Peta kecil yang terdapat dalam gambar yang bertujuan untuk menjelaskan peta utama disebut
Show
Inset Peta : Pengertian dan Cara Membuat Inset Peta Petunjuk Lokasi Peta Pada ArcGIS – Pernah Melihat peta, pasti pernah, peta Google misalnya, tapi kali ini kita akan bahas sedikit mengenai peta kartograpi, itu lho, peta yang berbentuk gambar, seperti peta indonesia. Didalam Peta, terdapat elemen – elemen yang seharusnya ada dalam peta, salah satu elemet tersebut adalah Inset Peta. pada Postingan Kali ini, saya akan berbagi mengenai Inset Peta : Pengertian dan Cara Membuat Inset Peta Petunjuk Lokasi Peta Pada ArcGIS. adapun ArcGis yang saya gunakan adalah ArcGis 10.4, namun bagi kalian yang masih menggunakan ArcGis dengan Versi dibawah nya, atau yang lebih baru, cara membuat inset peta hampir sama. tidak berbeda jauh.
Pengertian Inset PetaInset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset bersifat menjelaskan wilayah pada peta utama.
Biasanya, dalam sebuah peta, kita akan menjumpai ada peta kecil yang berada di pojokan, peta kecil inilah yang kemudian disebuat sebagai Inset peta. Mau tau cara mengatur halaman pada ArcGis Baca Disini. Inset peta ini biasanya disebuat dengan Diagram Lokasi Peta, Petunjuk Lokasi Peta atau Inset Peta. terserah mana nyamanya anda dalam menyebutnya. Berdasarkan fungsinya, inset peta dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Inset yang seperti ini memiliki skala lebih kecil daripada peta utama yang menjelaskan letak atau hubungan antara wilayah pada peta utama dengan wilayah lainnya yang berada di sekeliling wilayah yang terdapat pada peta utama tersebut. Contoh dari inset ini misalnya lokasi relatif Pulau Kalimantan sebagai peta utama terlihat posisinya dengan pulau- pulau lainnya yang berada di sekeliling atau di sekitarnya pada inset peta wilayah Indonesia. 2. Inset yang berfungsi memperbesar atau memperjelas sebagian kecil wilayah yang terdapat pada peta utama.Inset seperti ini adalah inset yang memiliki skala lebih besar daripada peta pokok atau peta utama. Inset ini mempunyai kegunaan untuk menjelaskan bagian dari peta pokok yang dianggap penting. Seperti misalnya adalah lokasi pemukiman yang penting yang terdapat pada suatu kota akan diperbesar sehingga akan terlihat lebih jelas. 3. Inset yang berfungsi untuk menyambung wilayah pada peta utama.Inset yang seperti ini memiliki skala sama besar dengan peta utama yang disambung. Fungsi menyambung ini bertujuan untuk hal- hal sebagai berikut, menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena keterbatasan pada media kertas atau halaman, menggambar wilayah yang terpencar. Cara Membuat Inset PetaDengan ArcGis, Pembuatan Inset Peta ini bisa dilakukan secara otomatis, Agar tidak membingungkan, saya sudah buatkan videonya, silahakan teliti video tersebut dan ikuti step by stepnya. jika ada pertanyaan silahkan di komentari tulisan ini.
Dibawah ini akan Saya Lengkapi Penjelasan Dalam Video tersebut Cara Membuat Inset Peta Petunjuk Lokasi Peta Pada ArcGIS
Demikian lah atikel mengenai Cara Membuat Inset Peta Petunjuk Lokasi Peta Pada ArcGIS, semoga bermanfaat.
Untuk kegunaan lain, lihat Peta (disambiguasi). Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.[1] Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Artikel utama: Sejarah kartografi Artikel utama: Sejarah Geografis
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:
Tujuan Pembuatan Peta
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.
Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara. Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu: Berdasarkan isi data yang disajikan
Berupa Suatu Daerah / Wilayah
Peta berdasarkan sumbernya (data)
Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya
Peta berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peta&oldid=21473683" |