Perebusan getah nyatu yang kedua bertujuan untuk memisahkan

Perebusan getah nyatu yang kedua bertujuan untuk memisahkan

agungytsuryasanjaya agungytsuryasanjaya

Untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali. Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup menggunakan air.

Perebusan getah nyatu yang kedua bertujuan untuk memisahkan

Jawaban:

Untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali. Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup menggunakan air.

Penjelasan:

semoga bermanfaat

Apakah kemerdekaan Indonesia dapat diraih tanpa adanya persatuan phalawanJawab:plis cepat​

Peta yang menggambarkan bentuk muka bumi pada bidang datar disebuta. peta khususb. peta umumc. peta digitald. peta Indonesia ​

jelasakan tentang sejarah keluarga​

Bagaimana cara mengatasi kekurangan dan bagaimana memanfaatkan kelebihan dari letak USA​

Mengapa perilaku konsumtif bisa terjadi di tengah pandemi covid-19 agen sosialisasi apa yang dapat memengaruhi perilaku konsumtif tersebut​

bila seseorang terbawa oleh arua sungai ke hilir apakah termasuk dalam mobilitas oenduduk​

jelaskan maksud diri dan keluarga​

7. Pulau A dan pulau B jaraknya 150 km. Jarak tersebut akan digambar dengan ukuran 5 cm wwwwww pada sebuah buku gambar. Maka berapa skala peta yang di … gunakan​

kekurangan dan kelebihan open Trench dumping​

tolong jawab plsssssss​

Getah yang dijadikan bahan baku kerajinan diperoleh melalui tiga kali perebusan batang pohon nyatu Selain dibentuk perahu naga, getah pohon nyatu juga dibentuk menjadi replika prajurit Dayak Pohon nyatu merupakan pohon yang banyak dijumpai di Kalimantan Tengah. Pohon ini mampu tumbuh dalam waktu singkat Kerajinan getah nyatu sangat cocok sebagai pajangan atau pelengkap dekorasi ruangan di rumah agar nampak lebih indah Kerajinan getah nyatu merupakan kerajinan asli Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Perahu naga yang terbuat dari getah pohon nyatu, salah satu kerajinan khas Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

Hutan hujan tropis Kalimantan menyimpan beraneka flora yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak. Pemanfaatan sumber daya hutan tersebut diiringi dengan kesadaran mereka untuk tetap menjaga dan melestarikan kekayaan hutan. Pohon nyatu misalnya. Pohon ini telah lama menjadi bahan baku pembuatan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Kerajinan getah nyatu merupakan kerajinan yang memanfaatkan getah pohon nyatu sebagai bahan utama. Kerajinan jenis ini banyak dijumpai di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Pemilihan pohon nyatu sebagai bahan utama pembuatan kerajinan bukan tanpa sebab. Salah seorang Suku Dayak di Kapuas menjelaskan, selain karena pohon ini banyak dijumpai, pohon nyatu juga memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat.

Hanya dalam 6 bulan, pohon nyatu sudah mempunyai tinggi sekitar 8 meter. Dengan ketinggian itu, pohon nyatu sudah dianggap layak dipangkas dan diambil getahnya. Tapi, bukan berarti semua pohon nyatu yang sudah berusia 6 bulan bisa langsung dipangkas. Panen pohon nyatu dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh tetua adat. Hal ini dilakukan tidak lain demi menjaga tradisi agar selalu menjaga kelestarian lingkungan.

Hingga menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap yang cukup rumit. Awalnya, batang pohon yang sudah dipanen dipisahkan dari kulitnya. Batang kemudian direbus. Untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali.

Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup menggunakan air. Perebusan kedua ini untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut. Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan yang alami, seperti berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu.

Setelah diberi warna, getah masuk ke proses selanjutnya: pembentukan. Proses pembentukan dilakukan ketika getah nyatu masih dalam keadaan panas. Getah pada suhu normal akan menjadi kering dan tidak bisa dibentuk sesuai keinginan.

Kerajinan getah nyatu didominasi bentuk perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suasana perang. Selain itu, ada juga perahu yang digunakan dalam upacara adat tiwah – yaitu upacara mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal. Selain perahu, getah nyatu juga dibentuk menjadi replika prajurit Dayak lengkap dengan cawat, mandau, dan talawang.

Yang membuat kerajinan getah nyatu menarik tidak hanya warna-warna yang terang. Kerajinan getah nyatu pun memiliki tingkat kedetailan yang tinggi. Selain itu, bentuknya pun unik sehingga sangat cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang.

Harga kerajinan getah nyatu relatif terjangkau. Berbagai kerajinan berbahan dasar getah ini dijual dengan kisaran harga antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut tergantung pada bentuk dan ukurannya.

Kerajinan getah nyatu merupakan salah satu kekayaan kebudayaan nusantara yang beragam, yang lahir dari kearifan lokal budaya setempat untuk tetap melestarikan dan hidup harmonis dengan alam. Memang ada yang kurang rasanya jika berkunjung ke Kapuas, Kalimantan Tengah, kalau tidak membawa oleh-oleh kerajinan unik yang satu ini.

Perebusan getah nyatu yang kedua bertujuan untuk memisahkan
Foto: Pesona.travel/ Prawin

Masyarakat dayak memiliki banyak kearifan lokal dalam mengeksplorasi kekayaan alamnya. Salah satunya adalah kerajinan getah nyatu yang unik.

JAKARTA – KABARE.ID: Hutan tropis di Kalimantan menyimpan beragam pepohonan. Salah satu pohon yang ada di sana adalah pohon nyatu. Dari pohon ini, lahirlah beragam kerajinan tangan yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak, terutama di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Salah satu kerajinan yang terkenal adalah getah nyatu dan pernah populer pada 1980-an. Saat liburan ke Kapuas, rasanya tidak lengkap jika tidak berbelanja dan mencari oleh-oleh kerajinan dari getah nyatu.

Pohon nyatu dipakai sebagai bahan utama pembuatan kerajinan getah nyatu. Pohon ini banyak dijumpai dan memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat. Dalam enam bulan, pohon nyatu sudah mencapai tinggi sekitar delapan meter, dan dianggap layak untuk dipangkas dan diambil getahnya.

Pemangkasan pohon nyatu tidak bisa dilakukan sembarangan. Panen pohon nyatu harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh tetua adat. Ini dilakukan demi menjaga tradisi sekaligus kelestarian lingkungan. Namun, belakangan banyak lahan pohon nyatu yang berubah menjadi kebun sawit.

Baca juga: Rumah Tradisional Aceh Selalu Menghadap Kiblat

Untuk menghasilkan kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap yang cukup rumit. Batang-batang pohon nyatu yang sudah dipanen dipisahkan dengan kulitnya. Batang tersebut lalu direbus. Untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali.

Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan minyak tanah, untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua menggunakan air, untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah.

Setelah getah nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut. Pewarnaan menggunakan bahan-bahan alami, yaitu berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu.

Proses selanjutnya adalah pembentukan, dan ini bisa dilakukan ketika getah nyatu masih dalam kondisi panas. Bentuk yang biasanya dipilih adalah perahu naga atau perahu burung tingang yang menggambarkan suasana perang.

Baca juga: Nyadran, Tradisi Umat Muslim di Jawa Menjelang Datangnya Bulan Ramadhan

Selain itu juga ada perahu yang digunakan dalam upacara tiwah, yaitu upacara mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal. Bentuk yang lain adalah replika prajurit Dayak lengkap dengan cawat, mandau, dan talawang.

Selain warna-warna yang terang, kerajinan getah nyatu memiliki tingkat kedetailan yang tinggi. Bentuknya pun unik sehingga cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang. Ada juga souvenir kecil yang menarik, misalnya gantungan kunci.

Sayang, kini ketersediaan getah nyatu tak sebanyak dulu karena jumlah pohon nyatu yang semakin terbatas. (*)