satelit yang baru mengorbit, tidak sedikit yang melakukabn uji coba ke Telkom 4.

Daftar Channel di Telkom 4 Terbaru 2020

Ada beberapa channel satelit Telkom 4 terbaru yang hasil dari migrasi Palapa D. Berikut ini daftarnya yang HR Online rangkum dari Lyngsat.

  • SCTV MPEG 4 SD dengan frekuensi 3720 H 32727 dan 4020 V 32727
  • Indosiar MPEG 4 SD dengan frekuensi 3720 H 32727 dan 4020 V 32727
  • Kompas TV MPEG 4 HD dengan frekuensi 3720 H 32727 dan 4020 V 32727
  • TV One MPEG 4 SD dengan frekuensi 3719 H 32728 dan 4020 V 32727
  • Nusantara TV MPEG 4 HD dengan frekuensi 3720 H 32727 dan 4020 V 32727

Channel satelit Telkom 4 terbaru yang merupakan migrasi dari Palapa D masih dalam tahap uji coba. Karena, di satelit aslinya juga pengguna masih bisa memperoleh siaran tersebut. [Adi/R5/HR-Online]

This post was last modified on Februari 14, 2022 4:56 PM

Oleh Iskandar pada 28 Jul 2020, 11:23 WIB

Diperbarui 28 Jul 2020, 11:32 WIB

Perbesar

Penandatanganan kontrak kerjasama antara EMTEK Group dengan penyediaan layanan sewa transponder satelit PT Telkom Satelit Indonesia & PT Tangara Mitrakom.

Liputan6.com, Jakarta - Nex Parabola Migrasi dari Satelit Palapa D ke Satelit Telkom 4, Akan Live Per 1 Agustus

Proses migrasi dari Satelit Palapa D menjadi Satelit Telkom 4 untuk antena C-Band Nex Parabola telah selesai dan akan live per tanggal 1 Agustus 2020.

"Nex Parabola merupakan perusahaan sektor TV Satelit Direct to Home [DTH] pertama yang migrasi ke Satelit Telkom 4," kata Chief Executive Officer Nex Parabola, Junus Koswara, di Telkom Landmark Tower Jakarta Selatan, Jumat [24/7/2020].

Proses migrasi ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan Nex Parabola menunjuk Tangara Mitrakom sebagai partner network solution.

Dengan adanya migrasi ini, maka Satelit Palapa D yang selama ini dipakai oleh Nex Parabola untuk antena C-Band akan dihentikan penggunaannya per tanggal 31 Juli 2020.

Satelit Telkom 4 adalah satelit generasi terbaru yang dioperasikan oleh Telkomsat sebagai anak perusahaan TelkomGroup yang bergerak dalam bisnis satelit.

Satelit ini diluncurkan pada tanggal 7 Agustus 2018 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 September 2018 lalu. Orbit Satelit Telkom 4 sama dengan Telkom 1 yaitu pada 108.0°E.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

CEO Nex Parabola, Junus Koswara [jas hitam] bersalaman dengan CEO MIX Bimo Setiawan dalam peluncuran program langganan area komersial di SCTV Tower, Jakarta, Sealas [10/12/2019]. [Liputan6.com/Cakra]

Nex Parabola menyiarkan konten pilihan terbaik, dari siaran TV National FTA [Free to air] terlengkap, Inhouse Channel yang diproduksi sendiri seperti Horee!, Hip Hip Horee! Citra Drama Plus, Citra Drama, Citra Entertainment, Citra Bioskop, Citra Dangdut, dan Citra Muslim.

Sementara tayangan Live sport antara lain English Premier League, English Football League Championship, Bundesliga, UEFA Champions League, UEFA Europa League, WTA [Women Tennis Association] serta ATP Tour.

Sekarang telah hadir pula channel Champions TV 3 yang menghadirkan rangkaian kejuaran bulu tangkis yang akan diselenggarakan di beberapa negara termasuk turnamen-turnamen besar seperti All England, Thomas Cup dan Uber Cup, BWF World Tour Finals, dan Indonesia Open.

Cara mendapatkan Nex Parabola juga terbilang mudah, kini sudah tersedia di seluruh toko elektronik terdekat di kota Anda.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Sutanto Hartono, Managing Director EMTEK Group dalam acara penandatanganan kontrak kerjasama penyediaan layanan sewa transponder satelit PT Telkom Satelit Indonesia & PT Tangara Mitrakom. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Tangara Mitrakom sebagai bagian dari EMTEK Group baru saja melakukan penandatangan kerja sama dengan Telkomsat yang merupakan anak perusahaan Telkom Group.

Melalui kerja sama ini, Tangara Mitrakom menunjuk Telkomsat sebagai penyedia layanan satelit. Bentuk kerja sama itu dilakukan dengan Tangara Mitrakom untuk menyewa transponder satelit milik Telkom, yakni Telkom-3S dan satelit Merah Putih dalam jangka waktu lima tahun.

"Dengan kerja sama ini, kami akan menggunakan jasa transponder Telkom untuk beberapa bisnis usaha EMTEK. Salah satunya adalah menyiarkan siaran TV, seperti SCTV, Indosiar, dan O Channel di seluruh Indonesia,” tutur Sutanto Hartono, Managing Director EMTEK Group dalam acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Jumat [24/7/2020].

Selain untuk kebutuhan siaran TV, transponder ini akan dimanfaatkan pula untuk mendukung penyiaran TV berbayar dari EMTEK Group, yakni NEX Parabola. Lalu, terakhir ada bisnis VSAT yang ditangani Tangara Mitrakom.

"Sebenarnya ini merupakan langkah awal dari kemitraan yang jauh lebih strategis, antara Telkom dan EMTEK. Dengan memadukan kedua layanan yang dihadirkan masing-masing perusahaan, kami bisa memberikan layanan yang komprehensif bagi masyarakat Indonesia,” tutur Sutanto melanjutkan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Endi Fitri Herlianto, Direktur Utama Telkomsat. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Senada dengan Sutanto, Direktur Utama Telkomsat Endi Fitri Herlianto mengatakan kerja sama ini merupakan awal dari kolaborasi lain yang akan dilakukan di masa depan. Terlebih, kebutuhan akan penyiaran dan satelit akan terus berkembang.

"Jadi memang kebutuhan penyiaran dan satelit akan meningkat. Sebab, hanya satelit yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dengan demografi Indonesia yang berbentuk kepulauan, satelit menjadi teknologi yang menawarkan cost effective,” ucapnya.

Sebagai informasi, kerja sama Tangara Mitrakom dan EMTEK Group sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak 1 Juni 2020. Kerja sama ini dilakukan setelah terjadinya kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 sebagai pengganti satelit Palapa D.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Pemandangan satelit Palapa B-2 dari Space Shuttle Challenger setelah ditempatkan di STS-41-B pada tahun 1984. [Domain Publik]

Padahal, satelit Palapa D banyak digunakan oleh perusahaan TV untuk melakukan penyiaran. Karenanya, sejak bulan lalu, Tangara Mitrakom sudah mulai melakukan migrasi dengan metode Dual Illumination dari satelit Palapa D ke satelit Telkom Merah Putih.

Proses migrasi ini berlangsung selama dua bulan, sehingga migrasi penuh dapat dilakukan pada 1 Agustus 2020. Proses ini pun dilakukan tanpa mengganggu operasional layanan pada masyarakat.

"Ini momentum bagus, untuk memanfaatkan teknologi bagi masing-masing perusahaan,” tutur CEO Enterprise Business Telkom Group Edi Witjara.

Dia pun mengatakan Telkom Group memang terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa saja.

[Isk/Dam]

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề